Dosen Pembimbing:
Ns.Yuliana ,S.kep,M.kep
Disusun oleh :
UNIVERSITAS JAMBI
LO :
1. Imunisasi
2. karies gigi
3. frekuensi
4. Paud
5. POA
6. diagnosa
7. distribusi
Jawaban :
STEP II
(Identifikasi Masalah)
STEP III
(Analisis Masalah)
3. Dengan cara edukasi flossing gigi, Benang gigi atau flossing adalah alat
pembersih yang cukup efektif membersihkan gigi selain sikat gigi.
Kebanyakan orang menggabungkan metode sikat gigi dengan penggunaan
flossing agar terhindar dari bakteri dan plak. Cara memakai flossing gigi
adalah :
a. Langkah 1 Mulai dengan mengambil benang gigi sekitar 45 cm dan
lilitkan benang di kedua jari tengah Anda.
b. Langkah 2 Pegang erat sisa benang gigi yang tidak terlilit dengan ibu jari
dan telunjuk.
c. Langkah 3 Masukkan benang gigi di sela-sela gigi dengan perlahan dan
lembut. Dianjurkan untuk flossing di depan cermin agar Anda bisa
melihat ke mana benang gigi dimasukkan.
d. Langkah 4 Mulai menggerakkan benang pada gigi bagian depan atau
belakang. Lalu, gerakkan benang naik turun dengan pelan. Jika terlalu
keras, justru dapat membuat gusi Anda berdarah.
e. Langkah 5 Apabila Anda sudah menyentuh gigi yang dekat dengan gusi,
lingkari benang ke sisi samping gigi, menyerupai huruf “C”. Gesekkan
benang secara pelan dengan gerakan naik turun. Ulangi cara ini pada
gigi-gigi lainnya.Jika Anda sudah selesai flossing, jangan lupa untuk
berkumur agar sisa-sisa kotoran dan plak dapat terbilas dengan bersih.
4. Dampak negatif dari tidak menggosok gigi dan mengalami karied gigi pada
anak yaitu menyebabkan penyakit givingitis yaitu peradangan dan
pembengkakan gusi akibat infeksi yang harus dilakukan oleh perawat jika
menghadapi hal seperti pada kasus yaitu dengan melakukan sosialisasi seperti
menjelaskan bahaya tidak gosok gigi dan melakukan demonstrasi seperti
mengajarkan teknik menyikat gigi yang benar, menyikat gigi bersama,
gunakan media visual supaya anak tetap semangat menyikat gigi bersama,
gunakan media visual supaya anak tetap semangat menyikat gigi dan
tawarkan hadiah karena memberikan reward pada anak bisa menjadi trik
efetif.
5. Dalam melakukan pengolahan data itu memerlukan beberapa tahap yaitu
mulai dari pemeriksaan data, klasifikasi, verifikasi, analisis, kesimpulan
a. Editing (Pemeriksaan Data)
Membersihkan dan mempersiapkan data-data yang telah
dikumpulkan dari kelengkapan jawaban, kejelasan, kesesuaian, dan
relevansinya.
b. Classifying (Klasifikasi)
Proses pengelompokan semua data dari berbagai sumber. Seluruh
data tersebut ditelaah secara mendalam, kemudian digolongkan sesuai
dengan kebutuhan. Kemudian data-data tersebut dibagi berdasarkan
bagian-bagian yang memiliki persamaan.
c. Verifying (Verifikasi)
Verifying adalah proses memeriksa data dan informasi yang telah
dikumpulkan agar validitas data dapat diakui dan digunakan dalam
penelitian. Kemudian data dikonfirmasi ulang atau divalidasi.
d. Analyzing (Analisis)
Tahap penganalisisan data dilakukan setelah melalui tahap
pengolahan data. Hasil olahan data itu kemudian akan di analisis dan
ditafsirkan sehingga data tersebut dapat dipahami sebagai sebuah
informasi.
e. Concluding (Kesimpulan)
Tahap terakhir dalam pengolahan data adalah kesimpulan.
Kesimpulan inilah yang nantinya akan menjadi sebuah informasi yang
terkait dengan objek penelitian si peneliti. Tahapan ini dapat diistilahkan
sebagai concluding, yaitu kesimpulan atas proses pengolahan data yang
terdiri dari empat proses sebelumnya, yaitu editing, classifying, verifying
dan analyzing.
6. Dengan cara memberikan penyuluhan yang sesuai dengan usia mereka agar
mereka dapat menyerap dengan optimal mengenai materi yang kita
sampaikan mengenai kesehatan gigi dan mulut. Adapun metodenya yaitu:
a. metode cerita menggunakan boneka tangan
Anak diajak berkomunikasi berfantasi, berkhayal, dan
mengembangkan kondisinya, cerita bisa menjadi metode pembelajaran
yang menyenangkan karna selain berisi hiburan, cerita juga menjadi
pembelajaran yang tidak menggurui dan fleksibel sehingga materi
penyuluhan yang disampaikan akan mudah diserap oleh anak.
b. Metode audio visual
Menonton film kartun merupakan cara memberi pemahaman
kepada anak tentang pengetahuan kesehatan gigi dan mulut bagi anak
karena dengan audio visual anak bisa mengingat contohnya.
7. Setelah teknik pengumpulan data dilakukan, selanjutnya adalah melakukan
pengolahan data, pentingnya pengolahan data diantaranya adalah untuk :
Fokus:
PENGKAJIAN
A. DATA INTI
1. Demografi :
Berdasarkan data yang di proleh jumlah anak sekolah yang
menggosok gigi 1x sehari sebanyak 53 siswa SD (65%) dan paud
sebanyak 32 siswa (21,44%) , yang tidak menggosok gigi sebanyak
30 siswa SD (35 %) dan PAUD (65%) mengatakan tidak
menggosok gigi. Saat dilakukan pengkajian pada gigi dan mulut
siswa ternyata di temukan data bahwa siswa SD sebanyak 26 siswa
(75 %) dan PAUD sebanyak 26 siswa (80%) mengalami karies
gigi. Dari data pengkajian menunjukkan cakupan imunisasi 95%
di wilayah tersebut dan 95% imunisasi dilakukan di puskesmas
Data usia anak sekolah
Tidak terkaji
Data pendidikan anak usia sekolah
Tidak terkaji
Data penyakit
Keries gigi
SD : 26 siswa (75%)
PAUD : 26 Siswa (80%)
Data kebiasaan buruk
Tidak menggosok gigi
SD : 30 (35 %)
PAUD : (65 %)
2. Etnis
Tidak terkaji
3. Kepercayaan
Tidak terkaji
a) Distribusi anak usia sekolah berdasrkan menggosok gigi
60%
50%
40%
30%
20%
10%
0%
53 siswa SD 32 siswa PAUD
60%
50%
40%
30%
20%
10%
0%
30 siswa SD PAUD GIGI
TIDAK MENGGOSOK
c) Distribusi anak usia sekolah berdasarkan mengalami karien gigi
80%
79%
78%
77%
76%
75%
74%
73%
72%
26 siswa SD 26 siswa PAUD
IMUNISASI
IMUNISASI
95%
95%
C. ANALISA DATA
DATA MASALAH
Siswa SD (65%) Ketidakefektifan manajemen
menggosok gigi 1x sehari, kesehatan berhubungan dengan
siswa SD (75%) kurangnya kesadaran tentang
mengalami karies gigi. perilaku hidup sehat.
Siswa PAUD (65%) tidak
menggosok gigi, siswa
PAUD (80%) mengalami
karies gigi.
Dari data pengkajian
Kesiapan meningkatkan status
menunjukkan cakupan
imunisasi anak pada keluarga
imunisasi 95% di wilayah
dengan anak balita aktif diimunisasi.
tersebut dan 95%
imunisasi dilakukan di
puskesmas
(00162) 1606:
Partisipasi
dalam
keputusan
perawatan
kesehatan
1623:
Perilaku
Domain 7:
patuh
Komunitas
pengobatan
yang Kelas C:
dirasakan Peningkatan
1632: kesehatan Komunitas
Perilaku
5510:
patuh
Pendidikan
aktivitas
kesehatan
yang
8500:
dirasakan
Pengembangan
kesehatan
masyarakat
8700:
Pengembangan
program
Kelas R:
Kepercayaan
tentang Kesehatan
1701:
Kepercayaa
n mengenai
kesehatan:
merasakan
kemampuan
melakukan
Kelas S:
Pengetahuan
tentang Kesehatan
1805:
Pengetahua
n: Perilaku
kesehatan
1806:
Perilaku:
Sumber-
sumber
kesehatan
1808:
Pengetahua
n:
Pengobatan
1823:
Perilaku:
Promosi
kesehatan
1855: Gaya
hidup sehat
4310: Terapi
1902:
Aktivitas
Kontrol
risiko 4340:
Manajemen
1909:
perilaku
Perilaku
pencegahan
jatuh
1910:
Keamanan
lingkungan
rumah
Kelas R: Bantuan
1916:
Koping
Kontrol
risiko 5230:
gangguan Peningkatan
penglihatan koping
5420:
Dukungan
spiritual
Domain V:
Kondisi
Kesehatan yang
Dirasakan Domain 4:
Keamanan
Kelas V: Manajemen
Kelas U: Kondisi
Risiko
Kesehatan yang
Dirasakan 6480:
Manajemen
2000:
lingkungan
Kualitas
6490:
hidup
Pencegahan
2001:
jatuh
Kesehatan
spiritual
2006: Status Domain 7:
kesehatan Komunitas
pribadi
2009: Status
kenyamanan
:
Lingkungan
Kelas D: Manajemen
Kelas L:
Kepuasan Risiko Komunitas
Terhadap
Perawatan 6484:
Manajemen
3000: lingkungan:
Kepuasan Komunitas
klien: Akses 6610:
terhadap Identifikasi
sumber- Risiko
sumber
perawatan
3002:
kepuasan
klien:
Komunikasi
3012:
Kepuasan
klien:
Pengajaran
Domain VI:
Kesehatan
keluarga
Kelas X:
Kesejahteraan
Keluarga
2600:
Koping
keluarga
2606: Status
kesehatan
keluarga
2609:
Dukungan
keluarga
selama
perawatan
2605:
Kelas b: Manajemen
Partisipasi
Informasi
keluarga
dalam
7910:
perawatan
Konsultasi
profesional
7920:
Dokumentasi
8086:
Peresepan:
Pelayanan non
farmakologis
8100: Rujukan
8180:
Konsultasi
melalui telepon
8190: Tindak
lanjut melalui
telepon
POA
SISWA SD (75%) MENGALAMI KARIES GIGI DI SD DESA MENDALO DARAT KAB. MUARO JAMBI
Indikator
No Tahap Kegiatan Tujuan Uraian kegiatan Sasaran Waktu Lokasi Pelaksanaan
keberhasilan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Koordinasi Adanya Kesepakatan dengan Kepala Februar SD di Desa Tim Adanya
dengan pihak dukungan/persetujuan pihak sekolah sekolah i 2022 Mendalo mahasiswa kesepakatan
1 Persiapan sekolah pihak sekolah kegiatan,jadwal Darat Kab. profesi Ners dengan pihak
Muaro Jambi UNJA sekolah.
Menyiapkan Tersedianya kebutuhan Menyiapkan Seluruh Februar SD di Desa Tim Tersedianya
kebutuhan untuk pelaksanaan blanko,alat dan bahan siswa/i SD i 2022 Mendalo mahasiswa alat dan bahan
untuk kegiatan untuk kegiatan Darat Kab. profesi Ners
pelaksanaan Muaro Jambi UNJA untuk
kegiatan kegiatan.
2 Pelaksanaan Melakukan Meningkatkan Melakukan Seluruh Februar SD di Desa Tim Semua siswa/i
penyuluhan penyuluhan sesuai siswa/i SD i 2022 Mendalo mahasiswa
Promotif dengan kemauan, satpel tentang: Darat Kab. profesi Ners memahami
metode pengetahuan, dan Muaro Jambi UNJA dan dapat
permainan 1.Pengertian karies gigi,
ular tangga. pemahaman siswa/i. penyebab karies gigi, menjawab
proses terjadinya
karies gigi, cara pertanyaan
mencegah karies gigi. yang benar.
Setiap jenis gigi memiliki fungsi yang berbeda karena tiap jenisnya
memiliki bentuk yang berbeda satu dan yang lain. Selain itu juga di
pengaruhi lokasinya di dalam rongga mulut. Berikut ini adalah beberapa
fungsi gigi diantaranya:
a. Pengunyahan
Gigi memiliki peran penting untuk menghaluskan makanan agar
lebih mudah ditelan serta meringankan kerja proses pengunyahan didalam
rongga mulut maka makanan yang ada di proses menjadi lebih halus dan
mempermudah proses penelanan. Proses pengunyahan dipengaruhi oleh
keseimbangan posisi antara rahang atas dan rahang bawah, apabila tidak
seimbang makan akan mengganggu proses pengunyahan sehingga gigi
tidak dapat bekerja secara maksimal.
b. Berbicara
Gigi sangat diperlukan untuk mengeluarkan bunyi ataupun
hurufhuruf tertentu seperti T, V, D, dan S. Tanpa gigi maka akan kesulitan
dalam berbicara alias ngomong dan tidak akan terdengar sempuna.
c. Estetika
Gigi dan rahang dapat mempengaruhi senyum seseorang, dengan
adanya gigi yang rapid an bersih makan senyum seseorang akan terlihat
lebih menarik dibandingkan dengan seseorang yang memiliki gigi yang
tidak beraturan. Selain itu bentuk rahang juga akan mempengaruhi bentuk
wajah seseorang.
3. Macam-macam Penyakit Gigi
Berdasarkan Agustiana, macam-macam penyakit gigi terbagi
menjadi tiga yaitu:
DAFTAR PUSTAKA