Anda di halaman 1dari 6

PROPOSAL PROMOSI KESEHATAN

SIKAT GIGI DAN CUCI TANGAN PADA SISWA SD ADVENT LAB


SCHOOL UNAI

Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas mata kuliah Promosi Kesehatan
Dosen Koordinator : Fauziah Rudhianti, S.Kep., Ners., M.Kep., Sp.An

ARNI WIANTI
GUGUN GUNAWAN AHMAD
RUTH MALENTA BR KAROSEKALI

PROGRAM STUDI MAGISTER KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN JENDERAL ACHMAD YANI
CIMAHI
2019

1
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Sasaran Pembangunan Sustainable Development Goals yang merupakan


kelanjutan dari Millenium Development Goals, yang mengusung tema “Mengubah
Dunia Kita : Agenda 2030” memiliki beberapa poin sasaran salah satunya yaitu
memastikan kehidupan yang sehat dan mendukung kesejahteraan bagi semua untuk
semua usia. Termasuk didalamnya kesehatan anak-anak dengan tujuan akhirnya tercapai
kesehatan masyarakat dalam rangka kemajuan kehidupan bangsa.

Jumlah anak yang besar yakni 30% dari total penduduk Indonesia atau sekitar 73
Juta orang dan usia sekolah merupakan masa keemasan untuk menanamkan nilai- nilai
perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) sehingga berpotensi sebagai agen perubahaan
untuk mempromosikan PHBS, baik di lingkungan sekolah, keluarga dan masyarakat.
Saat ini di Indonesia terdapat lebih dari 250.000 baik dari sekolah negeri, swasta
maupun sekolah agama.
Sekolah selain berfungsi sebagai tempat pembelajaran juga dapat menjadi
ancaman penularan penyakit jika tidak dikelola dengan baik. Lebih dari itu, usia sekolah
bagi anak juga merupakan masa rawan terserang berbagai penyakit. Hal ini dikarenakan
anak-anak lebih beresiko terkena penyakit menular karena belum memiliki sistem daya
tahan tubuh yang kuat seperti orang dewasa. Mereka juga belum memiliki kebiasaan
sehat atau harus selalu diingatkan oleh orang dewasa seperti cuci tangan sebelum makan
Ada beberapa indikator yang dipakai sebagai ukuran untuk menilai PHBS di
sekolah yaitu : Mencuci tangan dengan air yang mengalir dan menggunakan sabun,
mengkonsumsi jajanan sehat di kantin sekolah, menggunakan jamban yang bersih dan
sehat, olahraga yang teratur dan terukur, memberantas jentik nyamuk, tidak merokok di
sekolah, menimbang berat badan dan mengukur tinggi badan setiap 6 bulan, membuang
sampah pada tempatnya.

Mencuci tangan dengan sabun adalah salah satu tindakan kebersihan dengan
membersihkan tangan dan jari jemari menggunakan air dan sabun oleh manusia untuk
menjadi bersih dan memutuskan mata rantai mikroorganisme sebagai sumber penyakit.

2
Mencuci tangan dengan sabun dikenal juga sebagai salah satu upaya pencegahan
penyakit, hal ini dilakukan karena tangan seringkali menjadi pembawa mikroorganisme
dan menyebabkan mikroorganisme berpindah dari satu orang ke orang lain, baik dengan
kontak langsung ataupun kontak tidak langsung (menggunakan permukaan-permukaan
lain seperti handuk, gelas, dan lain sebagainya).

Selain mencuci tangan, menggosok gigi adalah tindakan yang perlu diajarkan
kepada anak-anak sehingga dapat menjadi suatu kebiasaan yang baik dan sehat.
Menggosok gigi merupakan cara yang paling mudah dan efektif untuk menjaga
kebersihan gigi dan gusi dari plak dan sisa makanan. Menyikat gigi harus dilakukan
dengan baik dan benar agar debris atau sisa makanan benar-benar dapat dihilangkan dari
permukaan gigi (Karinta, 2011).

Karies gigi sejauh ini masih menjadi masalah kesehatan anak. Organisasi
Kesehatan Dunia (WHO) tahun 2018 menyatakan angka kejadian karies pada anak
masih sebesar 60-90%. Menurut hasil penelitian di negara – negara Eropa, Amerika dan
Asia termasuk Indonesia, ternyata bahwa 90 – 100% anak di bawah 18 tahun terserang
karies gigi. Faktor yang menyebabkan terjadinya karies gigi antara lain adalah faktor
keturunan, ras, jenis kelamin, umur, jenis makanan, frekuensi menyikat gigi yang benar,
kebiasaan jelek dan pentingnya kontrol ke dokter, faktor host yaitu kekuatan dari
permukaan gigi, adanya plak yang berisi bakteri, biasanya bakteri patogen yang
kariogenik seperti Streptococcus mutans (Tarigan, 2012). Hasil Riset Kesehatan Dasar
atau Riskesdas 2018 menyebutkan bahwa 93 persen anak usia dini, yakni dalam rentang
usia 5-6 tahun, mengalami gigi berlubang. Ini berarti hanya tujuh persen anak di
Indonesia yang bebas dari masalah karies gigi.
Munculnya berbagai penyakit yang sering menyerang anak usia sekolah (usia 6-
10), ternyata umumnya berkaitan dengan PHBS. Oleh karena itu, penanaman nilai-nilai
PHBS di sekolah merupakan kebutuhan mutlak dan dapat dilakukan melalui pendekatan
Usaha Kesehatan Sekolah (UKS). Promosi Kesehatan merupakan upaya untuk
meningkatkan kemampuan masyarakat melalui proses pembelajaran bersama
masyarakat, khususnya masyarakat pendidikan di sekolah. Promosi kesehatan ini
dilakukan agar mereka dapat menolong dirinya sendiri, serta mengembangkan kegiatan
yang bersumber pada masyarakat, sesuai dengan kondisi sosial budaya setempat dan
didukung oleh kebijakan secara internal maupun lingkungannya yang berwawasan
kesehatan. Dalam konteks menolong diri sendiri dimaksudkan bahwa masyarakat

3
sekolah mampu berperilaku mencegah timbulnya masalah-masalah kesehatan,
memelihara dan meningkatkan derajat kesehatan serta mampu pula mengatasi apabila
masalah kesehatan tersebut terlanjur terjadi di lingkungan mereka.

B. LANDASAN KEGIATAN
Program Kerja Mahasiswa Magister Keperawatan STIKes Ahmad Yani Cimahi
dalam mata kuliah Promosi Kesehatan

C. TUJUAN KEGIATAN
Setelah di berikan penyuluhan diharapkan anak-anak (sasaran) mampu
mengetahui teknik mencuci tangan dan sikat gigi yang benar.
Pengetahuan :
1. Anak-anak mengerti tentang kegunaan, tujuan mencuci tangan, serta akibat jika
tidak mencuci tangan.
2. Mengerti pentingnya menyikat gigi dengan baik dan benar.

Sikap :
1. Anak-anak menerima penjelasan tentang pengertian, manfaat, tujuan dan cara
mencuci tangan serta menyikat gigi.
2. Anak-anak lebih disiplin mencuci tangan dan menyikat gigi serta penanganan
kesehatan pada diri sendiri.

Tindakan :
Anak-anak banyak mencuci tangan dan menyikat gigi.

D. NAMA KEGIATAN
Kegiatan ini dinamakan “Cuci Tangan dan Gosok Gigi”

E. BENTUK KEGIATAN
1. Promosi dan Penyuluhan Kesehatan
a. Cuci Tangan
b. Sikat Gigi

4
F. METODE
1. Ceramah
2. Demontrasi cara cuci tangan biasa dan menyikat gigi
3. Tanya Jawab

G. MEDIA
1. Leaflet berisi tentang pengertian, tujuan, alat dan bahan, dan teknik mencuci
tangan dengan cara biasa.
2. LCD, laptop
3. Alat dan Bahan untuk Gosok Gigi dan Cuci Tangan

H. EVALUASI
1. Evaluasi Struktur
a. 100% siswa-siswi hadir
b. Tempat dan alat tersedia sesuai dengan acara
c. Peran dan tugas mahasiswa sesuai dengan rencana
2. Evaluasi Proses
a. Pelaksanaan kegiatan sesuai dengan waktu yang direncanakan
b. Peserta berperan aktif selama pertemuan
3. Evaluasi Hasil
a. Siswa-siswi mampu memahami pentingnya mencuci tangan dengan baik dan
benar.
b. Siswa-siswi mampu memahami pentingnya menyikat gigi dengan baik dan
benar.
c. Siswa-siswi mampu mempraktekkan cara mencuci tangan dan menyikat gigi
dengan baik dan benar.

I. WAKTU DAN TEMPAT


Kegiatan ini akan dilaksanakan pada:
Hari/ Tanggal : Selasa, 19 November 2019
Pukul : 08.00 sd selesai
Tempat : Kelas 2 SD ADVENT LAB SCHOOL UNAI

5
J. SASARAN KEGIATAN
Peserta yang akan mengikuti kegiatan ini antara lain adalah siswa Kelas 2 SD
ADVENT LAB SCHOOL UNAI sebanyak 15 orang

K. PENUTUP
Demikianlah proposal kegiatan “Hidup Sehat Bersama Tenaga Kesehatan
Cilik”. Besar harapan kami agar Bapak / Ibu dapat menyetujui dan mendukung
terlaksananya kegiatan ini dengan baik dan semoga sesuai dengan maksud dan tujuan
yang telah ditetapkan dan Tuhan YME memberikan petunjuk dan meridhoi segala amal
baik kita dalam pelaksanaan kegiatan ini.

Cimahi, November 2019

Anda mungkin juga menyukai