Anda di halaman 1dari 28

LAPORAN KEGIATAN PENYULUHAN LANGUNG

SECARA KELOMPOK

Unsur : Penyuluhan Kesehatan Masyarakat


Sub Unsur : Melaksanakan penyuluhan untuk pemberdayaan masyarakat
Butir Kegiatan : Melaksanakan penyuluhan kelompok dengan
demontrasi/praktek
Angka Kredit : Nilai 0.042 x 7 kegiatan = 0.294
Bulan : Juli 2018

I. Pendahuluan
Jumlah anak yang besar yakni 30% dari total penduduk Indonesia atau sekitar 73 Juta
orang dan usia sekolah merupakan masa keemasan untuk menanamkan nilai- nilai
perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) sehingga berpotensi sebagai agen perubahaan
untuk mempromosikan PHBS, baik dilingkungan sekolah, keluarga dan masyarakat.
Saat ini hampir 70% Sekolah Dasar terpencil yang ada di Indonesia kurang
memperhatikan nilai-nilai perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS). Masih banyak
ditemukan lingkungan Sekolah Dasar yang kurang memperhatikan kebersihan
lingkungannya, dan kesehatan pribadi dari murid-murid yang ada di sekolah.
Disamping itu juga, keberadaan UKS di sekolah juga tidak dimanfaatkan dan di
kelola dengan baik oleh pihak guru dan murid di sekolah. Melihat dari kondisi
tersebut, maka perlu adanya trobosan perubahan yang harus dilakukan untuk
menanamkan nilai-nilai perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) di tingkat Sekolah
Dasar yang terpencil.
Sekolah selain berfungsi sebagai tempat pembelajaran juga dapat menjadi ancaman
penularan penyakit jika tidak dikelola dengan baik. Lebih dari itu, usia sekolah bagi
anak juga merupakan masa rawan terserang berbagai penyakit.Munculnya sebagian
penyakit yang sering menyerang anak usia sekolah (usia 6-10), ternyata umumnya
berkaitan dengan PHBS. Oleh karena itu, penanaman nilai-nilai PHBS disekolah
merupakan kebutuhan mutlak dan dapat dilakukan melalui penyuluhan kesehatan dan
pendekatan Usaha Kesehatan Sekolah (UKS).
Penyuluhan kesehatan merupakan upaya yang dilakukan untuk meningkatkan
pengetahuan anak Sekolah Dasar terhadap gaya hidup sehat dan menanamkan nilai-
nilai perilaku hidup bersih dan sehat melalui proses pengenalan dan praktek kesehatan
yang meliputi kesehatan pribadi, kesehatan lingkungan dan Usaha Kesehatan Sekolah
(UKS). Melalui proses tersebut, diharapkan anak-anak di Sekolah Dasar dapat
mengenali dan membudayakan kebiasaan hidup sehat, dan dari pihak guru dapat
mengelola dan membimbing anak untuk selalu menanamkan kebiasaan hidup sehat
setiap harinya baik dilingkungan sekolah maupun dilingkungan masyarakat.
Dalam konteks mengadakan kegiatan penyuluhan, sekolah juga diharapkan mampu
berperilaku mencegah timbulnya masalah-masalah kesehatan, memelihara dan
meningkatkan derajat kesehatan serta mampu pula berperilaku mengatasi apabila
masalah kesehatan tersebut terlanjur terjadi di lingkungan sekolah. Masalah-masalah
kesehatan pribadi anak seperti kerusakan Gigi, gigi berlubang, gigi yang tanggal
sebelum waktunya, dan berbagai jenis penyakit gigi dan mulut lainnya dapat terjadi
jika kita tidak menjaga kesehatan gigi dan mulut sejak dini. Begitu juga kita dapat
memiliki tubuh yang sehat jika kita senantiasa membiasakan kebiasaan mencuci
tangan sebelum makan agar dapat terhindar dari infeksi kuman penyakit yang berasal
dari tangan kita. Mengingat akan pentingnya menjaga kesehatan gigi dan tubuh kita
bila diterapkan sejak usia dini, inilah yang menjadi latar belakang kami untuk
membuat program Penyuluhan Kesehatan yang ditujukan pada anak-anak yang
bersekolah.

II. Tujuan

A. Tujuan Umum

Setelah dilakukan penyuluhan ini, diharapkan murid-murid dapat memahami dan


mengaplikasikan perilaku hidup bersih dan sehat dalam kehidupan sehari-hari
terutama kebersihan pribadi dan kebersihan lingkungan.

B. Tujuan Khusus
Setelah mengikuti penyuluhan ini murid-murid dapat :
A. Menyebutkan pengertian kesehatan pribadi
B. Menyebutkan pengertian kesehatan lingkungan
C. Menyebutkan pengertian UKS
D. Tahu bagaimana cara untuk cuci tangan yang benar
E. Menyebutkan waktu harus mencuci tangan yang benar
F. Tahu bagaimana cara untuk menggosok gigi yang benar
G. Tahu kapan dan berapakali menggosok gigi setiap harinya
H. Tahu apa fungsi dari UKS
I. Pelaksanaan Kegiataan.

III. Manfaat dari Penyuluhan


Promosi Kesehatan di Sekolah apabila dilakukan secara kontinyu dan
berkesinambungan akan sangat bermanfaat dalam rangka merubah perilaku anak-anak
Sekolah Dasar dari yang kurang baik kepada yang lebih baik. Satu hal lagi anak sekolah
adalah sebagai agent of change (agen perubahan) yang diharapkan dapat memberikan
motivasi terhadap para orang tua serta anggota keluarga yang lainnya, cepat atau lambat
maka program kesehatan ini akan dapat dipahami oleh masyarakat luas, sebagaimana
tujuan penyuluhan kesehatan adalah Knowledge, Attitude, Practice agar Tahu, Mau dan
Mampu melaksanakan program kesehatan dalam kehidupan sehari-hari.

No Tanggal Sasaran Tempat Materi Media yang Angka


Kegiatan digunakan Kredit
1 17 Juli 2018 SDN Taniran Ruang Kelas PHBS Sekolah Leaflet 0,042
Kesehatan Gigi
Kebersihan Diri
2 18 Juli 2018 SDN Taniran Ruang Kelas PHBS Sekolah Leaflet 0,042
Utara Kesehatan Gigi
Kebersihan Diri
3 31 Juli 2018 SDN Wawaran Ruang Kelas PHBS Sekolah Leaflet 0,042
Kesehatan Gigi
Kebersihan Diri
Jumlah 0.126

IV. Hasil yang dicapai


Tersampaikannya informasi kesehatan tentang materi yang diberikan iharapkan
dengan diberikannya edukasi pendidikan kepada masyarakat setempat tentang
penyakit DBD dan cara pemberantasannya dengan gerakan PSN masyarakat mengerti
dan paham sehingga dapat memotivasi dan membina kesadaran masyarakat untuk
menjaga kebersihan lingkungan.
V. Penutup
Demikian laporan kegiatan ini dbuat untuk dapat dipertimbangkan dalam
pengumpulan angka kredit jabatan fungsional penyuluh kesehatan.

Mengetahui, Angkinang, Juli 2018


Kepala Puskesmas Angkinang Petugas Promkes

Agustina Dwi Astianti, SKM Achmad Alhusari, SKM., M.Kes


NIP.19670802 199012 2 002 NIP. 19770414 200904 1 003

VI. BAB II
VII. KONDISI AWAL SD 111/IX MUHAJIRIN
VIII.
IX. 2.1 Kondisi Siswa siswi dan Guru
X.
XI. Tentang kesehatan siswa-siswi SD 111/IX Muhajirin di nilai cukup bagus
karena kerapian serta tentang kesehatan pribadi hampir 50 % siswa
mempunyai bekal tentang kesehatan. Namun dengan ada nya pemberian
penyuluhan tentang kesehtan pribadi, lingkungan dan UKS mudah –mudahan
ilmu yang telah kami berikan bermanfaat serta bisa di terap kan dan tidak
hanya di saat penyuluhan namun dalam ke depan nya akan tetap di
laksanakan.

XII.
XIII.
XIV. Keadaan kesehatan pribadi guru SD 111/IX Muhajrin sangat baik karena di
lihat dari sisi luar kerapian dalam berpakaian serta hal –hal yang menyakut
kriteria kesehatan pribadi hampir 90 % memenuhi syarat dalam kebersihan.
XV. 2.2 Kondisi lingkungan
XVI.
XVII. Keadaan lingkungan SD 111/IX Muhajirin cukup bagus karena kebersihan di
antara lingkungan sekitar kelas, lapangan maupun di dalam kelas
kebersihannya tetap terjaga. Namun ada salah satu yang kurang terjaga dari
keadaan tanaman di depan kelas kurang nya perawatan serta penyiraman
dalam tanaman-tanaman di lingkungan sekitar.
XVIII. Keadaan pembuangan sampah cukup memadai karena di setiap kelas terdapat
2 tong sampah sehingga kebersihan lingkungan kelas ataupun lingkungan
sekolah SD 111/IX Muhajirin tetap terjaga maka dari itu kebiasaan atau pun
pengarahan dalam kebersihan lingkungan terhadap anak-anak SD 111/IX
Muhajirin cukup bagus.
XIX. 2.3 Kondisi UKS

XX.
XXI. Jika di lihat keadaan UKS (Usaha Kesehatan Sekolah) SD 111/IX muhajirin
harus di benahi atau di perbaiki karena minim nya suatu ruangan atau tempat
sebagai pengobatan sementara bagi siswa-siswi yang mengalami sakit dan
lain-lain. Jika di lihat keadaan yang sebenarnya harus lah UKS ini di
tempatkan yang layak dan di khususkan sebagai ruangan UKS karena di SD
111/IX muhajirin tidak mempunyai tempat untuk ruangan UKS,dari keadaan
UKS di SD 111/IX muhajirin di tempat kan dalam satu ruangan majelis guru,
jika keadaan ini tidak mengalami perubahan maka UKS ini tidak memiliki
ruangan yang kondusif serta kenyamanan sebagaimana mestinya.
XXII. Keadaan perlengkapan dalam UKS di SD 111/IX muhajirin masih juga
mengalami kekurangan seperti minimnya obat-obatan, serta perlengkapan-
perlengkapan dalam pelayannan UKS.
XXIII.
XXIV.
XXV.
XXVI.
XXVII.
XXVIII.
XXIX.
XXX.
XXXI.
XXXII.
XXXIII.
XXXIV.
XXXV.
XXXVI.
XXXVII.
XXXVIII. BAB III
XXXIX. DOKUMENTASI PENYULUHAN
XL. 3.1 Penyuluhan Kesehatan Pribadi
XLI.

XLII.
XLIII.
XLIV.
XLV.
XLVI.
XLVII.
XLVIII.
XLIX.

L.
3.2 Penyuluhan Kesehatan Lingkungan
LI.
LII.
LIII.
LIV.
LV.
LVI.
LVII.
LVIII.
LIX.
LX.
LXI. 3.3 Penyuluhan UKS
LXII.
LXIII.
LXIV.
LXV.
LXVI.
LXVII.
LXVIII.
LXIX.
LXX.
LXXI.
LXXII.
LXXIII.
LXXIV.
LXXV.
LXXVI.
LXXVII.
LXXVIII.
LXXIX.
LXXX.
LXXXI.
LXXXII.
LXXXIII.
LXXXIV. BAB IV
LXXXV. TINDAK LANJUT DARI HASIL PENYULUHAN
LXXXVI.
LXXXVII. 4.1 KESEHATAN PRIBADI
LXXXVIII. Pendidikan kesehatan bagi peserta didik di tingkat sekolah dasar (SD)
diarahkan untuk membina agar memiliki sikap dan perilaku hidup bersih dan
sehat, Dalam penyuluhan yang kami lakukan tentang kesehatan pribadi ini
bertujuan untuk meningkatkan kesehatan peserta didik siswa-siswi baik
jasmaniah maupun rohaniah melalui pemahaman dan pengalaman gaya hidup
sehat bagi peserta didik. Setelah kami melakukan penyuluhan dan tata cara
menjaga kesehatan pribadi yang baik dan benar itu bagaimana dengan
mempraktekan nya langsung bersama siswa-siswi dengan demikian
diharapkan peserta didik SD Negeri 111/IX dapat mengerti akan kebersihan
dan mengamalkan prilaku-prilaku yang baik utuk kegiatan sehari-harinya.
LXXXIX. Ada pun hal-hal yang menyakup tentang hal kesehatan pribadi itu
sebagai berikut :
XC. a. Kebersihan Mulut Dan Gigi
XCI. Dalam prakteknya dilapangan kami telah melakukan upaya-upaya menjaga
kebersihan yaitu tentang kebersihan gigi dan mulut dan apa dampak yang
terjadi jika kita tidak melakukan kebersihan gigi dan mulut. Terlebih dahulu
kami melakukan teori penjelasan kepada siswa siswi mulai dari kelas 1-6
tentang kebersihan mulut dan gigi setelah itu dilakukan dengan praktek
langsung dilapangan halaman terbuka dan dari tim penyuluhan telah
menyiapkan semua bahan dan alat tindak lanjut yang kami lakukan yaitu
mengigatkan kepada anak-anak peserta didik untuk menjaga kebersihan mulut
dan gigi dengan menggosok gigi 2kali sehari, bagaimana cara menggosok gigi
yang baik dan benar.
XCII.
XCIII.
XCIV. b. Kebersihan Kulit
XCV. Menjaga kebersihan kulit sangat lah penting untuk itu pentingnya kami
melakukan penyuluhan tentang kebersihan lingkungan untuk menjaga
kebersihan kulit dengan cara mandi 3kali sehari pagi, siang, sore dengan
menggunakan media air dan pembersih berupa sabun. Dalam hal prakrtik nya
kami melakukan cara menyuci tangan yang baik dan benar langsung bersama
siswa-siswi di lapangan dan diharapkan setelah melakukan penyuluhan ini
anak-anak lebih terbiasa dan membiasakan melakukan cuci tangan sebelum
dan sesudah beraktifitas agar terhindar dari bahaya kuman, bakteri dan
penyakit.
XCVI.

XCVII.
XCVIII.
XCIX.
C. c. Kebersihan Mata
CI. Dalam melakukan penyuluhan kali ini kami memberikan tips-tips dengan cara
berdiskusi dalam menjaga mata agar tetap sehat dan terjaga sejak dini yaitu
dengan cara memakan makanan yang mengandung unsure vitamin A, karna
vitamin A sangat baik utuk kesehatan mata dan tentu ini akan berdampak
positif ketika anak-anak peserta didik mengkonsumsi makanan yang
mengandung buah-buahan bewarna tentunya. Dan kami member penjelasan
tentang jangan membaca buku terlalu dekat berilah jarak pandangan mata
lebih kurang 30cm, menonton tayangan televisi terlalu dekat dan sering karna
lama-kelamaan jika terlalu dekat akan merusak kinerja pnglihatan mata kita.
CII.
CIII.
CIV.
CV.
CVI.
CVII. d. Kebersihan Rambut
CVIII. Dalam penyampaian materi kesehatan rambut kepada siswa-siswi kami
menghimbau dan menyaran kan kepada peserta didik untuk menjaga kerapian
rambut karna selaku pelajar harus lah bersikap rapi, rambut seorang pelajar
tidak boleh panjang dan harus dipangkas ketika sudah panjang dan telah
menyentuh batas kuping jadi untuk kebersihan rambut harus dilakukan dengan
mencuci rambut dengan menggunakan shampo minimal seminggu 3kali
CIX.

CX.
CXI. e. Kebersihan Kuku
CXII. Menjaga kebersihan kuku sangat lah penting karena tangan dan kuku akan
sangat berhubungan langsung dengan kesehatan. Kebersihan kuku dan tangan
akan sangat mempengaruhi kepribadian seseorang baik sehat atau tidak. Untuk
itu kami menyarankan kepada siswa siswi SD 111/IX Muhajirin untuk
memperhatikan keberihan tangan dan kuku dengan cara mencuci dengan air
dan sabun. Untuk kuku kami mempraktekan nya agar kuku seorang pelajar
tidak boleh panjang harus pendek dengan cara memotong dengan
menggunakan potongan kuku kepada para siswa-siswi yang kedapatan
kukunya panjang-panjang. minimal lakukan pemotongan kuku tangan dan
kaki seminggu sekali.
CXIII.

CXIV.
CXV. f. Kebersihan Telinga
CXVI. untuk menjaga kebersihan telinga kami memberikan penyuluhan dengan cara
membersihkan telinga yang baik dan benar dan memperaktikan nya langsung
kepada siswa-siswi. Jadi membersihkan telinga dapat dinggunakan
menggunakan pembersih telinga berupa kapas yang dapat kita beli di apotik
dan toko-toko. Perlu kami sampaikan ke pada para peserta didik untuk tidak
sering melakukan pembersihan telinga terus menerus karna akan berakibat
fatal dan kerusakan pada telinga apalagi jika terlalalu dalam, karna pada
prinsif nya telinga dapat membersihkan diri nya sendiri jadi kita cukup
membersihan telingga 1 kali seminggu saja dan kami menghimbau siswa-siswi
untuk tidak mendengarkan music terlalu keras karan bias merusak sistim
pendengaran pada telinga.
CXVII.

CXVIII.
CXIX. g. Kebersihan Hidung
CXX. Hidung adalah salah satu alat indra berupa alat pencium, pembau,dan tempat
untuk bernafas agar hidung dapat selalu berfungsi dengan baik, maka hidung
harus selalu dirawat dengan baik. udara yang masuk / kita hirup selain oksigen
juga mengandung banyak debu dan zat-zat lain. Faktor inilah yang
menyebabkan hidung menjadi kotor, karena debu dan zat-zat lain yang
terbawa tadi disaring oleh bulu-bulu halus yang ada di hidung. Kalau hidung
terlalu kotor, kemungkinan bisa mengganggu fungsi penyaringan dan jalannya
nafas. Untuk menjaga jangan sampai terjadi gangguan tersebut, maka secara
terartur hidung selalu dibersihkan dengan cara mencuci dengan air.

CXXI.
CXXII.
CXXIII. h. Kebersihan Pakaian
CXXIV. Kebersihan pakaian sangat lah penting terlebih lagi menyangkut anak-
anak yang selalu sering bermain yang mengakibatkan pakaian anak menjadi
kotor dan berkeringat Pakaian berguna antara lain untuk melindungi kulit dari
kotoran dari luar, seperti debu, lumpur dan kotoran noda yang menempel,
untuk melindungi kulit dari sengatan matahari atau cuaca dingin. Untuk itu
kami menyarankan kepada para siswa siswi hendaknya mengganti pakaian
bila kotor atau bila basah, baik kena air ataupun karena keringat. Kalau tidak
bisa langsung dicuci, pakaian yang basah jangan ditumpuk. Sebaiknya baju
digantung untuk mencegah tumbuhnya jamur. Jamur akan tumbuh subur di
tempat yang lembab. Setelah dicuci baju disetrika agar baik dan rapi selain itu
dengan menyetrika pakaian dapat membunuh kuman-kuman yang menempel
pada pakian. Perlu diperhatikan pakaian yang dipakai oleh siswa-siswi harus
dibedakan, antara lain: pakaian rumah, pakaian sekolah, pakaian tidur, pakaian
main, pakaian pesta dan pakaian olahraga yang harus disesuaikan dengan
fungsinya agar pakaian tidak menjadi kotor semua.
CXXV.

CXXVI.
CXXVII. i. Kesehatan Makanan
CXXVIII. Perkembangan dan pertumbuhan anak akan dipengaruhi oleh makanan,
makanan yang baik dan sehat tentu akan menghasilkan dan memberikan
manfaat kepada orang yang memakan nya terlebih lagi bagi seorang pelajar.
Seorang pelajar hendaknya mendapatkan nutrisi makanan yang cukup untuk
tubuh nya jadi kami melakukan penyuluhan tentang manan yang sehat itu
bagaimana kepada siswa siswi. Ada pun makanan 4 sehat 5 sempurna berupa :
makanan yang mengandung karbohidrat, protein, lemak, buah-buahan, vitamin
dan gizi yang berimbang dan jangan membiasakan anak-anak sejak dini
memakan makanan yang instan karna sangat tidak baik bagi perkembngan
tubuh jika mengkonsumsi makanan yang instan terlalu sering seperti makan
mie. Dan kami menyarankan kepada para peserta didik untuk mengkonsumsi
makanan yang sehat seperti makan dan minum
CXXIX. Yang telah di masak terlebih dahulu agar terhindar dari penyakit dan
dalam praktek nya kami memberikan contoh-contoh makanan yang sehat
harus memiliki semua unsur yang dibutuhkan oleh tubuh.
CXXX.
CXXXI. 4.2 KESEHATAN LINGKUNGAN
CXXXII.
CXXXIII. Dari hasil survey yang kami lakukan kelapangan langsung kami
menyimpulkan bahwa kebersian sudah cukup baik dilakukan oleh pihak
sekolah ini terlihat dari kebersihan lingkungan sekolah baik dalam ruangan
kelas dan halaman walaupun masih ada kekurangan-kekurangan dari itu
semua. Dari segi fasilitas untuk kebersihan sudah menerapkan kaedah-kaedah
ruang lingkup yang baik seperti ada nya tempat sampah baik itu disetiap kelas
dan TPA sampah akhir.
CXXXIV. Adapun langkah-langkah yang kami lakukan untuk menerapkan
kesehatan lingkungan yaitu:
CXXXV. a. Pembersihan Lingkungan Sekolah
CXXXVI. Dilihat dari kebersihan dilapangan kami menilai kebersihan cukup
bersih, dari pihak sekolah telah memberikan jadwal piket berkala kepada
murid-murid dari kelas 1-6 dan dibantu oleh petugas kebersihan sekolah.
ketika kami melakukan praktek nya kami beserta siswa membersihakan
halaman sekolah secara gotong royong menyapu dan membuang sampah
kepada tempatnya.
CXXXVII. Untuk keadaan WC kami menilai sangat minim sekali ini terlihat dari
segi tempat bagunan wc yg belum direnovasi dan fasilitas yang ada kalau
untuk perairan cukup baik dan mengalir tidak ada gangguan. Untuk itu kami
menghimbau agar keadaan wc ini dapat membenahi keadaan ini dan kami
menyarankan kepada siswa-siswa untuk berperan aktif membersihkan keadaan
wc dengan cara menjaga fasilitas dan menyiram air ketika buang air besar dan
kecil ketika ke wc.
CXXXVIII.
CXXXIX.
CXL.
CXLI.
CXLII. b. Pembuatan Taman Apotek Hidup
CXLIII. Dalam hal ini kami dari tim penyuluhan melakukan hal kerja nyata
dihari kedua ketika penyuluhan kepada peserta didik telah kami lakukan.
Sebelum itu kami melakukan survey ke lokasi sekolah karna lokasi sekolah
cukup luas maka kami sebelumnya telah mempersiapkan bahan-bahan apa
yang perlu dan harus kami siapkan untuk melakukan penamaan langsung
dengan murid-murid SDN 111/IX Muhajirin seperti : tanaman jahe, tanaman
kunyit, lengkuas, tanaman serai, pinang, tanaman jeruk, pepaya, daun pandan,
rambutan, sukun yang sebelumnya telah ditanam di dalam polibek. Dalam
melakukan penanaman ini kami langsung melibatkan siswa siswi untuk ikut
berperan serta dalam melakukan penanaman. Terlihat antusias anak-anak
peseta didik mengikuti kegiatan ini seperti siswa-siswa ikut membantu
membawa tanaman-tanaman yang ada dan membersihkan halaman
perkarangan yang mau ditanami hingga penanaman semua selesai. Dan kami
bermaksud menanam pepohonan ini karna bisa dimanfaatkan dan kelak akan
berbuah dan bisa memetik hasil yang telah kami tanam bersama.
CXLIV.
CXLV.
CXLVI.
CXLVII.
CXLVIII.
CXLIX.
CL.
CLI.

CLII.
CLIII.
CLIV.
CLV. 4.2 UKS (Usaha Kesehatan Sekolah)
CLVI. Setelah kami mengetahui kondisi seperti apa keadaan SDN 111/IX Muhajirin
dan melakukan servey terlihat sekolah telah mempunyai dan memiliki UKS
namun masih belum memiliki ruangan tersendiri jika keadaan ini tidak
mengalami perubahan maka UKS ini tidak memiliki ruangan yang kondusif
serta kenyamanan sebagaimana mestinya. Keadaan perlengkapan dalam UKS
di SD 111/IX muhajirin masih juga mengalami kekurangan seperti minimnya
obat-obatan, serta perlengkapan-perlengkapan dalam pelayannan UKS.
CLVII. Untuk itu dalam tindak lanjut penyuluhan UKS ini kami meminta
kepada pihak sekolah untuk memperhatikan uks karna Bayak hal yang
bermanfaat di bentuk nya Uks inii bagi sekolah terutama bagi murid-murid
warga sekolah terutamanya. Karna apa ? dengan layanan uks ini lah kesehatan
dan keadaan hal-hal yang menyakut dengan P3k (Pertolngan anak pada
kecelakaan) siswa bisa ditangani.
CLVIII.
CLIX.
CLX.
CLXI. Adapun hal-hal yang kami lakukan dalam penyuluhan tentang uks ini adalah :
CLXII. a. Sarana prasana UKS
CLXIII. Uks merupakan usaha kesehatan sekolah yang menangani berbagai
aspek menyangkut masalah kesehatan untuk itu kami menjelaskan kepada para
siswa penting nya sarana dan prasana dalam menunjang keefektivitasan UKS
itu sendiri kepada para murid seperti : Kondisi Ruang UKS harus nyaman
mempunyai tempat tidur, Lemari atau kotak obat yang berisi obat – obatan
P3K, Timbangan berat badan, Pengukur tinggi badan, Alat-alat
Kebersihan,selimut dan hal-hal yang berfungsi sebagai pertolongan.
CLXIV.

CLXV.
CLXVI.
CLXVII. b. Obat–Obatan Dan Peralatan Yang Ada Di Lemari / Kotak P3k
CLXVIII. kami dari tim penyuluhan ke SDN 111/IX Muhajirin
menjelaskan kepada murid-murid tentang apa saja peralatan dan obat-obatan
yang harus ada dalam P3K ataupun dalam UKS dengan menunjukan langsung
contoh-contoh nya dihadapan siswa langsung sehingga dengan begitu siswa
lebih tertarik dan lebih memahami dan terlihat siswa sangat antusias ada yang
lngsung tahu obat-obatan tersebut namun ada juga yang tidak tahu yang
mungkin asing bagi mereka lihat. adapun perlengkapan dalam P3K itu
meliputi : Kasa, Kapas, Plaster, Oralit, Minyak kayu putih, Handscund,
Revanol, Spalak / bidai, gunting, Mitela, salep luka, alcohol, perban, obat
deman, obat diare, balsem, obat ctm, obat batuk dan lain sebagainya.
CLXIX. Selain itu juga kami member pengetahuan kepada siswa tentang
obat-obatan yang berasal dari alam atau tumbuh-tumbuhan seperti fungsi
batang serai, kunyit ,jahe, daun pandan, daun sereh dan lain-lain beserta
contoh lngsung dilapangan.
CLXX.

CLXXI.
CLXXII. c. Dokter Kecil
CLXXIII. Di dalam penyuluhan kami kali ini kami melibatkan peserta didik yang
ikut melaksanakan sebagian usaha pelayanan kesehatan serta berperan aktif
dalam kegiatan kesehatan yang diselenggarakan di sekolah. Dokter kecil ini
kami libatkan sebagai sarana praktik langsung jika salah satu dari siswa ada
yang sakit dan lalu bagaimana penanganan nya yang baik kepada pasien
walaupun masih bayak siswa yang kurang memahami namun setidaknya kami
telah menyampaikan sekiranya siswa dengan cara ini bias memahami dengan
tindakan lngsung prakek nya. adapun kegiatan yang dilakukan dokter kecil
diantaranya : Mengamati kebersihan dan kesehatan pribadi siswa, Mengenali
penyakit secara awal, Pengobatan sederhana kepada yang sakit, Membantu
menanggani jika ada siswa yang sakit.
CLXXIV.
CLXXV.
CLXXVI.
CLXXVII.
CLXXVIII. BAB V
CLXXIX. PEMERIKSAAN BERKELANJUTAN
CLXXX.
CLXXXI. 5.1 Minggu Pertama
CLXXXII.
CLXXXIII. A. Keadaan Kesehatan Pribadi
CLXXXIV. Setelah melaksanankan kegiatan penyuluhan kesehatan di SDN 111/IX
Muhajirin, Nes, Kab. Muaro Jambi, kami mengadakan pemeriksaan
berkelanjutan pada minggu pertama. Yang pertama kali kami teliti ialah
keadaan kesehatan pribadi murid-murid SDN 111/IX Muhajirin. Kesehatan
pribadi yang kami teliti mencangkup kesehatan kulit, kesehatan rambut,
kesehatan telinga, kesehatan mata, dan kesehatan gigi.
CLXXXV. Berdasarkan penyuluhan yang telah kami laksanakan tentang
bagaimana memelihara kesehatan pribadi dan beberapa praktek yang kami
laksanakan seminggu sebelumnya, seperti praktek mencuci tangan dengan
baik, praktek menggosok gigi yang benar, praktek memelihara kebersihan
telinga, praktek memelihara kesehatan mata, dan praktek memelihara
kesehatan rambut. Memberikan dampak yang signifikan bagi kesehatan
seluruh murid-murid di SDN 111/IX Muhajirin. Penyuluhan kesehatan pribadi
yang kami lakukan diterapkan empat kali dalam seminggu di SDN 111/IX
Muhajirin. Sehingga murid-murid tampak mulai terbiasa untuk memelihara
kesehatan pribadinya. Hal ini juga memberikan dampak positif bagi kesehatan
pribadi SDN 111/IX Muhajirin.
CLXXXVI.
CLXXXVII. B. Keadaan Kesehatan Lingkungan
CLXXXVIII. Pada saat pelaksanaan penyuluhan kesehatan lingkungan, kami telah
merancang dan membentuk “Apotik Hidup” berupa tanaman yang kami
kerjakan secara bersama dengan murid-murid SDN 111/IX Muhajirin. Secara
bersamaan, kami mengajarkan dan mencontohkan bagaimana caranya
menanam, dan memelihara tanaman yang sudah ditanam. Praktek ini berjalan
dengan baik karena murid-murid SDN 111/IX Muhajirin tanpak bersemangat
dalam mengikuti dan melaksanankan kegiatan ini.
CLXXXIX. Satu minggu setelah penyuluhan kesehatan lingkungan ini kami
laksanakan, kami adakan pemeriksaan berkelanjutan di SDN 111/IX
Muhajirin terhadap kesehatan lingkungannya. Hasil yang kami dapatkan ialah
pemeliharaan kesehatan lingkungan mulai diperhatikan oleh pihak sekolah dan
pihak murid itu sendiri. Hal ini dapat dilihat dari terjaganya apotik hidup
dengan baik dan tanaman masih hidup serta lingkungan apotik hidup yang
tetap bersih dan terjaga dengan baik.
CXC. C. Keadaan UKS
CXCI. Di SDN 111/IX Muhajirin, keadaan UKS pada awalnya tidak dikelola oleh
pihak sekolah. Selain karena tidak adanya peralatan UKS, SDN 111/IX
Muhajiri juga tidak memiliki gedung atau ruangan khusus untuk UKS
sebagaimana seharusnya. Hal inilah yang mendorong kami untuk membuat
tempak khusus UKS seadanya. Dengan harapan agar UKS di SDN 111/IX
Muhajirin dapat dikelola dan dikembangkan oleh pihak sekolah.
CXCII. Satu minggu setelah penyuluhan tersebut, kami mengadakan
pemeriksaan berkelanjutan terhadap keadaan UKS, dan memberi peralatan
sederhana UKS berupa P3K kepada pihak sekolah, dengan harapan agar UKS
senantiasa diperhatikan dan dikelola dengan baik oleh pihak sekolah.
CXCIII. 5.2 Minggu Kedua
CXCIV.
CXCV. A. Keadaan Kesehatan Pribadi
CXCVI. Pada minggu kedua, kami mengadakan pemeriksaan yang kedua
kalinya di SDN 111/IX Muhajirin. Yang pertama kali kami teliti ialah
perkembangan kesehatan pribadi pada murid SDN 111/IX Muhajirin ini.
CXCVII. Pada minggu kedua, terjadinya peningkatan yang signifikan
terhadap kesehatan pribadi murid SDN 111/IX Muhajirin. Yang mana pada
minggu pertama aktifitas mencuci tangan, menggosok gigi, dan lain
sebagainya diterapkan empat hari dalam satu minggu (hari Senin sampai
Kamis). Dan pada minggu kedua, aktifitas pengembangan kesehatan pribadi
telah diterapkan enam hari selama satu minggu (Senin- Sabtu), artinya di SDN
111/IX Muhajirin telah membudayakan gaya hidup sehat dengan
dilaksanakannya berbagai bentuk kebiasaan menjaga kesehatan dari kesehatan
rambut, tangan, mata, gigi, telinga, dan lain-lain. terjadi peningkatan
pengembangan kesehatan pribadi setiap minggunya di SD 111/IX Muhajirin.
CXCVIII. B. Keadaan Kesehatan Lingkungan
CXCIX. Pada minggu kedua pemeriksaan berkelanjutan terhadap keadaan
kesehatan lingkungan di SDN 111/IX Muhajirin, kami menemukan keadaan
lingkungan yang sangat bersih dan jauh berbeda dengan kondisi awal sebelum
penyuluhan, juga terjadi peningkatan kebersihan lingkungan sekolah dari
minggu yang sebelumnya. Hal ini bisa dilihat dari kedisiplinan murid-murid
SDN 111/IX dalam membuang sampah pada tempatnya. Sehingga lingkungan
sekolah menjadi bersih dan bebas dari sampah. Kebiasaan ini diterapkan
ketika penyuluhan tentang kesehatan lingkungan kami laksanankan di sekolah
hingga pada minggu kedua terjadinya peningkatan kedisiplinan murid-murid
dalam menjaga lingkungannya. Hal ini juga tentunya tidak terlepas dari
bantuan para majelis guru di SDN 111/IX Muhajirin untuk membimbing
murid-murid agar selalu membudayakan gaya hidup sehat baik dilingkungan
sekolah maupun di lingkungan masyarakat.
CC. Disamping itu, melihat dari kondisi “Apotik hidup” yang telah kami bentuk
bersama dengan pihak sekolah dan murid-murid SDN 111/IX Muhajirin,
tampak adanya perhatian serius dari pihak sekolah untuk melestarikan dan
mengelola dengan baik Apotik hidup yang telah kami rancang pada saat
penyuluhan. Di sana, tanaman-tanaman tampak subur dan bahkan dari pihak
sekolah menambah tanaman yang ada serta memperluas lahan Apotik hidup
untuk SDN 111/IX Muhajirin.
CCI. Kepala Sekolah SDN 111/IX Muhajirin sendiri mengaku bahwa murid-murid
selalu membersihkan dan menyirami tanaman-tanaman yang ada di Apotik
hidup tersebut, sehingga tanaman-tanaman tampak subur dan bersih.
CCII. C. Keadaan UKS
CCIII. Pada minggu kedua kegiatan pemeriksaan berkelanjutan terhadap Usaha
Kesehatan Sekolah (UKS) di SDN 111/IX Muhajirin, terdapat sedikit kendala
pada ruangan. Seperti minggu yang sebelumnya, ruangan UKS tidak tersedia
di SDN 111/IX Muhajirin. Maka alternatif yang kami berikan ialah membuat
tempat UKS seadanya di dekat ruangan kantor majelis guru.
CCIV. Meskipun mendapat kendala pada ruangan, para majelis guru dan
murid-murid SDN 111/IX Muhajirin tetap mengaktifkan UKS sebagaimana
mestinya. Program UKS tetap dijalankan dengan baik, murid-murid pun telah
banyak yang paham dan mengerti tentang apa itu UKS, apa fungsi dari UKS,
serta apa yang harus dikerjakan oleh UKS.
CCV. Pengadaan alat-alat UKS-pun dilengkapi oleh pihak sekolah, sehingga
memudahkan gruru-guru dan murid-murid SDN 111/IX Muhajirin untuk
mengaktifkan dan menggerakkan program UKS itu sendiri.
CCVI.
CCVII.
CCVIII.
CCIX.
CCX.
CCXI.
CCXII.
CCXIII.
CCXIV.
CCXV.
CCXVI.
CCXVII.
CCXVIII.
CCXIX.
CCXX.
CCXXI.
CCXXII.
CCXXIII.
CCXXIV.
CCXXV.
CCXXVI.
CCXXVII.
CCXXVIII.
CCXXIX. RELATED POST
CCXXX.
CCXXXI. A
A
Memberikan edukasi kepada masyarakat mengenai penyakit yang berbasis lingkungan
seperti Demam Berdarah Dengue ( DBD ) masih menjadi permasalahan kesehatan di
masyarakat. Penyebab dan cara penularan penyakit ini sudah diketahui dengan jelas
yaitu disebabkan oleh virus Dengue dan ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes
Aegypti. Oleh karena itu pemberantasan penyakit DBD ini sebenarnya mudah yaitu
bagaimana caranya agar tidak ada nyamuk Aedes Aegypti di wilayah tersebut. Salah
satu cara yang paling efektif adalah dengan gerakan Pemberentasan Sarang Nyamuk (
PSN ) secara serentak dan berkesinambungan minimal seminggu sekali. Namun
pelaksanaannya tidak mudah oleh karena menyangkut masalah perilaku sehingga
memerlukan partisipasi masyarakat secara luas.

CCXXXII. TUJUAN
a. Tujuan Umum
Meningkatkan peran serta masyarakat dalam kegiatan PSN dan menjaga
kebersihan lingkungan.
b. Tujuan Khusus
o Dengan adanya kegiatan PSN diharapkan dapat mengantisipasi
peningkatan kasus DBD.
o Dapat menurunkan jumlah penderita DBD.
o Membudayakan gerakan PSN dan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (
PHBS ) - Meningkatkan Angka Bebas Jentik ( ABJ )
o Memotivasi dan membina kesadaran masyarakat untuk menjaga
kebersihan lingkungan.

CCXXXIII. Pelaksanaan
No Tanggal Sasaran Tempat Materi Media yang Angka
Kegiatan digunakan Kredit
1 12 Juli 2018 Masyarakat Balai DBD dan Cara Leaflet DBD 0,042
Desa Bakarung Desa/Rumah memberantasnya
Selatan Warga (Gerakan PSN)
Setempat
2 13 Juli 2018 Masyarakat Balai DBD dan Cara Leaflet DBD 0,042
Desa Bakarung Desa/Rumah memberantasnya
Warga (Gerakan PSN)
Setempat
3 16 Juli 2018 Masyarakat Balai DBD dan Cara Leaflet DBD 0,042
Desa Taniran Desa/Rumah memberantasnya
Selatan Warga (Gerakan PSN)
Setempat
4 20 Juli 2018 Masyarakat Balai DBD dan Cara Leaflet DBD 0,042
Desa Taniran Desa/Rumah memberantasnya
Kubah Warga (Gerakan PSN)
Setempat
5 24 Juli 2018 Masyarakat Balai DBD dan Cara Leaflet DBD 0,042
Desa Tawia Desa/Rumah memberantasnya
Warga (Gerakan PSN)
Setempat
6 25 Juli 2018 Masyarakat Balai DBD dan Cara Leaflet DBD 0,042
Desa Desa/Rumah memberantasnya
Angkinang Warga (Gerakan PSN)
Setempat
7 26 Juli 2018 Masyarakat Balai DBD dan Cara Leaflet DBD 0,042
Desa Telaga Desa/Rumah memberantasnya
Sili-Sili Warga (Gerakan PSN)
Setempat
Jumlah 0.294

CCXXXIV. Hasil yang dicapai


Tersampaikannya informasi kesehatan tentang materi yang diberikan :d iharapkan
dengan diberikannya edukasi pendidikan kepada masyarakat setempat tentang
penyakit DBD dan cara pemberantasannya dengan gerakan PSN masyarakat mengerti
dan paham sehingga dapat memotivasi dan membina kesadaran masyarakat untuk
menjaga kebersihan lingkungan.

CCXXXV. Penutup
Demikian laporan kegiatan ini dbuat untuk dapat dipertimbangkan dalam
pengumpulan angka kredit jabatan fungsional penyuluh kesehatan.

Mengetahui, Angkinang, Juli 2018


Kepala Puskesmas Angkinang Petugas Promkes

Agustina Dwi Astianti, SKM Achmad Alhusari, SKM., M.Kes


NIP.19670802 199012 2 002 NIP. 19770414 200904 1 003

LAPORAN PELAKSANAAN TUGAS


1.

Dasar Penugasan
Juknis DAK
2016

Surat Tugas No. 03 / ST-Promkes / PKM-SR / IV/ 2016


-

Tujuan Perjalanan : Penyuluhan Kelompok di sekolah SDN Hamalau 1


2.

Hasil Kegiatan, antara lain :


a.

Proses Pelaksanaan : -

Waktu pelaksanaan pada tanggal 11 April 2016 bertempat di Ruang Kelas SDN Hamalau 1. -

Jumlah Peserta Penyuluhan Sebanyak 50 orang siswa/siswi di SDN Hamalau 1. -

Kegiatan ini dilakukan dengan cara Pemberian Presentasi Oleh 3 Orang Petugas dari
puskesmas sungai raya yaitu Petugas Promkes, Pengelola UKS Pkm Sungai Raya, dan Dokter
Puskesmas -

Tema Peyuluhan yang diangkat yaitu : PHBS disekolah, PSN ( Pemberantasan Sarang
Nyamuk), dan Penyakit Diare. -

Peserta yaitu Siswa memperhatikan dengan baik dan mengikuti pelatihan dengan lancar -

Dana untuk pelaksanaan kegiatan ini dibebankan kepada Dana Anggaran Khusus Kesehatan
Dinas Kesehatan Kab. HSS b.
Permasalahan yang dihadapi : Tidak ada permasalahan yang berarti, siswa cukup paham
dengan materi yang disampaikan
3.

Kesimpulan / Saran Perbaikan :


Semoga dengan adanya kegiatan ini bisa Menambah pengetahuan peserta dalam hal ini siswa
sekolah dalam hal PHBS disekolah, PSN dan Seputar Penyakit diare dan dapat menularkan
pengetahuan tersebut ke teman, keluarga dan lingkungannya. Sungai Raya, Pelapor : M.
Yanuar Delmy, SKM Petugas Promkes PKM. Sungai Raya

Anda mungkin juga menyukai