Anda di halaman 1dari 25

PENDIDIKAN

KESEHATAN DALAM
MASYARAKAT

Kesmas (23/5.2019)
Pengertian Pendidikan Kesehatan
 Pendidikan kesehatan dalam arti pendidikan. secara umum adalah
segala upaya yang direncanakan untuk mempengaruhi orang lain,
baik individu, kelompok, atau masyarakat, sehingga mereka
melakukan apa yang diharapkan oleh pelaku pendidikan atau
promosi kesehatan.
 Dan batasan ini tersirat unsur-unsur input (sasaran dan pendidik
dari pendidikan), proses (upaya yang direncanakan untuk
mempengaruhi orang lain) dan output (melakukan apa yang
diharapkan).
 Hasil yang diharapkan dari suatu promosi atau pendidikan
kesehatan adalah perilaku kesehatan, atau perilaku untuk
memelihara dan meningkatkan kesehatan yang kondusif oleh
sasaran dari promosi kesehatan. (Notoadmojo, 2012)
Tujuan Pendidikan Kesehatan
 Pendidikan kesehatan memiliki beberapa tujuan antara lain :
 pertama, tercapainya perubahan perilaku individu, keluarga dan masyarakat dalam

membina dan memelihara perilaku sehat dan lingkungan sehat, serta peran aktif
dalam upaya mewujudkan derajat kesehatan yag optimal.
 Kedua, terbentuknya perilaku sehat pada individu, keluarga dan masyarakat yang

sesuai dengan konsep hidup sehat baik fisik, mental dan social sehingga dapat
menurunkan angka kesakitan dan kematian.
 Tujuan utama pendidikan kesehatan adalah agar orang mampu menerapkan masalah
dan kebutuhan mereka sendiri, mampu memahami apa yang dapat mereka lakukan
terhadap masalahnya, dengan sumber daya yang ada pada mereka ditambah dengan
dukungan dari luar, dan mampu memutuskan kegiatan yang tepat guna untuk
meningkatkan taraf hidup sehat dan kesejahteraan masyarakat (Mubarak, 2009).
 Jadi tujuan pendidikan kesehatan adalah untuk memperoleh pengetahuan dan
pemahaman pentingnya kesehatan untuk tercapainya perilaku kesehatan sehingga
dapat meningkatkan derajat kesehatan fisik, mental dan sosial, sehingga produktif
secara ekonomi maupun sosial
Prinsip Pendidikan Kesehatan
 Pendkes bukan hnya pelajaran di kelas, ttp
merupakan kumpulan pengalaman dmn saja
dan kapan saja sepanjang dpt mempengaruhi
pengetahuan sikap dan kebiasaan sasaran
pendidikan
 Pendkes tdk dpt scr mudah diberikan olh
seseorang kpd org lain, krn pd akhirnya sasaran
pendidikan itu sendiri yg dpt mengubah kebiasaan
dan tingkah lakunya sendiri
 Bahwa yg hrs dilakukan pendidik adlh
menciptakan sasaran agr individu, keluarga,
kelompok dan masyarakat dpt megubah sikap
dan tingkah lakunya sendiri
 Pendkes dikatakan berhasil bila sasaran
pendidikan (individu, keluarga, kelompok dan
masyarakat) sdh mengubah sikap dan tingkah
lakunya sesuai dgn tujuan yg telah ditetapkan
Ruang Lingkup Pendidikan Kesehatan

 Ruang lingkup pendkes masyarakat dpt dilihat dr 3


dimensi
Dimensi Tempat Dimensi tingkat
Dimensi Sasaran
Pelaksanaan pel.kes
• Pendkes individu • Pendkes di RS dgn • Pendkes promkes
dgn sasaran sasaran pasien dan (health promotion
individu keluarga • Pendkes utk
• Pendkes kelompok • Pendkes di sekolah perlindungan
dgn sasaran dgn sasaran pelajar khusus,
kelompok • Pendkes dimasy/t4 • Pendkes utk
masytertentu kerja dgn sasaran diagnosa dini dan
• Pendkes masy dgn masy/pekerja pengobatan tepat
sasaran masy luas • Pendkes utk
rehabilitasi
Peran Pendidikan Kesehatan
 Peran pendkes dlm faktor lingkungan, telah banyak fasilitas
kesehatan lingkungan yang dibangun oleh instansi baik
pemerintah, swasta, maupun LSM. Ex : pengadaan sarana
sanitasi lingkungan
 Peran pendkes dlm faktor perilaku, untuk menciptakan
perilaku masyarakat yang kondusif untuk kesehatan.
Artinya pendkes berupaya agar masyarakat menyadarai atau
mengetahui bagaimana cara memelihara kesehatan mereka,
bagaimana menghindari atau mencegah hal-hal yang
merugikan kesehatan bilamana sakit dan kesehatan orang
lain, kemana seharusnya mencari kesehatan bilamana sakit
dan sebaginya.
Lanjutan...
 Peran pendkes dlm pel.kes, dlm rangka perbaikan kesehatan
masyarakat, pemerintah Indonesia dlm hal ini Departemen
Kesehatan telah menyediakan fasilitas kesehatan masyarakat
dlm bentuk pusat pelayanan kesehatan (puskesmas), namun
pemanfaatan puskesmas oleh masyarakat belum optimal atau
masih rendah
 Peran pendkes dlm faktor hereditas, orangtua, khususnya ibu
adalah faktor yang sangat penting dalam mewariskan status
kesehatan bagi anak-anak mereka. Oleh karena itu, pendkes
diperlukan pada kelompok ini, agar masyarakat atau orang
tua menyadari dan melakukan hal-hal yang dapat
mewariskan kesehatan yang baik pada keturunan mereka.
Metode Pendidikan Kesehatan
 Metode pendidikan individual (perorangan)
 Metode pendidikan kelompok
 Metode pendidikan massa
Metode pendidikan Individual
 Ada 2 bentuk
1. Bimbingan & Penyuluhan (guidance & counseling)
 Kontak antara klien dgn petugas lebih intensif

 Stp mslh yg dihadapi olh klien dpt dikorek dan dibantu

penyelesainya
 Akhirnya klien tsb akn dgn sukarela dan berdasarkan kesadaran,

penuh pengertian akn menerima perilaku tsb (mengubah perilaku)


1. Interview (wawancara)
 Merupakan bagian dari bimbingan dan penyuluhan

 Menggali informasi mengapa ia tdk atau belum menerima

perubahan, utk mengetahui apakah perilaku yg sdh atau yg akn


diadopsi itu mempunyai dasar pengertian dan kesadaran yg kuat,
apabila belum maka perlu penyuluhan yg lebih mendalam lagi
Metode Pendidikan Kelompok
 Metode pendidikan kelompok harus memperhatikan
apakah kelompok itu besar atau kecil, krn metodenya
akan lain. Efektifitas metodenya pun akn tergntung pd
besarnya sasaran pendidikan

 Kelompok besar, metode yg digunakan yaitu


a. Ceramah, cocok utk sasaran yg berpendidikan tinggi

maupun rendah
b. Seminar, cocok untuk sasaran kelompok besar dengan

pendidikan menengah ke atas


Lanjutan...

 Kelompok Kecil
a. Diskusi kelompok

b. Curah pendapat (Brain Stroming)

c. Bola Salju (Snow Balling)

d. Kelompok kecil-kecil (Buzz group)

e. Memainkan peranan (Role Play)

f. Permainan Simulasi (Simulation Game)


Lanjutan
 Metode Pendidikan Massa
Utk metode ini bentuk pendekatan (cara) ini adalah tidak
langsung, biasanya menggunakan atw melalui media massa.
Contohnya :
 Ceramah umum (public speaking)

 Pidato-pidato diskusi ttg kesehatan mll media elektronik

 Simulasi, dialog antr pasien dgn dokter ttd suatu mslh

kesehatan mll TV/radio


 Tulisan-tulisan dimajalah/koran

 Bill board
Alat Bantu dan Media Pendidikan Kesehatan

 Pengertian alat bantu (peraga)


adlh Alat-alat yg digunakan oleh peserta didik dlm
menyampaikan bahan pendidikan/pengajaran.
Manfaat Alat Bantu Pendidikan
 Menimbulkan minat sasaran pendidikan.
 Mencapai sasaran yang lebih banyak.
 Membantu mengatasi hambatan bahasa.
 Merangsang sasaran pendidikan untuk melaksanakan pesan-pesan kesehatan.
 Membantu sasaran pendidikan untuk belajar lebih banyak dan cepat.
 Merangsang sasaran pendidikan untuk meneruskan pesan-pesan yang diterima
kepada orang lain.
 7Mempermudah penyampaian bahan pendidikan/informasi oleh para
pendidik/pelaku pendidikan.
 Mempermudah penerimaan informasi oleh sasaran pendidikan.
 Mendorong keinginan orang untuk mengetahui, kemudian lebih mendalami,
dan akhirnya memberikan pengertian yang lebih baik.
 Membantu menegakkan pengertian yang diperoleh
Macam-macam Alat Bantu Pendidikan

 Alat bantu lihat (visual aids) ;


 alat yang diproyeksikan : slide, film, film strip dan

sebagainya.
 alat yang tidak diproyeksikan ; untuk dua dimensi

misalnya gambar, peta, bagan ; untuk tiga dimensi


misalnya bola dunia, boneka, dsb.
 Alat bantu dengar (audio aids) ; piringan hitam, radio,

pita suara, dsb.


 Alat bantu lihat dengar (audio visual aids) ; televisi dan

VCD
Sasaran yang dicapai alat bantu pendidikan

1) Individu atau kelompok


2) Kategori-kategori sasaran seperti ; kelompok
umur, pendidikan, pekerjaan, dsb.
3) Bahasa yang mereka gunakan
4) Adat istiadat serta kebiasaan
5) Minat dan perhatian
6) Pengetahuan dan pengalaman mereka tentang
pesan yang akan diterima
Merencanakan dan menggunakan alat bantu
pendidikan

 Hal-hal yang perlu diperhatikan adalah :


1) Tujuan pendidikan, tujuan ini dapat untuk :
a) Mengubah pengetahuan / pengertian, pendapat dan konsep-
konsep.
b) Mengubah sikap dan persepsi.
c) Menanamkan tingkah laku/kebiasaan yang baru.
2) Tujuan penggunaan alat peraga
a) Sebagai alat bantu dalam latihan / penataran/pendidikan.
b) Untuk menimbulkan perhatian terhadap sesuatu masalah.
c) Untuk mengingatkan sesuatu pesan / informasi.
d) Untuk menjelaskan fakta-fakta, prosedur, tindakan.
Persiapan penggunaan alat peraga
 Semua alat peraga yang dibuat berguna sebagai alat bantu belajar dan
tetap harus diingat bahwa alat ini dapat berfungsi mengajar dengan
sendirinya.
 Kita harus mengembangkan ketrampilan dalam memilih, mengadakan

alat peraga secara tepat sehingga mempunyai hasil yang maksimal.


Contoh : satu set flip chart tentang makanan sehat untuk bayi/anak-anak
harus diperlihatkan satu persatu secara berurutan sambil
menerangkan tiap-tiap gambar beserta pesannya. Kemudian
diadakan pembahasan sesuai dengan kebutuhan pendengarnya agar
terjadi komunikasi dua arah. Apabila kita tidak mempersiapkan diri
dan hanya mempertunjukkan lembaran-lembaran flip chart satu
demi satu tanpa menerangkan atau membahasnya maka
penggunaan flip chart tersebut mungkin gagal.
Cara mengunakan alat peraga
 Cara mempergunakan alat peraga sangat tergantung
dengan alatnya. Menggunakan gambar sudah
barang tentu lain dengan menggunakan film slide.

 Faktor sasaran pendidikan juga harus diperhatikan,


masyarakat buta huruf akan berbeda dengan
masyarakat berpendidikan. Lebih penting lagi, alat
yang digunakan juga harus menarik, sehingga
menimbulkan minat para pesertanya
Lanjutan...

 Ketika mempergunakan AVA, hendaknya memperhatikan :


1) Senyum adalah lebih baik, untuk mencari simpati.
2) Tunjukkan perhatian, bahwa hal yang akan dibicarakan/diperagakan
itu, adalah penting.
3) Pandangan mata hendaknya ke seluruh pendengar, agar mereka tidak
kehilangan kontrol dari pihak pendidik.
4) Nada suara hendaknya berubah-ubah, adalah agar pendengar tidak
bosan dan tidak mengantuk.
5) Libatkan para peserta/pendengar, berikan kesempatan untuk
memegang dan atau mencoba alat-alat tersebut.
6) Bila perlu berilah selingan humor, guna menghidupkan suasana dan
sebagainya.
Media Pendidikan Kesehatan
 Media pendidikan kesehatan pada hakikatnya adalah
alat bantu pendidikan (audio visual aids/AVA). 
 Disebut media pendidikan karena alat-alat tersebut
merupakan alat saluran (channel) untuk
menyampaikan kesehatan karena alat-alat tersebut
digunakan untuk mempermudah penerimaan pesan-
pesan kesehatan bagi masyarakat atau ”klien”.
 Berdasarkan fungsinya sebagai penyaluran pesan-
pesan kesehatan (media), media ini dibagi menjadi 3
(tiga) : Cetak, elektronik, media papan (bill board)
1. Media Cetak
1) Booklet : untuk menyampaikan pesan dalam bentuk buku, baik tulisan maupun
gambar.
2) Leaflet : melalui lembar yang dilipat, isi pesan bisa gambar/tulisan atau
keduanya.
3) Flyer (selebaran) ; seperti leaflet tetapi tidak dalam bentuk lipatan.
4) Flip chart (lembar Balik) ; pesan/informasi kesehatan dalam bentuk lembar
balik. Biasanya dalam bentuk buku, dimana tiap lembar (halaman) berisi gambar
peragaan dan di baliknya berisi kalimat sebagai pesan/informasi berkaitan
dengan gambar tersebut.
5) Rubrik/tulisan-tulisan pada surat kabar atau majalah, mengenai bahasan suatu
masalah kesehatan, atau hal-hal yang berkaitan dengan kesehatan.
6) Poster ialah bentuk media cetak berisi pesan-pesan/informasi kesehatan, yang
biasanya ditempel di tembok-tembok, di tempat-tempat umum, atau di kendaraan
umum.
7) Foto, yang mengungkapkan informasi-informasi kesehatan.
2. Media Elektronik
1) Televisi ; dapat dalam bentuk sinetron, sandiwara,
forum diskusi/tanya jawab, pidato/ceramah, TV,
Spot, quiz, atau cerdas cermat, dll.
2) Radio ; bisa dalam bentuk obrolan/tanya jawab,
sandiwara radio, ceramah, radio spot, dll.
3) Video Compact Disc (VCD)
4) Slide : slide juga dapat digunakan untuk
menyampaikan pesan/informasi kesehatan.
5) Film strip juga dapat digunakan untuk
menyampaikan pesan kesehatan
3. Media Papan (Bill Board)
 Papan/bill board yang dipasang di tempat-tempat
umum dapat dipakai diisi dengan pesan-pesan atau
informasi – informasi kesehatan. Media papan di
sini juga mencakup pesan-pesan yang ditulis pada
lembaran seng yang ditempel pada kendaraan
umum (bus/taksi).

Anda mungkin juga menyukai