Anda di halaman 1dari 6

Tujuan Promkes

Meningkatkan kemampuan baik individu, keluarga, kelompok dan


masyarakat agar mampu hidup sehat dan mengembangkan upaya
kesehatan yang bersumber masyarakat serta terwujudnya lingkungan yang
kondusif untuk mendorong terbentuknya kemampuan tersebut
(Notoatmodjo, 2012).
Sasaran Promkes

Sasaran Primer

Sasaran primer (utama) adalah pasien, individu sehat dan keluarga


(rumah tangga) sebagai komponen dari masyarakat.

Sasaran sekunder:

Para pemuka masyarakat: pemuka informal (mis pemuka adat, pemuka


agama dan lain-lain) maupun pemuka formal (mis petugas kesehatan,
pejabat pemerintahan dan lain-lain), organisasi kemasyarakatan dan media
massa.

Sasaran tersier

Para pembuat kebijakan public:peraturan perundang-undangan di bidang


kesehatan dan bidang-bidang lain yang berkaitan serta mereka yang dapat
memfasilitasi atau menyediakan sumber daya.

2. Strategi Promkes

Pemberdayaan

Pemberdayaan adalah proses pemberian informasi kepada individu,


keluarga
atau kelompok (klien) secara terus-menerus dan berkesinambungan
mengikuti perkembangan klien, serta proses membantu klien, agar klien
tersebut berubah dari tidak tahu menjadi tahu atau sadar (aspek
knowledge), dari tahu menjadi mau (aspek attitude) dan dari mau menjadi
mampu melaksanakan perilaku yang diperkenalkan (aspek practice).

Bina Suasana

Bina Suasana adalah upaya menciptakan lingkungan sosial yang


mendorong individu anggota masyarakat untuk mau melakukan perilaku
yang diperkenalkan.

Advokasi

Advokasi adalah upaya atau proses yang strategis dan terencana untuk
mendapatkan komitmen dan dukungan dari pihak-pihak yang terkait
(stakeholders).

Kemitraan

Kemitraan harus berlandaskan pada tiga prinsip dasar, yaitu (a)


kesetaraan, (b) keterbukaan dan (c) saling menguntungkan.

Tujuh prinsip promosi kesehatan (WHO, 1984):

Perubahan perilaku (behavior change)

perubahan sosial (social change)

perubahan lingkungan fisik (environment change)

pengembangan kebijakan (policy development)


pemberdayaan (empowerment) - partisipasi masyarakat
(community participation)

membangun kemitraan (building partnership).


Ruang Lingkup Promkes

a. aktivitas pendidikan kesehatan

b. pembuatan dan pelaksanaan kebijakan, peraturan serta upaya


organisasi. Kedua aktivitas ini merupakan intervensi yang bersifat
langsung terhadap perilaku, akar-akar perilaku atau lingkungan.

c. aktivitas lain yang sangat mutlak agar aktivitas yang disebut di


atas dapat dihasilkan dan dijalankan adalah advokasi.

3. Unsur-unsur pendidikan yaitu:


1. Input: sasaran pendidikan (individu, kelompok, masyarakat) dan
pendidik (pelaku pendidikan).
2. Proces: upaya yang direncanakan untuk mempengaruhi orang lain.
3. Output: melakukan apa yang diharapka atau perubahan perilaku.
Tujuan pendidikan kesehatan adalah membuat perubahan perilaku pada
tingkat individu hingga masyarakat pada aspek kesehatan (WHO dalam
Notoatmodjo, 2003). Adapun tujuan lainnya, yaitu
1. Mengubah pola pikir masyarakat bahwa kesehatan merupakan sesuatu
yang bernilai bagi keberlangsungan hidup.
2. Memampukan masyarakat, kelompok atau individu agar dapat secara
mandiri mengaplikasikan perilaku hidup sehat melalui berbagai kegiatan.
3. Mendukung pembangunan dan pemanfaatan sarana prasarana
pelayanan kesehatan secara tepat.

Verner dan Davison yang dikutip oleh Lunardi mengidentifikasi adanya


6 faktor yang dapat menghambat proses belajar pada orang dewasa
yakni:
1. Dengan bertambhanya usia, titik dekat penglihatan atau titik terdekat
yang dapat dilihat secara jelas mulai bergerak.
2. Dengan bertabhanya usia, titi jauh penglihatan yang dapat dilihat secara
jelas mulai berkurang.
3. Makin bertambah usia, makin banyak juga jumlah penerangan yang
diperlukan untuk belajar
4. Makin bertambah usia, persepsi kontrak warna cenderung merah dari
pada spektrum.
5. Makin bertambah usia, kemampuan menerima suara makin menurun.
6. Makin bertambah usia, kemampuan untuk membedakan bunyi makin
berkurang.

5 tingkat pencegahan penyakit pada masyarakat


1. Promosi Kesehatan
Tujuan Meningkatkan status kesehatan masyarakat
Penyediaan makanan yang sehat dan cukup
Olahraga secara teratur sesuai kemampuan individu
2. Perlindungan umum dan khusus terhadap   penyakit-penyakit tertentu
(general and specific protection)
 Tujuan : Melindungi masy dari bahaya yang menyebabkan
statuskesehatan ↓, melindungi terhadap penyakit tertentu, ancaman
kes dll
 Memberikan immunisasi pada golongan yang rentan untuk mencegah
penyakit
3. penegakan diagnose secara di ni dan pengobatan yang cepat dan tepat
Mencari kasus sedini mungkin
Pemberian pengobatan yang tepat pada setiap permulaan kasus
4. Pembatasan kecacatan
Pengobatan dan perawatan yang sempurna agar penderita sembuh dan
tidak terjadi komplikasi
Pencegahan terhadap komplikasi dan kecacatan
5. Pemulihan Kesehatan
Mengembangkan lembaga-lembaga rehabilitasi dengan mengikutsertakan
masyarakat
.

5. Macam-macam metode promosi kesehatan


a. Metode Individual
Metode promosi individual dilakukan pada sasaran penyuluhan yaitu
perseorangan atau individu. Dasar digunakannya pendekatan individual
ini karena setiap orang mempunyai masalah atau alasan yang berbeda-
beda sehubungan dengan penerimaaan atau perilaku baru tersebut.
b. Metode Kelompok
Metode ini bisa digunakan bagi kelompok dengan anggota yang memiliki
kesamaan latar belakang baik dari segi umur, pendidikan, profesi dan
sebagainya, misalnya antara sesama ibu usila.

6. Jenis-jenis media promosi kesehatan


a. Media Cetak
Media ini mengutamakan pesan-pesan visual, biasanya terdiri dari
gambaran sejumlah kata, gambar atau foto dalam tata warna.
1) Booklet
Booklet ialah suatu media untuk menyampaikan pesan-pesan kesehatan
dalam bentuk buku,
baik berupa tulisan maupun gambar.belajar.
2) Leaflet
Leaflet ialah bentuk penyampaian informasi atau pesan-pesan kesehatan
melalui lembaran yang dilipat. Isi informasi dapat dalam bentuk kalimat
maupun gambar atau kombinasi.
3) Poster
Poster ialah bentuk media cetak yang berisi pesan atau informasi
kesehatan, yang biasanya
ditempel di tembok-tembok, ditempat-tempat umum atau dikendaraan
umum. Poster
adalah lembaran kertas yang besar, sering berukuran 60 cm lebar dan 90
cm tinggi dengan
kata-kata dan gambar atau simbol untuk penyampaian suatu pesan.
4) Flyer (selebaran)
Bentuknya seperti leaflet, tetapi tidak berlipat. Pada umumnya flyer
digunakan dalam suatu
acara untuk menyampaikan pesan kepada pengunjung agara pengunjung
tidak bertanya
banyak hal kepada si pembuat acara.
5) Flip chart (lembar balik),
Flyer (selebaran), bentuknya seperti leaflet, tetapi tidak berlipat. Pada
umumnya flyer
digunakan dalam suatu acara untuk menyampaikan pesan kepada
pengunjung agara
pengunjung tidak bertanya banyak hal kepada si pembuat acara.
6) Slide
Media slide adalah media visual yang diproyeksikan melalui alat yang
disebut dengan proyektor slide.
7) Rubrik atau tulisan-tulisan pada surat kabar atau majalah yang
membahas suatu masalah kesehatan atau hal-hal yang berkaitan dengan
kesehatan.
8) Foto yang mengungkapkan informasi kesehatan.
2. Media Elektronik
1) Televisi
2) Radio
3) Video
4) Film Strip
3. Media Luar Ruang
Papan reklame
Spanduk
Pameran

Anda mungkin juga menyukai