Anda di halaman 1dari 8

TUGAS

TINGKAT-TINGKAT PENGUKURAN PERINGKASAN DATA

Dosen Pembimbing:

Ns. Dini Rudini ,S.kep,M.kep

Disusun oleh :

NADIA RIFELDA (G1B119065)

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS JAMBI

TAHUN AJARAN 2022


A. Tingkat – tingkat pengukuran peringkasan data
1. Ukuran tengah

1) Rata – rata hitung (mean)

Rata – rata hitung merupakan nilai tengah yang paling sering digunakan untuk
menganalisis data. Symbol yang dipergunakan untuk rata-rata adalah symbol (𝑥̅ )
Rata – rata hitung ialah jumlah semua hasil pengematan (∑𝑥) dibagi dengan
banyaknya pengamatan (n).
Sifat Mean :
a) Mewakili seluruh data
b) Dipengaruhi nilai ekstrim
c) Berasal dari semua nilai observasi

Untuk data tunggal


∑𝑥
𝑥̅ =
𝑛
x̅ = nilai rata rata
∑x = jumlah tiap pengamatan
n = jumlah pengamatan

contoh :
hasil pengukuran berat bahadan 10 orang penderita diabetes mellitus yang dirawat
di suatu rumah sakit daerah berikut :
ukuran berat badan dinyatakan dalam Kg.
66 60 55 70 67 53 64 75 50
dengan rumus diperoleh 66+60+65+70+67+53+64+75+50/10 = 62 Kg.

untuk Data kelompok


∑𝑓𝑛𝑡
𝑥̅ =
𝑛
𝑥̅ = rata rata
∑𝑓 = jumlah frekuensi
1
𝑛𝑡 = nilai tengah (batas bawah + batas akhir)
2
𝑛 = jumlah pengamatan

Contoh :

Tabel distribusi frekuensi kolestrol serum laki laki Indonesia usia 25-34 tahun

𝑥̅ = (99,5(13) + 139,5(150) + 179,5(442) + 219,5(299) + 259,5(115) +


299,5(34) + 339,5 (9) + 379,5(5))/1.067 = 212.16,5/1.067 = 198,8 𝑚𝑔

2) Median

Median adalah suatu nilai ukur tengah yang hanya menyatakan posisi tengah dari
sederetan angka hasil pengamatan sedemikian rupa sehingga membagi dua sama
banyak. Ini berarti 50% nilai berada dibawah median dan 50% nilai berada di atas
median.
Menentukan posisi median yaitu (n+1)/2 .
Nilai median adalah nilai pada posisi median
Sifat median :
a) Sedikit dipengaruhi nilai ekstrem
b) Mudah dipahami dan dihitung
c) Tidak dapat dihitung dengan perhitungan mean
Untuk data tunggal

contoh :

(data ganjil )

mengukur kadar Hb 5 orang wanita hamil

kadar Hb (mg%) = 8 9 10 11 12
Posisi median 12 3 4 5
Median terletak pada urutan ke 3 karena (5+1)/2 = 3g

(data genap)

mengukur kadar Hb 6 orang wanita hamil

kadar Hb (mg%) = 8 9 10 11 12 13
Posisi median 12 3 4 5 6
Posisi Median terletak pada urutan ke 3 dan ke 4 karena (6+1)/2 = 3.5

Nilai median yaitu (10+11)/2 = 11.5 g

Data kelompok Me = median


tb = nilai tepi bawah kelas median – 0.5
p = panjang kelas interval
𝑖𝑛
( 2 − 𝐹) n/2 = banyak data/2
𝑀𝑒 = 𝑡𝑏 + 𝑝
𝑓
F = frekuensi sebelum kelas Me
f = Frekuensi kelas Me

Contoh :
Penyelesaian
n/2 = 10/2 = 5
posisi median antara 1 dan 2
F= 4
P = interval = 5
F=2
Tb= 45.5
Maka Me = 45,5 + 5 (5-4)/2 = 4.8 kg

Contoh :
Data tunggal
Data: 2, 3, 4, 2, 3, 5, 3, 6, 3, 4,
Mod=3

Data: 2, 3, 4, 2, 3, 5, 3, 2, 3, 2,
Mod=2 dan 3

Data: 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9,
Tidak ada Modus

Data kelompok

𝑑1
𝑀𝑜 = 𝑡𝑏 + 𝑝
(𝑑1 + 𝑑2)

Mo = modus
tb = nilai tepi bawah kelas modus – 0.5
p = panjang kelas interval
d1 = selisih frekuensi kelas modus dengan frekuensi kelas sebelumnya
d2 = selisih frekuensi kelas modus dengan frekuensi kelas sesudahnya
3) Modus

Modus merupakan salah satu ukuran nilai tengah yang dinyatakan dalam frekuensi
terbanyak dari kualitatif maupun data kuantitatif.
Modus juga dapat dinyatakan sebagai puncak dari suatu kurva. Oleh karena itu, kita
mengenal unimodal bila puncaknya satu, bimodal bila puncaknya dua dan
unimodal bisa puncaknya lebih dari dua.

Contoh :
Data tunggal
Data: 2, 3, 4, 2, 3, 5, 3, 6, 3, 4,
Mod=3

Data: 2, 3, 4, 2, 3, 5, 3, 2, 3, 2,
Mod=2 dan 3

Data: 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9,
Tidak ada Modus

Data kelompok

𝑑1
𝑀𝑜 = 𝑡𝑏 + 𝑝
(𝑑1 + 𝑑2)

Mo = modus
tb = nilai tepi bawah kelas modus – 0.5
p = panjang kelas interval
d1 = selisih frekuensi kelas modus dengan frekuensi kelas sebelumnya
d2 = selisih frekuensi kelas modus dengan frekuensi kelas sesudahnya
2. Hubungan antara Mean, Median, Modus

1. Pada kurva yang simetris mean, median, modus terletak pada satu titik
(mean=median=modus)
2. Pada distribusi miring kekanan, modus akan bergeser kekiri mengikuti nilai
frekuensi terbanyak, sedangkan mean akan bergeser ke kanan karena
terpengaruh oleh nilai ekstrem dan median terletak antara mean dan modus.
3. Bila distribusi miring kekiri maka modus akan bergerak ke kanan mengikuti
frekuensi terbanyak sedangkan mean akan bergeser ke kiri karena terpengaruh
oleh nilai ekstrem dan median terletak antara mean dan modus.
4. Secara empiris dapat dikatakan bahwa jarak antara modus dan median
merupakan 2/3 jarak antara modus san mean
5. Modus mengalami pergeseran tersebar diikuti oleh mean dan median. Median
relative stabil dibandingkan modus dan mean, tetapi bila rata-rata dari sampel
maka mean mempunyai fluktuasi terkecil.

3. Ukuran proporsi
Analisis univariat atau juga dikenal dengan statistik deskriptif adalah suatu analisis
yangmenggambarkan karakteristik sampel yang diperoleh dari suatu pengumpulan data.
Analisisunuvariat ini dapat dilakukan dengan melihat berbagai ukuran, yaitu :
1) Ukuran tengah
2)Ukuran variasi
3) Ukuran Posisi
4) Ukuran Bentuk.
DAFTAR PUSTAKA

Budiarto,Eko. 2012. Biostatistika untuk kedokteran dan kesehatan masyarakat. Jakarta :


penerbit buku kedokteran EGC
Budiman, Chandra. 2012. Biostatistika Untuk Kedokteran dan Kesehatan. Jakarta :
penerbit buku kedokteran EGC

Anda mungkin juga menyukai