Anda di halaman 1dari 42

Optimalisasi

Pengembangan
Media Promosi
Kesehatan dalam
Kebutuhan Gizi
Sejak Hamil
Bagas Suryo Bintoro
Pendidikan Kesehatan
vs
Promosi Kesehatan

Apa bedanya
Intervensi Promosi Kesehatan
1. Petunjuk
2. Penyuluhan
3. Strategi regulasi
4. Perubahan lingkungan
5. Dukungan sosial
6. Intervensi langsung
7. Komunikasi atau penjangkauan
media
8. Pembelaan
Bikin apa? untuk siapa?
❑ Intervensi promosi kesehatan untuk individu
❑ Kebijakan dan praktik organisasi
❑ Aksi lingkungan dan perubahan sosial di lokasi
❑ Advokasi publik
(1) tentukan;
5 Langkah (2) kembangkan;
Pengembangan (3) lakukan;
Media (4) evaluasi;
(5) Tindak lanjuti.
Adaptasi dari the Total Process Planning’ model (TPP), The National Social Marketing Council (NSMC)
Tentukan
Mencari
masalah
itu
mudah
“Menteri Kesehatan menjabarkan anggaran akan
diprioritaskan untuk penanganan enam masalah
kesehatan di tahun 2021 yang disebut Program
Nasional.

6 Kegiatan prioritas:
1. Jaminan Kesehatan Nasional (JKN),
Nasional 2. Penurunan Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka
Kematian Bayi (AKB),
3. Pencegahan stunting,
4. Peningkatan pengendalian penyakit menular, tidak
menular serta penguatan health security penanganan
pandemi,
5. Penguatan Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS)
6. Peningkatan sistem kesehatan nasional
Lokal
Apa masalah yang
dihadapi Bapak dan Ibu
di wilayah kerja?
Pengumpulan Data

Ada dua kategori utama data:


• Data primer
• Data sekunder
kembangkan
Apa yang harus dilakukan??

❑ Mengidentifikasi Sasaran dan Tujuan


❑ Memutuskan Intervensi Program
❑ Memilih Materi Promosi Kesehatan
❑ Menggunakan Intervensi Berbasis
Bukti
Apa yang dipertimbangkan?
❑ Apa yang perlu diketahui atau dilakukan populasi sasaran untuk
mencapai tujuan ini?
❑ Perubahan apa dalam pengetahuan, sikap, atau keterampilan yang
perlu terjadi?
❑ Dukungan sosial apa yang dibutuhkan untuk memfasilitasi
perubahan perilaku?
❑ Kebijakan atau perubahan lingkungan apa yang diperlukan untuk
mencapai tujuan?
❑ Secara khusus, siapa yang diharapkan berubah, seberapa banyak,
dan kapan?
lakukan
The
Communication
Continuum

WHO Strategic
Communications Framework
for Effective Communications.
2017
Bagaimana

WHO Strategic
Communications
Framework for Effective
Communications. 2017
Prinsip WHO
untuk
Komunikasi
Efektif
WHO Strategic
Communications Framework
for Effective Communications.
2017
https://www.who.int/about/communications/principles
Media
Kenapa media?
Iklan = cara paling efektif untuk menyebarkan
produk atau pesan apapun ke suatu wilayah yang
luas
Contoh:
Beberapa kebiasaan terkait yang dapat dikurangi dengan
pendidikan kesehatan yang lebih baik adalah merokok,
ketergantungan alkohol, gangguan nutrisi.
Penelitian telah menunjukkan bahwa ada perubahan signifikan
dalam cara pandang terhadap tembakau setelah terpapar iklan di
media (Wakefield M., et al. 2005)
Bagaimana media
mempengaruhi perilaku?
1. menghilangkan hambatan emosional atau kognitif untuk
berubah,
2. membantu orang untuk mengadopsi norma sosial yang
sehat atau mengenali norma sosial yang tidak sehat,
3. mengaitkan emosi yang dihargai dengan pencapaian
perubahan, dan
4. memperkuat niat untuk mencapai perubahan perilaku.
(Wakefield MA, Loken B, Hornik RC, 2010)
Kenapa harus media?
• Media massa berpotensi memperluas jangkauan pesan kesehatan
• Penggunaan media massa untuk menangani masalah kesehatan
masyarakat tidak dimaksudkan sebagai magic bullet, melainkan
sebagai salah satu dari sejumlah strategi intervensi potensial

• Kesulitan
1. menarik perhatian audiens
2. arus informasi satu arah ,dan
3. ketidakmampuan untuk menyesuaikan pesan secara individual.
Social Media

• Media sosial menawarkan


kolaborasi antara pengguna,
mekanisme interaksi sosial untuk
berbagai individu.
• Kerahasiaan dan privasi pengguna
perlu dijaga. (Moorehead SA, 2013)
Social Media: Studi Kasus

• 354 unggahan dengan hashtag


#cegahstunting di Instagram dari
Agustus 2017 hingga Desember
2018.
• Sebagian besar pesan terkait
dengan kesehatan, upaya preventif,
ditujukan kepada khalayak umum.
• Kebanyakan pengunggah adalah
organisasi, yaitu pemerintah dan
lembaga nirlaba.
(Khatimah K, Laksmi L, 2019)
Pesan dan Gambar

Edukasi diabetes tipe 2 melalui WhatsApp group


• Intervensi selama 2 minggu: intervensi minggu
pertama berupa pesan edukasi diabetes dan
intervensi minggu kedua berupa edukasi pesan
bergambar.
• Responden penelitian ini melibatkan 33 kader
Posbindu.
(Ekadinata, N & Widyandana, D, 2017)
Media vs Konseling?

Kampanye Komunikasi Gizi Nasional (National Nutrition Communication


Campaign/NNCC)
• NNCC mencakup pendekatan komunikasi media massa (televisi, radio,
media sosial) dan komunikasi interpersonal (IPC).
• Tiga kabupaten pedesaan (Banyuasin, Kubu Raya, dan Katingan) terletak
di tiga provinsi (Sumatera Selatan, Kalimantan Barat, dan Kalimantan
Tengah) di Indonesia
(Hanson C, et al. 2020)
Media vs Konseling: Studi Kasus NNCC

(Hanson C, et al. 2020)


Kenapa bisa begitu?
• Media seperti televisi, radio, dan platform media sosial yang
diterapkan di NNCC → cocok untuk menyampaikan atau
mempromosikan pengetahuan dan perilaku yang berkaitan dengan
buang air besar.
• Ketidaknyamanan sosial saat mendiskusikan buang air besar dalam
sesi tatap muka.
• Buang air besar sembarangan= relatif umum, namun tetap mendapat
stigma → kurang nyaman bagi petugas kesehatan komunitas dan ibu
untuk berdiskusi secara terbuka.
• Media menawarkan tingkat privasi yang akan sulit/ tidak mungkin
untuk dicapai dengan IPC.
(Hanson C, et al. 2020)
Media Audio Visual

• Media audiovisual memberikan rangsangan melalui mata dan


telinga.
• Semakin banyak indra terstimulasi → semakin mudah informasi
masuk.
Perpaduan saluran informasi melalui mata dan telinga akan
memberikan rangsangan yang cukup baik untuk memberikan hasil
yang optimal.
Audiovisual

• DVD/Video terbukti memberikan metode yang nyaman, mudah


diakses, dan hemat biaya.
• Studi juga menunjukkan kepuasan pasien yang lebih besar dengan
pendidikan yang diterima
• Intervensi Pendidikan Kesehatan Video terbukti lebih efektif daripada
informasi pamflet cetak untuk perubahan perilaku jangka pendek dan
retensi jangka panjang
• Format video dapat meningkatkan penyerapan pendidikan,
memberikan instruksi standar dan presentasi informasi
Audiovisual : Studi kasus

Penelitian promosi kesehatan gigi dan


mulut dilaksanakan di SD Inpres
Tiwoho pada bulan April-Oktober
2016. Responden berusia 9-12 tahun
berjumlah 56: kelompok audio dan
kelompok audio-visual, masing-
masing berjumlah 28 siswa.

Papilaya, EA, Zuliari, K, Juliatri, 2016


Audiovisual : Studi kasus

Intervensi lewat Grup WhatsApp kelas,


video ceramah dengan alat peraga
Dangers of Smoking kepada 35 murid
SMP di Samarinda dalam meningkatkan
pengetahuan, efikasi diri dan sikap bahaya
merokok.

Feriyanti et al.. 2020


Membuat media
Media

1. Apakah media tersebut sudah ada?


2. Apakah jika sudah ada, media tersebut sudah
sesuai?
3. Jika sudaah sesuai, apakah boleh digunakan?
4. Jika boleh digunakan, apakah
memungkinkan untuk digunakan?
Perangkat untuk media

1. Visual → canva, powerpoint, AI, corel


2. AV → canva, premiere, movie maker,
kinemaster
3. Audio→ recorder, anchor

Anda adalah orang yang paling memahami kebutuhan dan


sumberdaya yang tersedia. Jangan terlalu khawatir dengan alat
evaluasi
Evaluasi

Rencana vs. kenyataan

1. Evaluasi proses—termasuk kelayakan, akseptabilitas, dampak terhadap


hasil pembelajaran—dilakukan.
2. Evaluasi dampak—termasuk perubahan lingkungan, perilaku, variabel
teoritis, dan variabel kognitif seperti pengetahuan dan sikap—dilakukan.
3. Dalam evaluasi hasil, menilai perubahan status kesehatan.

Dari “Health promotion programs: from theory to practice/Carl I. Fertman, Diane D.


Allensworth, editors”, 2010.
1. REACH- Jangkauan (tingkat individu)
2. EFFICACY, EFFECTIVENESS – Manfaat, efektivitas
(tingkat individu)
3. ADOPTION- Adopsi (tingkat populasi)
4. IMPLEMENTATION - Implementasi (tingkat
populasi)
5. MAINTENANCE -Pemeliharaan (tingkat individu
dan populasi)

RE-AIM
Dari “Health promotion programs: from theory to practice/Carl I. Fertman, Diane D.
Allensworth, editors”, 2010.
Tindak Lanjut
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai