Anda di halaman 1dari 9

EDUKASI DALAM KEPERAWATAN KOMPLEMENTER

Keperawatan Komplementer

Definisi keperawatan menurut Rancangan Undang-Undang Keperawatan di


Indonesia, Kperawatan adalah suatu bentuk pelayanan professional yang merupakan
bagian integral dari pelayanan kesehatan, didasarkan pada ilmu dan kiat keperawatan
ditujukan kepada individu, keluarga, kelompok, dan masyarakat baik sehat maupun sakit
yang mencakup seluruh proses kehidupan manusia (Purwanto, 2013).
Definisi Edukasi
Edukasi adalah suatu proses usaha memberdayakan perorangan, kelompok, dan
masyarakat agar memelihara, meningkatkan dan melindungi kesehatanny melalui
peningkatan pengetahuan, kemauan, dan kemampuan, yang dilakukan dari, oleh,
dan masyarakat sesuai dengan faktor budaya setempat (Depkes RI, 2012 dalam
keperawatan kesehatan komunitas).

Dalam keperawatan, edukasi merupakan satu bentuk intervensi keperawatan


yang mandiri untuk membantu klien baik individu, kelompok, maupun masyarakat
dalam mengatasi masalah kesehatannya melalui kegiatan pembelajaran,yang
didalamnya perawat berperan sebagai perawat pendidik.
Tujuan Edukasi

Menurut Chayatin, Rozikin, dan Supradi (2007) terdapat tiga tujuan utama dalam pemberian
edukasi kesehatan agar seseorang itu mampu untuk:

1. Menetapkan masalah dan kebutuhan yang mereka inginkan.

2. Memahami apa yang mereka bisa lakukan terhadap masalah kesehatan dan menggunakan
sumber daya yang ada.

3. Mengambil keputusan yang paling tepat untuk meningkatkan kesehatan.

Manfaat Edukasi
Manfaat yang dirasakan dengan dilakukannya edukasi komplementer adalah secara tidak
langsung dapat meningkatkan kesehatan secara lebih menyeluruh tanpa menghabiskan banyak
biaya. Selain itu edukasi yang dilakukan seperti mengajarkan masyarakat maupun individu dalam
pengobatan komplementer dapat menjadi alternative sehingga dapat dilakukan dimana saja dan
didukung dengan kebijakan public yang berwawasan kesehatan.
Metode Edukasi
Menurut Surbagus (2011) terdapat beberapa metode dalam pendidikan kesehatan :

1. Diskusi Kelompok

Diskusi kelompok bisa dengan diskusi kelompok kecil (5 sampai 20 orang), atau diskusi dengan metoda Philips 66 atau
the “Huddle” Method.

2. Ceramah

Ceramah adalah suatu cara dimana kita menerangkan atau menjelaskan sesuatu pengertian atau pesan secara lisan, disertai
dengan tanya jawab atau diskusi, kepada sekelompok pendengar serta dibantu oleh beberapa alat-alat yang diperlukan

Menurut Notoadmojo (2012), berdasarkan pendekatan sasaran yang ingin dicapai, penggolongan metode edukasi ada 3
(tiga) yaitu:

1. Metode berdasarkan pendekatan perorangan

2. Metode berdasarkan pendekatan kelompok

3. Metode berdasarkan pendekatan massa


Media Edukasi

Macam-macam media atau alat bantu tersebut adalah sebagai berikut:


1. Media auditif, media yang hanya dapat didengar saja seperti radio dan
rekaman suara.
2. Media visual , media yang hanya dapat dilihat saja, tidak mengandung unsur
suara seperti film slide, foto, transparansi, lukisan, gambar, dan berbagai
bentuk bahan yang dicetak seperti media grafis.
3. Media audio visual , mengandung unsur gambar yang bisa dilihat, misalnya
rekaman video, berbagai ukuran film, slide suara.
4. Media atau alat bantu berdasarkan pembuatannya
a. Alat bantu elektronik yang rumit, contohnya: film, film slide, transparansi.
b. Alat bantu sederhana, contohnya: leaflet, model buku bergambar, benda-
benda nyata (sayuran, buah-buahan), papan tulis, film chart, poster, boneka,
phanthom, spanduk.
Faktor Yang Mempengaruhi Pemberian Edukasi

Beberapa faktor yang perlu diperhatikan agar pemberian edukasi dapat mencapai
sasaran (Saragih, 2010) yaitu :

1. Tingkat pendidikan

2. Tingkat sosial ekonomi

3. Adat istiadat

4. Kepercayaan masyarakat

5. Ketersediaan waktu dimasyarakat


Peran Perawat Dalam Terapi Komplementer
Peran perawat yang dapat dilakukan dari pengetahuan tentang terapi komplementer
diantaranya sebagai konselor, pendidik kesehatan, peneliti, pemberi pelayanan langsung,
koordinator dan sebagai advokat.

1. Sebagai konselor perawat dapat menjadi tempat bertanya, konsultasi, dan diskusi
apabila klien membutuhkan informasi ataupun sebelum mengambil keputusan.

2. Sebagai pendidik kesehatan, perawat dapat menjadi pendidik bagi perawat di sekolah
tinggi keperawatan seperti yang berkembang di Australia dengan lebih dahulu
mengembangkan kurikulum pendidikan

3. Peran perawat sebagai peneliti di antaranya dengan melakukan berbagai penelitian yang
dikembangkan dari hasilhasil evidence-based practice.

4. Perawat dapat berperan sebagai pemberi pelayanan langsung misalnya dalam praktik
pelayanan kesehatan yang melakukan integrasi terapi komplementer
Edukasi Dalam keperawatan Komplementer

Edukasi dalam terapi komplementer dapat berupa promosi kesehatan., pencegahan


penyakit ataupun rehabilitasi. Intervensi komplementer ini berkembang ditingkat
pencegahan primer, sekunder, tersier dan dapat dilakukan di tingkat individu maupun
kelompok.

Edukasi dalam keperawatan komplementer dapat berupa penyuluhan kepada


masyarakat. Contohnya kita bisa memberikan edukasi tentang:

1. Pijat bayi

2. Obat herbal

3. Pengobatan tradisional Cina.


Om Santhi Santhi Santhi

Anda mungkin juga menyukai