Anda di halaman 1dari 21

OM SWASTIASTU

NAMA KELOMPOK

 GUSTI AYU MADE LISKA WARDANI 18.321.2830


 I DEWA AYU AGUNG EGITA DEWAYANTI 18.321.2831
 IDA AYU NYOMAN LITA SAWITRI 18.321.2839
 NI MADE DESI ARI PARMITI 18.321.2845
 NI MADE KIKKY PERMATASARI 18.321.2847
 PUTU ANANDA PRADNYA PARAMITA PUTRI 18.321.2851
 NI WAYAN DEVI LEONA CINTYA UTAMA.P 18.321.2858
 PUTU DYAH CANDRA DEWI 18.321.2863
 TU DE NGURAH PAPIN PRASETIYA 18.321.2864
Pengertian Refleksi
 Terapi pijat refleksi merupakan salah satu teknik
massage yang mencakup massage kulit memberikan
efek penurunan kecemasan dan ketegangan otot,
sehingga mampu menurunkan nyeri, pada penerapannya
pijat refleksi dilakukan pada sejumlah pusat-pusat saraf
dibagian kaki dan telapak tangan yang dilakukan sekitar
± 20 menit pada masing-masing bagian tubuh untuk
mencapai hasil relaksasi yang maksimal (Wahyuni
Shanti, 2014).
Konsep Refleksi
Prinsip pijat refleksi pada dasarnya adalah memanipulasi
titik pusat simpul saraf atau pengendali refleks di titik
meridian. Bila energi di jalur meridian berjalan lancar
artinya tubuh dalam kondisi sehat. Sebaliknya, jika ada
gangguan kerja, organ tubuh akan pincang dan bereaksi
dalam bentuk gejala sakit. pemijatan suatu organ tubuh
bisa dilakukan melalui kaki atau tangan. Jika dilakukan
dengan benar dan tepat pada titik pusat simpul saraf yang
mengalami gangguan, bukan gejala sakit saja yang hilang
tetapi juga penyebabnya.
Titik titik refleksi
1. Titik refleksi pada kaki bagian bawah (telapak)
Titik - titik refleksi pada telapak kaki berhubungan dengan seluruh organ
tubuh. Titik-titik refleksi dibagi menjadi bagian bawah jari - jari, telapak
bagian depan, telapak bagian tengah, dan telapak bagian belakang.
2. Titik refleksi pada punggung kaki
Titik - titik refleksi pada punggung kaki bagian depan berhubungan
dengan kelenjar getah bening, organ keseimbangan, dada, sekat rongga
dada dan perut, amandel, rahang, dan saluran pernapasan.
Titik refleksi pada punggung kaki bagian belakang dan samping
berbuhubungan dengan bahu, lutut, indung telur atau testis, sendi pinggul,
tulang tungging, tulang belikat, sendi siku, tulang rusuk, dan pinggul.
3. Titik refleksi pada kaki bagian samping dalam
Titik refleksi pada kaki bagian depan berhubungan
dengan hidung, leher, kelenjar paratiroid, dan
punggung. Titik refleksi pada kaki bagian belakang
berhubungan dengan pinggang, kandung kemih,
kelangkang, tulang paha, kelenjar getah bening, rahim,
prostat, tulang rusuk, dan dubur.
Biofisiologi Refleksi
 Ketika pemijatan menimbulkan sinyal nyeri, maka tubuh
akan mengeluarkan morfin yang disekresikan oleh sistem
serebral sehingga menghilangkan nyeri dan menimbulkan
perasaan yang nyaman euphoria. Reaksi pijat refleksi
terhadap tubuh tersebut akan mengeluarkan
neurotransmitter yang terlibat dalam sistem analgesia
khususnya enkafalin dan endorphin yang berperan
menghambat impuls nyeri dengan memblok transmisi
impuls ini di dalam system serebral dan medulla spinalis
(Guyton Hall, 2007)
Teknik Refleksi

Secara umum ada lima teknik pijat dasar, yaitu:


1. Mengusap (Efflurage/Strocking)
2. Meremas (petrisage)
3. Menekan (Friction)
4. Menggetar (Vibration)
5. Memukul (Tapotement)
Selain teknik pijat, gerakan dan irama juga sangat
mempengaruhi hasil pijatan.

1. Gerak (movement) teknik massage


Perpindahan gerakan dari satu teknik pijat ke gerakan
berikutnya harus dilakukan secara berkesinambungan
sehingga klien merasa nyaman.
2. Irama (rythme) Irama
adalah interval dari gerakan ke gerakan secara teratur,
stabil, serta tidak terlalu cepat ataupun lambat
(Kemendikbud, 2015).
Manfaat dari pemijatan
1. melancarkan sirkulasi darah di dalam seluruh tubuh;
2. menjaga kesehatan agar tetap prima;
3. membantu mengurangi rasa sakit dan kelelahan;
4. merangsang produksi hormon endorfin yang berfungsi
untuk relaksasi tubuh;
5. mengurangi beban yang ditimbulkan akibat stress;
6. menyingkirkan racun atau toksin; dan
7. menyehatkan dan menyeimbangkan kerja organ-organ
tubuh.
Teknik Manipulasi/Rangsangan Pijat

Seorang terapis harus mampu menilai kondisi klien sebelum


dipijat. Secara umum kondisi klien dibagi menjadi dua, yaitu:
1. Kondisi kekurangan energi (yin)
Klien dalam kondisi ini akan terlihat lemah, pucat, suara pelan,
dan suhu tubuh rendah (dingin).
2. Kondisi kelebihan energi (yang)
Klien dalam kondisi ini terlihat tegang, menahan rasa sakit,
muka kemerahmerahan, serta suhu tubuh di atas normal
(hangat/panas).
Berdasarkan kondisi klien tersebut, teknik
rangsangan pijat refleksi dibagi menjadi dua, yaitu:

1. Penguatan (untuk Kondisi Yin)


Penguatan adalah teknik rangsangan yang digunakan
untuk menangani klien yang berada dalam kondisi
kekurangan energi.
2. Pelemahan (untuk Kondisi Yang)
Pelemahan adalah teknik rangsangan yang digunakan
untuk menangani klien yang berada dalam kondisi
kelebihan energi.
Yang Perlu Diperhatikan dalam Pemijatan

1. Kondisi klien
Pemijatan tidak dapat dilakukan jika:
a. klien dalam keadaan lapar atau kenyang;
b. klien dalam keadaan kelelahan, terlalu capai, atau terlalu lemah;
c. klien menderita penyakit yang sangat berat;
d. klien baru selesai bekerja berat atau berjalan jauh;
e. klien dalam keadaan marah atau emosi tinggi;
f. klien baru saja melakukan hubungan seks;
g. klien sedang demam atau suhu tubuhnya sangat tinggi;
h. klien menderita trombosis vena dalam atau tromboflebitis;
i. titik-titik refleksi tertentu tidak boleh dipijat pada klien
yang baru saja menjalani bedah penggantian atau
transplantasi;
j. klien menderita osteoporosis berat, terutama jika mengenai
bagian kaki dan tangan;
k. titik-titik refleksi tertentu tidak boleh dipijat pada wanita
hamil muda atau yang kehamilannya tidak stabil;
l. klien menderita penyakit menular; dan
m. kondisi klien yang telah parah
Pemijatan dilakukan dengan sangat hati-hati jika klien:

menderita penyakit jantung kronis;


menderita penyakit diabetes melitus;
menderita epilepsi;
baru saja menjalani bedah penggantian atau
transplantasi; dan
sedang hamil, terutama jika hamil yang
beresiko (hamil muda)
2. Kondisi ruangan dan peralatan
 Suhu dalam kamar jangan terlalu panas atau terlalu dingin.
 Sirkulasi udara hendaknya lancar dan udara dalam kamar segar
 Alat dan bahan yang digunakan harus bersih, steril, dan dalam
keadaan baik.

3. Posisi klien dan pemijat Posisi klien sewaktu


dipijat harus disesuaikan, duduk atau berbaring.
Posisi pemijat hendaklah berada dalam keadaan
yang bebas dan nyaman untuk melakukan
pemijatan
Reaksi hasil pijat

Pijat refleksi pada umumnya hampir tidak menimbulkan


efek samping yang merugikan. Namun, reaksi terhadap
perawatan tetap bisa saja terjadi.
Walaupun reaksi yang ditimbulkan berupa efek dari
penyembuhan, yaitu peningkatan aktivitas pembuangan
tubuh (detoksifikasi), kadang-kadang itu dapat
menimbulkan reaksi yang tidak nyaman bagi klien.
Indikasi
1. Meningkatkan daya tahan individu
2. Mengurangi risiko tulang rapuh atau keropos
3. Menyeimbangkan tata letak badan
4. Melancarkan pergerakan
5. Menguatkan otot kaki
6. Mengurangi risiko kencing tidak lancer
7. Menguatkan tulang dan pinggul
8. Mengurangi risiko sakit sendi
9. Meredakan rasa letih
10. Menghindarkan risiko sembelit
11. Mengurangi masalah usus
12. Mengurangi masalah organ reproduksi
13. Membantu mengatasi sakit kepala
14. Membantu mengatsi depresi
15. Membantu mengatasi sindrom pra-haid, asma, dan penyakit kulit
Kontra Indikasi

 Matinya urat saraf akibat kecelakaan, benturan, stroke atau


penyakit lainnya.
 Tumpulnya kepekaan urat saraf karena terlalu banyak minum
obat kimia.
 Cedera kaki.
 Kehamilan.
 Memiliki masalah pembekuan darah. (Nimas, 2017)
Evaluasi Refleksi

Setelah terapi refleksi dilakukan pada tahap


akhir terapis perlu mengevaluasi perasaan
klien dan reaksi hasil pijat,kontrak waktu
untuk kegiatan selanjutnya, dan hasil
observasi selama melakukan terapi.
OM SHANTI, SHANTI, SHANTI,
OM

Anda mungkin juga menyukai