Anda di halaman 1dari 8

Cara Menghitung Berat Badan Ideal (BBI) Dan IMT Saat Hamil

Dengan berat badan yang ideal makan Bunda akan terhindar dari berbagai resiko penyakit
akibat obesitas atau kegemukan. Ada berbagai macam metode menghitung Berat Badan
Ideal, salah satunya yaitu menggunakan rumus IMT (Indeks Masa Tubuh) atau Body Mass
Index (BMI). Indeks massa tubuh adalah metrik standar yang digunakan untuk menentukan
siapa saja yang masuk dalam golongan berat badan sehat dan tidak sehat. Indeks massa tubuh
alias BMI (Body Mass Index ) membandingkan berat badan Anda dengan tinggi badan Anda,
dihitung dengan membagi berat badan dalam kilogram dengan tinggi badan dalam meter
kuadrat. Dengan mengetahui Berat Badan Ideal maka Bunda akan lebih waspada terhadap
kenaikan berat badannya.

Cara Menghitung IMT Atau Indeks Massa Tubuh?

Cara menghitung IMT atau Indeks Massa Tubuh atau Body Massa Indeks, yaitu berat
badan dalam kilogram dibagi kuadrat tinggi badan dalam meter.

Dengan berat badan yang ideal makan Bunda akan terhindar dari berbagai resiko penyakit
akibat obesitas atau kegemukan. Ada berbagai macam metode menghitung Berat Badan
Ideal, salah satunya yaitu menggunakan rumus IMT (Indeks Masa Tubuh) atau Body Mass
Index (BMI). Indeks massa tubuh adalah metrik standar yang digunakan untuk menentukan
siapa saja yang masuk dalam golongan berat badan sehat dan tidak sehat. Indeks massa tubuh
alias BMI (Body Mass Index ) membandingkan berat badan Anda dengan tinggi badan Anda,
dihitung dengan membagi berat badan dalam kilogram dengan tinggi badan dalam meter
kuadrat. Dengan mengetahui Berat Badan Ideal maka Bunda akan lebih waspada terhadap
kenaikan berat badannya.

Cara Menghitung IMT Atau Indeks Massa Tubuh?

Cara menghitung IMT atau Indeks Massa Tubuh atau Body Massa Indeks, yaitu berat
badan dalam kilogram dibagi kuadrat tinggi badan dalam meter.

BMI = (weight in kilograms)

Height in meters2

Sebagai contoh, Bunda ingin mengetahui berat badan idealnya, atau ingin mengetahui apakah
berat badanny saat ini normal atau mengalami kegemukan atau obesitas. Misal berat badan
Bunda saat ini 80 Kg dengan tinggi badan 175 cm (1,75 m).

Hal pertama yang dilakukan untuk menghitung IMT ialah kalikan tinggi badan dalam
kuadrat: 1,75 x 1,75 = 3,06. Kemudian, bagi angkat berat badan dengan hasil kuadrat tinggi
badan: 80/3,06 = 26,1. Selanjutnya bandingkan angka BMI Anda (26,1) dengan kategori
berat badan yang tercantum di bawah ini:

 Di bawah 18,5 = Berat badan kurang


 18,5 – 22,9 = Berat badan normal
 23 – 29,9 = Berat badan berlebih (kecenderungan obesitas)
 30 ke atas = obesitas

Berdasarkan cara menghitung imt (indeks massa tubuh) diatas maka dapat disimpukan
Bunda termasuk dalam Berat Badan Berlebih atau kecenderungan obesitas.

IMT biasanya digunakan untuk mengetahui status gizi seseorang.

Status gizi berdasarkan indeks massa tubuh/IMT.

 Status gizi kurang tingkat berat = kurang dari 17.


 Status gizi kurang tingkat ringan = 17-18,5.
 Status gizi kurang = 18,5 atau kurang
 Status gizi kurang = 18.5-24,9.
 Status gizi lebih = 25,0-27,0.

Kategori Indeks Massa Tubuh/IMT menurut WHO, yaitu:

 Berat badan kurang = kurang dari 18,5.


 Kisaran normal = 18,5-24,9.
 Berat badan lebih = lebih dari 25.
 Pra-Obesitas = 25,0-29,9.
 Obesitas tingkat 1 = 30,0-34,9.
 Obesitas tingkat 2 = 35,0-39,0.
 Obesitas tingkat 3 = lebih dari 40.

Kategori Indeks Massa Tubuh/IMT menurut Asia Pasifik adalah: –

 Berat badan kurang = kurang dari 18,5.


 Kisaran normal = 18,5-22,9.
 Berat badan lebih = lebih dari 23,0.
 Beresiko = 23,0-24,9.
 Obesitas tingkat I = 25,0-29,9.
 Obesitas tingkat II = lebih dari 30,0.

Kenaikan Berat Badan Selama Hamil 

Selama Kehamilan Bunda akan mengalami kenaikan berat badan, berikut beberapa organ
yang mengalami peningkatan volume.

 Plasenta sebesar 0,75 kg.


 Air Ketuban sebesar 1 kg.
 Bertambah besarnya rahim sebesar 1 kg.
 Simpanan lemak sebesar 3,5 kg.
 Berat Janin sebesar 3,5 kg.
 Volume Cairan sebesar 2 kg.
 Pembesaran payudara sebesar 1 kg.
 Pembesaran rahim sebesar 1 kg.
Untuk ibu yang memiliki berat badan normal sebelum hamil, berat badan diharapkan
meningkat sebanyak 12 – 18 kg selama hamil, dengan perincian sebagai berikut;

 Pada Trimester Pertama, berat badan diharapkan bertambah sekitar 1 – 2,5 kg


 Pada Trimester Kedua Kehamilan, berat badan diharapkan bertambah sekitar 6 – 7 kg.
 Pada Trimester Ketiga Kehamilan, berat badan diharapkan bertambah sekitar 5 – 7,5kg.

Menghitung Indeks Massa Tubuh (IMT) Ibu Hamil

Kenaikan berat badan yang diperlukan berbeda untuk setiap ibu hamil, tergantung dari indeks
massa tubuh (IMT) yang ibu miliki.

 Jika ibu memiliki berat badan kurang (kurus) sebelum hamil, kenaikan berat badan yang
idealnya ibu alami adalah sebesar 12,7 – 18 kg
 Jika ibu memiliki berat badan normal sebelum hamil, kenaikan berat badan yang idealnya
ibu alami adalah sebesar 11 – 16 kg.
 Jika ibu memiliki berat badan diatas normal (gemuk) sebelum hamil, kenaikan berat badan
yang idealnya ibu alami adalah sebesar 6,9 – 11 kg.

IMT sendiri dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut:

1.
o IMT dibawah 18,5 = berat badan kurang (kurus)
o IMT antara 18,5 – 24,9 = berat badan normal
o IMT antara 25 – 29,9 = berat badan berlebih
o IMT diatas 30 = obesitas
Contoh Perhitungan Berat Badan Ideal Ibu Hamil Dengan IMT

Misalkan bunda memiliki tinggi badan 165 cm dengan berat badan 67 kg. Apabila bunda
ingin menghitung IMT , maka berikut ini adalah proses penghitungannya.

Berat Badan = 67 kg;


Tinggi Badan = 165 cm = 1,65 m;
IMT = Berat Badan / (Tinggi Badan x Berat Badan) = 67 / (1,65 x 1,65)
IMT = 24,6

Setelah memasukkan nilai berat dan tingginya, didapat indeks massa tubuh orang tersebut
sebesar 24,6. Dengan demikian kita bisa mengatakan bahwa bunda memiliki berat badan
ideal karena nilai IMTnya berada di antara 18,5 dan 24,9 (lihat tabel di atas).

Perlu diingat, pengukuran dengan rumus ini hanya dapat diaplikasikan pada mereka yang
berusia di bawah 60 tahun. Perhitungan indeks massa tubuh ini juga tidak dapat diaplikasikan
pada penderita penyakit kronis, anak-anak, ibu yang menyusui, dan juga atlet.

Cara Menghitung Berat Badan Ideal (BBI) Dengan Rumus Brocca

Banyak orang masih kebigungan bagaimana cara menghitung berat badan ideal dengan
tepat. Selain menggunakan rumus diatas, Anda dapat menggunakan Rumus Brocha dan
atau Rumus Bod Mess Index (BMI). atau Indeks masa tubuh diatas. Cara menghitungnya
tidak terlalu sulit, bahkan Bunda bisa melakukanya sendiri;

1. Rumus Brocca

Rumus ini diberi kelonggaran ±10% karena seseorang yang mempunyai komposisi otot yang
lebih besar, mempunyai berat ideal yang lebih besar pula. Berat Badan Ideal tergantung pada
besar kerangka dan komposisi tubuh yaitu otot dan lemak.

Contoh Kasus:

Berapa Berat badan Ideal Ibu Maya yang mempunyai tinggi badan 160 cm.

Berat badan ideal = (160-100)-10%=54 Kg.

Bila kerangka badan besar, maka:

Berat Badan Idealnya : 54+5,4 = 59,4 Kg

Bila kerangka badannya kecil, maka Berat Badan Idealnya= 54-5,4=48,6 Kg.

Hanya saja, Rumus BMI/ IMT tidak dapat digunakan untuk mengukur kadar lemak tubuh.
Kenyataanya pada beberapa kasus orang sering melakukan fitnes, maka berat badanya akan
mengalami kenaikan atau bahkan mengalami penurunan.

Kenaikan berat badan disebabkan massa ototnya bertambah, sedangkan penurunan berat
badan disebabkan hilangnya timbunan lemak yang tidak memberikan bentuk indah pada
tubuh. Sebagai contoh; Jika massa otot Anda bertambah 1 Kg dan lemak berkurang 1 Kg,
secara angka pada timbangan menunjukan nilai yang sama atau dengan kata lain berat badan
Anda tidak berubah tetapi ukuran celana Anda berkurang.

Pemeriksaan Pertama Berat Badan Ibu Hamil, Bunda perlu tegang di pemeriksaan
pertama. Apa saja yang diperiksa?

Berat dan tinggi badan (BB/TB), untuk mengetahui apakah BB/TB Bunda normal, kurang,
atau lebih. Dokter akan memberitahu berapa kenaikan BB yang dianjurkan selama hamil.
Idealnya 0,5 kilogram per minggu.

Tekanan darah, untuk mendeteksi normal atau tidak normal. Tekanan darah tinggi
menimbulkan risiko pre-eklampsia atau eklampsia komplikasi kehamilan yang ditandai
naiknya tekanan darah, pembengkakan tubuh, dan adanya senyawa protein di urin.
Sebaliknya, tekanan darah rendah menyebabkan ibu sering pusing dan lemah.

Apa Saja Yang Diperiksa? Berikut Ulasannya.

Pemeriksaan Perut dan panggul.

Pemeriksaan ini untuk mengetahui ukuran dan posisi rahim. Juga untuk memperhitungkan
apakah ukuran panggul cukup untuk dilewati bayi.

Pemeriksaan atau Cek Darah.

Untuk mengetahui golongan darah dan faktor rhesus. Selain itu, tes darah diperlukan bila
dokter mencurigai adanya penyakit, seperti tokso- plasmosis (infeksi yang disebabkan parasit
Toxoplasma gondii), si- tomegalovirus (infeksi yang disebabkan virus cytomegalovirus),
hepatitis (radang hati), dan anemia (kurang darah akibat kurangnya zat besi dan asam folat).

Pemeriksaan Usia kehamilan.

Dokter menggunakan beberapa petunjuk untuk mengetahui usia kehamilan, yaitu dari kapan
pertama kali detak jantung janin dapat didengar dengan alat doppler (usia kehamilan 10-12
minggu), dari tanda kehidupan janin yang mulai terasa, dari tinggi fundus (puncak rahim) dan
berdasarkan pemeriksaan USG (ultrasonografi). Berdasarkan usia kehamilan itu, dokter
menentukan perkiraan waktu bersalin. Atau, bisa juga memakai rumus Neagle yang dihitung
berdasarkan Hari Pertama Haid Terakhir (HPHT):

(Hari + 7), (Bulan – 3), (Tahun + 1)

Contoh: HPHT 5 Juni 2009

Perkiraan tanggal persalinan: 12 Maret 2010

Tetapi, rumus Neagle hanya bisa dipakai jika siklus haid Anda teratur 28-30 hari.

Jika siklus haid tidak teratur, untuk memperkecil kesalahan, harus dikoreksi:

 Siklus haid pendek (26 hari). Bila perkiraan tanggal 12 Maret, maka dimundurkan 2 hari, jadi
14 Maret.
 Siklus haid panjang (40 hari). Bila taksiran 12 Maret, ditambah 12 hari, jadi 24 Maret. Untuk
bulan yang tidak bisa dikurang 3 (Januari, Februari, Maret), ditambah 9 tapi tahunnya tetap.
 Karena dihitung berdasarkan ketera- turan siklus haid pula, rumus Neagle tidak bisa
digunakan jika Anda hamil tidak lama setelah berhenti minum pil KB.

Selain ditunjukkan dengan angka, alangkah lebih baik jika Anda melihat ke cermin
bagaimana bentuk tubuh Anda, apakah masih terlihat perut bunvit atau lengan bergelambir?
Apakah anda sudah puas dengan bentuk tubuh yang sekarang atau masih ingin langsing?
Andalah yang memberi keputusan bentuk tubuh anda sendiri.

Rumus Menghitung BERAT BADAN IDEAL IBU HAMIL


Posted: 31 Mei 2010 in RUMUS GIZI
Tag:BBI, berat badan ideal, Berat ideal ibu hamil

Rumus Menghitung BERAT BADAN IDEAL IBU


HAMIL Sbb:

BBIH = BBI + (UH x 0.35)


dimana,

BBIH = Berat Badan Ibu Hamil


UH = Umur Kehamilan dalam Minggu
0.35 =tambahan berat badan kg per minggunya

Penjelasannya sbb:
BBI = (TB-110) jika Tinggi Badan diatas 160 cm
BBI = (TB-105) jika Tinggi Badan dibawah 160 cm
BBI = (TB-100) jika Tinggi Badan dibawah 150 cm

Rumus BBI ini pengembangan dari Broca untuk orang eropa dan disesuaikan oleh Katsura
untuk orang Indonesia (kalau gak percaya coba bandingkan dengan rumus BMI atau IMT)

UH = adalah umur kehamilan dalam minggu


(kenapa diambil per minggu agar kontrol faktor resiko penambahan berat badan secara dini
dapat diketahui.
0.35 = adalah tambahan berat badan kg per minggunya. Rata-rata penambahan berat badan
khan sekitar 350 – 400 gr atau sekitar 0.35 – 0.4 kg. Kenapa diambil nilai yang terendah
karena pertambahan berat badan ditekankan pada kualitas (mutu) bukan pada kuantitas
(banyaknya).

Terus sekarang berapa berat Badan Ideal Ibu Hamil Tadi jawabnya adalah:

BBI ibu tadi adalah : 162-110 = 52 Kg. (TB dikurangi 110 karena tinggi badan lebih 160 cm)

Jadi BBI hamil nya adalah


= 52 kg + (30 x 0.35)
= 52 + 10.5
= 62.5 kg (inilah berat badan idealnya)

Jadi berat badan Idealnya 62.5 kg atau ada penambahan berat badan sebesar 9.5 kg dari
sebelum hamil.

Anda mungkin juga menyukai