Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH PERENCANAAN PENYULUHAN KESEHATAN

Dosen Pembimbing : 1. Husjain Djajaningrat, SKM, M.Kes,


2. Dra. Warida, M.Kes.
3. Ns. Rizana Fajrunimah, M.Si.Med.

Kelompok 10 : 1. Eka Nur Shalisya ( P3.73.34.2.16.012 )


2. Ican Nurhanifah ( P3.73.34.2.16.01_ )
3. Putri Winda Tasha ( P3.73.34.2.16.02_ )

POLTEKKES KEMENKES JAKARTA III


DIV ANALIS KESEHATAN
2017
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Penyuluhan kesehatan adalah kegiatan pendidikan yang dilakukan dengan cara
menyebarkan pesan, menanamkan keyakinan, sehingga masyarakat tidak saja sadar, tahu dan
mengerti, tetapi juga mau dan bisa melakukan suatu anjuran yang ada hubungannya dengan
kesehatan.
Penyuluhan kesehatan adalah gabungan berbagai kegiatan dan kesempatan yang
berlandaskan prinsip-prinsip belajar untuk mencapai suatu keadaan, dimana individu, keluarga,
kelompok atau masyarakat secara keseluruhan ingin hidup sehat, tahu bagaimana caranya dan
melakukan apa yang bisa dilakukan, secara perseorangan maupun secara kelompok dan
meminta pertolongan (Effendy, 1998).
Pendidikan kesehatan adalah suatu proses perubahan pada diri seseorang yang dihubungkan
dengan pencapaian tujuan kesehatan individu, dan masyarakat . Pendidikan kesehatan tidak
dapat diberikan kepada seseorang oleh orang lain, bukan seperangkat prosedur yang harus
dilaksanakan atau suatu produk yang harus dicapai, tetapi sesungguhnya merupakan suatu
proses perkembangan yang berubah secara dinamis, yang didalamnya seseorang menerima atau
menolak informasi, sikap, maupun praktek baru, yang berhubungan dengan tujuan hidup sehat
(Suliha, dkk., 2002).

B. Rumusan Masalah
a. Pengertian Penyuluhan Kesehatan?
b. Tujuan Penyuluhan Kesehatan?
c. Faktor-faktor Keberhasilan dalam Pemberian Penyuluhan?
d. Media-media Penyuluhan beserta Fungsinya?
e. Metode-metode dalam Penyuluhan Kesehatan?
C. Tujuan Penulisan
a. Dapat Menjelaskan Pengertian Penyuluhan kesehatan.
b. Dapat Mengetahui Tujuan Penyuluhan kesehatan.
c. Dapat Mengetahui Faktor-faktor Keberhasilan dalam Pemberian penyuluhan.
d. Dapat Menyebutkan Media-media Penyuluhan dan Fungsinya.
e. Dapat Menyebutkan Metode-metode dalam Penyuluhan Kesehatan.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Penyuluhan
Penyuluhan adalah proses perubahan perilaku dikalangan masyarakat agar mereka tahu,
mau dan mampu melakukan perubahan demi tercapainya peningkatan produksi, pendapatan atau
keuntungan dan perbaikan kesejahteraannya (Subejo, 2010).
Pengertian penyuluhan kesehatan sama dengan pendidikan kesehatan masyarakat (Public
Health Education), yaitu suatu kegiatan atau usaha untuk menyampaikan pesan kesehatan
kepada masyarakat, kelompok atau individu. Dengan harapan bahwa dengan adanya pesan
tersebut atau individu dapat memperoleh pengetahuan tentang kesehatan yang lebih baik.
Akhirnya pengetahuan tersebut diharapkan dapat berpengaruh terhadap perilakunya. Dengan
kata lain, dengan adanya pendidikan tersebut dapat membawa akibat terhadap perubahan
perilaku sasaran.
Penyuluhan kesehatan juga suatu proses, dimana proses tersebut mempunyai masukan
(input) dan keluaran (output). Di dalam suatu proses pendidikan kesehatan yang menuju
tercapainya tujuan pendidikan yakni perubahan perilaku dipengaruhi oleh banyak faktor. Faktor-
faktor yang mempengaruhi suatu proses pendidikan disamping masukannya sendiri juga metode
materi atau pesannya, pendidik atau petugas yang melakukannya, dan alat-alat bantu atau alat
peraga pendidikan. Agar dicapai suatu hasil optimal, maka faktor-faktor tersebut harus
bekerjasama secara harmonis. Hal ini berarti, bahwa untuk masukan (sasaran pendidikan)
tertentu, harus menggunakan cara tertentu pula, materi juga harus disesuaikan dengan sasaran,
demikian juga alat bantu pendidikan disesuaikan. Untuk sasaran kelompok, metodenya harus
berbeda dengan sasaran massa dan sasaran individual. Untuk sasaran massa pun harus berbeda
dengan sasaran individual dan sebagainya (Notoatmodjo, 2003).

B. Tujuan Penyuluhan kesehatan


Menurut Effendy (1998 cit Anonima, 2008) tujuan penyuluhan kesehatan adalah
tercapainya perubahan perilaku individu, keluarga dan masyarakat dalam membina dan
memelihara perilaku hidup sehat dan lingkungan sehat, serta berperan aktif dalam upaya
mewujudkan derajat kesehatan yang optimal, terbentuknya perilaku sehat pada individu,
keluarga, kelompok dan masyarakat yang sesuai dengan konsep hidup sehat baik fisik, mental
dan sosial sehingga dapat menurunkan angka kesakitan dan kematian, menurut WHO tujuan
penyuluhan kesehatan adalah untuk merubah perilaku perseorangan dan masyarakat dalam
bidang kesehatan.

C. Faktor-faktor Keberhasilan dalam Penyuluhan


Faktor-faktor yang perlu diperhatikan terhadap sasaran dalam keberhasilan penyuluhan
kesehatan :
1). Tingkat Pendidikan
Pendidikan dapat mempengaruhi cara pandang seseorang terhadap informasi
baru yang diterimanya. Maka dapat dikatakan bahwa semakin tinggi tingkat
pendidikannya, semakin mudah seseorang menerima informasi didapatnya.
2). Tingkat Sosial Ekonomi
Semakin tinggi tingkat sosial ekonomi seseorang, semakin mudah pula dalam
manerima informasi baru.
3). Adat Istiadat
Pengaruh dari adat istiadat dalam menerima informasi baru merupakan hal yang
tidak dapat diabaikan, karena masyarakat kita masih sangat menghargai dan
menganggap sesuatu yang tidak boleh diabaikan.
4). Kepercayaan Masyarakat
Masyarakat lebih memperhatikan informasi yang disampaikan oleh orang-orang
yang sudah mereka kenal, karena sudah timbul kepercayaan masyarakat dengan
penyampai informasi.
5). Ketersediaan Waktu di Masyarakat
Waktu penyampaian informasi harus memperhatikan tingkat aktifitas
masyarakat untuk menjamin tingkat kehadiran masyarakat dalam penyuluhan.
D. Klasifikasi Media Penyuluhan
Terdapat lima model klasifikasi, yaitu menurut:
1. Menurut Schramm, media digolongkan menjadi media rumit, mahal, dan media
sederhana. Schramm juga mengelompokkan media menurut kemampuan daya liputan,
yaitu:
a. Liputan luas dan serentak seperti TV, radio, dan facsimile
b. Liputan terbatas pada ruangan, seperti film, video, slide, poster audio tape
c. Media untuk belajar individual, seperti buku, modul, program belajar dengan
komputer dam telpon.
2. Menurut Gagne, media diklasifikasi menjadi tujuh kelompok, yaitu: benda
untuk di demonstrasikan, komunikasi lisan, media cetak, gambar diam, gambar bergerak,
film bersuara, dan mesin belajar. Ketujuh kelompok media pembelajaran tersebut
dikaitkan dengan kemampuannya memenuhi fungsi menurut hirarki belajar yang
dikembangkan, yaitu pelontar stimulus belajar, penarik minat belajar, contoh prilaku
belajar, memberi kondisi eksternal, menuntun cara berpikir, memasukkan alih ilmu,
menilai prestasi, dan pemberi umpan balik.
3. Menurut Allen, terdapat sembilan kelompok media, yaitu: visual diam, film,
televisi, obyek tiga dimensi, rekaman, pelajaran terprogram, demonstrasi, buku teks cetak,
dan sajian lisan. Di samping mengklasifikasikan, Allen juga mengaitkan antara jenis
media pembelajaran dan tujuan pembelajaran yang akan dicapai. Allen melihat bahwa,
media tertentu memiliki kelebihan untuk tujuan belajar tertentu tetapi lemah untuk tujuan
belajar yang lain. Allen mengungkapkan enam tujuan belajar, antara lain: info faktual,
pengenalan visual, prinsip dan konsep, prosedur, keterampilan, dan sikap. Setiap jenis
media tersebut memiliki perbedaan kemampuan untuk mencapai tujuan belajar; ada
tinggi, sedang, dan rendah.
4. Menurut Gerlach dan Ely, media dikelompokkan berdasarkan ciri-ciri fisiknya
atas delapan kelompok, yaitu benda sebenarnya, presentasi verbal, presentasi grafis,
gambar diam, gambar bergerak, rekaman suara, pengajaran terprogram, dan simulasi.
5. Menurut Ibrahim, media dikelompokkan berdasarkan ukuran serta kompleks
tidaknya alat dan perlengkapannya atas lima kelompok, yaitu media tanpa proyeksi dua
dimensi; media tanpa proyeksi tiga dimensi; media audio; media proyeksi; televisi, video,
komputer. Berdasarkan pemahaman atas klasifikasi media pembelajaran tersebut, akan
mempermudah para guru atau praktisi lainnya dalam melakukan pemilihan media yang
tepat pada waktu merencanakan pembelajaran untuk mencapai tujuan tertentu. Pemilihan
media yang disesuaikan dengan tujuan, materi, serta kemampuan dan karakteristik
pebelajar, akan sangat menunjang efisiensi.
E. Media Penyuluhan berdasarkan Fungsinya.
Berdasarkan fungsinya sebagai penyaluran pesan kesehatan, media penyuluhan dibagi
menjadi 3 yakni :
a. Media cetak
Media ini mengutamakan pesan-pesan visual, biasanya terdiri dari gambaran
sejumlah kata, gambar atau foto dalam tata warna. Yang termasuk dalam media ini
adalah booklet, leaflet, flyer (selebaran), flip chart (lembar balik), rubric atau tulisan
pada surat kabar atau majalah, poster, foto yang mengungkapkan informasi kesehatan.
Ada beberapa kelebihan media cetak antara lain tahan lama, mencakup banyak
orang, biaya rendah, dapat dibawa kemana-mana, tidak perlu listrik, mempermudah
pemahaman dan dapat meningkatkan gairah belajar. Media cetak memiliki kelemahan
yaitu tidak dapat menstimulir efek gerak dan efek suara dan mudah terlipat.
b. Media elektronik
Media ini merupakan media yang bergerak dan dinamis, dapat dilihat dan
didengar dan penyampaiannya melalui alat bantu elektronika. Yang termasuk dalam
media ini adalah televisi, radio, video film, cassette, CD, VCD. Seperti halnya media
cetak, media elektronik ini memiliki kelebihan antara lain lebih mudah dipahami,
lebih menarik, sudah dikenal masyarakat, bertatap muka, mengikut sertakan seluruh
panca indera, penyajiannya dapat dikendalikan dan diulang-ulang serta jangkauannya
lebih besar.
Kelemahan dari media ini adalah biayanya lebih tinggi,sedikit rumit, perlu listrik
dan alat canggih untuk produksinya, perlu persiapan matang, peralatan selalu
berkembang dan berubah, perlu keterampilan penyimpanan dan keterampilan untuk
mengoperasikannya.
c. Media luar ruang
Media menyampaikan pesannya di luar ruang, bisa melalui media cetak maupun
elektronik misalnya papan reklame, spanduk, pameran, banner dan televisi layar lebar.
Kelebihan dari media ini adalah lebih mudah dipahami, lebih menarik, sebagai
informasi umum dan hiburan, bertatap muka, mengikut sertakan seluruh panca indera,
penyajian dapat dikendalikan dan jangkauannya relatif besar. Kelemahan dari media
ini adalah biaya lebih tinggi, sedikit rumit, perlu alat canggih untuk produksinya,
persiapan matang, peralatan selalu berkembang dan berubah, memerlukan
keterampilan penyimpanan dan keterampilan untuk mengoperasikannya.

F. Media Penyuluhan
Media penyuluhan kesehatan adalah media yang digunakan untuk menyampaikan pesan
kesehatan karena alat tersebut digunakan untuk mempermudah penerimaan pesan kesehatan
bagi masyarakat yang dituju.
Menurut Notoatmodjo (2005), media penyuluhan didasarkan cara produksinya
dikelompokkan menjadi :
1. Media cetak yaitu suatu media statis dan mengutamakan pesan-pesan visual. Media
cetak terdiri dari :
a. Booklet atau brosur adalah suatu media untuk menyampaikan pesan kesehatan dan
bentuk buku, baik tulisan ataupun gambar. merupakan barang cetakan yang
berisikan gambar dan tulisan (lebih dominan) yang berupa buku kecil setebal 10-
25 halaman, dan paling banyak 50 halaman. Booklet ini dimaksudkan untuk
memepengaruhi pengetahuan dan keterampilan sasaran tetapi pada tahapan
menilai, mencoba dan menerapkan. Dalam penggunaan media cetak brosur
sebagai media pertanian ada beberapa hal yang harus diperhatikan yaitu :
Gaya bahasa, kata-kata dan istilah harus mudah dimengerti kalimatnya
ringkas dan jelas sesuai dengan tingkat kemampuan sasaran,
Sebaiknya kata yang tertulis dilengkapi dengan gambar atau foto agar lebih
jelas dan mudah dimengerti,
Tulisan atau materi yang disajikan harus bersifat nyata, baik, dan
menguntungkan sesuai dengan kebutuhan sasaran harus mengandung daya
penarik pembaca, kertas yang baik, berwarna, bergambar, atau bentuknya
menarik untuk dibaca (Syafrudin, 2008).
2. Media Elektronik yaitu suatu media bergerak dan dinamis dapat dilihat dan didengar
dalam menyampaian pesannya melalui alat bantu elektronika, adapun macam media
elektronika seperti ; televisi, radio, video, slide dan film. Sementara media cetak dan
elektronika statis luar ruangan seperti ; pameran, banner, televisi layar lebar, spanduk
dan papan reklame.
3. Leaflet atau folder adalah suatu bentuk penyampaian informasi melalui lembar yang
dilipat. Isi informasi dapat berupa kalimat maupun gambar. sama hal nya dengan
pamflet keduanya merupakan barang cetakan yang juga dibagi-bagikan kepada
sasaran penyuluhan. Bedanya adalah umumnya dibagikan langsung oleh penyuluh,
leaflet selembar kertas yang dilipat menjadi dua (4 halaman) sedangkan folder dilipat
menjadi 3 (6 halaman ) atau lebih, leaflet dan folder lebih banyak berisikan tulisan
daripada gambarnya dan keduanya ditujukan kepada sasaran untuk emepengaruhi
pengrtahuan dan keterampilannya pada tahapan minat, menilai dan mencoba.
4. Selebaran adalah suatu bentuk informasi yang berupa kalimat maupun
kombinasi. Selebaran yaitu barang cetakan yang berupa selebar kertas bergambar atau
bertulisan yang dibagi-bagikan oleh penyuluh secara langsung kepada sasarannya,
disebarkan ke jalan raya atau disebarkan dari udara melalui pesawat terbang atau
helikopter. Alat peraga seperti ini dimaksudkan untuk menumbuhkan kesadaran dan
minat sasarannya meskipun demikian, jika berisi informasi yang lebih lengkap dapat
dimanfaatkan oleh sasaran pada tahapan menilai dan mencoba.
5. Flip chart adalah media penyampaian pesan atau informasi kesehatan dalam bentuk
lembar balik berisi gambar dan dibaliknya berisi pesan yang berkaitan dengan gambar
tersebut. adalah sekumpulan poster selebar kertas karton yang digabungkan menjadi
satu. Masing-masing berisikan pesan terpisah yang jika digabungkan akan merupakan
satu kesataun yang tidak terpisahkan yang ingin disampaikan secara utuh. Flipcard
dimaksudkan untuk mempengaruhi sikap, penegtahuan atau keterampilan. Akan
tetapi, karena biasa digunakan dalam pertemuan kelompok, alat peraga ini lebih
efektif dan efisien untuk disediakan bagi sasaran pada tahapan minat, menilai,
mencoba.
6. Rubrik atau tulisan pada surat kabar mengenai bahasan suatu masalah kesehatan.
7. Poster adalah bentuk media cetak berisi pesan kesehatan yang biasanya ditempel di
tempat umum. merupakan barang cetakan yang ukurannya relatif besar untuk ditempel
atau direntangkan di pinggir jalan. Berbeda dengan placard yang banyak berisiskan
tulisan, poster justru lebih banyak berisi gambar. Keduanya dimaksudkan untuk
mempengaruhi perasaan/sikap dan pengalaman pada tahapan sadar dan minat.
8. Foto yang mengungkap informasi kesehatan yang berfungsi untuk member informasi
dan menghibur. merupakan alat peraga yang dimaksudkan untuk mengenalkan inovasi
atau menunjukkan bukti-bukti keberhasilan/keunggulan satu inovasi yang ditawarkan.
Photo ini dimaksudkan untuk mempengaruhi sikap dan pengetahuan sasaran pada
tahapan sadar, minat, menilai.

G. Peran Media Dalam Penyuluhan Kesehatan


Tujuan atau alasan mengapa media sangat diperlukan di dalam pelaksanaan
penyuluhan kesehatan antara lain adalah :
a. Media dapat mempermudah penyampaian informasi.
b. Media dapat menghindari kesalahan persepsi.
c. Media dapat memperjelas informasi.
d. Media dapat mempermudah pengertian.
e. Media dapat mengurangi komunikasi verbalistik.
f. Media dapat menampilkan objek yang tidak dapat ditangkap dengan mata.
g. Media dapat memperlancar komunikasi

H. Fungsi Media Penyuluhan


1. Fungsi media penyuluhan adalah sebagai berikut : Menyaksikan benda yang ada atau
peristiwa yang terjadi pada masa lampau. Dengan perantaraan gambar, potret, slide, film,
video, atau media yang lain, siswa dapat memperoleh gambaran yang nyata tentang
benda/peristiwa sejarah.
2. Mengamati benda/peristiwa yang sukar dikunjungi, baik karena jaraknya jauh, berbahaya,
atau terlarang. Misalnya, video tentang kehidupan harimau di hutan, keadaan dan kesibukan
di pusat reaktor nuklir, dan sebagainya.
3. Memperoleh gambaran yang jelas tentang benda/hal-hal yang sukar diamati secara langsung
karena ukurannya yang tidak memungkinkan, baik karena terlalu besar atau terlalu kecil.
Misalnya dengan perantaraan paket peserta didik dapat memperoleh gambaran yang jelas
tentang bendungan dan kompleks pembangkit listrik, dengan slide dan film peserta didik
memperoleh gambaran tentang bakteri, amuba, dan sebaginya.
4. Mendengar suara yang sukar ditangkap dengan telinga secara langsung.
5. Mengamati dengan teliti binatang-binatang yang sukar diamati secara langsung karena sukar
ditangkap. Dengan bantuan gambar, potret, slide, film atau video siswa dapat mengamati
berbagai macam serangga, burung hantu, kelelawar, dan sebagainya.
6. Mengamati peristiwa-peristiwa yang jarang terjadi atau berbahaya untuk didekati. Dengan
slide, film, atau video peserta didik dapat mengamati pelangi, gunung meletus, pertempuran,
dan sebagainya.
7. Mengamati dengan jelas benda-benda yang mudah rusak/sukar diawetkan. Dengan
menggunakan model/benda tiruan peserta didik dapat memperoleh gambaran yang jelas
tentang organ-organ tubuh manusia seperti jantung, paru-paru, alat pencernaan, dan
sebagainya.
8. Dengan mudah membandingkan sesuatu. Dengan bantuan gambar, model atau foto peserta
didik dapat dengan mudah membandingkan dua benda yang berbeda sifat ukuran,warna, dan
sebagainya.
9. Dapat melihat secara cepat suatu proses yang berlangsung secara lambat. Dengan video,
proses perkembangan katak dari telur sampai menjadi katak dapat diamati hanya dalam
waktu beberapa menit. Bunga dari kuncup sampai mekar yang berlangsung beberapa hari,
dengan bantuan film dapat diamati hanya dalam beberapa detik.
10. Dapat melihat secara lambat gerakan-gerakan yang berlangsung secara cepat. Dengan
bantuan film atau video, peserta didik dapat mengamati dengan jelas gaya lompat tinggi,
teknik loncat indah, yang disajikan secara lambat atau pada saat tertentu dihentikan.
11. Mengamati gerakan-gerakan mesin/alat yang sukar diamati secara langsung. Dengan film
atau video dapat dengan mudah peserta didik mengamati jalannya mesin 4 tak, 2 tak, dan
sebagainya.
12. Melihat bagian-bagian yang tersembunyi dari sutau alat. Dengan diagram, bagan, model,
peserta didik dapat mengamati bagian mesin yang sukar diamati secara langsung.
13. Melihat ringkasan dari suatu rangkaian pengamatan yang panjang/lama. Setelah peserta
didik melihat proses penggilingan tebu atau di pabrik gula, kemudian dapat mengamati
secara ringkas proses penggilingan tebu yang disajikan dengan menggunakan film atau
video (memantapkan hasil pengamatan).
14. Dapat menjangkau audien yang besar jumlahnya dan mengamati suatu obyek secara
serempak. Dengan siaran radio atau televisi ratusan bahkan ribuan mahasiswa dapat
mengikuti kuliah yang disajikan seorang profesor dalam waktu yang sama.
15. Dapat belajar sesuai dengan kemampuan, minat, dan temponya masing-masing. Dengan
modul atau pengajaran berprograma, peserta didik dapat belajar sesuai dengan kemampuan,
kesempatan, dan kecepatan masing-masing.

I. Hal-hal yang harus ada dalam penyuluhan


a. Memberikan pengetahuan betapa pentingnya kesehatan
Biasanya pada penyuluhan kesehatan para warga pedesaan tersebut di
berikan pengetahuan pengetahuan yang dapat menyadarkan mereka akan
pentingnya kesehatan. Sehingga mereka dapat menyadari dan melakukan hal hal
yang berkaitann dengan kepentingan kesehatan mereka.
b. Di berikan pemeriksaan kesehatan secara gratis
Ada sebuah alasan yang begitu miris ketika masyarakat pedesaan di tanya
mengenai kesehatan. Mereka memberikan alasan lantaran perekonomian yang
kurang mencukupi maka mereka tidak dapat selalu menjaga kesehatannya melalui
konsultasi ke dokter. Oleh sebab itu masyarakat biasanya akan di berikan
pemerisaan kesehatan secara gratis untuk menarik perhatian mereka, dan tentunya
agar mereka mau mempedulikan kesehatan mereka.
c. Mengadakan pembersihan lingkungan
Kebersihan lingkungan merupakan salah saru hal yang penting untuk
menjaga kesehatan seseorang oleh sebab itu biasanya pada penyuluan kesehatan
warga akan di minta untuk membersihkan lingkungan sekitarnya secara berotong
royong. Dan setelah membersihkannya secara bergotong royong maka mereka d
minta untuk selalu menjaga kebersihan lingkungannya, karena dengan lingkungan
yang bersih maka wargapun akan terhindar dari beberapa jenis bibit penyakit yang
menyukai tempat tepat kotor.
d. Memberikan obat dan vitamin gratis
Di penyuluhan kesehatan biasanya para warga akan di berikan obat dan
vitamin secara gratis. Hal tersebut di lakuka sebagai bentuk wujut kepedulian
terhadapa warga sekitar.
I. Metode metode dalam penyuluhan
Metode yang dapat dipergunakan dalam memberikan penyuluhan kesehatan adalah
( Notoatmodjo, 2002 ) :
a) Metode Ceramah
Adalah suatu cara dalam menerangkan dan menjelaskan suatu ide, pengertian
atau pesan secara lisan kepada sekelompok sasaran sehingga memperoleh informasi
tentang kesehatan.
b) Metode Diskusi Kelompok
Adalah pembicaraan yang direncanakan dan telah dipersiapkan tentang suatu
topik pembicaraan diantara 5 20 peserta (sasaran) dengan seorang pemimpin
diskusi yang telah ditunjuk.
c) Metode Curah Pendapat
Adalah suatu bentuk pemecahan masalah di mana setiap anggota mengusulkan
semua kemungkinan pemecahan masalah yang terpikirkan oleh masing masing
peserta, dan evaluasi atas pendapat pendapat tadi dilakukan kemudian.
d) Metode Panel
Adalah pembicaraan yang telah direncanakan di depan pengunjung atau peserta
tentang sebuah topik, diperlukan 3 orang atau lebih panelis dengan seorang
pemimpin.
e) Metode Bermain peran
Adalah memerankan sebuah situasi dalam kehidupan manusia dengan tanpa
diadakan latihan, dilakukan oleh dua orang atu lebih untuk dipakai sebagai bahan
pemikiran oleh kelompok.
f) Metode Demonstrasi
Adalah suatu cara untuk menunjukkan pengertian, ide dan prosedur tentang
sesuatu hal yang telah dipersiapkan dengan teliti untuk memperlihatkan bagaimana
cara melaksanakan suatu tindakan, adegan dengan menggunakan alat peraga.
Metode ini digunakan terhadap kelompok yang tidak terlalu besar jumlahnya.
g) Metode Simposium
Adalah serangkaian ceramah yang diberikan oleh 2 sampai 5 orang dengan topik
yang berlebihan tetapi saling berhubungan erat.
h) Metode Seminar
Adalah suatu cara di mana sekelompok orang berkumpul untuk membahas suatu
masalah dibawah bimbingan seorang ahli yang menguasai bidangnya.
BAB III
PENUTUP

A.
DAFTAR PUSTAKA

http://www.indoeducation.com/2011/08/pengertian-dan-tujuan-penyuluhan.html
http://ufhyenurse.blogspot.com/2011/05/media-penyuluhan-kesehatan.html

Anda mungkin juga menyukai