Anda di halaman 1dari 9

1

A. Tendensi Sentral

1. Definisi
Nilai sentral atau tendensi sentral adalah nilai dalam rangkaian data
yang mewakili rangkaian data tersebut. Tendensi sentral merupakan
suatu ukuran yang digunakan untuk mengetahui kumpulan data mengenai
sampel atau populasi yang disajikan dalam tabel atau diagram, yang
dapat mewakili sampel atau populasi.. Sentral Tendensial juga bisa
disebut nilai yang representatif dalam suatu kelompok observasi atau
studi. Syarat-syaratnya adalah sebagai berikut:
a. Harus dapat mewakili rangkaian data
b. Perhitungannya harus didasarkan pada seluruh data
c. Perhitungannya harus objektif
d. Perhitungannya harus mudah
e. Dalam suatu rangkaian hanya ada 1 nilai sentral
Terdapat tiga ukuran tendensi sentral yang sering digunakan, yaitu
mean (rata- rata hitung/rata-rata aritmetika), median, modus. (Umami,
2021)

2. Ukuran Tendensi Sentral


a. Mean
Mean adalah suatu nilai dalam kumpulan atau serangkaian data yang
data mewakili kumpulan data atau rangkaian data tersebut. Mean
dihitung dengan menjumlahkan semua nilai data pengamatan
kemudian dibagi dengan banyaknya data. (Maizar et al., 2022)

Mean = (setiap data dikalikan dengan frekuensinya kemudian


dijumlahkan lalu dibagi dengan banyaknya data )
2
Keterangan :
Ʃ : Lambang penjumlahan total
X : Nilai rata-rata sampel
fi : Frekuensi data ke-i
n : Banyaknya data

b. Median
Median adalah suatu data yang ada ditengah dari serangkaian data
baik data tidak dikelompokkan maupun data dikelompokkan.
(Sunyoto, 2013). Median dari sekelompok data adalah nilai yang
letaknya tepat ditengah-tengah data setelah diurutkan. Apabila
banyaknya data (n) ganjil, maka median terletak tepat ditengah
kumpulan data tersebut, sedangkan bila banyaknya data (n) genap,
maka median diperoleh dengan cara menjumlahkan dua data ditengah
–tengahnya kemudian dibagi dua. (Maizar et al., 2022)
Langkah-langkah untuk menentukan nilai median adalah sebagai
berikut :
1) Susun atau urutkan data dari yang terkecil sampai terbesar dan
sebaliknya.
2) Tentukan posisi mediannya.
3) Tentukan nilai mediannya.

Menghitung Media data yang dikelompokkan


1) Menentukan letak median, L Med = n/2
2) Menghitung nilai median (Med)

Keterangan :
Lo : Batas bawah kelas median
LMed : Letak median
Fc : Frekuensi komulatif kelas sebelumnya
Fm : Frekuensi absolut kelas median
c : panjang kelas median
n : banyaknya data
3
c. Modus
Modus adalah nilai yang sering muncul di dalam suatu seri
pengamatan atau sekumpulan data dari hasil pengukuran.
(Hermawanto, 2010). Untuk data kuantitatif modus merupakan nilai
yang paling sering muncul dan untuk data kualitatif modus
menunjukkan sifat atau keadaan yang paling banyak terjadi. Dengan
demikian serangkaian data mungkin tidak mempunyai modus, satu
modus, dua modus atau lebih. (Maizar et al., 2022)
1) Modus Data Tunggal
Dalam data tunggal, modus dapat dibatasi sebagai nilai variabel
yang mempunyai frekuensi tertinggi dalam distribusi. Cara
menentukan modus data tunggal yakni dengan mengamati data
yang paling sering muncul.
Contoh modus data tunggal:
Berapakah modus dari data berikut : 1, 2, 2, 4, 4, 4, 5, 6, 7, 8, 9.
Jawab:
Modus= 4 , karena angka 4 muncul paling banyak yaitu 3 kali.
2) Modus Data Kelompok
Untuk data kualitatif yang telah disusun dalam tabel distribusi
frekuensi (data berkelompok), modusnya dapat ditentukan dengan
rumus:

Lo : Batas bawah kelas modus


d1 : Selisih frekuensi kelas modus dengan frekuensi kelas
sebelumnya
d2 : Selisih frekuensi kelas modus dengan frekuensi kelas
sesudahnya
c : Panjang kelas modus
4

Cara menghitung modus data berkelompok :


Kelas Interval F
1 25 – 34 3
2 35 – 44 4
3 45 – 54 9
4 55 – 64 17
5 65 – 74 23
6 75 – 84 12
7 85 – 94 2

Ʃ 70

Maka nilai modus adalah


Letak modus dikelas ke 5 yaitu nilai yang sering muncul (Frekuensi
tertinggi)

B. Probabilitas

1. Definisi
Probabilitas adalah suatu nilai yang digunakan untuk mengukur
tingkat terjadinya suatu kejadian yang acak. Kata probabilitas itu sendiri
sering disebut dengan peluang atau kemungkinan. Probabilitas secara
umum merupakan peluang bahwa sesuatu akan terjadi (Susanti, 2014).
Dalam mempelajari probabilitas, ada tiga kata kunci yang harus
diketahui yaitu eksperimen, hasil (outcome) dan kejadian atau peristiwa
(event).
Probabilitas biasanya dinyatakan dengan bilangan desimal (seperti
0,50, 0,20 atau 0,89) atau bilangan pecahan seperti 5/100, 20/100,
75/100. Nilai dari probabilitas berkisar antara 0 sampai dengan 1. Jika
semakin dekat nilai probabilitas ke nilai 0, maka semakin kecil juga
kemungkinan suatu kejadian akan terjadi. Jika semakin dekat nilai
5
probabilitas ke nilai 1, maka semakin besar peluang suatu kejadian akan
terjadi.
Terdapat dua prosedur penting untuk menentukan probabilitas dari
suatu kejadian (Spiegel, Schiller, & Srinivasan, 2004).
a. Metode Klasik
Jika suatu kejadian dapat terjadi dalam h cara yang berbeda dari
total n cara yang mungkin, maka probabilitas dari kejadian tersebut
adalah h/n.
Contoh: Probabilitas munculnya kepala ketika sebuah koin
dilemparkan sekali. Koin mempunyai dua kemungkinan sama besar,
yaitu kepala dan ekor (dengan asumsi koin ideal, koin tidak
menggelinding atau berdiri tegak). Maka probabilitas dari munculnya
kepala adalah satu cara dari dua cara tersebut adalah ½.
b. Metode Frekuensi
Jika setelah suatu eksperimen diulang n kali, dimana n sangat
besar, terlihat bahwa suatu kejadian terjadi sebanyak h kali, maka
probabilitas dari kejadian tersebut adalah h/n. Ini juga disebut sebagai
probabilitas empiris dari kejadian tersebut. Contoh: Jika kita
melempar sebuah koin sebanyak 1000 kali dan kepala muncul
sebanyak 532 kali, maka probabilitas kemunculan kepala adalah
532/1000 = 0,532.
Baik metode klasik maupun metode frekuensi, keduanya
memiliki kelemahan besar, yang pertama karena kata-kata
“kemungkinan yang sama besar” dan yang kedua kata-kata “yang
sangat besar” memiliki arti yang tidak jelas. Karena kesulitan-
kesulitan ini, para ahli matematika terpaksa menggunakan pendekatan
aksiomatik dalam menghitung probabilitas.

2. Permutasi Kombinasi
a. Permutasi
Permutasi adalah suatu susunan yang dapat dibentuk dari suatu
kumpulan objek yang diambil sebagian atau seluruhnya dengan
memperhatikan urutan.
Rumus:
6
Keterangan:
𝑃 : Notasi Permutasi

𝑛 : Banyaknnya data

� : Jumlah data yang harus

dipilih

! : Faktorial (Hasil perkalian antara bilangan bulat positif yang

kurang dariatau sama dengan ��)

Jenis-jenis permutasi

1) Permutasi dari unsur-unsur yang berbeda


Misalkan kita akan menyusun 3 huruf yang diambil dari huruf-
huruf A, B, dan C maka susunan yang dapat kita bentuk adalah:

Sehingga terdapat 6 susunan yang dapat kita buat. Atau kita dapat
mencarinya dengan cara mendaftar, banyak huruf yang bisa kita
pilih untuk huruf pertama adalah 3. Sedangkan, untuk huruf kedua
kita bisa memilih 2 huruf (ingat kita sudah menggunakan satu huruf
untuk huruf pertama). Sehingga banyak susunan huruf yang dapat
dibuat adalah:
3 x 2 = 6 susunan yang berbeda.
2) Permutasi yang memuat beberapa unsur yang sama

Banyaknya permutasi n unsur yang memuat �1, �2, �3, … �𝑛 unsur


yang sama (�1 + �2 + �3 + … + �𝑛 < ��) dapat ditentukan dengan:
𝑃= ��!
7
�1! �2! �3! … ���!

3) Permutasi Siklis
Permutasi siklis adalah susunan unsur-unsur yang membentuk
lingkaran dengan memperhatikan urutannya. Misalkan tersedia n
unsur yang berbeda, banyaknya permutasi siklis dari n unsur dapat
ditentukan dengan:
𝑃(��������) = (𝑛 − 1)!

4) Permutasi berulang
Misalkan tersedia n unsur yang berbeda, banyak permutasi r
unsur yang diambil dari unsur yang tersedia (dengan tiap unsur
yang tersedia boleh beru lang) sama dengan:
𝑃 (berulang) = ��r
b. Kombinasi
Kombinasi adalah menggabungkan beberapa objek dari suatu
kumpulan tanpamemperhatikan urutannya.
Rumus:

Keterangan:
𝐶 : Notasi kombinasi

𝑛 : Banyaknnya data

� : Jumlah data yang harus

dipilih

! : Faktorial (Hasil perkalian antara bilangan bulat positif yang


kurang dariatau sama dengan ��)

3. Distribusi Probabilitas
8
Distribusi probabilitas adalah suatu daftar yang disusun berdasarkan
probabilitas dari peristiwa-peristiwa bersangkutan. Frekuensi dari
distribusi itu diperoleh melalui perhitungan-perhitungan, distribusi
probabilitas dapat puladiartikan sebagai distribusi yang frekuensinya
diperoleh secara matematis (perhitungan) (Hasan, 2001:44)

a. Distribusi Normal
Distribusi normal disebut juga “Gausian distribution” adalah salah satu
distribusi kemungkinan teoritis dengan variabel random sinambungan.
Distribusi ini berbeda dengan distribusi poisson dan binomial yang
bervariabel random diskrit (Dajan, 1986). Suatu peubah acak kontinyu
X yang distribusinya berbentuk lonceng. Persamaan matematika
distribusi peluang peubah normal kontinyu bergantung pada dua
parameter µ dan σ yaitu rataan dan simpangan bakunya. Jadi fungsi

pada X akan dinyatakan dengan n( x;µ,σ ). Maka:


( )
f ( x;µ,σ ) =
Dengan:
µ = mean σ = standar deviasi
π = 3,14 e = 2,71828
b. Distribusi Binomial
Percobaan Bernoulli yang menghasilkan kejadian sukses dengan
peluang p dan kejadian gagal dengan peluang q = 1 – p (Walpole,
2012:145). Maka distribusi probabilitas variabel random binomial X.
Yaitu banyaknya kejadian sukses dalam npercobaan yang independen
adalah:
𝑛
B (x;n,p) ()

Dengan:
x = banyaknya peristiwa sukses n = banyaknya percobaan
p = probabilitas peristiwa sukses q = 1 - p = probabilitas gagal

Anda mungkin juga menyukai