Anda di halaman 1dari 8

Community of Publishing In Nursing (COPING), p-ISSN 2303-1298, e-ISSN 2715-1980

EFEKTIVITAS INTERVENSI KEPERAWATAN KOMUNITAS DALAM


MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMELIHARAAN KESEHATAN ANAK
USIA SEKOLAH DI MASA PANDEMI COVID-19

Muflih Muflih1, Fajarina Lathu Asmarani2


1,2
Program Studi Keperawatan Program Sarjana, Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Respati Yogyakarta
Email: muflih@respati.ac.id

ABSTRAK
Populasi anak usia sekolah adalah bagian dari kelompok yang rentan sakit terutama di masa pandemi COVID-
19, sehingga penting diberikan intervensi keperawatan dengan tepat sesuai masalah yang dihadapi. Penelitian
ini bertujuan untuk mengetahui perbaikan pemeliharaan kesehatan pada agregat anak usia sekolah. Metode
yang digunakan adalah action research. Pendataan masalah kesehatan dilakukan secara online dengan google
form. Intervensi keperawatan diberikan secara semi daring kombinasi dengan google meet berisi tentang
pendidikan kesehatan sikat gigi dan cuci tangan, pengajaran kelompok, dan pendidikan kesehatan video terkait
bahaya alkohol dan rokok. Instrumen evaluasi yang digunakan adalah pengetahuan: promosi kesehatan, dan
perilaku patuh: aktivitas yang disarankan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa outcome pengetahuan: promosi
kesehatann meningkat dari rerata level 2 (pengetahuan terbatas) ke level 4 (pengetahuan banyak), dan outcome
perilaku patuh: aktivitas yang disarankan meningkat dari level 2 (jarang menunjukan) ke level 4 (sering
menunjukan). Kesimpulan penelitian ini didapatkan bahwa ada perbaikan kemampuan pemeliharaan kesehatan
anak usia sekolah di masa pandemi COVID-19 setelah diberikan intervensi keperawatan komunitas berbasai
semi daring.

Kata Kunci : Anak Usia Sekolah, Pendidikan, Pengajaran, Kesehatan.

ABSTRACT
The population of school-age children is part of a group that is prone to illness, especially during the COVID-
19 pandemic, so it is important to provide appropriate nursing interventions according to the problems at hand.
This study aims to determine the improvement of health care in the aggregate of school-age children. The
method used is action research. Data collection on health problems is done online with a google form. Nursing
interventions are provided semi-online in combination with google meet containing health education on
toothbrushing and hand washing, group teaching, and video health education related to the dangers of akohol
and cigarettes. The evaluation instruments used are knowledge: health promotion, and obedient behavior:
recommended activities. The results showed that the outcome of knowledge: health promotion increased from
an average of level 2 (limited knowledge) to level 4 (many knowledge), and the outcome of obedient behavior:
recommended activities increased from level 2 (rarely shown) to level 4 (often shown). The conclusion of this
study was that there was an improvement in the ability to maintain the health of school-age children during the
COVID-19 pandemic after being given semi-online community nursing interventions.

Keywords: School Age Children, Education, Teaching, Health

339
Volume 9, Nomor 3, Juni 2021
Community of Publishing In Nursing (COPING), p-ISSN 2303-1298, e-ISSN 2715-1980

PENDAHULUAN METODE PENELITIAN


Komunitas adalah sebuah kelompok Metode yang digunakan adalah action
sosial dari berbagai organisme yang berbagi research. Ada perbedaan jumlah partisipan
lingkungan, umumnya memiliki yang terdata dan diberikan intervensi.
ketertarikan dan habitat yang sama. Dalam Jumlah anak usia sekolah yang terdata
komunitas, individu-individu di dalamnya sebanyak 16 orang tetapi yang memberikan
dapat memiliki maksud, kepercayaan, intervensi yaitu 20 orang. Pendataan
sumber daya, preferensi, kebutuhan, risiko menggunakan google form. Diagnosa
dan sejumlah kondisi yang serupa (Wenger, keperawatan yang ditemukan adalah
2002). Anak usia sekolah juga merupakan ketidakefektifan pemeliharaan kesehatan
bagian dari komunitas. dan perilaku kesehatan cenderung berisiko.
Anak usia sekolah adalah anak-anak Intervensi keperawatan yang diberikan
yang dianggap sudah mulai mampu adalah pendidikan kesehatan terkait sikat
bertanggung jawab atas perilakunya sendiri gigi dan cuci tangan yang baik dan benar
dalam hubungan dengan orang tua mereka, dengan instrumen evaluasinya adalah
teman sebaya dan orang lain. Usia sekolah outcome pengetahuan: promosi kesehatan.
merupakan masa anak memperoleh dasar- Intervensi pengajaran kelompok dengan
dasar pengetahuan untuk keberhasilan instrumen yang digunakan indikator
penyesuaian diri pada kehidupan dewasa perilaku patuh: aktivitas yang disarankan,
dan memperoleh ketrampilan tertentu dan intervensi pendidikan kesehatan terkait
(Wong, et al., 2009). Menurut Kozier, et al., bahaya alkohol dan rokok diberikan
(2011) anak usia sekolah berakhir pada usia kesempatan menonton video edukasi lalu
12 tahun, Depkes (2011) menyebutkan dievaluasi dengan instrumen pengetahuan:
bahwa anak usia sekolah adalah anak-anak promosi kesehatan. Masing-masing
dalam rentan usia 7-12 tahun. Prevalensi intervensi diberikan satu kali melalui
anak usia sekolah di Indonesia berdasarkan google meet dengan pendampingan
Pusat Data dan Informasi Kementerian fasilitator setiap partisipan.
Kesehatan RI (2014) bahwa di Indonesia
anak usia sekolah dalam rentang usia 5-9 HASIL DAN PEMBAHASAN
tahun sebanyak 23,3 juta jiwa (9,79%) dan Analisis data berdasarkan outcome
kelompok usia 10-14 tahun sebanyak 22,7 untuk menyelesaikan masalah agregat anak
juta jiwa (9,55). usia sekolah terdiri dari outcome
Berdasarkan hasil pengkajian yang pengetahuan: promosi kesehatan
dilakukan kepada 16 orang anak usia meningkat dari level 2 (pengetahuan
sekolah dari daerah yang berbeda (NTT, terbatas) ke level 4 (pengetahuan banyak),
NTB, Maluku Utara, Yogyakarta, outcome perilaku patuh: aktivitas yang
Kalimantan Utara) didapatkan 10 anak disarankan meningkat dari level 2 (jarang
mengetahui moment cuci tangan dan sikat menunjukkan) ke level 4 (sering
gigi sedangkan 6 orang lainnya tidak tahu, menunjukkan), dan outcome pengetahuan:
16 anak pernah mendapatkan pendidikan promosi kesehatan meningkat dari level 2
kesehatan tentang cara cuci tangan dan sikat (pengetahuan terbatas) ke level 4
gigi di sekolah tetapi sudah lupa. Dari 16 (pengetahuan banyak). Untuk mencapai
anak usia sekolah yang dikaji terdapat 13 outcome penulis memberikan intervensi
anak yang memiliki orang tua dengan pendidikan kesehatan (cuci tangan dan
kebiasaan merokok dan konsumsi alkohol. sikat gigi yang baik dan benar, bahaya
merokok dan konsumsi alkohol) dan
pengajaran kelompok (demonstrasi cuci
tangan dan sikat gigi).

340
Volume 9, Nomor 3, Juni 2021
Community of Publishing In Nursing (COPING), p-ISSN 2303-1298, e-ISSN 2715-1980

1. Diagnosa ketidakefektifan Pada saat dilakukan intervensi


pemeliharaan kesehatan pendidikan kesehatan terjadi
Ada dua intervensi keperawatan penambahan partisipan sebanyak 4
komunitas unutk menanggulangi masalah orang, sehingga total 20 anak usia
ini, yakni pendidikan kesehatan dan sekolah yang diberikan intervensi
pengajaran kelompok. pendidikan kesehatan tentang momen
a. Pendidikan Kesehatan (Sikat Gigi cuci tangan dan sikat gigi. Setelah
dan Cuci Tangan) diberikan pendidikan kesehatan
Data sebelum intervensi yang didapatkan 20 anak sangat kooperatif
didapat mengunakan google from dari 16 saat diberikan pendidikan kesehatan
anak, 10 diantaranya ditemukan bahwa terkait sikat gigi dan cuci tangan yang
anak-anak tahu momen cuci tangan dan baik dan bena, 20 anak dapat
sikat gigi sedangkan 6 lainnya tidak tahu menyebutkan kapan, manfaat dan
dan pernah mendapatkan pendidikan langkah-langkah dari sikat gigi dan cuci
kesehatan tentang cara cuci tangan dan tangan, dan 20 anak dapat
sikat gigi di sekolah,tapi sudah lupa. mempraktekkan cara cuci tangan dan
sikat gigi dengan baik dan benar.

Tabel 1 outcome Pengetahuan: Promosi Kesehatan


No Indikator Pre Post Pencapaian
1 Perilaku yang Menyebutkan Menyebutkan Tingkat
meningkatkan manfaat sikat gigi manfaat, kapan, pemahaman
kesehatan (sikat gigi & dan cuci tangan langkah sikat gigi meningkat
cuci tangan) dan cuci tangan

Grafik 1 Hasil Pendidikan kesehatan Cuci Tangan dan Sikat Gigi dengan Outcome
Pengetahuan: Promosi Kesehatan
5
Level Outcome

4 4
Pengetahuan:Promosi
3
Kesehatan Cuci
Tanagn & Sikat Gigi
2 2

1
Pre Post

Pendidikan kesehatan terkait cuci perubahan perilaku individu, keluarga


tangan dan sikat gigi yang baik dan benar dan masyarakat dalam membina dan
dapat diketahui bahwa terjadi perbaikan memelihara perilaku sehat dan
tingkat pengetahuan yang terjadi pada lingkungan sehat, serta berperan aktif
anak usia sekolah yaitu dari level 2 dalam upaya mewujudkan derajat
(pengetahuan terbatas) ke level 4 kesehatan yang optimal (Effendy, 2012
(pengetahuan banyak) dapat dilihat pada dalam Rompas, Karundeng dan
grafik 1 dan tabel 1. Mamonto, 2014). Pengetahuan
Hal ini sejalan dengan pendapat merupakan determinan terhadap
bahwa tujuan dari pemberian pendidikan perubahan perilaku seseorang (Kholid,
kesehatan adalah agar tercapainya 2014 dalam Fuadi, 2016), diikuti dengan

341
Volume 9, Nomor 3, Juni 2021
Community of Publishing In Nursing (COPING), p-ISSN 2303-1298, e-ISSN 2715-1980

pendapat Notoadmodjo (2010, dalam anak, 8 anak dapat mempraktekkan cara


Fuadi, 2016) pengetahuan seseorang cuci tangan tetapi langkah-langkahnya
tentang kesehatan merupakan salah satu belum tepat, 3 anak tampak malu-malu
aspek penting sebelum terjadinya dalam mempraktikkan, dan dan 5 anak
perilaku kesehatan. lainnya hanya mengamati temannya. Saat
Sebelum diberikan pendidikan dilakukan demonstrasi cuci tangan
kesehatan terkait cuci tangan dan sikat dengan baik dan benar didapatkan 20
gigi anak usia sekolah mengatakan anak sangat kooperatif dapat
mengetahui cara sikat gigi dan cuci mempraktekkan cuci tangan dengan baik
tangan tetapi saat diobservasi cara cuci dan benar.
tangan dan sikat gigi anak usia sekolah Tabel 2 dan grafik 2 menunjukkan
kurang tepat. bahwa pengajaran kelompok tentang cuci
Adanya perubahan pengetahuan dari tangan dengan Outcome perilaku patuh:
pengetahuan terbatas ke pengetahuan aktivitas yang disarankan anak usia
banyak setelah diberikan pendidikan sekolah terjadi perbaikan dari level 2
kesehatan sejalan dengan hasil penelitian (jarang menunjukan) ke level 4 (sering
Fatmawati (2018) yaitu ada pengaruh menunjukkan) hal ini ditujukkan anak-
yang signifikan anatara pengetahuan anak mampu berpatisipasi dalam
partisipan sebelum dengan setelah aktivitas yang telah di tentukan yaitu
diberikan pendidikan kesehatan, diikuti selalu menerapkan momen cuci tangan di
hasil penelitian Kahusadi, Tumurang, dan rumah.
Punuh (2018) bahwa ada pengaruh Hal ini sesuai dengan penelitian
penyuluhan kebersihan tangan (hand yang dilakukan oleh (Natsir, 2018) yang
hygiene) terhadap perilaku siswa SD mengatakan bahwa perilaku cuci tangan
GMIM 76 Maliambao Kecamatan pakai sabun yang benar tidak muncul
Likupang Barat Kabupaten Minahasa begitu saja, tetapi harus dibiasakan dari
Utara, selanjutnya diikuti oleh hasil kecil, karena anak-anak akan menjadi
serupa oleh Hermawati, Sari & Verini agen perubahan dalam menyampaikan
(2018) bahwa ada pengaruh pendidikan edukasi serta mengajarkan perilaku
kesehatan terhadap tingkat pengetahuan hidup bersih dan sehat (PHBS) baik
pelajar SMA tentang HIV/AIDS. untuk dirinya maupun lingkungan
sekitarnya. Penelitian WHO
b. Pengajaran Kelompok (Cuci menunjukkan bahwa kejadian diare dapat
Tangan Dan Sikat Gigi) berkurang sampai 45% karena perilaku
1) Demostrasi cuci tangan mencuci tangan menggunakan sabun
Data sebelum intervensi yang dengan benar.
didapat mengunakan google from dari 16

Tabel 2 Outcome Perilaku patuh : Aktivitas yang disarankan


No Indikator Pre Post Pencapaian
1 Mampu berpatisipasi Menunjukkan 2 Menunjukkan 5 Perilaku patuh
dalam aktivitas yang aktivitas yang aktivitas yang telah cuci tangan dan
telah di tentukan telah di tentukan di tentukan sikat gigi
meningkat
2 Mampu menjadwalkan Menunjukkan 2 Menunjukkan 5 Perilaku patuh
kegiatan aktivitas yang aktivitas yang telah cuci tangan dan
telah di tentukan di tentukan sikat gigi
meningkat

342
Volume 9, Nomor 3, Juni 2021
Community of Publishing In Nursing (COPING), p-ISSN 2303-1298, e-ISSN 2715-1980

Grafik 2 Hasil Demonstrasi Cuci Tangan dengan Outcome Perilaku Patuh: Aktivitas yang disarankan
5

Level Outcome 4 4

3 Perilaku Patuh: Aktivitas


yang disarankan
2 2

1
Pre Post

Hasil wawancara anak-anak juga pendidikan kesehatan berupa penyuluhan


mengatakan dan demonstrasi cara mencuci tangan
“...sudah mencuci tangan sesuai terbukti dapat memberikan pengaruh
dengan langkah-langkanya dan terhadap anak usia sekolah (Wikurendra,
sudah tau kapan saja harus mencuci 2018).
tangan…”
2) Demonstrasi sikat gigi
Cuci tangan pakai sabun merupakan Data sebelum intervensi yang
salah satu permasalaan yang sering terjadi didapat mengunakan google from dari 16
pada anak usia sekolah yang berkaitan anak, 8 anak dapat mempraktikan cara
dengan kebersihan perorangan. Anak usia sikat gigi tetapi langkah-langkahnya
sekolah adalah waktu paling tepat untuk belum tepat, 3 anak tampak malu-malu
menanamkan pengertian dan kebiasaan dalam mempraktikkan, dan dan 5 anak
hidup sehat khususnya cuci tangan pakai lainnya hanya mengamati temannya.
sabun. Kesehatan masyarakat dan bangsa Saat dilakukan demostrasi sikat gigi
dimasa akan datang dapat ditentukan dengan baik dan benar didapatkan 20
kesehatan anak usia sekolah (Maryunani, anak sangat kooperatif dapat
2012). Perilaku cuci tangan yang benar mempraktekkan sikat gigi dengan baik
merupakan salah satu aspek yang menjadi dan benar. Hasil wawancara yang
indikator dalam PHBS yang saat ini disampaikan anak-anak mengatakan bisa
menjadi perhatian dunia. Hal ini menyikat gigi dengan benar dan
disebabkan tidak hanya di negara mengingat kapan saja waktu untuk
berkembang, namun juga dinegara maju, menyikat gigi.
masih banyak masyarakat yang lupa Tabel 2 dan grafik 3 menunjukkan
melakukan perilaku cuci tangan yang bahwa pengajaran kelompok tentang cuci
benar, hal ini menunjukkan masih tangan dengan Outcome perilaku patuh:
kurangnya praktek atau tindakan mencuci aktivitas yang disarankan anak usia
tangan di masyarakat (Anggraini, 2010). sekolah terjadi perbaikan dari level 2 (
Dengan memberikan pendidikan jarang menunjukan) ke level 4 (sering
kesehatan berupa demonstrasi cara menunjukkan). Dimana anak-anak
mencuci tangan yang baik dan benar mampu berpatisipasi dalam aktivitas
dapat meningkatkan pengetahuan anak yang telah di tentukan dan patuh dalam
usia sekolah sehingga diharapkan dapat mempraktikan kegiatan sikat gigi di
mengubah perilakunya dalam mencuci rumah.
tangan yang baik dan benar. Pemberian

343
Volume 9, Nomor 3, Juni 2021
Community of Publishing In Nursing (COPING), p-ISSN 2303-1298, e-ISSN 2715-1980

Grafik 3 Hasil Demostrasi Sikat Gigi dengan Outcome Perilaku Patuh : Aktivitas yang disarankan
5
Level Outcome

4 4
3 Perilaku Patuh:
Aktivitas yang
2 2 disarankan

1
Pre Post

Menjaga kebersihan gigi dan dengan melakukan kebiasaan


mulut adalah kesadaran dan perilaku kesehatan. Perilaku dapat terbentuk
pemeliharaan kebersihan mulut dengan kebiasaan atau conditioning.
personal. Hal ini begitu penting Pembentukan perilaku dengan cara
karena kegiatannya dilakukan di membiasakan diri berperilaku sesuai
rumah tanpa ada pengawasan dari dengan yang diharapkan maka akan
siapapun, sepenuhnya tergantung terbentuk suatu perilaku tersebut,
dari pengetahuan, pemahaman, misalnya membiasakan untuk
kesadaran serta kemauan dari pihak bangun pagi, gosok gigi, cuci tangan,
individu untuk menjaga kesehatan dan sebagainya (Susanto & Fitriana,
mulutnya. bagi anak-anak sebaiknya 2015).
menggunakan model dan dengan
teknik sesederhana mungkin; 2. Perilaku Kesehatan
disampaikan dengan cara menarik Cenderung Berisiko
dan atraktif tanpa mengurangi isi, Data sebelum intervensi yang
misalnya demonstrasi secara didapat menggunakan google from
langsung, program audio visual, atau dari 16 anak, terdapat 13 orang
melalui sikat gigi massal yang (81,2%) yang memiliki anggota
terkontrol (Hestiani, Yuniar, & keluarga dengan kebiasaan
Erawan, 2017). merokok, minum-minuman keras.
Metode peragaan membantu Pada saat dilakukan intervensi
anak mengingat bagian-bagian gigi pendidikan kesehatan tentang bahaya
yang biasa disikat sewaktu dirumah merokok dan minum-minuman
sehingga anak lebih mengerti ketika keras, terdapat 7 orang tua anak usia
ditunjukkan bagian-bagian gigi yang sekolah yang dapat mengikuti
harus disikat di alat peraga Didukung sisanya 6 orang tua tidak dampak
dengan kepedulian siswa terhadap mengikuti dikarenakan suatu dan
pemeliharaan kesehatan gigi dan lain hal.
mulut juga sudah cukup baik,
sehingga tingkat kebersihan gigi dan Hasil intervensi pendidikan
mulut tetap terjaga (Pantow, kesehatan tentang bahaya merokok
Warouw, & Gunawan, 2015). dapat dilihat pada tabel 3 dan grafik
Perilaku kesehatan pada anak ini 4.
sebenarnya dapat ditimbulkan

344
Volume 9, Nomor 3, Juni 2021
Community of Publishing In Nursing (COPING), p-ISSN 2303-1298, e-ISSN 2715-1980

Tabel 3 Outcome Pengetahuan: Promosi Kesehatan


No Indikator Pre Post Pencapaian
1 Mampu berpatisipasi Menunjukkan 2 Menunjukkan 5 Perilaku patuh cuci
dalam aktivitas yang aktivitas yang aktivitas yang telah tangan dan sikat
telah di tentukan telah di tentukan di tentukan gigi meningkat
2 Mampu menjadwalkan Menunjukkan 2 Menunjukkan 5 Perilaku patuh cuci
kegiatan aktivitas yang aktivitas yang telah tangan dan sikat
telah di tentukan di tentukan gigi meningkat

Grafik 4 Hasil Pendidikan Kesehatan Bahaya Merokok dan Alkohol dengan Outcome Pengetahuan:
Promosi Kesehatan
5
Level Outcome

4 4
3 Pengetahuan: Promosi
Kesehatan
2 2
1
Pre Post

Berdasarkan hasil pengkajian setelah kemampuan seseorang melalui praktik


diberikan pendidikan terkait Pendidikan belajar atau instruksi secara individu
Kesehatan tentang rokok dan alkohol untuk meningkatkan kesadaran akan nilai
didapatkan peningkatan pengetahuan dari Kesehatan sehingga sadar mau
pengetahuan sedikit menjadi pengetahuan mengubah perilakunya menjadi perilaku
banyak dalam satu kali pertemuan. sehat.
Berdasarkan dari hasil evaluasi orang tua
dapat menyebutkan definisi, kandungan KESIMPULAN
dan bahaya dari merokok dan alkohol. Ada perbaikan pada level pengetahuan
Hal ini sesuai dengan hasil penelitian : promosi kesehatan anak usia sekolah dari
yang dilakukan Kurniawan (2013), yang level 2 (banyak terganggu) ke level 4
menyatakan bahwa pendidikan kesehatan (sedikit terganggu), ada perbaikan level
efektif untuk meningkatkan pengetahuan. perilaku patuh : aktivitas yang disarankan
Pendidikan kesehatan bahaya merokok dari level 2 (jarang menunjukkan) ke level
dan alkohol kelompok orang tua dapat 4 (sering menunjukkan), dan ada perbaikan
memberikan informasi yang dibutuhkan pengetahuan: promosi kesehatan pada
untuk mengurangi kebiasaan merokok orang tua anak usia sekolah dari level 2
dan alkohol dan dapat meningkatkan (pengetahuan terbatas) ke level 4
pengetahuan sehingga orang tua dapat (pengetahuan banyak).
menentukan sikap yang lebih baik.
Pengaruh Pendidikan Kesehatan SARAN
terhadap pengetahuan bahaya merokok 1. Anak Usia Sekolah
dalam penelitian yang dilakukan Puyanto Diharapkan anak-anak dapat
(2012) Menghasilkan perbedaan mempraktekkan cara cuci tangan dan sikat
pengetahuan setelah dilakukan gigi dengan baik dan benar secara rutin di
Pendidikan Kesehatan, pengetahuan rumah sehingga dapat meningkatkan
seseorang semakin meningkat setelah kesehatan individu dan terhindari penyakit
dilakukan Pendidikan Kesehatan. Hal ini yang bersumber dari kurangnya kebersihan
juga didukung oleh pendapat Notoatmojo tangan dan gigi.
(2012), Pendidikan Kesehatan Kesehatan 2. Orang tua anak
merupakan penambahan pengetahuan dan
345
Volume 9, Nomor 3, Juni 2021
Community of Publishing In Nursing (COPING), p-ISSN 2303-1298, e-ISSN 2715-1980

Diharapkan orang tua dapat mengubah 2016. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Kesehatan
perilaku merokok dan konsumsi alkohol Masyarakat.
Herdman, T.Heather. (2018). NANDA-I Diagnosa
yang dapat mempengaruhi bagi kesehatan Keperawatan: Definsis dan Klasifikasi 2018-
diri dan anggota keluarga 2020. Jakarta: EGC.
3. Petugas Kesehatan Puskesmas Setempat Kahusadi, O. A., Tumurung, M. N., & Punuh, M.I.
Diharapkan sebagai tenaga kesehatan (2018). Pengaruh Penyuluhan Kebersihan
di pusat kesehatan masyarakat di desa Tangan (hand hygiene) Terhadap Perilaku
Siswa SD GMIM 76 Maliambao Kecamatan
masing-masing senantiasa memberikan Likupang Barat Kabupaten Minahasa Utara.
penyuluhan tentang pentingnya penerapan Jurnal KESMAS, Vol, 7. No. 5. Diakses 29
cuci tangan dan sikat gigi bagi anak usia Juli 2020.
sekolah dan bagi orang tua, penyuluhan Kozier, et al. (2011). Buku Ajar Fundamental
bahaya merokok dan alkohol sehingga dapat Keperawatan : Konsep, Proses & Praktik.
Jakarta : EGC
meningkatkan kesadaran dan mengubah Moorhead, Sue., Johnson, Marion., Maas M.L.,
perilaku. Swanson. Elizabeth. (2016). Nursing
Outcomes Classification (NOC).
Elsevier.Singapore.
DAFTAR PUSTAKA Maryunani. (2012). Perilaku Hidup Bersih dan
Anggrainy R. (2010). Cuci Tangan Pakain Sabun Sehat. Jakarta : Rineka Cipta.
Untuk menurunkan Angka Diare DI daerah Natsir , M.F . (2018). Pengaruh Penyuluhan Cpts
Istimewa Yogyakarta Dalam Program Terhadap Peningkatan Pengetahuan Siswa
Mendukung Perilaku Hidup Bersih. SDN 169 Bonto Parang Kabupaten
Bulechek.Gloria M., Butcher.Howard K., Janeponto. Jurnal Nasional Ilmiah Kesehatan
Dochterman J.M., Wagner. C.M. (2016). (JNIK),1,1-9.
Nursing Interventions Classification. Notoatmodjo, S. (2012). Promosi Kesehatan dan
Elsevier: Singapore. Perilaku Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.
Fuadi, F.I. (2016). Hubungan Antara Pengetahuan Pantow, C. B., Warouw, S. M., & Gunawan, P. N.
Dengan Sikap Masyarakat Dalam Mencegah (2015). Pengaruh Penyuluhan Cara Menyikat
Leptospirosis Di Desa Pabelan Kecamatan Gigi Terhadap Indeks Plak Gigi pada Siswa
Kartasura Kabupaten Sukoharjo. Publikasi SD Inpres Lapangan.
Ilmiah. Universitas Muhammadiyah Pusat Data dan Informasi Kementrian RI. (2014).
Surakarta. Kondisi Pencapaian Program Kesehatan
Fatmawati, T. Y. (2018). Pengaruh Pendidikan Anak Indonesia. Jakarta.
Kesehatan Terhadap Pengetahuan Tentang Susanto, I., & Fitriana, N. (2015). Dukungan Orang
Personal Hygiene Pada Anak Usia Sekolah Di Tua dengan Perilaku Cuci Tangan dan Gosok
SDN 206/IV Kota Jambi. Jurnal Akademika Gigi pada Anak di TK ABA Kepiton, Kulon
Baiturrahim, Vol. 7. No. 1. Diakases 29 Juli Progo. Journal Ners and Midwifery
2020 Indonesia.
Hermawati., Sari, D. A.,& Verini, D. (2018). Wenger, E et al .(2002). Cultivating Communities of
Pengaruh Pendidikan Kesehatan Terhadap Practice. Harvard Business School Press.
Tingkat Pengetahuan Pelajar SMA Tentang Wikurendra, E. A (2018). Pengaruh Penyuluhan
HIV/AIDS. Cuci Tangan Pakai Sabun Terhadap Sikap
Hestiani, Yuniar, D., & Erawan, P. M. (2017). Mencuci Tangan Siswa Kelas IV di SDN
Efektivitas Metode Demonstrasi (sikat gigi) Sukomoro 1 dan III kecamatan Sukomoro
Terhadap Peningkatan Pengetahuan, Sikap Kabupaten Nganjuk. Jurnal Ilmiah Kesehatan
dan Tindakan Terkait Pencegahan Karies Gigi Media Husada, 7 (2).
pada Siswa Kelas IV dan V di Kecamatan Wong, D.L.,et al. (2009). Buku Ajar Keperawatan
Ranteangin Kabupaten Kolaka Utara Tahun Pediatrik, Jakarta: EGC.

346
Volume 9, Nomor 3, Juni 2021

Anda mungkin juga menyukai