Dosen Pembimbing:
Disusun oleh :
UNIVERSITAS JAMBI
Dalam penyusunan makalah ini penulis menyadari masih jauh dari kata
sempurna, untuk itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya
konstruktif dari semua pihak untuk perbaikan laporan ini. Penulis berharap
semoga makalah ini bermanfaat bagi pembaca dan pengembangan Ilmu
Keperawatan
Nadia Rifelda
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..............................................................................................i
DAFTAR ISI............................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1
1.2 Tujuan.............................................................................................................2
3.1 Ulasan mengenal hasil jurnal didukung dengan referensi yang memperkuat
jurnal utama..........................................................................................................9
BAB IV IMPLIKASI.............................................................................................12
BAB V PENUTUP.................................................................................................13
5.1 Kesimpulan...................................................................................................13
5.2 Saran.............................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................14
ii
BAB I
PENDAHULUAN
Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk mengatasi masalah gangguan
pemenuhan kebutuhan istirahat tidur adalah dengan menggunakan tehnik relaksasi
Benson. Benson memperkenalkan tehnik relaksasi yaitu suatu tehnik pengobatan
untuk menghilangkan nyeri, insomnia dan kecemasan. Berdasarkan hal tersebut di
atas maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian tentang Pengaruh Teknik
Relaksasi Benson Terhadap Pemenuhan Kebutuhan Tidur Pada Lansia.
Cuellar dalam menemukan bahwa lebih dari 50% lanjut usia (65 tahun
keatas) melaporkan memiliki gangguan tidur (2). Lanjut usia memiliki kualitas
tidur yang buruk, yaitu sebanyak 77,7% dari 301 responden, karena seiring
bertambahnya usia, semakin menurun persentasi tidur REM (Rapid Eye
Movement) dan SWS (Slow Wave Sleep) pada tidur lanjut usia. 49% lansia yang
tinggal di China memiliki kualitas tidur yang lemah. Di Iran, 67% dari orang tua
memiliki gangguan tidur, dan 61% dari orang-orang ini menderita insomnia.
Keluhan tidur yang paling umum pada lansia antara lain sulit tidur, terbangun di
malam hari, bangun terlalu pagi, dan mengantuk setiap hari
1.2 Tujuan
Untuk mengetahui gambaran pengaruh terapi teknik relaksasi benson
terhadap kualitas tidur pada lansia dan tujuan dari penulisan makalah ini adalah
untuk menganalisa beberapa referensi jurnal terkait terapi teknik relaksasi bensos
yang efektif dapat diterapkan dalam perawatan pada lansia
2
BAB II
RESUME JURNAL
3
1 Pengaruh Rahmat Jurnal Rancangan Hasil dari
Teknik Hidayat, keperawatan penelitian yang penelitian ini
Relaksasi Haeril digunakan pada adalah
Benson Amir penelitian ini terdeteksi
Terhadap adalah jenis menunjukkan
Kualitas penelitian Karakteristik
Tidur pada kuantitatif responden
Lanjut dengan desain Rata-rata
Usia quasi kualitas tidur
eksperimental. kelompok
Desain intervensi
penelitian ini sebelum
dilakukan latihan
dengan relaksasi
menggunakan benson adalah
Nonequivalent 6,36,
Control Group sedangkan
Design, yaitu ratarata
Dalam desain ini kualitas tidur
terdapat dua pada kelompok
kelompok, kontrol
kelompok sebelum
pertama diberi latihan
perlakuan dan relaksasi
kelompok yang benson adalah
lain tidak, tetapi 7,28. Rata-rata
sebelumnya di kualitas tidur
ukur atau di test kelompok
terlebih dahulu intervensi
(pre test) sesudah latihan
selanjutnya relaksasi
4
setelah benson adalah
perlakuan atau 2,51.
tanpa perlakuan Sedangkan
kelompok studi rata-rata
di ukur atau di kualitas tidur
test kembali kelompok
(posttest) kontrol
(8).Penelitian ini sesudah latihan
akan relaksasi
dilaksanakan di benson adalah
panti Sosial 6,67. Terdapat
Tresna Werdha perbedaan
Gau Mabaji yang signifikan
Gowa. Populasi ratarata
dalam penelitian kualitas tidur
ini adalah semua klien lansia
lansia di Panti antara
Sosial Tresna kelompok
Werdha Gau intervensi
Mabaji Gowa sebelum dan
dengan jumlah setelah di
100 orang terdiri lakukan
dari 61 orang relaksasi
perempuan dan benson (p =
39 orang laki- 0,000). Tidak
laki.Besar terdapat
sampel dalam perbedaan
penelitian ini yang signifikan
adalah 20 orang rata-rata
yang dibagi kualitas tidur
menjadi 2 klien lansia
5
kelompok yaitu pada kelompok
10 orang untuk kontrol
kelompok sebelum dan
intervensi dan sesudah
10 orang untuk dilakukan
kelompok relaksasi otot
kontrol. progresif (p =
Pengambilan 0,345)
sampel dalam
penelitian ini
harus memenuhi
kriteria.
6
intervensi kelompok
menerima kontrol (N =
teknik relaksasi 40) secara
Benson dua kali acak. Hasil
sehari berpasangan
selama 20 ttes
menit sampai 4 menunjukkan
minggu. peningkatan
Petersburg yang
Sleep Quality signifikan
Index dalam
digunakan kelompok
untuk intervensi
mengumpulkan pada kualitas
data. Mandiri tidur dan 5
dan subskala
berpasanganttes termasuk
digunakan kualitas tidur
untuk subjektif,
menganalisis latensi tidur,
data. durasi tidur,
dan efisiensi
tidur, dan
disfungsi
siang hari
meningkat
secara
signifikan
(P< .000).
Selain itu,
mandiri ttes
7
menunjukkan
perbedaan
yang
signifikan
antara
intervensi
dan
kelompok
kontrol
dalam
kualitas tidur
dan 4
subskala
termasuk
kualitas tidur
subjektif,
latensi tidur,
durasi tidur,
dan efisiensi
kebiasaan
tidur setelah
pelaksanaan
intervensi
(P< .000)
8
BAB III
ANALISIS JURNAL
9
sebelum dan setelah mendapatkan relaksasi benson pada kelompok intervensi.
sehingga dapat disimpulkan bahwa latihan benson dapat meningkatkan kualitas
tidur lansia. Sedangkan hasil penelitian pada kelompok kontrol tidak
menunjukkan adanya perbedaan yang signifikan antara kualitas tidur sebelum dan
sesudah latihan benson dengan nilai rata-rata sebelum perlakuan adalah 7,28 (SD
= 1,505) menjadi 6,67 dengan (SD = 2.717), hasil penelitain ini didapatkan bahwa
kualitas tidur klien yang tidak mendapatkan perlakuan latihan relaksasi benson
tidak mengalami peningkatan kualitas tidur yang signifikan.
Hasil uji statistik didapakan nilai (p value = 0,356 lebih besar dari nilai α =
0,05). Peneliti berasumsi bahwa tidak adanya pengaruh sebelum dan sesudah
perlakuan pada kelompok kontrol karena klien tidak mendapatkan perlakuan
berupa latihan relaksasi benson, sehingga klien tidak mendapatkan perasaan
relaks. Sehingga diharapkan dengan semakin cepat mencapai kondisi relaks maka
seseorang akan lebih cepat untuk memasuki kondisi tidur yang berarti akan dapat
mengatasi gangguan tidur yang dialami. Hasil uji statistik menunjukkan bahwa
ada perbedaan secara signifikan skor rata-rata kualitas tidur setelah perlakuan
pada kelompok intervensi dan kelompok kontrol dengan nilai p = 0.000.
10
Perawatan ini berlangsung selama 4 minggu dan sesi tindak lanjut
diberikan secara langsung(tatap muka) dan melalui telepon. Setelah 1 bulan
pengobatan (60 sesi), kuesioner kualitas tidur kembalidiberikan oleh peneliti
kepada kelompok kontrol daneksperimen. Pengisian kuesioner membutuhkan
waktu 20 menit untuk setiap peserta. Berdasarkan hasil uji statistik, kedua
kelompok homogen dalam 7 subskala kualitas tidur sebelum perlakuan.
Perubahan skor total kualitas tidur lansiapada kelompok intervensi dan kontrol
menunjukkanbahwa skor kualitas tidur pada 5 subskala meliputi kualitas tidur
subjektif, latensi tidur, durasi tidur,efisiensi kebiasaan tidur, dan disfungsi siang
harimeningkat. secara signifikan (P< .000). Selain itu,penemuan sampel
independent uji menunjukkan perbedaan yang signifikan antara intervensi
dankelompok kontrol dalam skor total kualitas tidur,kualitas tidur subjektif latensi
tidur, durasi tidur, dankecukupan tidur (P< .000) diambil dariitem 9 kuesioner,
sekitar 96% lansia pada kelompok intervensi dan kelompok kontrol mengalami
kualitas tidur yang sangat buruk atau cukup buruk sebelum program relaksasi.
Setelah perawatan, hanya 18% lansia padakelompok intervensi versus 93% pada
kelompok kontrolyang mengeluhkan kualitas tidur yang sangat buruk atau cukup
buruk.
11
respon relaksasi. Sehingga diharapkan dengan semakin cepat mencapai kondisi
relaks maka seseorang akan lebih cepat untuk memasuki kondisi tidur yang berarti
akan dapat mengatasi gangguan tidur yang dialam
BAB IV
IMPLIKASI
12
membantu pasien mencapai kondisi kesehatan dan kesejahteraan lebih tinggi
Terapi Relaksasi Benson merupakan teknik relaksasi dengan melibatkan unsur
keyakinan dalam bentuk kata-kata keyakinan yang dianut oleh pasien lansia,
Teknik relaksasi Benson merupakan teknik latihan nafas dalam, dengan latihan
nafas yang teratur dan dilakukan dengan benar. Promosi kesehatan yaitu
menyatakan pentingnya penerapan kebutuhan terapi relaksasi benson pada lansia.
Membantu berdoa atau mendoakan lansia juga merupakan salah satu tindakan
keperawatan terkait terapi relaksasi benson lansia.
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Teknik relaksasi Benson merupakan teknik latihan nafas dalam, dengan
latihan nafas yang teratur dan dilakukan dengan benar, tubuh menjadi rileks,
santai dan tenang mengendorkan otot secara sengaja berfungsi sebagai cara yang
praktis dan efektif untuk meningkatkan kualitas tidur di kalangan lansia.
13
Cara pengobatan ini merupakan bagian pengobatan spiritual, pada teknik
itu pengobatan sangat fleksibel dapat dilakukan dengan bimbingan, bersama-
sama, atau sendiri. Teknik ini merupakan upaya untuk memusatkan perhatian
pada suatu fokus dengan menyebut berulang-ulang kalimat ritual dan
menghilangkan berbagai pikiran yang mengganggu.
5.2 Saran
Lansia dapat melakukan terapi teknik relaksasi benson secara mandiri di
rumah atau saat waktu luang dan sebagai salah satu terapi alternatif dalam
masalah kualitas tidur (insomnia).
DAFTAR PUSTAKA
1. Stockslager JL, Schaeffer L. Buku Saku Asuhan Keperawatan Geriatrik.
2th.Ed. Subekti. penerjemah NB, editor. Jakarta: EGC; 2008. 209 p.
2. Potter, Perry, Anne. Fundamental of Nursing. Concepts, Process and
Practice, 8th ed. Canada: MMosby; 2013.
3. Mollaoughu, Mukadder. Sleep in Patients with ESRD Undergoing
Hemodialysis, Progress in Hemodialysis - From Emergent Biotechnology
to Clinical Practice, Prof. Angelo Carpi (Ed.). 2011 \
14
4. Masry SE ,Aldoushy EE , Ahmed NAE-M . Effect of Benson’s relaxation
technique on night pain and sleep quality among adults and elderly
patients undergoing joints replacement surgery . Int J Nurs Didactics.
2017 ; 7 ( 4 ): 1 -8.
5. Tahmasbi H , Hasani S . Effect of Benson’s relaxation technique on the
anxiety of patients undergoing coronary angiography: a randomized
control trial . Mazujnms. 2016 ; 3 ( 1 ): 8 - 14 .
doi:10.18869/acadpub.jnms.3.1.8.
6. Sahrakhil M , Nasrabadi T , Ebrahimi Abyaneh E . Effects of Benson’s
relaxation technique on comfort level of patients before coronary artery
bypass grafting (a clinical trial) . Med Surg Nurs J. 2017 ; 5 ( 4 ): 60 – 65
7. Elali E , Mahdavi A , Jannati Y , Yazdani J , Setareh J . Effect of Benson
relaxation response on stress among in hemodialysis patients . J Mazand
Univ Med Sci. 2012 ; 22 ( 91 ): 61 - 68 .
15