Anda di halaman 1dari 12

Jurnal Konstruksi ISSN : 2085-8744

UNSWAGATI CIREBON
JURNAL KONSTRUKSI
ANALISIS STRUKTUR PEMBANGUNAN RUMAH SUSUN SEWA
KABUPATEN SUKOHARJO PROVINSI JAWA TENGAH

Febriansyah Hikmawan*, Arief Firmanto**

*) Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Swadaya Gunung jati Cirebon
**) Staf Pengajar pada Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Swadaya Gunung Jati Cirebon

ABSTRAK
Pembangunan Rumah Susun Sewa Kabupaten Sukoharjo Provinsi Jawa Tengah, adalah
untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat di Kabupaten Sukoharjo. Untuk keselamatan
pekerja proses perencanaan harus sesuai SNI yang terbaru yakni SNI 2847:2013 tentang
persyaratan beton struktural untuk bangunan gedung SNI 1727:2013 tentang pembebanan
minimum,selain itu untuk rekayasa gempa mengunakan SNI 1726:2012.
Penelitian ini di fokuskan pada kelayakan struktur pembangunan rumah susun sewa
kabupaten sukoharjo provinsi jawa tengah dengan tinggi 12,65 m dan luas bangunan 452,725 m2.
Perhitungan analisa struktur mengunakan soffwareEtabs v.9.6.0 dan perhitungan manual. Dari
hasil analisa dimensi penampang struktuk yang di gunakan di pembangunan rumah susun sewa
kabupaten sukoharjo provinsi jawa tengah di simpulkan layak.
Kata kunci : SNI 2847:2013, SNI 1727:2013,SNI 1726:2012, Etabs v 9.6.0

ABSTRACT
The Construction of Sukoharjo Regency Flats in Central Java Province is to improve the
welfare of the people in Sukoharjo Regency. For the safety of workers the planning process must
comply with the most recent SNI namely SNI 2847: 2013 concerning structural concrete
requirements for building buildings SNI 1727: 2013 concerning minimum loading, in addition to
earthquake engineering using SNI 1726: 2012.
This research is focused on the feasibility of the structure of the construction of rental
apartments in the district of Sukoharjo, Central Java Province with a height of 12.65 m and a
building area of 452.725 m2. Calculation of structural analysis using soffwareEtabs v.9.6.0 and
manual calculations. From the analysis of the structural cross-sectional dimensions used in the
construction of rental apartments in the district of Sukoharjo, Central Java Province, it is
concluded that it is feasible.
Keywords : SNI 2847: 2013, SNI 1727: 2013, SNI 1726: 2012, Etabs v 9.6.

Jurnal Konstruksi, Vol. IX, No. 1, Januari 2020 | 13


Jurnal Konstruksi ISSN : 2085-8744
UNSWAGATI CIREBON
I. PENDAHULUAN mempunyai kemampuan menampung warga
A. LATAR BELAKANG dalam jumlah besar namun hanya
Dalam UU No.16/1985 Tentang
memanfaatkan lahan yang relatif sedikit.
Rumah Susun, 1985 Bab 1 pasal 1 tertulis
bahwa rumah susun adalah bangunan gedung
bertingkat yang terbagi dalam bagian-bagian B. FOKUS MASALAH
yang distrukturkan secara fungsional dalam Pada penelitian ini difokuskan
arah horisontal maupun vertikal yang terbagi untuk Menganalisis Struktur Beton
dalam satusatuan masing-masing jelas Bertulang Pembangunan Rumah Susun
batasannya, ukuran dan luasnya, dan Sewa Kab. Sukoharjo Provinsi Jawa
satuan/unit yang masing-masing Tengah.
dimanfaatkan secara terpisah terutama untuk
tempat hunian, yang dilengkapi dengan C. RUMUSAN MASALAH
bagian bersama, benda bersama dan tanah Berdasarkan uraian di atas, maka
bersama. Jadi rumah susun merupakan suatu dapat diidentifikasi rumusan masalah sebagai
pengertian yuridis arti bangunan gedung berikut :
bertingkat yang senantiasa mengandung 1. Bagaimana kelayakan Struktur Beton
sistem kepemilikan perseorangan dan hak Bertulang Pembangunan Rumah Susun
bersama, yang penggunaannya bersifat Sewa Kab. Sukoharjo Provinsi Jawa
hunian atau bukan hunian. Secara mandiri Tengah ?
ataupun terpadu sebagai satu kesatuan sistem 2. Bagaimana menganalisis dimensi maupun
pembangunan. penulangan plat, balok, kolom dan
Tingkat perkembangan Kabupaten pondasi menggunakan Beton Bertulang
Sukoharjo mengalami akselerasi yang cukup Pembangunan Rumah Susun Sewa Kab.
signifikan. Perkembangan tersebut diikuti Sukoharjo Provinsi Jawa Tengah ?
dengan pertambahan penduduk yang semakin 3. Bagaimana analisis Gaya Gempa
meningkat. Oleh karena itu, Pemerintah Pembangunan Rumah Susun Sewa Kab.
Kabupaten Sukoharjo berusaha untuk Sukoharjo Provinsi Jawa Tengah ?
memenuhi kebutuhan masyarakat yang 4. Bagaimana Menghitung Rencana
meliputi sandang, pangan, dan papan dengan Anggaran Biaya (RAB) Struktur ?
tujuan untuk meningkatkan kesejahteraan
masyarakat di Kabupaten Sukoharjo. Hal ini D. IDENTIFIKASI MASALAH
dilakukan sebagai salah satu wujud nyata Identifikasi masalah ini di fokuskan
komitmen Pemerintah Kabupaten Sukoharjo untuk menganalisis struktur Beton Bertulang
terhadap masyarakat di Kabupaten tersebut. Pembangunan Rumah Susun Sewa Kab.
Wujud riil dari komitmen tersebut adalah Sukoharjo Provinsi Jawa Tengah dengan
dengan dibangunnya Rumah Susun program analisis struktural ETABS dan
Sederhana Sewa (rusunawa) yang manual apakah srukturnya aman atau tidak.

Jurnal Konstruksi, Vol. IX, No. 1, Januari 2020 | 14


Febriansyah Hikmawan, Arief Firmanto
a) Untuk mengetahui pembebanan pada
Pembangunan Rumah Susun Sewa
E. BATASAN MASALAH Kab. Sukoharjo Provinsi Jawa Tengah.
Dalam skripsi dengan judul b) Untuk mengetahui detail dimensi, plat,
“Analisis Struktur Pembangunan Rumah balok, kolom dan pondasi Beton
Susun Sewa Kab. Sukoharjo Provinsi Bertulang yang akan digunakan dalam
Jawa Tengah” akan menjelaskan perencanaan Pembangunan Rumah
permasalahan yang ada pada daerah kajian, Susun Sewa Kab. Sukoharjo Provinsi
sehingga dicarikan solusi pada permasalahan Jawa Tengah.
tersebut. Maka dari itu perlu adanya batasan c) Memberikan gambaran pada
penulisan agar skripsi ini terarah dan Pembangunan Rumah Susun Sewa
terencana, maka penulis membuat suatu Kab. Sukoharjo Provinsi Jawa Tengah
batasan masalah, meliputi : yang baru setelah dilakukan analisis.
1. Hanya menganalisis kontruksi Beton 2. Tujuan
Bertulang Pembangunan Rumah Susun a) Dapat menganalisis pembebanan pada
Sewa Kab. Sukoharjo Provinsi Jawa Pembangunan Rumah Susun Sewa
Tengah sesuai dengan SNI 2847 – 2013 Kab. Sukoharjo Provinsi Jawa Tengah
tentang Persyaratan beton struktural untuk dengan menggunakan peraturan SNI
bangunan gedung, PPPURG 1987 dan 2847-2013, SNI 1727-2013.
SNI 1727 – 2013 tentang Beban b) Dapat menghitung detail dimensi, plat,
minimum untuk perencanaan bangunan balok, kolom dan pondasi yang akan
gedung dan struktur lain. digunakan dalam perencanaan
2. Untuk ketahanan gempa menggunakan Pembangunan Rumah Susun Sewa
metode Statik Ekivalen yang mengacu Kab. Sukoharjo Provinsi Jawa Tengah.
kepada SNI 1726 - 2012 tentang tata cara c) Dapat menganalisis gaya gempa yang
perencanaan ketahanan gempa untuk terjadi sesuai SNI 1726-2012.
struktur bangunan gedung dan non d) Dapat menganalisis gambar struktur
gedung. Beton Bertulang pada Pembangunan
3. Akan dianalisa menggunakan software Rumah Susun Sewa Kab. Sukoharjo
ETABS dan manual. Provinsi Jawa Tengah.
4. Mengvisualisasikan melalui
penggambaran 2D dan 3D. II. KAJIAN PUSTAKA DAN LANDASAN
5. Hanya Menghitung Rencana Anggaran TEORI
Biaya (RAB) Struktur. A. Kajian Pustaka
1. Penelitian Yang Telah Dilakukan
F. MAKSUD DAN TUJUAN Sebelumnya
1. Maksud Pertama, Penelitian yang
dilakukan oleh Zaenal Bustomi (2017)

Jurnal Konstruksi, Vol. IX, No. 1, Januari 2020 | 15


Analisis Struktur Pembangunan Rumah Susun Sewa Kabupaten Sukoharjo Provinsi Jawa Tengah
melakukan Analisis Struktur Ruko Soho Struktur dan komponen
Park Cirebon Menggunakan Struktur struktur harus didesain agar
Beton SNI 2013. Judul buku yaitu mempunyai kekuatan desain disemua
Analisis Perencanaan Struktur Ruko penampang paling sedikit sama dengan
Soho Park Cirebon Menggunakan kekuatan perlu yang dihitung untuk
Struktur Beton SNI 2013. Permasalahan beban dan gaya terfaktor dalam
yang dihadapi berupa sebuah gedung kombinasi sedimikian rupa seperti
perkantoran 3 lantai yang digunakan ditetapkan dalam standar ini. (SNI
sturuktur beton dalam perencanaanya. 2847 – 2013 Pasal 9.1.1).
b. Kuat Perlu
Kedua, Penelitian yang dilakukan
Kekuatan perlu U harus paling
oleh Aries Saputra (2017) melakukan
tidak sama dengan pengaruh beban
Analisis Pembangunan Struktur Rumah
terfaktor dalam persamaan atau
Sakit Permata Cirebon. Judul buku yaitu
kombinasi berikut:
Analisis Struktur Rumah Sakit
1) 1,4D
Permata Cirebon. Permasalahan yang
2) 1,2D + 1,6L + 0,5 (𝐿𝑟 atau R)
dihadapi berupa sebuah gedung rumah
sakit 3 lantai yang akan direncanakan 3) 1,2D + 1,6L (𝐿𝑟 atau R) + (1,0L

dengan struktur beton. atau 0,5W)


4) 1,2D + 1,0W + 1,0L + 0,5 (𝐿𝑟 atau
B. Landasan Teori
R)
1. Bangunan Gedung
5) 1,2D + 1,0E +1,0L
Bangunan gedung adalah wujud 6) 0,9D + 1,0W
fisik hasil pekerjaan konstruksi yang 7) 0,9D + 1,0E
menyatu dengan tempat kedudukannya, c. Kuat Desain
sebagian atau seluruhnya berada di atas 1) Faktor Reduksi Kekuatan
dan/atau di dalam tanah dan/atau air, yang Ketidakpastian suatu bahan
berfungsi sebagai tempat manusia terhadap pembebanan pada komponen
melakukan kegiatannya, baik untuk struktur dianggap sebagai faktor
hunian atau tempat tinggal, kegiatan reduksi kekuatan, yang nilainya
keagamaan, kegiatan usaha, kegiatan ditentukan menurut pasal 9.3.2 SNI
sosial, budaya, maupun kegiatan khusus. 2847-2013 sebagai berikut :
(Undang-Undang Republik Indonesia No. - Reduksi Lentur (Bending) = 0,90
28 tahun 2002 Pasal 1 Ayat 1 tentang - Reduksi Geser (Shear) = 0,75
Bangunan Gedung). - Tekan – Spiral (Spiral) = 0,75

2. Dasar Perancangan Struktur - Tekan – Tied (Tied) = 0,75


a. Persyaratan Kekauan dan Kemampuan 2) Efektivitas Penampang
Layan Pada struktur beton pengaruh
keretakan beton harus diperhitungkan

Jurnal Konstruksi, Vol. IX, No. 1, Januari 2020 | 16


Febriansyah Hikmawan, Arief Firmanto
terhadap kekauannya. Maka momen  Jika ρada> ρmaks, digunakan tulangan
inersia penampang struktur dapat rangkap
ditentukan sebesar momen inersia As =ρmaks.b.d
penampang utuh dikalikan dengan Assisa =ρsisa.b.d
presentase efektifitas penampang Jarak tulangan pokok (di ambil b= 1
berdasarkan SNI Beton 2847-2013 meter){ Jarak tulangan.= 1000/(As/(1/4
Pasal 10.10.4.1 sebagai berikut : d2)}
- Balok = 0,35 Ig Apabila tulangan rangkap tidak dapat
- Kolom = 0,70 Ig dipasang, dicoba dengan menaikan mutu
- Dinding Struktural = 0,35 Ig beton fc’ atau mutu baja fy, atau tebal

- Pelat = 0,25 Ig pelat ditambah.


b. Balok

3. Dasar perhitungan Balok dapat didefinisikan

a. Pelat sebagai sala satu dari elemen

1. Perhitungan Momen Pelat struktur portal dengan bentang yan


arahnya horizontal. (Ali Asroni,
Tabel 2.1 Momen Pelat berdasarkan PBI 1997
2010)
c. Kolom
1. Penentuan dimensi kolom

Penentuan dimensi kolom


dilakukan berdasarkan beban aksial
yang bekerja pada kolom tersebut.
2. Menentukan tulangan (As) arah x dan y

0,8fy -
2
Mu
( 0,8fy )2 - 4( 0,4704 fy ) ( 2 )  Untuk komponen struktur
f'c bd
r = dengan tulangan spiral (SNI
fy 2
2 x ( 0,4704 ) 2847–2013 subpasal 10.3.6.1)
f 'c
𝛷𝑃𝑛 (max) =
√fc′
ρ𝑚𝑖𝑛 = 0,85𝛷 [0,85𝑓𝑐′ (𝐴𝑔 − 𝐴𝑠𝑡 ) +
4. fy
𝑓𝑦 𝐴𝑠𝑡 ]
0,85 f'c b 600
r maks = 0,75 fy 600 + fy  Untuk komponen struktur
dengan tulangan pengikat (SNI
Rasio baja-tulangan harus memenuhi : 2847–2013 subpasal 10.3.6.2)
 ρmin ≤ ρada≤ ρmaks (digunakan pada 𝛷𝑃𝑛 (max) =
perhitungan balok dan pelat), maka 0,80𝛷 [0,85𝑓𝑐′ (𝐴𝑔 − 𝐴𝑠𝑡 ) +
digunakan ρ = ρadadan As =ρada.b.d
𝑓𝑦 𝐴𝑠𝑡 ]
 Jika ρada< ρmin,maka digunakan ρ =
2. Tulangan longitudinal /
ρmindan As =ρmin.b.d
memanjang

Jurnal Konstruksi, Vol. IX, No. 1, Januari 2020 | 17


Analisis Struktur Pembangunan Rumah Susun Sewa Kabupaten Sukoharjo Provinsi Jawa Tengah
Tulangan longitudinal A. METODE PENELITIAN
pada kolom harus memenuhi 1. Metode penelitian yang di gunakan
ketentuan yang terdapat pada Metode Penelitian yang
(SNI 2847-2013 subpasal digunakan yaitu metode kuantitatif dan
21.6.3) kualitatif, pengertiannya sebagai berikut :
a. Metode kuantitatif yaitu metode yang
 Luas tulangan memanjang,
dilakukan dengan mengumpulkan dan
𝐴𝑠𝑡 tidak boleh kurang dari
mempelajari literatur yang berkaitan
0,01Ag atau lebih dari
dengan perencanaan.
0,06Ag
b. Metode kualitatif adalah metode yang
dilakukan dengan mengumpulkan data
 Pada kolom dengan
yang akan digunakan sebagai data
sengkang tertutup bulat,
dalam obyek.
jumlah batang tulangan
longitudinal minimum MULAI
harus enam.
3. Tulangan transversal
IDENTIFIKASI
Jumlah tulangan
transversal yang diisyaratkan
dalam (a) atau (b), (SNI 2847- PENGUMPULAN DATA
1. Peraturan SNI Terbaru
2013 subpasal 21.6.4) 2. Data Teknis Rusun
Sewa Kab. Sukoharjo
Provinsi Jawa Tengah
 Rasio volume tulangan spiral
atau sengkang bulat tidak
boleh kurang dari, 𝜌𝑠 =
𝑓′ ANALISIS STRUKTUR
0,12 (𝑓𝑐 ) Analisis Struktur Sesuai Standar
𝑦
Nasional Indonesia 2013
(ETABS dan menghitung
 Luas penampang total manual)
tulangan sengkang persegi
𝐴𝑠ℎ tidak boleh kurang dari, TIDAK
𝑠𝑏𝑐 .𝑓𝑐′ 𝐴𝑔 PENGECEKAN
𝐴𝑠ℎ = 0,3 ( 𝑓𝑦
) . (𝐴 − HASIL
𝑐
ANALISIS
1) Dan 𝐴𝑠ℎ = YA

𝑠𝑏𝑐 .𝑓𝑐′ HASIL ANALISIS DAN


0,09 ( 𝑓𝑦
)
DESAIN
III. METODE DAN OBJEK PENELITIAN
RAB

SELESAI

Jurnal Konstruksi, Vol. IX, No. 1, Januari 2020 | 18


Febriansyah Hikmawan, Arief Firmanto
dari kamera yang digunakan untuk
Gambar 3.1. Kerangka Alur Penelitian membantu pembuatan skripsi.

2. Data Sekunder merupakan data yang


mendukung data primer. Data yang
2. Teknik Pengumpulan Data
ditambahkan atau pelengkap yang bisa
Dalam penelitian ini, data-data
didapat dari studi pustaka dan literatur
yang didapat/diperoleh penulis dengan
- literatur yang berkaitan dengan
cara sebagai berikut :
penelitian.
1. Data Primer merupakan data yang
B. LOKASI PENELITIAN
diperoleh langsung dari konsultan,
1. Lokasi Penelitian
berupa hasil wawancara, data primer
Lokasi Penelitian Pembangunan
akan menjadi sumber data utama
Rumah Susun Sewa Kab. Sukoharjo
dalam penelitian. Dalam mendapatkan
Provinsi Jawa Tengah terletak di Jalan
data primer, dapat dilakukan dengan
Raya Mlinjo, DK Talang Abang, Kel
cara sebagai berikut :
Sanggrahan, Kec Grogol, Kab Sukoharjo
a. Wawancara
Provinsi Jawa Tengah :
Teknik pengumpulan data
melalui tanya jawab langsung
dengan konsultan untuk
mendapatkan informasi-informasi
tambahan yang berkaitan dengan
perencanaan pembangunan gedung.
b. Observasi
Mengamati secara langsung
kondisi dilapangan mengenai
proyek pembangunan untuk melihat Gambar 3.2 Lokasi Pembangunan Rumah Susun
Sewa Kab. Sukoharjo Provinsi Jawa Tengah
lebih dekat kegiatan yang
IV. PEMBAHASAN
dilakukan.
Kegiatan observasi dapat
A. Data Teknis Gedung
1. Permodelan Struktur
dijadikan suatu gambaran dan
Permodelan struktur dilakukan dengan
dijadikan pertimbangan dalam
program ETABS v.9.5.0 (Extended Three-
perencanaan desain bangunan.
Dimensinal Anaysis of Building System). Seperti
c. Dokumentasi
terlihat pada gambar berikut :
Pengumpulan data meliputi
gambar – gambar atau dokumentasi
yang direncanakan oleh penulis
pada objek yang diteliti.
Dokumentasi tersebut didapatkan

Jurnal Konstruksi, Vol. IX, No. 1, Januari 2020 | 19


Analisis Struktur Pembangunan Rumah Susun Sewa Kabupaten Sukoharjo Provinsi Jawa Tengah

Gambar 4.1 Model Struktur Rumah Susun Sewa


Kab. Sukoharjo Provinsi Jawa Tengah

2. Spesifikasi Material B. Komponen Struktur yang Ditinjau


a. Beton Peninjauan Komponen Struktur
diklasifikasikan berdasarkan dimensi
penampang, jumlah tulangan (as pakai),
dan beban yang bekerja pada struktur
tersebut. Berikut merupakan contoh
struktur balok yang ditinjau:

b. Baja Tulangan

3. Dimensi Struktur

Gambar 4.2 Balok yang ditinjau

Jurnal Konstruksi, Vol. IX, No. 1, Januari 2020 | 20


Febriansyah Hikmawan, Arief Firmanto
C. Pembebanan 3. Beban Gempa
1. Beban Mati Berdasarkan Pasal 4.1.2 SNI
Beban mati ialah berat dari 1726-2012 disebutkan bahwa gedung
semua bagian dari suatu gedung yang apartemen/rumah susun termasuk dalam
bersifat tetap, termasuk segala unsur katagori resiko II dengan faktor
tambahan, penyelesaian-penyelesaian, keutamaan gempa (𝐼𝑒 ) sebesar 1,0.
mesin-mesin serta peralatan tetap yang
merupakan bagian yang tak terpisahkan
dari gedung tersebut. (PPPURG 1987)
Tabel 4.3 Berat Sendiri Bahan Bangunan

Gambar 4.5 Percepatan Gempa Puskim.pu.go.id


- Nilai N-SPT = 19,25
- Kelas Situs = Sedang (SD)
- Desain Seismik= Desain Seismik D
- Sistem Struktur = SRMK

2. Beban Hidup - Periode Struktur (Ta) = 0,457 detik

Beban hidup yang bekerja pada - Metode Analisa = Respon Spektrum

lantai bangunan tergantung dari fungsi - Tipe Respon Spektrum = SRSS


ruang yang digunakan. Besarnya beban
4. Beban Angin
hidup lantai bangunan menurut tabel 4-1
Beban angin yang digunakan
SNI 1727-2013 tentang beban minimum
dalam desain Sistem Penahan Beban
untuk perancangan bangunan gedung
Angin Utama (SPBAU) harus didesain
dan struktur lain adalah sebagai berikut:
Tabel 4.4 Beban Hidup dengan beban angin desain minimun
untuk bangunan gedung tertutup atau
tertutup sebagian tidak boleh kecil dari
16 lb/ft2 (0,77 kN/m2) dikalikan dengan
luas dinding bangunan gedung dan
8lb/ft2 (0,38 kN/m2) dikalikan dengan
luas atap bangunan gedung yang
terproyeksi pada bidang vertikal tegak
lurus terhadap angin yang diasumsikan.

D. Hasil Analisa
1. Analisa Struktur

Jurnal Konstruksi, Vol. IX, No. 1, Januari 2020 | 21


Analisis Struktur Pembangunan Rumah Susun Sewa Kabupaten Sukoharjo Provinsi Jawa Tengah
Perhitungan analisa struktur
dilakukan dengan mengkomparasikan V. KESIMPULAN DAN SARAN
hasil dari perhitngan manual dan hasil A. Kesimpulan
output Etabs. Berikut hasil analisa yang Pada perancangan yang telah dilakukan
didapat : dengan berdasarkan Pedoman Perancangan
Pembebanan Untuk Rumah dan Gedung
Tabel 4.6 Perbandingan Hasil analisa Pelat (PPURG-1987), Tata Cara Perencanaan Gempa
untuk Struktur Bangunan Gedung dan Non
Gedung (SNI 1726-2012), Persyaratan Beban
Minimum untuk Perancangan Bangunan Gedung
dan Struktur Lain (SNI-1727-2013) dan
Persyaratan Beton Struktural untuk Bangunan
Gedung (SNI-2847-2013), dapat diambil
kesimpulan dari hasil analisa sebagai berikut:
Tabel 4.7 Perbandingan Hasil analisa Kolom
1. Penggunaan dimensi penampang seperti
pelat, balok, kolom, pilecap dan tie beam
dalam perancangan struktur disesuaikan
dengan penggunaan dimensi yang dipakai di
lapangan. Dari hasil analisa kekuatan dimensi
penampang, penggunaan semua dimensi
komponen struktur yang dipakai di lapangan
disimpulkan layak menerima beban-beban
yang bekerja. Untuk daftar dimensi
komponen struktur dapat dilihat pada Bab 4.
2. Perhitungan kebutuhan tulangan (As perlu)
Tabel 4.8 Perbandingan Hasil analisa Balok
seperti pada balok, kolom, pilecap, didapat
kesimpulan bahwa penggunaan tulangan
yang dipakai dilapangan/proyek mampu
menahan beban yang direncanakan.
Anggapan tersebut dibuktikan oleh hasil dari
analisa yang menunjukan As perlu hasil
perhitungan lebih kecil dari As yang
digunakan di lapangan.
3. Pemilihan 4 buah pancang persegi
berdimensi 25 x 25 cm dalam satu titik
pondasi disimpulkan mampu menahan beban
maksimal (Pu) yang dihasilkan dari struktur
gedung. Untuk kedalaman tiang pancang

Jurnal Konstruksi, Vol. IX, No. 1, Januari 2020 | 22


Febriansyah Hikmawan, Arief Firmanto
direncanakan sesuai dengan kedalaman tanah dimensi struktur dan As minimal hasil
keras dengan Qc > 250 kg/cm² sehingga perhitungan, maka dapat disimpulkan bahwa
didapat kedalaman 15 meter dari permukaan komponen struktur yang ditinjau mengalami
tanah. Perhitungan pondasi dalam penulisan ketidaklayakan struktur
terdapat pada lampiran serta pada bab 4.
4. Setelah Dianalisa dan dihitung Jumlah Daftar Pustaka
Rencana Anggaran Biaya (RAB) untuk Anonim, 1985. Undang-Undang Republik
Struktur nya saja sebesar Rp. 2.781.291.383 ( Indonesia No. 16 Tahun 1985
Dua Miliar Tujuh Ratus Delapan Puluh Satu tentang Rumah Susun Bab 1 Pasal 1.
Juta Dua Ratus Sembilan Puluh Satu Ribu
Anonim, 2002. Undang-Undang Republik
Tiga Ratus Delapan Puluh Tiga Rupiah ).
Indonesia No. 28 tahun 2002 Pasal 1
Ayat 1 tentang Bangunan Gedung.
B. Saran
1. Perlu memahami terlebih dahulu dasar Anonim, 2005. Peraturan Pemerintah Republik
peraturan yang berlaku Sebelum melakukan Indonesia No. 36 Tahun 2005
suatu perencanaan & perancangan struktur. tentang Bangunan Gedung.
2. Dalam melakukan input data pada progam Asroni, Ali. 2010. Kolom Fondasi & Balok T
ETABS hendaknya dilakukan dengan sangat Beton Bertulang. Graha Ilmu,
teliti karena perhitungan kekuatan struktur Yogyakarta.
dihasilkan secara otomatis oleh program
Asroni, Ali. 2014. Teori dan Desain Balok Plat
ETABS. Karena itu jika ada kesalahan dalam
Beton Bertulang Berdasarkan SNI
hasil output maka sulit untuk dikoreksi
2847–2013. Universitas
penyebab kesalahannya.
Muhammadiyah Press, Surakarta.
3. Dimensi struktur yang digunakan dalam
perancangan harus disesuaikan dengan Bustomi, Zaenal. 2017. Skripsi, Analisis
dimensi struktur yang dipakai dilapangan. Struktur Ruko Soho Park Cirebon
Jika dalam analisa, penggunaan dimensi yang Menggunakan Struktur Beton SNI
dipakai dilapangan penampangnya terlalu 2013. Universitas Swadaya Gunung
kecil atau tidak mampu menopang beban Jati, Cirebon.
yang bekerja maka dapat di desain ulang
Departemen Pekerjaan Umum. 1987. Pedoman
dengan memperbesar ukuran dimensi.
Perencanaan Pembebanan Indonesia
4. Untuk menganalisa kebutuhan tulangan pada
Untuk Rumah dan Gedung
komponen struktur, perlu diketahui terlebih
(PPPURG–1987). Yayasan Badan
dahulu As tulangan yang pakai di lapangan.
Penerbit PU, Jakarta.
Dalam perencanaan, As rencana harus lebih
Dipohusodo, Istimawan. 1996. Struktur Beton
besar dari As minimal atau As𝑛 > As𝑚𝑖𝑛 .
Bertulang. PT. Gramedia Pustaka
5. Jika setelah dianalisa dimensi struktur dan As
Utama, Jakarta.
pakai dilapangan ternyata lebih kecil dari

Jurnal Konstruksi, Vol. IX, No. 1, Januari 2020 | 23


Analisis Struktur Pembangunan Rumah Susun Sewa Kabupaten Sukoharjo Provinsi Jawa Tengah
Harjawinata, Jeffri. 2014. Teori Mengenai Riza, Muhammad M. 2011. Aplikasi
Struktur Atas. Jakarta. Perencanaan Gedung dengan
ETABS.
Harpitasari, Dwi. 2010. Kajian Faktor-Faktor
yang Berpengaruh Terhadap Saputra, Aries. 2017. Skripsi, Analisis Struktur
Konsumen saat memilih Rusunawa di Rumah Sakit Permata Cirebon.
wilayah Sukoharjo. Universitas Universitas Swadaya Gunung Jati,
Sebelas Maret, Surakarta. Cirebon.

H Christady, Hary. 2011. Teori Mengenai Setiawan, Agus. 2016. Perancangan Struktur
Pondasi Tiang Pancang. PT Beton Bertulang Berdasarkan SNI
Gramaedia Pustaka Utama. Jakarta. 2847 : 2013. Erlangga, Jakarta.

Hendrik, Fajar I F. 2010, Perencanaan Struktur Siagian. 1994. Dasar perencanaan, Jakarta.
Gedung Beton Bertulang Tahan
Soelarso, dkk. 2017. Analisis Gedung Bertingkat
Gempa. Penerbit ITB, Bandung.
di Lima Wilayah di Indonesia
Himawan Indarto, MS. 2004, Buku Ajar Terhadap Beban Gempa dan Beban
Rekayasa Gempa Jurusan Teknik Angin Berdasarkan SNI–1726–2012
Sipil. Universitas Diponegoro, dan SNI 1727–2013. Universitas
Semarang. Sultan Ageng Tirtayasa, Serang.

Ilham, Noer M. 2011. Analisis Struktur Gedung Standar Nasional Indonesia. 2012. Tata Cara
Dengan Software Etabs v9.2.0. Perencanaan Ketahanan Gempa
Banda Aceh. untuk Struktur Bangunan Gedung
dan Non Gedung (SNI 03–1726–
Jack C, McCormac. 2005. Desain Beton
2012). Bandung.
Bertulang Jilid 1. Erlangga, Jakarta.
Standar Nasional Indonesia. 2013. Beban
Juwana, Jimmy S. 2005. Panduan Sistem
Minimum Untuk Bangunan Gedung
Bangunan Tinggi Untuk Arsitek dan
dan Struktur Lain (SNI 1727–2013).
Praktisi Bangunan. Erlangga,
Bandung.
Jakarta.
Standar Nasional Indonesia. 2013. Persyaratan
Khan, Diningrat Rezky & Ratri Wulandari.
Beton Struktural Untuk Bangunan
2016. Studi Komparasi Fasilitas dan
Gedung (SNI 2847–2013). Bandung.
Standar Asrama di Indonesia.
Bandung Sudarmoko. 1994. Kolom Beton Bertulang. Biro
Yogyakarta, Yogyakarta.
Nawy, Edward G. 1985. Terjemahan Beton
Bertulang. Refika, Bandung. Susanto, Bambang Agus. 2018. Kriteria Dasar
Perencanaan Struktur Banguan
Tahan Gempa. Semarang.

Jurnal Konstruksi, Vol. IX, No. 1, Januari 2020 | 24

Anda mungkin juga menyukai