Anda di halaman 1dari 18

KONSEP DASAR KESEHATAN MASYARAKAT Sasaran: individu, kelompok khusus, keluarga.

DAN PROMOSI KESEHATAN

Definisi
Kesehatan masyarakat: ilmu dan seni mencegah Kelompok khusus contohnya: Wanita hamil dan
penyakit, memperpanjang hidup, dan meningkatkan menyusui, balita, lansia, disabilitas, orang dengan
Kesehatan melalui usaha-usaha pengorganisasian penyakit menular, orang yang tinggal di 3T (masuk resiko
masyarakat (Winslow, 1920). tinggi).

Usaha pengorganisasian masyarakat


- Perbaikan sanitasi lingkungan
- Pemberantasan penyakit menular
- Pendidikan untuk kebersihan perorangan
- Pengorganisasian pelayanan medis, perawatan,
diagnosis dini, pengobatan
- Pengembangan rekayasa sosial untuk menjamin
setiap orang terpenuhi kebutuhan hidup yang layak.

Ruang lingkup IKM


Beberapa disiplin ilmu yang mendasari ilmu kesehatan
masyarakat mencakup ilmu biologi, ilmu kedokteran,
ilmu kimia, fisika, ilmu lingkungan, sosiologi, antropologi, Definisi sehat
psikologi, ilmu pendidikan, dan sebagainya. Oleh sebab WHO: suatu keadaan sejahtera yang meliputi fisik,
itu, ilmu Kesehatan masyarakat merupakan ilmu yang mental, dan sosial → tidak hanya bebas dari penyakit
multidisiplin. atau kecacatan.

UU 36 tahun 2009 tentang Kesehatan: keadaan sehat


(fisik, mental, spiritual, dan sosial) yang memungkinkan
setiap orang untuk hidup produktif secara sosial dan
ekonomis.

Faktor yang mempengaruhi derajat Kesehatan


IKM merupakan ilmu muldisiciplinary dan lintas sektor. Teori Blum (1974)
1. Environment: fisik, sosioekonomi
Upaya dalam IKM 2. Life style: attitude, pola hidup, pola makan
• Preventif (mencegah penyakit) 3. Medical service: akses Kesehatan, asuransi
• Promotive (meningkatkan Kesehatan) Kesehatan, pelayanan Kesehatan yang terintegrasi
• Kuratif (fisik, mental, sosial) → apt focus ke obat 4. Heredity: perkawinan antar golongan darah tertentu
yang bersifat fisik (umumnya), jika terjun ke public menyebabkan leukemia, kretinisme.
health, focus juga ke mental dan sosial.
• Rehabilitative (fisik, mental, dan sosial) → mencegah Domain perilaku Kesehatan
seseorang mengalami keburukan akibat penyakit. - Pengetahuan: level paling dasar. Hasil tahu yang
terjadi setelah seseorang melakukan pengindraan
Sararan Kesehatan masyarakat terhadap suatu objek.
- Sikap: reaksi/respon seseorang yang masih tertutup - Memperkuat kegiatan masyarakat → memberikan
terhadap suatu stimulus/objek, kesiapan/kesediaan bantuan dan dukungan terhadap kegiatan yang
seseorang untuk bertindak. sudah berjalan di masyarakat, serta memberikan
- Tindakan/praktik: pengetahuan atau sikap belum peluang bagi masyarakat untuk melakukan kegiatan
tentu terwujud dalam suatu Tindakan. Untuk dan berperan aktif dalam upaya pembangunan
mewujudkan sikap menjadi suatu Tindakan kesehatan
diperlukan faktor pendukung. - Meningkatkan keterampilan individu →
meningkatkan keterampilan dalam memelihara
Definisi promosi Kesehatan kesehatan masyarakat dengan cara memberikan
Departemen Kesehatan (2006) penyuluhan
Upaya untuk mengingkatkan kemampuan masyarakat - Reorientasi pelayanan Kesehatan → pemberdayaan
dalam mengendalikan faktor faktor Kesehatan melalui masyarakat agar dapat ikut serta dalam menerima
pembelajaran dari, oleh, untuk, dan Bersama masyarakat dan menyelenggarakan pelayanan kesehatan
agar dapat menolong diri sendiri, serta mengembangkan masyarakat.
kegiatan yang bersumber daya masyarakat, sesuai sosial
budaya dan didukung oleh kebijakan public yang Five level prevention (Leavel and Clark)
berwawasan Kesehatan. 1. Health promotion
2. Specific protection
Lewrence green (1984) 3. Early diagnosis and prompt treatment
Segala bentuk kombinasi Pendidikan Kesehatan dan 4. Disability limitation
intervensi terkait ekonomi, politik, organisasi yang 5. Rehabilitation
dirancang untuk memudahkan perubahan perilaku dan
lingkungan yang kondusif bagi Kesehatan Strategi promosi Kesehatan

WHO (1984)
Proses membuat orang mampu meningkatkan control
terhadap Kesehatan.

4 kata kunci promosi Kesehatan


- Willingness
- Ability
- Memeliharan Kesehatan (mau dan mampu
mencegah penyakit, melindungi diri, dan mencari Point penting dalam promosi Kesehatan : komunikasi
pengobatan bila sakit)
- Meningkatkan Kesehatan (mau dan mampu Elemen komunikasi
mencegah penyakit, Kesehatan ditingkatkan, - Komunikator
bersifat dinamis) - Isi pesan
- Alat bantu/peraga dan media
Tujuan promosi Kesehatan - Metode
- Mengembangkan kebijakan pembangunan - komunikan/penerima pesan
Kesehatan → mengembangkan berbagai kebijakan - Efek (dampak/efek setelah menerima pesan)
pembangunan di setiap sektor dengan
memperhatikan dampak negatif terhadap Alat peraga
Kesehatan masyarakat dan lingkungan sekitarnya. Visual: slide, poster/leaflet, boneka
- Mengembangkan jaringan kemitraan dan suasana Audio: radio, rekaman
yang mendukung → memungkinkan masyarakat Audio visual: film, video
yang termotivasi melakukan pembangunan
kesehatan Manfaat alat peraga
- Mempermudah penyampaian dan penerimaan Promosi Kesehatan pada tingkat promotive
pesan Sasaran: kelompok orang sehat
- Menimbulkan minat sasaran Tujuan: meningkatkan/mempertahankan Kesehatan.
- Mencapai sasaran lebih banyak contoh: dalam suatu populasi di daerah A, 80-85% orang
- Membantu mengatasi hambatan Bahasa dinyatakan sehat → dapat memelihara kesehatannya
- Membantu sasaran untuk belajar banyak dan cepat sehingga jumlahnya dapat dipertahankan.
- Merangsang sasaran untuk melaksanakan pesan-
pesan kesehatan. Promosi Kesehatan pada tingkat preventif
- Merangsang sasaran untuk meneruskan pesan yang Sasaran: orang sehat, kelompok resiko tinggi
diterima kepada orang lain. Tujuan: mencegah kelompok agar tidak jatuh sakit
- Mempermudah penerimaan informasi oleh sasaran. Ex: pencegahan primer seperti imunisasi

Ruang lingkup promosi Kesehatan Promosi Kesehatan pada tingkat kuratif


Aspek Kesehatan Sasaran: penderita penyakit
mencakup 2 aspek pokok, yakni aspek promotif dengan Tujuan: mencegah penyakit agar tidak lebih parah
sasaran kelompok orang sehat, aspek preventif Contoh: secondary prevention seperti control gula darah.
(pencegahan) dan kuratif (penyembuhan) dengan
sasaran kelompok orang yang berisiko tinggi terhadap Promosi Kesehatan pada tingkat rehabilitative
penyakit dan kelompok orang sakit. Sasaran: penderita penyakit yang baru sembuh dari
Aspek Tatanan Pelaksanaan penyakit
Ruang lingkup promosi kesehatan diklasifikasikan Tujuan: segera pulih kesehatannya dan mengurangi
menjadi promosi kesehatan pada tatanan keluarga kecacatan seminimal mungkin
(rumah tangga), pada tatanan sekolah, di tempat kerja, di Contoh: tertiary prevention (skrining pasien diabetes
tempat-tempat umum, dan pada fasilitas pelayanan untuk mencegah diabetes retinopathy)
kesehatan.
Metode Kesehatan yang efektif tergantung pada sasaran
Metode promosi Kesehatan dan apa yang ingin disampaikan serta alat peraga mana
Metode langsung yang sesuai.
1. Metode didaktik (one way method)
Komunikator yang paling tahu pesan (ex: ceramah)
2. Metode sokratik (two ways method)
Ada komunikasi timbal balik antara komunikator
dengan komunikan (ex: FDG). Ada promosi individual
(bentuk bimbingan dan penyuluhan serta
wawancara) dan ada promosi kelompok
(menggunakan ceramah atau seminar).
Metode tidak langsung
1. Metode promosi massa
Pesan disampaikan melalui media massa → melalui
pidato, ceramah umum, simulasi, tulisan

Sasaran promosi Kesehatan


1. Sasaran primer: individu/kelompok yang diharapkan
mengubah perilaku.
2. Sasaran sekunder: individu/kelompok yang
berpengaruh pada sasaran primer
3. Sasaran tersier: pengambil keputusan, penyandang
dana, pembuat kebijakan terkait sasaran primer
GIZI
Status gizi
- Tingkat keadaan gizi seseorang yang dinyatakan
Definisi gizi kesehatan masyarakat
menurut jenis dan beratnya keadaan gizi (gizi kurang
Penerapan ilmu pengetahuan dalam memecahkan
vs gizi buruk).
permasalahan Kesehatan yang berhubungan dengan gizi.
- Status gizi dipengaruhi oleh keseimbangan antara
asupan dan kebutuhan zat gizi.
Gizi ganda (double burden) → di satu sisi gizi lebih, di sisi
lain ada gizi kurang.
Faktor yang mempengaruhi status gizi
Faktor langsung:
- Asupan makanan
- Penyakit
Faktor tidak langsung:
- Ekonomi keluarga
- Produksi pangan
Gizi makro: protein, karbohidrat, lemak - Budaya
Gizi mikro: vitamin, mineral - Kebersihan lingkungan (pengolahan makanan)
- Fasilitas pelayanan Kesehatan
karbohidrat
- dibagi menjadi karbohidrat sederhana dan Penilaian status gizi
kompleks. Secara langsung:
- Karbohidrat sederhana terdiri atas monosakarida, - Antropometri: pengukuran dimensi tubuh dan
disakarida, gula alcohol dan oligosakarida. komposisi tubuh dari berbagai tingkat umur dan gizi.
- Sedangkan karbohidrat kompleks terdiri dari melihat ketidakseimbangan asupan protein dan
polisakarida dan pati. energi. → dengan BMI/IMT.
- Klinis: didasarkan atas perubahan-perubahan yang
lemak terjadi yang dihubungkan dengan ketidakcukupan
- sumber utama lemak adalah minyak tumbuh zat gizi. dilihat pada jaringan epitel seperti kulit,
tumbuhan (minyak kelapa, kelapa sawit, jagung dan mata, rambut dan mukosa, kelenjar tiroid
sebagainya), mentega, daging, kacang-kacangan, - Biokimia: pemeriksaan specimen yang diuji di lab
biji-bijian, dan sebagainya. (darah, urin, tinja, jaringan otot, dan hati)
- Penilaian klinis dan biokimia untuk masalah klinis
protein yang sudah lebih lanjut.
- Sumber utama protein adalah hewani (telur, susu, - Antropometri menjadi pilihan utama karena mudah
daging, unggas, ikan dan kerang), nabati (kacang digunakan, tidak memerlukan biaya tinggi, dan tidak
kedelai dan hasilnya seperti tahu dan tempe, serta menimbulkan rasa sakit pada pasien.
kacang-kacangan yang lain)
Tidak langsung:
vitamin - Survey konsumsi makanan: mengidentifikasi
- larut lemak → ADEK kelebihan dan kekurangan zat gizi dengan melihat
- larut air → BC jumlah dan jenis zat gisi yang dikonsumsi
- Statistic vital: melakukan statistic ksehatan
mineral berdasarkan angka kematian berdasarkan umur,
- mikro (< 100 mg/hari) → besi iodium dan seng angka kesakitan dan kematian akibat penyebab
- makro (> 100 mg/hari) → kalium, kalsium, fosfor, tertentu, dan data lain yang berhubungan dengan
magnesium Natrium dan Khlor gizi.
- Faktor ekologi: jumlah makanan yang tersedia
Konsumsi kelompok minyak dan lemak sudah di atas sangat tergantung keadaan ekologi. Pengukuran
anjuran kecukupan, dan pangan olahan dalam pola faktor ekologi dipandang sangat penting untuk
makan sehari-hari sudah tinggi. (berdasarkan SUSENAS)
mengetahui penyebab malnutrisi di suatu - Pencegahan: pemberian garam kaya yodium.
masyarakat sebagai dasar untuk melakukan program
intervensi gizi. Defisiensi vitamin A
- Hanya bisa mengukur status gizi secara agregat - Rendahnya kadar vit A dalam darah berakibat
(tidak per individu) gangguan pada mata
- Efek klinis: xeroftlamia
Penyakit karena malnutrition - Penanggulangan: pemberian kapsul vit A pada hari
A. Penyakit kurang gizi imunisasi, promosi pemberian asi, penyuluhan gizi
- Kurang kalori dan protein (KKP) dan fortifikasi (penambahan mikronutrien) vit A
- Anemia gizi besi pada makanan pokok. → program posyandu
- Gangguan kekurangan yodium
- Defisiensi vit A Penyakit kelebihan gizi
B. Penyakit kelebihan gizi - Gizi lebih/obesitas meningkatkan resiko kanker,
CVD, DM, hipertensi, penyakit hati, osteoarthritis,
Kurang kalori dan protein sleep apnea.
- Keadaan kurang gizi yang disebabkan rendahnya - Bisa terjadi mulai dari bayi-dewasa
konsumsi energi dan protein → tidak memenuhi - Overweight jika IMTnya 25,1-27,0 kg/m2. Obesitas
AKG. jika IMT ≥27,0 kg/m2
- KKP ringan/gizi kurang dan KKP berat/gizi buruk →
marasmus dan/atau kwashiorkor. Gizi ibu hamil, menyusui, bayi, dan balita
- KKP pada anak: terhambatnya pertumbuhan, rentan • Kurang gizi paling kritis terjadi pada ibu hamil da
terhadap penyakit, tingkat kecerdasan rendah. anak hingga 2 tahun → window of opportunity →
- KKP pada orang dewasa: penurunan produktivitas menjadi fokus sasaran program Kesehatan.
kerja dan derajat Kesehatan, rentan penyakit. • Kurang gizi pada kelompok resiko tinggi: hambatan
perkembangan otak, kecerdasan, kemampua
Anemia gizi besi belajar, dan rendahnya produktivitas permanen.
- Anemia akibat kurangnya zat besi untuk proses • Kerusakan yang bersifat permanen (perkembangan
pembentukan sel darah merah → pembentukan Hb otak dan kecerdasan) tidak dapat diperbaiki.
berkurang
- disebabkan karena kurangnya kemampuan Permasalahan gizi di Indonesia
masyarakat untuk membeli makanan yang kaya - Masalah gizi yang sudah terkendali: kekurangan vit A
zat besi terutama makanan asal hewan (daging). pada balita, gangguan akibat kurangnya iodium dan
- Pada anak: infeksi cacing tambang → faktor utama anemia gizi pada anak 2-5 tahun.
kehilangan darah melalui saluran cerna - Masalah yang unfinished: masalah gizi kurang dan
- Pada ibu hamil: kematian tinggi ketika melahirkan, pendek (stunting) (1 dari 3 anak mengalami stunting)
BB bayi rendah (<2,5 kg) - Masalah gizi yang sudah meningkat dan mengancam
masyarakat: gizi lebih dan obesitas.
Gangguan akibat kekurangan yodium
- Tubuh kekurangan unsur yodium dalam jangka Penyebab masalah gizi di Indonesia
waktu lama
- Pada ibu hamil: keguguran, bayi lahir mati, defisiensi
mental, tingkat kecerdasan rendah dan mata juling
pada bayi
- Pada anak dan remaja: penyakit gondok, cretinisme
(tinggi dibawah normal dan adanya gangguan
kecerdasan, kalau stunting tidak ada gangguan
kecerdasan).
- Pada orang dewasa: gondok dengan komplikasi
seperti gangguan pernapasan dan menelan
Bisa dengan teknologi digital → untuk stunting melalui
aplikasi iPosyandu.

Konsep gizi dan kaitannya dengan farmasi


Cara mengatur diet untuk orang sakit
- Untuk keberhasilan terapi
- Gizi minimal yang tubuh butuhkan untuk menunjang
terapi
- Pasien DM perlu pemilihan jenis makanan dan
Penyebab masalah gizi di Indonesia jadwal makanan.
- Kemiskinan (ketersediaan pangan) Sosialisasi pola hidup sehat kepada masyarakat
- Pendidikan (kesempatan kerja) Obat dapat menimbulkan deplesi nutrisi dan
- pola konsumsi pangan dalam rumah tangga → menimbulkan kelainan pada pasien
kurangnya akses terhadap pangan dan tingkat - Penggunaan statin jangka Panjang menyebabkan
pendapatan mempengaruhi. penurunan koenzim Q10 → antioksidan alami yang
- Pola pengasuhan anak → dipengaruhi Pendidikan digunakan sebagai energi untuk pertumbuhan sel.
pelayanan Kesehatan, informasi untuk
pemberdayaan masyarakat Tugas
- Jangkauan dan mutu pelayanan Kesehatan
masyarakat → lokasi pekayanan Kesehatan jauh
maka mutu Kesehatan tidak terpantau.
- Pengetahuan dan perilaku masyarakat

Investasi pembangunan di bidang gizi sulit dan tidak


cepat. Perbaikan gizi memerlukan konsistensi dan
kesinambungan program dalam jangka pendek dan
jangka Panjang.
1. Perilaku kepatuhan konsumsi obat TB dan pola
Pendekatan perbaikan masalah gizi melibatkan berbagai
sector → pemenuhan ketersediaan pangan, deteksi dini makan/asupan gizi pasien TB.
gizi buruk, promosi Kesehatan, intervensi langsung. 2. Pengetahuan masyarakat terkait pentingnya
kepatuhan konsumsi obat TB dalam proses terapi
Penanggulangan permasalahan gizi dengan pendekatan dan pentingnya konsumsi makanan bergizi untuk
meningkatkan imunitas dan status gizi pasien.
epidemiologi
3. Pasien TB dengan status gizi normal dan gizi kurang
serta keluarga pasien TB
4. Di rumah sakit / puskesma dengan memperhatikan
protocol Kesehatan agar tidak terjadi penularan TB.
Hanya dihadiri oleh pasien TB yang dalam tahap
pengobatan dan keluarga pasien. Tidak dianjurkan
untuk membawa lansia dan anak kecil.
5. Adanya peningkatan kondisi status gizi pada pasien
TB dengan status gizi buruk dan meningkatnya
keberhasilan terapi pada pasien TB karena pasien TB
lebih patuh dalam konsumsi obat TB.
KONSEP KESEHATAN LINGKUNGAN - umur
- jenis kelamin
- adat dan kebiasaan
History
- ras
- pekerjaan.

Agent

Definisi
Kesehatan lingkungan: keseimbangan ekologi yang harus
ada antara manusia dan lingkungan agar dapat menjamin
keeseimbangan ekologi yang sehat Lingkungan
Segala sesuatu yang berada di sekitar manusia dan
Ruang lingkup Kesehatan pengaruh luar yang mempengaruhi kehidupan dan
Berdasarkan UU Nomor 23 Tahun 1992 perkembangan manusia.
3 faktor: fisik, biologis, dan sosial.

Diseases linked with environmental factors

Timbulnya penyakit

4 aspek masalah Kesehatan lingkungan di Indonesia


1. perumahan
2. jamban
3. penyediaan air minum
4. pembuangan sampah
Adanya ketidakseimbangan dari 3 faktor diatas
menyebabkan penyakit. perumahan
pemilihan lokasi: perlu mempertimbangkan berbagai
Host aspek → teknis pelaksanaan, tata guna tanah, Kesehatan,
Semua faktor yang ada di dalam diri manusia dan dapat politik ekonomis.
mempengaruhi timbul/berjalannya suatu penyakit. Syarat rumah sehat:
Contoh : - luas rumah, jumlah, dan ukuran ruang
- daya tahan tubuh
- genetic
- konstruksi khusus bangunan (fondasi, dinding, Pengelolaan limbah medis di fasilitas pelayanan
lantai, langit-langit, ventilasi, penerangan, dan Kesehatan yang berdampak terhadap Kesehatan
fasilitas) lingkungan masyarakat.

penyediaan air minum Regulasi dasar pengolahan limbah di fasyankes


syarat air minum sehat:
- syarat fisik → air harus jernih, tidak berbau, dan
tidak berasa. suhu sama dengan suhu udara (25oC /
perbedaan suhu +/- 3o)
- syarat kimia → harus mengandung zat tertentu
dalam jumlah tertentu → kelebihan dan kekurangan
zat kimia dalam air mempengaruhi fungsi fisiologis.
- syarat bakteriologis dan mikrobiologis → air bersih
tidak mengandung kuman pathogen atau parasite
yang mengganggu Kesehatan → ditandai tidak
adanya e.coli dalam air
- syarat radiologis → tidak boleh mengandung
zat/bahan yang mengandung radioaktif.

jamban
syarat jamban yang sehat:
- tidak mencemari sumber/badan air
- mencegah terjadinya kontak antara manusia dengan
tinja
- mencegah tinja dihinggapi oleh serangga dan vector
lain
- mencegah timbulnya bau
- konstruksi dudukan jamban dibuat baik, aman, dan
mudah dibersihkan.

Sampah
Jenis-jenis sampah:
- human erecta → hasil buangan yang dikeluarkan
manusia seperti tinja dan urin. berbahaya bagi
Kesehatan karena bisa jadi vector penyakit yang
disebabkan bakteri atau virus.
- sewage → air limbah buangan rumah tangga atau
pabrik.
- refuse → bahan sisa proses industry atau hasil
sampingan kegiatan rumah tangga. ada sampah
lapuk (garbage) dan sampah tidak lapuk dan tidak
mudah lapuk (rubbish)
- industrial waste → dihasilkan dalam skala besar dan
hasil sisa produksi industry.

Pengolahan sampah padat: pengumpulan dan


pengangkutan, pengolahan, dan tahap pembuangan
akhir.
Kenapa limbah fasyankes harus dikelola?
- Dampak lingkungan
- Dampak Kesehatan
- Pemenuhan peraturan

Dampak limbah fasyankes tidak dikelola dengan benar

Regulasi rumah sakit

Alur pengelolaan limbah medis

Regulasi puskesmas
Pengurangan
- Menghindari penggunaan material yang
mengandung bahan berbahaya dan beracun
- Melakukan tata Kelola yang baik untuk bahan yang
berpotensi menimbulkan gangguan Kesehatan
dan/atau pencemaran lingkungan
- Melakukan pemisahan aliran limbah → berdasarkan
jenis, kelompok, dan/atau karakteristik
- Melakukan tata Kelola pengadaan bahan kimia dan
bahan farmasi → menghindari adanya penumpukan
dan kadaluarsa sediaan
- Melakukan pencegahan dan perawatan berkala
terhadap peralatan.
Lama penyimpanan
Pemilahan dan pewadahan
- Dilakukan mulai dari sumber oleh penghasil limbah
→ ditempatkan diwadah yang sesuai dengan limbah.
- Wadah dinamai sesuai kategori/kelompok limbah
dan diberi kantong plastic sesuai warna.

Pengolahan akhir

Pengangkutan

Penguburan
Penguburan untuk limbah infeksius

Penyimpanan sementara
EPIDEMIOLOGI PENYAKIT MENULAR Orang: distribusi penyakit dari segi apa → gender,
Pendidikan, marital status, status sosial ekonomi, atau
DAN TIDAK MENULAR berdasarkan faktor lain sesuai dengan individunya.

Epidemiologi Kegunaan epidemiologi


- Ilmu yang mempelajari distribusi dan determinan - Menentukan sebab penyakit
dari suatu penyakit dari populasi manusia. - Mempelajari perkembangan penyakit
- Studi dari distribusi dan determinan yang tidak fokus - Deskripsi derajat Kesehatan
terhadap suatu penyakit, tapi lebih ke kejadian yang - Evaluasi dari intervensi yang dilakukan
berkaitan dengan Kesehatan dalam populasi
spesifik. Epidemiologi penyakit menular
Definisi
Sejarah epidemiologi Penyakit menular: penyakit yang disebabkan oleh
penularan agen infeksius/agennya dari orang/binatang
yang terinfeksi ke orang yang rentan baik secara langsung
dan tidak langsung.
Penularan ditentukan 3 faktor: agent, host, dan route of
transmission.
Penularan secara tidak langsung ketika agen infeksius
ditularkan melalui perantara.

tujuan
memperjelas proses infeksi dengan tujuan
mengembangkan, melaksanakan, dan mengevaluasi
Langkah- langkah pengendalian penyakit dengan tepat
Ruang lingkup epidemiologi
Host
- Orang/binatang yang masih sehat yang memberikan
tempat yang cocok bagi agent infeksius untuk
tumbuh dan memperbanyak diri dalam kondisi yang
alamiah.
- faktor resiko: genetic, usia, JK, keadaan fisiologi dan
kekebalan, penyakit yang diderita
- Inkubasi: waktu antara masuknya agen infeksius dan
munculnya gejala penyakit
- Imunisasi: perlindungan terhadap individu yang
rentan terhadap penyakit menular dengan
memberikan agen infeksius yang telah dimodifikasi.
Distribusi penyakit/masalah kesehatan
Agen infeksi
- Penyebab penyakit menular
- Infeksi: masuk dan berkembangnya agen infeksius di
dalam host → infeksi tidak sama dengan penyakit
karena kadang infeksi tidak menghasilkan penyakit
secara klinis → infeksi dapat menyebabkan
manifestasi tetapi tidak selalu menyebabkan
penyakit secara klinis.
Tempat: lingkungan secara geografis ataupun bisa secara
- Patogenitas agen; kemampuan menghasilkan
politik.
penyakit → diukur menurut rasio jumlah orang yang
menderita penyakit terhadap jumlah orang yang Umumnya berkembang biak pada lingkungan yang cocok
terpapar. untuk berkembang biak dan siap infektif.
- Virulensi: tingkat keganasan penyakit
- Infektivitas: kemampuan agen Rute penularan
menginvasi/menyebabkan infeksi pada host. ➢ definisi : mekanisme agen/penyebab penyakit
- Dosis infektif: adalah jumlah yang diperlukan ditularkan.
mikroorganisme patogen yang diperlukan untuk ➢ kontak langsung: terjadi pada masyarakat
menimbulkan infeksi pada penjamu yang rentan. dilingkungan padat penduduk → gatal panu kadas
➢ inhalasi: melalui udara/pernapasan → disebut
airbone disease/airbone infection → ex: TBC
➢ infeksi → terjadi melalui perantara tangan,
makanan, minuman → ex: kolera dan tipes
➢ penetrasi ke kulit : ditularkan langsung oleh agen →
ex: akibat cacing tambang
➢ infeksi melalui plasenta → diperoleh dari plasenta
ibu penderita penyakit ketika hamil.

Lingkungan
Berperan penting dalam penyebaran penyakit
- Lingkungan fisik
Persyaratan kehidupan agent:
- Lingkungan fisik dan/atau sosial → kumpulan
- Bergerak atau berpindah dari induk semang
manusia
- Berkembang biak
- Biologis → flora/fauna
- Mencapai induk semang baru
- menginfeksi induk baru
Sumber infeksi dan penyebaran penyakit
- sumber infeksi: semua yang dapat menyebabkan
Perantara (reservoir)
penyakit dan reservoir
- Habitat/tempat dimana agent dapat hidup dan
- portal of entry: jalur menularkan penyakit melalui
berkembang biak.
pintu masuk pada inang
- dapat berupa makhluk hidup atau benda mati
- portal of exit: jika agen ingin berpindah ke individu
baru, dari individu lama akan keluar melalui jalur
Reservoir di dalam manusia
keluar.
Penyakit berpindah dari manusia ke manusia dan hanya
- upaya memutus rantai penularan: harus tahu
dapat menimbulkan penyakit pada manusia. Manusia
tentang agen
sebagai reservoir dapat menjadi kasus yang aktif dan
- kepentingan identifikasi dan diagnosis → ilmu
carrier.
tentang agent bermanfaat untuk menemukan agen
Contoh: campak, cacar air, thypus, meningitis, gonorrhea,
demi kepentingan identifikasi dan diagnosis penyakit
dan sifilis.

Penyakit epidemic dan endemic


Reservoir pada binatang
Penyakit berasal dari binatang (zoonosis) vertebrata yang
dapat menular pada manusia.
Contoh: pes (tikus), rabies (anjing), bivone (sapi),
leptospirosis (tikus), bracellosis (kambing), hidatosis
(anjing), trichinosis (babi).

Benda mati sebagai reservoir


Penyakit yang mempunyai reservoir pada benda mati
biasanya saprofit (hidup di tanah).
Establish risk factor artinya sudah lebih didukung oleh
data penelitian yang lebih banyak.

Konsep pemberantasan

Epidemiologi penyakit tidak menular

Istilah
• penyakit kronik → kelangsungannya bersifat kronik
atau lama
• penyakit degenerative → berkaitan dengan proses
degenerasi atau penuaan → banyak ditemukan pada tujuan pemberantasan penyakit
usia lanjut - menurunkan jumlah penderita
• non-communicable disease → disebabkan gaya - menangani lingkungan agar tidak menjadi tempat
hidup dan tidak memerlukan rantai penularan penularan penyakit
• penyakit non infeksi → tidak menular dan biasanya - menurunkan jumlah carrier dan sumber non human
bukan oleh mikroorganisme. - mencegah timbulnya penyakit tidak menular
- meningkatkan daya tahan dan kekebalan
Faktor resiko masyarakat → khususnya terhadap penyakit
Istilah untuk menyebutkan faktor resiko pada penyakit menular
tidak menular sebagai pembeda dengan istilah etiologic - menggerakan masyarakat untuk memberantas
pada penyakit menular. penyakit
Faktor resiko → tanda tanda pada orang sehat yang akan - menurunkan jumlah vector
terasosiasi dengan insiden terjadinya suatu penyakit. - monitoring tingkat penyakit dan penularannya

ruang lingkup pemberantasan penyakit


a. materi → PTM, penyakit menular
b. masalah → penyakit dengan mortalitas tinggi,
menimbulkan kecacatan yang cukup berat,
prevalensi tinggi, kecenderungan meningkat
c. kegiatan → terhadap penderita, orang sehat,
lingkungan, dan perantara penyakit.
d. waktu → jangka Panjang (bersifar endemic dan
ditangani program pemberantasan) atau jangka
pendek (penyakit epidemi, wabah, klb).

Pemberantasan penyakit menular


- Case finding (passive and active case finding) →
passive case finding masyarakat yang hadir ke
tindakan terhadap lingkungan
layanan Kesehatan, kalau active dari layanan
- penyediaan air bersih
Kesehatan yang mencari masyarakat untuk skiring
- pembuangan kotoran yang baik
- Case holding → menangani dan mengobati
- sanitasi makanan dan minuman
a. Ambulatory treatment (obat jalan) bila tidak
- sanitasi perumahan
membahayakan lingkungan
b. Centralized treatment (di center tertentu untuk
Pemberantasan penyakit tidak menular
isolasi)
Harus tersturktur dan terorganisasi dengan baik.
c. Hospitalisasi (isolasi rawat inap untuk rawat
Lebih banyak dilakukan oleh komunitas masyarakat.
intensif)
d. Isolasi penderita (dipisahkan dari lingkungan)
e. Edukasi penderita

Tindakan terhadap perantara


DRUG UTILIZATION STUDY: AN - PE digunakan sebagai metode kuantitatif dan
umumnya menggunakan data base.
INTRODUCTION

History
Research penggunaan obat mulai pada tahun 1960.
Industry farmasi memerlukan monitoring performa dan
perkembangan obatnya :
- Tracking prescribing and sales medicine
- Pharmaceutical expenditure
- Quality of prescribing
- Quantifying risk and benefit

First meeting in 1969 → ada unit pengukuran baru DDD


(defined daily dosed). ATC = anatomical therapy chemical
?

EURODRUG didirikan pada 1996


Didirikan karena banyak pertanyaan berikut.
- Why are drugs prescribed?
- Who prescribes drug and for whom?
- Do patients take drugs correctly?
- What are the benefits and risk of prescribed drugs?

Definisi
SPO = prosedur sistematis dalam riset bisa dalam bentuk
metode deskriptif atau analitik untuk kuantifikasi.
SPO memahami dan mengevaluasi proses dari
peresepan, dispensing, dan konsumsi obat serts untuk
menguji intervensi untuk meningkatkan kualitas proses
tersebut.

Context of DUR

DUR vs Pharmacoepidemiology
- Pharmacoepidemiologi (PE) didefinisikan sebagai
penggunaan dan efek dari obat pada jumlah
oeang yang banyak.
- PE fokus ke assessment dari resiko quantitative
dari obat dalam populasi.
FARMAKOEPIDEMIOLOGI - Mengklasifikasikan dan mengkategorikan
penyakit
Definisi - Memutuskan penyakit dan kasus.
Pharmaco + epidemiologi → pharmaco berhubungan
dengan obat, epidemiologi berhubungan dengan epidemi Insiden dan prevalensi
dan public health. biasanya digunakna untuk mengukur/menilai frekuensi
Farmakoepidemiologi = studi mengenai penggunaan dan sebuah penyakit.
efek obat pada populasi yang besar. Insiden merupakan rata rata kejadian kasus baru dalam
populasi spesifik.
Farmakoepidemiologi gabungan ilmu farmakologi, terapi, Prevalensi menggambarkan kasus yang sudah ada (kasus
epidemiologi, dan statistic → Teknik statistic untuk lama + baru) dalam populasi pada suatu waktu yang
menyimpulkan dari hasil analisis yang dilakukan. ditetapkan.

Kapan dilakukan farmakoepidemiologi? Insiden = jumlah kasus baru / jumlah populasi x 1000
Uji fase 4 dilakukan ketika ada keraguan meski obat sudah Prevalensi = jumlah kasus baru+lama / estimasi jumlah
di approve dan dipasarkan → dikenal dengan post populasi x 100
marketing surveillance. Studi farmakoepidemiologi ada di
fase 4.
Post marketing surveillance dilakukan untuk memenuhi
proses persetujuan obat (jika hasil uji klinik fase 3 masih
belum memenuhi), mendapatkan persetujuan lebih awal,
merespon pertanyaan yang diajukan regulator,
memenuhi aplikasi persetujuan yang baru untuk negara
atau waktu yang berbeda.

Drug marketing
Farmakoepidemiologi memperkuan data keamanan dan
efikasi → menjadi branding dari sediaan obat →
meningkatkan penjualanan.
Perkembangan obat perlu data keamanan untuk anak
anak dan lansia, outcome klinis yang baru, indikasi yang
baru.
Menjaga produk dari adanya hal negative terkait
toksisitas, efikasi, dan keamanan.

Pelindungan dari isu isu data legal bagi perusahaan

Menjawab pertanyaan klinis untuk uji hipotesis dan


membuktikan amsumsi umum.

Definisi epidemiologi
Studi terkait distribusi sebuah penyakit atau kondisi
fisiologis dari populasi manusia dan faktor yang
mempengaruhi distribusi tersebut.

Skil yang harus dimiliki empidemiologis


Mengukur frekuensi penyakit → ada beberapa
komponen.
SYSTEMATIC REVIEW: AN OVERVIEW nomor registrasi harus dicantumkan dalam pelaporan.
registrasi di prospero.
literatur review
- narrative review sebuah sistematik review membuat hipotesis → tidak
- systematic review semua research memerlukan hipotesis, yang
- meta analysis memerlukan hipotesis biasanya menggunakan 2 variabel
(konsep analitik). untuk konsep deskriptif tidak perlu ada
definisi systematic review hipotesis
sistematik review merupakan metode penelitian yang hipotesis ditetapkan di awal.
didesain untuk meminimalkan bias dan eror dari naratif
review. struktur pertanyaan untuk menentukan kriteria inklusi
dan eksklusi.
kenapa perlu systematic review? 1. what is the population of interest?
- untuk bisa mengurangi impact dari bias dan eror 2. what are the interventions?
- menyelesaikan kebingungan 3. what is the comparator?
- menghighlight area yang masih memerlukan evidens 4. what are the outcomes of interest?
(gap). 5. what study designs are appropriate?
- mengkombinasikan penemuan dri hasil study dan
menemunkan temuan baru. kriteria inklusi dan eksklusi ditentukan → baik kriteria
studi ataupun subjek.
karakteristik sistematik review
- judul dan objektif menyatakan jelas bahwa literatur search → ditentukan database dan kata
artikelnya sistematik review dan apa yang akan di kuncinya agar bisa diulang oleh pembaca dan peneliti
analisis. lain. agar komprehensif juga.
- ada strategi komprehensif untuk penelitian studi
yang relevan
- memaparkan dengan jelas kriteria inklusi dan
eksklusi
- menjelaskan dengan jelas setiap karakteristik
studi yang masuk dan kualitas metodologi
analisisnya.
- memaparkan list dari semua studi yang dieksklusi
dan justifikasi kenapa di eksklusi.
- analisis hasil yang jelas dan tepat
- memiliki sistem pelaporan yang terstruktur,
mendeskripsikan metode dan material dan
pelaporan hasil → metode prisma.

tahapan sistematik review


- merumuskan research question
- melakukan literatur research
- menentukan kriteria inklusi dan eksklusi
- mengekstraksi data dan menilai kualitas serta
validitas data
- mensintesis, intepretasi dan melaporkan data
dibuat dalam bentuk protocol yang diregistrasi →
diregistrasi ada data base untuk menghindari adanya
duplikasi, jadi sarana untuk mendapatkan pengakuan
juga agar tidak dipublikasi orang.

Anda mungkin juga menyukai