1. Data Dasar
Anak usia sekolah adalah anak yang sedang menekuni proses pendidikan mulai
pada tingkat pra sekolah (TK), sekolah dasar hingga sekolah menengah pertama
dan menengah atas. Pada tahap ini masalah kesehatan sangat berpengaruh
pada kualitas tumbuh kembang anak di kemudian hari pada saat dewasa.
Gangguan kesehatan yang sering timbul pada usia sekolah adalah gangguan
kesehatan umum, gangguan perilaku, gangguan perkembangan fisiologis hingga
gangguan dalam belajar. Untuk mencegah atau mengurangi potensi komplikasi
dan permasalahan kesehatan anak, perlu dilakukan deteksi dini gangguan
kesehatan agar tidak berkembang menjadi masalah berat. Deteksi dini bisa
dilakukan dengan meningkatkan perhatian yang lebih besar terhadap usia
sekolah, sama halnya dengan perhatian ketika anak masih balita. Hal ini
dilakukan dengan harapan tercipta anak usia sekolah yang sehat, cerdas dan
berprestasi baik.
1) Lingkungan fisik
a. Anak dan pembangunan lingkungan
Orang dewasa pada umumnya berpendapat bahwa pembangunan yang
cocok bagi dirinya, maka cocok pula bagi anak-anak, sehingga anak
dipandang tidak penting untuk didengarkan pendapat dan aspirasinya
dalam merencanakan dan menentukan arah pembangunan.
Sesungguhnya melalui wadah partisipasi anak, anak dapat diajak
bekerjasama dalam mengatasi persoalan-persoalan yang berhubungan
dengan (pembangunan) lingkungannya (Adams & Ingham, 1998:51).
Pemerintah dapat berkomunikasi dengan mereka, karena mereka
mempunyai persepsi, pandangan dan pengalaman mengenai lingkungan
kota tempat mereka tinggal, sehingga pemerintah dapat menemukan
kebutuhan atau aspirasi mereka.
b. Anak dan lingkungan tempat tinggal
Hal yang perlu dilakukan agar anak akrab dengan lingkungan tempat
tinggalnya antara lain adalah:
1. Keluarga perlu melakukan penerapan kombinasi pola asuh antara
otoriter, bebas dan demokratis secara seimbang dan konsisten,
supaya kepercayaan diri anak tinggi.
2. Rumah yang layak huni adalah rumah yang menjamin keamanan,
ketenangan dan kenyamanan penghuni.
c. Anak dan lingkungan masyarakat
Pada lingkungan masyarakat, diharapkan anak dapat lebih menyesuaikan
diri dengan lingkungan masyarakat, untuk itu perlu dilakukan adalah:
1. Perlu ada inisiatif dan kemauan keras ketua RT dan RW untuk
menjalankan organisasi dengan membentuk kegiatan-kegiatan yang
berdampak langsung pada warga, khususnya anak-anak, seperti kerja
bakti.
2. Menjaga sanitasi lingkungan, karena berdampak langsung pada
kesehatan lingkungan, terutama terhadap anak-anak yang rentan
terhadap berbagai resiko yang ditimbulkan oleh lingkungan
d. Anak dan lingkungan sekolah
Lingkungan sekolah yang diharapkan anak adalah sebagai berikut:
1. Mempunyai ruang WC yang menjadi salah satu fasilitas yang penting
di sekolah.
2. Desain bangunan sekolah bertingkat perlu dilengkapi ruang bermain
bagi anak yang aman dan nyaman di setiap lantai.
3. Waktu sekolah pagi dan petang dipertimbangkan untuk diterapkan
secara bergantian.
4. Perlu menggunakan metode Cara Belajar Siswa Aktif.
5. Penyusunan peraturan dan tata tertib sekolah, pimpinan sekolah dan
guru perlu mengikutsertakan murid-murid.
2) Pelayanan kesehatan
Untuk tercapainya visi pembangunan kesehatan di Indonesia, yakni
Indonesia Sehat 2010 telah ditetapkan sejumlah misi, strategi, pokok-
pokok program serta program-programnya. Salah satu program yang
dimaksud adalah Program Usaha Kesehatan Sekolah. UU No. 23 tahun
1992 pasal 45 tentang Kesehatan menyebutkan bahwa Usaha Kesehatan
Sekolah wajib di selenggarakan di sekolah. Promosi Kesehatan Sekolah
dibuat untuk mendukung program peningkatan Sarana Air Bersih dan
Sanitasi dan untuk memperluas manfaat kesehatan masyarakat desa
dengan cara meningkatkan pengetahuan dan perilaku kesehatan dan
sanitasi pada anak-anak sekolah dasar.
Selain itu Promosi Kesehatan Sekolah bertujuan agar murid-murid
tersebut bertindak sebagai agen perubahan bagi orangtua mereka,
saudara-saudara, tetangga dan kawan-kawan mereka. Program promosi
kesehatan di sekolah harus diintegrasikan ke dalam program usaha
kesehatan sekolah, melalui koordinasi dengan Tim Pembina UKS di
tingkat Kecamatan, Kabupaten, Propinsi dan Pusat. Promosi kesehatan
sekolah (dalam Program PAMSIMAS) harus dikoordinasikan dengan
program penyuluhan kesehatan yang dilakukan oleh PUSKESMAS, Dinas
Kesehatan Kabupaten, Dinas Kesehatan Propinsi dan Departemen
Kesehatan Pusat.
3) Ekonomi
Krisis moneter dan ekonomi yang terjadi di Indonesia yang
berkepanjangan dan masih berlangsung hingga kini, jelas berdampak
negative terhadap kesehatan dan gizi penduduk. Dampak ini lebih nyata
pada ibu hamil dan anak-anak, tidak terkecuali anak usia sekolah dasar
(SD) yang merupakan kelompok pendudukyang paling rentan terhadap
gangguan gizi dan pelayanan kesehatan, ekonomi yang berkepanjangan
ini memicu penurunan daya beli masyarakat dan kalangan hasil produksi
pertanian, sehingga makanan yang dikonsumsi penduduk terutama
mereka dikelas bawah miskin akan menurun dari segi kuantitas dan
kualitas.
6) Komunikasi
Hasil survei Yayasan Kesejahteraan Anak Indonesia (YKAI)5
menunjukkan bahwa acara televisi untuk anak-anak cenderung
mengalami peningkatan. Hasil survei ini menunjukkan bahwa alasan yang
utama para reponden (anak-anak) untuk menonton televisi adalah hiburan
(72%) dan jenis acara yang sering ditonton termasuk infotainmen (gosip,
telenovela, sinetron). Televisi adalah seperti pisau yang dapat bermanfaat
untuk kebaikan atau bisa berbahaya jika penggunaannya tidak terkendali.
Oleh karena itu kuasa negatif televisi ini perlu dikurangi atau dialihkan ke
hal-hal yang mendidik dan membangun.
7) Pendidikan
Selain program pembangunan fisik, program pendidikan kesehatan
tentang hubungan antara air, jamban, perilaku dan kesehatan juga
menjadi kegiatan yang penting dalam program kesehatan sekolah. Di
antaranya adalah hubungan antara air-kondisi sanitasi dan penyakit;
bagaimana sarana sanitasi dapat melindungi kesehatan kita; bagaimana
penyakit dapat timbul dari kondisi sanitasi dan perilaku yang buruk; Kebiasaan
mencuci tangan engan sabun; Pencegahan Penyakit Kecacingan; dan
monitoring kualitas air. Materi-materi pembelajaran bagi siswa
dilaksanakan secara partisipatif menggunakan metode PHAST. Guru-guru
sebagai tenaga pengajar akan di beri pelatihan terlebih dahulu oleh Dinas
Kesehatan setempat dan Tim Fasilitator Masyarakat, khususnya TFM
bidang kesehatan
8) Rekreasi
Menurut Hendricks (Hendricks: 2002) perencanaan taman bermain yang
ramah terhadap anak harus mempertimbangkan hasil konsultasi dengan
anak, seperti bagaimana mereka menggunakan ruang dan apa yang
mereka ingin lakukan, sehingga dalam proses pengembangannya tidak
perlu melakukan pengekangan terhadap anak. Proses konsultasi dengan
anak harus dilakukan dengan baik seperti yang dilakukan terhadap orang
dewasa
KASUS
Anak kelas III dan IV SD Sehat Sejahtera mayoritas sering jajan diluar pagar
sekolah ketika jam sekolah. Mereka sering membeli jajan cilok, bakso goreng, yang
menjadi makanan favorit mereka. Dalam sehari rata-rata uang saku yang diberikan
orang tua mereka sebesar 2.000 – 5.000 dan habis untuk membeli jajanan tersebut
tanpa mengetahui komposisi pembuatan aneka jajanan yang menggunakan
pewarna tekstil dalam saos yang mempunyai warna merah terang. Dari hasil survey
didapatkan data ada beberapa anak pernah absen selama 3 hari karena mengalami
diare. Di khawatirkan hal itu terjadi karena sering jajan sembarangan dan tidak
pernah cuci tangan. Disekitar sekolah tersebut hanya terdapat 2 warung kecil yang
menjual gorengan kering. Dan fasilitas sekolah hanya menyediakan 3 wastafel saja.
Karena seringnya jajan sembarangan dan tidak pernah cuci tangan sehingga jadi
penyebab anak-anak sering terkena diare.
Pengkajian
Pengkajian dilakukan melalui wawancara dan observasi pada tanggal 24
Februari-1 Maret 2017 di SDN Sehat Sejahtera . Hasil pengkajian tersebut dianalisa
untuk diidentifikasi masalah kesehatan yang ada di sekolah.
Data yang menunjang masalah kesehatan dan analisanya sebagai berikut :
a) Pengumpulan Data
Data Sekolah
1. Identitas Sekolah
Nama : SDN Sehat Sejahtera
Alamat Sekolah : Jalan Ciliwung Bendo
Jumlah murid : 176 anak (kelas 3- kelas 4)
1.1 Tabel Jumlah Siswa SDN Sehat Sejahtera Bulan Februari-Maret 2017
Kelas
Siswa Total
I II III
Laki-laki 12 18 21 51
Perempuan 7 15 10 32
Jumlah 19 31 31 83
Dari sejumlah 176 anak yang ada di SDN Sehat Sejahtera ini yang
menjadi sasaran dalam asuhan keperawatan komunitas yaitu sebanyak 83
anak yaitu siswa kelas III – IV. Dari jumlah siswa kelas I-III yang terkaji
pada saat dilaksanakan pengkajian sejumlah 78 anak.
Staf pengajar
Jumlah guru : 9 orang
Staf : 6 orang
Pendidikan :
o S1 : 9 orang
o D3 : - orang
o D2 : 1 orang
o SMA: 5 orang
o SMP : - orang
1. Program Pembelajaran
a. Program Kurikuler
Jumlah jam belajar : Rata rata 7 Jam /hari, mulai jam 07.00 WIB s/d 12.00 WIB
b. Ko.Kurikuler
1.2 Tabel Kegiatan Ko.Kurikuler SDN Sehat Sejahtera, Bulan Februari-Maret
2017
c. Ekstrakulikuler
1. Pramuka : wajib seluruh siswa
Setiap hari Sabtu
2. Seni lukis : 107 siswa (kelas 1−IV)
Setiap hari Sabtu
Tirai √
√
Perlak
√
Sabun dan tempatnya
√
Handuk
√
Pengukur BB
√
Pengukur TB √
Kartu snellen √
Penlight/senter √
Kapas √
Plester, kasa dan gunting √
Mitela
3 Obat-obatan untuk pertolongan pertama,
seperti : √
Obat merah √
Obat tetes mata atau salep mata √
Revanol √
√
Alkohol
Minyak kayu putih
Jumlah
No Kondisi Tak
1x 2x 3x 4x 5x
tentu
1 Mandi/hari 1 65 12 - -
2 Cuci tangan/hari - - 60 - - 4
3 Keramas/minggu 45 24 - - 10
4 Memotong kuku 20 47 - - - 9
/minggu
5 Ganti baju/hari 6 68 - - - 3
e. Lingkungan
Pembedaan membuang
No Tempat membuang sampah
sampah
Tempat Di
Kolong Sampah Sampah
sampah sembarang
meja basah Kering
tempat
1 78 - - 49 29
f. Nutrisi
Tabel 1.9 frekuensi pemenuhan nutrisi
Kondisi Jumlah
2x / hari 3x / hari Tidak tentu
Makan dalam 4 59
15
sehari
g. Aktifitas sehari-hari
Tabel 1.10 aktifitas sehari-hari
Istirahat/tidur Belajar
Olahraga
N Menuli Berhitun
1x/mingg Siang/jam Malam/jam Membaca
o s g
u
2 3 8 9
76 77 76
1 76 59 20 35 42
Bermain
No
Sepak bola Boneka Masak-masakan
1 49 21 8
h. Program kerja UKS
No Laporan kegiatan UKS Dilaksanaka Tidak dilaksanakan
n
1 Pengukuran tinggi badan dan berat √
badan
2 Pemeriksaan kebersihan diri √
INTERVENSI
PENUTUP
KESIMPULAN
Setelah menyelesaikan kegiatab belajar ini maka mahasiswa mampu mengerti dan
memahami tentang asuhan keperawatan komunitas pada kelompok khusus anak
usia sekolah
Kebutuhan nutrisi dalam tubuh setiap individu sangat penting untuk diupayakan.
Upaya untuk melakukan peningkatan kebutuhan nutrisi dapat dilakukan dengan
cara makan-makanan yang bergizi,memenuhi berbagai vitamin, dengan di
imbangi keadaan hidup bersih untuk setiap individu. Hal tersebut harus dilakukan
setiap hari, karena tanpa setiap hari maka tubuh manusia bisa terserang penyakit
akibat imune tubuh yang menurun