Leonita, E., & Jalinus, N. (2018). Peran media sosial dalam upaya promosi kesehatan: Tinjauan
literatur. INVOTEK: Jurnal Inovasi Vokasional dan Teknologi, 18(2), 25-34.
Evaluasi media dilakukan dengan cara melihat media yang diberikan sudah sesuai dan
dapat mencapai tujuan atau belum, pendistribusian media sudah tepat sasaran atau belum,
relevan atau tidak, isi pesan atau informasi yang disampaikan mudah dimengerti dan tepat atau
belum, dan penempatan atau pemasangan media tersebut sudah sesuai atau belum.
a. Booklet
Booklet, ialah suatu media berbentuk buku yang digunakan untuk menyampaikan
pesan-pesan kesehatan dalam bentuk buku, baik berupa tulisan maupun gambar. Booklet
juga biasa digunakan untuk mempromosikan barang atau produk jasa oleh suatu
perusahaan. Kini booklet sudah banyak digunakan di Indonesia.
b. Leaflet
Leaflet ialah media cetak berbentuk selembaran yang memiliki fungsi untuk
penyampaian informasi atau pesan-pesan kesehatan melalui lembaran yang dilipat. Isi
infromasi dapat dalam kalimat maupun gambar, atau kombinasi. Lembaran leaflet hanya
dilipat kemudian diberi desain yang menarik dan menggunakan bahasa yang sederhana
agar mudah dipahami oleh pembaca. Leaflet umumnya digunakan sebagai media
promosi, baik berupa barang, produk atau jasa. Leaflet biasanya terdiri dari tiga sampai
empat lipatan dalam selembarnya. Jumlah lipatan tersebut disesuaikan dengan kebutuhan
yang diinginkan.
Penggunaan :
1. Dapat ditempel dipapan pengumuman puskesmas, rumah sakit, atau tempat-tempat lain
yang mudah untuk dilihat oleh masyarakat umum
2. Dapat diberikan kepada sasaran setelah selesai penyuluhan kesehatan
Bentuk Leaflet :
1. Tulisan terdiri dari 200-400 huruf dengan tulisan cetak yang seringkali diselingi dengan
gambar
2. Harus dapat dibaca sekali pandang
3. Ukuran biasanya 20-30 cm
4. Dapat berupa leaflet tentang DHF, penanggulangan diare, imunisasi, dan sebagainya.
Keuntungan :
1. Dapat disimpan lama, bila lupa dibaca lagi
2. Dapat dipakai sebagai bahan rujukan
3. Jangkauannya jauh dan dapat membantu jangkauan media lain
4. Jika perlu dapat dicetak ulang
5. Dapat dipakai sebagai bahan diskusi untuk kesempatan berbeda
Kerugian :
1. Bila cetakannya kurang menarik orang segan menyimpannya
2. Kebanyakan ornag enggan membacanya, apabila hurufnya terlalu kecil dan susunannya
kurang menarik
3. Tidak dapat digunakan oleh orang yang tidak dapat membaca
c. Flyer
Flyer adalah media yang berupa selembaran, memiliki bentuk seperti leaflet,
tetapi tidak berlipat. Flyer lebih umum disebut selebaran oleh masyarakat, biasanya
sering ditemukan di jalan atau 131 tempat-tempat umum untuk mempromosikan acara,
pelayanan, produk atau ide. Flyer biasanya hanya digunakan secara manual saja, dari
tangan satu ke tangan yang lain. Karena kegunaan flyer sebagai media promosi praktis
yang digunakan secara manual, maka tidak banyak masyarakat yang menyimpannya. Ada
beberapa pembaca yang kemudian membuang flyer setelah membacanya. Hal ini yang
menyebabkan selebaran tersebut disebut fly-er yang berarti terbang atau beterbangan.
d. Flip chart
Flip chart adalah (lembar balik), media penyimpanan pesan atau informasi
kesehatan dalam bentuk lembar balik. Biasanya dalam bentuk buku dimana tiap lembar
(halaman) berisi gambar peragaan dan lembaran baliknya berisi kalimat sebagai pesan
atau informasi yang berkitan dengan gambar tersebut. Media flip chart merupakan media
yang gambar atau grafik yang meluaskan perkembangan perkembangan ide, objek, atau
orang. Flip chart merupakan media berupa lembaran kertas yang berisi pesan berupa
gambar atau tulisan. Pesan-pesan di dalam flip chart disusun dengan urut dan baik. Media
flip chart digunakan sebagai media dengan beberapa prinsip, yaitu kesederhanaan,
keterpaduan, penekanan, keseimbangan, bentuk, ruang, serta warna. Setaip lembar flip
chart terdapat gambar yang dibuat secara proporsional, kemudian dibawahnya terdapat
tulisan atau kata yang dapat dilihat dengan jelas. Gambar yang terdapat di dalam flip
chart harus terlihat jelas bentuknya dan jelas akan maksud dari gambarnya.
e. Poster
Poster ialah bentuk media cetak yang berisi pesan atau informasi kesehatan, yang
biasanya ditempel ditembok-tembok, di tempat-tempat umum, atau dikendaraan umum.
Poster memiliki fungsi yang menarik ditengah-tengah media komunikasi visual. Poster
memiliki peran yang sangat cepat untuk menanamkan atau mengingatkan akan gagasan
yang disampaikannya kepada pembaca. Poster juga dapat digunakan sebagai media
belajar, sebagai contoh atau model dalam menyampaikan pesan. Poster merupakan
ilustrasi gambar yang disederhanakan pada ukuran besar dan bertujuan untuk menarik
perhatian pada gagasan pokok, fakta atau peristiwa. Poster merupakan gabungan anatara
135 kesederhanaan dan dinamis. Tujuan utama poster yaitu membangkitkan motivasi,
minat, ingatan hingga media iklan. Karena fungsinya tersebut, poster memiliki daya tarik
pandang yang kuat jika ingin menarik perhatian pembaca. Dengan demikian poster dapat
didefinisikan sebagai kombinasi visual dari rancangan yang kuat dengan warna dan
pesan.
(sumber : Jatmika, Septian Emma Dwi, et al. "PENGEMBANGAN MEDIA PROMOSI KESEHATAN."
(2019).)
Ciri-ciri poster yang baik menurut Arief S. Sadiman (dalam Musfiqon, 2012: 85) yaitu: (1)
sederhana; (2) menyajikan satu ide dan untuk mencapai satu tujuan pokok; (3) berwarna; (4)
slogannya; (5) tulisannya jelas; (6) motif dan tulisannya bervariasi.
Menurut Ewles (1994) media cetak seperti poster, booklet memiliki keunggulan, yaitu: (1) Klien
dapat menyesuaikan dari belajar mandiri; (2) Pengguna dapat melihat isinya pada saat santai;
(3) Informasi dapat dibagi dengan keluarga dan teman, (4) Mudah dibuat, diperbanyak dan
diperbaiki serta mudah disesuaikan; (5) Mengurangi kebutuhan mencatat; (6) Dapat dibuat
secara sederhana dengan biaya relatif murah; (7) Awet; (8) Daya tampung lebih luas; (9) Dapat
diarahkan pada segmen tertentu.
Seperti pada media cetak pada umumnya, keunggulan Media Poster adalah sebagai berikut; (1)
dapat mempermudah dan mempercepat pemahaman terhadap pesan yang disajikan. (2) Dapat
dilengkapi dengan warna-warna sehingga lebih menarik perhatian siswa. (3) Bentuknya
sederhana tanpa memerlukan peralatan khusus dan mudah penempatannya, sedikit
memerlukan informasi tambahan. (4) Pembuatannya mudah dan harganya murah. Kelemahan
media Poster adalah sebagai berikut; (1) Membutuhkan keterampilan khusus dalam
pembuatannya. (2) diperlukan kemampuan membaca untuk memahami isi poster. (3) Penyajian
pesan hanya berupa unsur visual.
Berdasar isi pesan, poster dapat disebut sebagai Thematic poster, Tactrical poster dan
Practical poster. Thematic poster yaitu poster yang menerangkan apa dan mengapa, Tractical
poster menjawab kapan dan dimana, sedangkan Practical poster menerangka siapa, untuk
siapa, apa, mengapa dan dimana. Syarat-syarat yang perlu diperhatikan :
a. Dibuat dalam tata letak yang menarik, misal besarnya huruf, gambar warna yang,
mencolok
b. Dapat dibaca (eye catcher) orang yang lewat
c. Menggunakan kata yang provokatif, sehingga menarik perhatian
Penggunaan warna dalam sebuah desain grafis mempunyai beberapa fungsi, yaitu untuk me-
narik perhatian, menghasilkan efek psikologis, mengembangkan asosiasi, membangun retensi
dan menciptakan suasana yang menyenangkan. Perpaduan warna yang kontras menjadi satu
kesatuan dalam sebuah poster akan membantu mempermudah penyampaian suatu pesan.
Sebaliknya, apabila perpaduan warna tidak kontras akan mempersulit. Warna harus dapat
saling melengkapi dan penggunaan warna yang terlalu banyak dapat melemahkan suatu
komunikasi
Sumartono, S., & Astuti, H. (2018). Penggunaan poster sebagai media komunikasi kesehatan.
Komunikologi: Jurnal Ilmiah Ilmu Komunikasi, 15(1).