Anda di halaman 1dari 8

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG


A. UMUM
Manajemen konstruksi dimaksudkan sebagai proses, usaha atau kegiatan
pemanfaatan dan penggunaan semua sumber daya yang terlibat dalam
proyek konstruksi secara tepat untuk mencapai tujuan dan sasaran
terbangunnya obyek konstruksi yang direncanakan, dalam hal ini bangunan
maupun infrastruktur. Proyek konstruksi pekerjaan sipil (bangunan/gedung
maupun infrastruktur) bersifat unik, dinamis dan umumnya tidak berupa
pengulangan sehingga dibutuhkan manajemen yang lebih fleksibel sesuai
kondisi dan situasi masing-masing pekerjaan konstruksi. Dalam hal ini ada 3
(tiga) hal yang menjadi batasan suatu proyek konstruksi yang saling
berkaitan satu sama lain, yaitu :

1. Waktu, berkaitan dengan jadwal penyelesaian

2. Biaya, berkaitan dengan anggaran dana pembangunan yang


disediakan

3. Mutu, berkaitan dengan kualitas produk yang ingin dicapai

Sebagaimana yang diamanatkan dalam Undang-Undang Dasar 1945 dan


pasal 28 H Amandemen UUD 1945, bahwa rumah merupakan salah satu hak
dasar rakyat, dan oleh karena itu setiap warga negara berhak untuk
mendapatkan tempat tinggal dan lingkungan hidup yang baik dan sehat.
Selain itu, rumah juga merupakan kebutuhan dasar manusia dalam
meningkatkan harkat, martabat, mutu kehidupan dan penghidupan, serta
sebagai pencerminan diri pribadi dalam upaya peningkatan taraf hidup,
pembentukan watak, karakter dan kepribadian bangsa.
Saat ini kondisi pemenuhan kebutuhan perumahan di Indonesia masih
belum terealisir sepenuhnya sebagai akibat dari pertambahan penduduk
setiap tahunnya tidak diimbangi dengan ketersediaan perumahan.
Rendahnya kemampuan ekonomi masyarakat untuk memenuhi kebutuhan

LAPORAN AKHIR
[AUTHOR NAME]
Manajemen Konstruksi Pembangunan Rumah Susun Jayapura dan Merauke
1
pangan dan pertumbuhan kebutuhan rumah baru rata-rata 800.000 unit per
tahun.
B. KHUSUS
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat mempunyai sasaran
khusus dalam bidang rumah susun sesuai dengan Draft Rencana Strategis
tahun 2020-2024, yaitu terlaksananya fasilitasi dan stimulasi pembangunan
rumah susun sebanyak 50.000 unit. Selain itu dengan pembangunan rumah
susun ini akan digunakan sebagai sarana pembantu dalam
penyelenggaraan PON XX tahun 2021.
Dalam pelaksanaan pembangunan Rumah Susun ini, diharapkan
mendapatkan hasil bangunan yang sesuai dengan mutu, waktu, dan biaya
yang ideal. Mengingat banyaknya jumlah Rumah Susun dan kompleksitas
permasalahan baik teknis maupun administrasi yang akan dibangun pada
tahun 2020, maka diperlukan suatu kegiatan Manajemen Konstruksi untuk
masing-masing wilayah pembangunan Rumah Susun yang bertujuan untuk
membantu SNVT (Satuan Non Vertikal Tertentu) untuk penyediaan
Perumahan Provinsi Papua dalam hal pengendalian waktu, biaya,
pencapaian sasaran fisik (kuantitas dan kualitas), dan tata tertib administrasi,
mulai dari tahap persiapan/perencanaan, tahap pelaksanaan konstruksi
dan sampai pada tahap akhir, dimana bangunan fisik Rumah Susun sudah
siap untuk diserahterimakan dan selanjutnya dimanfaatkan serta dikelola
dengan baik.
Berdasarkan Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 2017
Tentang Dukungan Penyelenggaraan Pekan Olahraga Nasional XX dan
Pekan Paralimpik Nasional XVI Tahun 2020 di Provinsi Papua, Kementerian
Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat mempunyai peran dan tanggung
jawab sebagai berikut :

a) Melakukan koordinasi dengan pemerintah daerah provinsi Papua,


Komite Olahraga Nasional Indonesia dan National Paralympic
Committe terkait prasrana dan sarana serta infrastruktur fisik utama
maupun pendukung yang akan dibangun dalam persiapan
pelaksanaan PON XX dan PEPARNAS Tahun 2021 di provinsi Papua.

LAPORAN AKHIR
[AUTHOR NAME]
Manajemen Konstruksi Pembangunan Rumah Susun Jayapura dan Merauke
2
b) Mengalokasikan anggaran dan melaksanakan pembangunan baru,
prasarana dan sarana olahraga istora, akuatik, hoki, kriket, velodrome di
kabupaten Jayapura. Penataan kawasan olahraga serta
pembangunan baru dan/atau perawatan rumah susun sewa bagi
masyarakat berpenghasilan rendah yan sementara waktu selama
pelaksanaan PON XX dan PEPARNAS Tahun 2021 di provinsi Papua
digunakan sebagai wisma atlet di kabupaten Jayapura yang diperlukan
untuk persiapan dan pelaksanaan PON XX dan PEPARNAS XVI Tahun
2021 di provinsi Papua.
c) Melakukan langkah-langkah percepatan pembangunan prasrana dan
sarana olahraga sebagaimana dimaksud pada huruf b dengan
melakukan kerjasama teknis dengan instansi/lembaga terkait.

1.2. DASAR HUKUM


Sesuai Peraturan Menteri PU Nomor 45 Tahun 2007 (nomor 45/PRT/M/2007)
tentang pembangunan Bangunan Gedung negara :
Yang terlibat dalam pembangunan Konstruksi / unsur-unsur yang terlibat :
a. Pemilik Proyek atau pengguna Jasa Konstruksi
b. Penyedia Jasa :
• Konsultan MK (Manajemen Konstruksi) atau Pengawas Proyek
• Konsultan Perencana Proyek
• Kontraktor / Pelaksana Konstruksi
Penyedia Jasa kosntruksi berpedoman pada ; Undang-undang nomor 18
tahun 1999.

1.3. TUGAS KONSULTAN MK


Berdasarkan Permen Pu No. 45 tahun 2007 :
A. Membantu Pemberi Tugas dalam melaksanakan
• Pengendalian sejak tahap Perencanaan,- tahap konstruksi termasuk
melaksanakan tahap volue enggineering hingga serah terima II
Pekerjaan Kontraktor.
• Pengendalian baik ditingkat program maupun operasional

LAPORAN AKHIR
[AUTHOR NAME]
Manajemen Konstruksi Pembangunan Rumah Susun Jayapura dan Merauke
3
B. Peran Manajemen Konstruksi dalam Proyek :
• Fungsi Manajemen Kosntruksi secara garis besar adalah
Untuk mewakili Pemilik Proyek dalam menjalankan fungsi manajemen
yaitu
✓ Merencanakan (Planning)
✓ Mengorganisir (Organizing)
✓ Staffing
✓ Mengontrol (Controling)
✓ Mengarahkan (Directing)

1.4. MAKSUD DAN TUJUAN

Maksud dari diadakannya Konsultan Manajemen Konstruksi (MK) pada kegiatan


pembangunan Rumah Susun ini adalah sebagai sarana kontrol, evaluasi,
pengendalian, review dan cek bagi Penyedia Jasa Konstruksi yang memuat
masukan azas, kriteria, proses dan keluaran yang harus dipenuhi, diperhatikan
dan diinterpretasikan ke dalam pelaksanaan tugas sebagai Penyedia Jasa
Pembangunan Rumah Susun, sehingga dapat melaksanakan tanggung
jawabnya dengan baik untuk menghasilkan keluaran yang dimaksud.

Tujuannya adalah agar dalam proses pelaksanaan pekerjaan Pembangunan


Rumah Susun dapat sesuai dengan tahapan yang diatur dalam peraturan yang
berlaku, serta tahapan review perencanaan dan pengawasan pelaksanaan
konstruksi dapat berjalan dengan efisien serta efektif baik dari sisi teknis
pelaksanaan, waktu pelaksanaan serta biaya pelaksanaan serta dapat
memenuhi standar teknis yang dipersyaratkan oleh Peraturan Standart
Pemerintah yang berlaku untuk pelaksanaan konstruksi.

1.5. LINGKUP PEKERJAAN KONSULTAN PENGAWAS

Lingkup Pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Konsultan Manajemen


Konstruksi adalah kontrol pengendalian dan pengawasan Pembangunan
Rumah Susun, yang meliputi tugas-tugas evaluasi perencanaan, review design,
pengawasan mutu, pengawasan biaya dan waktu, pengawasan efisiensi dan
efektifitas kerja dari pelaksanaan pekerjaan.

LAPORAN AKHIR
[AUTHOR NAME]
Manajemen Konstruksi Pembangunan Rumah Susun Jayapura dan Merauke
4
Secara spesifik lingkup pekerjaan Manajemen Konstruksi antara lain :

a. Mereview dan memberi masukan dan merevisi disain perencanaan.


b. Membina dan mengawasi kuantitas dan kualitas pekerjaan Pembangunan
Rumah Susun.
c. Membina dan mengawasi pelaksanaan pekerjaan konstruksi yang
dilaksanakan kontraktor agar sesuai dengan gambar rencana dan spesifikasi
yang telah ditentukan.
d. Membina dan mengawasi pelaksanaan pekerjaan konstruksi yang
dilaksanakan kontraktor agar sesuai dengan gambar rencana dan spesifikasi
yang telah ditentukan.
e. Mempertanggungjawabkan kebenaran laporan kuantitas dan kualitas
pekerjaan yang dijadikan dasar pembayaran kepada kontraktor.
f. Memeriksa dan menguji bahan-bahan yang digunakan dan mutu hasil kerja
yang dituangkan dalam laporan tertulis.
g. Menjamin bahwa konstruksi telah memenuhi syarat.
h. Memberikan masukan jika terdapat ketidaksesuaian antara perencanaan
dengan pelaksanaan pekerjaan di lapangan.
i. Memberikan rekomendasi pengoperasian peralatan yang digunakan.
j. Faktor-faktor lain yang terkait yang diperlukan atau diminta, misalnya :
• Review dan persetujuan design rencana
• Pembuatan dan pemeriksaan gambar terlaksana.
k. Membantu dan membina dalam pembuatan gambar akhir pelaksanaan
(asbuilt drawing).

1.6. KELUARAN YANG DIHARAPKAN


Keluaran yang diharapkan dari pekerjaan Pengawasan Pembangunan Rumah
Susun yang dilaksanakan oleh Konsultan Pengawas adalah lebih lanjut akan
diatur dalam perjanjian yang minimal meliputi :

1. Buku harian yang memuat semua kejadian perintah/petunjuk yang penting


dari Pejabat pelaksana teknis kegiatan, penyedia jasa konstruksi dan
penyedia jasa konsultansi pengawasan.

LAPORAN AKHIR
[AUTHOR NAME]
Manajemen Konstruksi Pembangunan Rumah Susun Jayapura dan Merauke
5
2. Laporan Harian, yang berisi keterangan tentang:
a. Tenaga kerja
b. Bahan-bahan yang dating, diterima atau ditolak
c. Alat-alat
d. Pekerjaan-pekerjaan yang diselengarakan
e. Waktu pelaksanaan pekerjaan
3. Laporan mingguan dan bulanan sebagai resume laporan harian
4. Berita acara kemajuan pekerjaan untuk pembayaran angsuran
5. Kelengkapan dokumen pendaftaran bangunan negara lengkap dengan
lampiran-lampirannya
6. Laporan akhir pekerjaan pengawasan.

1.7. LINGKUP PELAKSANAAN


Pelaksanaan pekerjaan pengawasan yang akan dilaksanakan oleh konsultan
meliputi antara lain:

1. Review dan Persetujuan Pekerjaan Disain Perencanaan.


2. Pengawasan Pekerjaan Fisik bangunan
3. Pengawasan Kuantitas dan Kualitas Pekerjaan.
4. Pengawasan Pekerjaan K3
5. Pembuatan Laporan Harian, Mingguan, Bulanan, dan Laporan Pelengkap
lainnya.

1.8. DATA KEGIATAN


Data Kegiatan Konsultan Manajemen Konstruksi Pembangunan Rumah Susun
Gereja Kemah Injil (KINGMI) Jayapura dan Rumah Susun Pemkab
Merauke – Rumah Susun PON Papua XX :

❖ Kegiatan : Manajemen Konstruksi Pembangunan Rumah


Susun
❖ Paket : Manajemen Konstruksi Pembangunan Rumah
Susun Gereja Kemah Injil (KINGMI) Jayapura
dan Rumah Susun Pemkab Merauke – Rumah
Susun PON Papua XX

LAPORAN AKHIR
[AUTHOR NAME]
Manajemen Konstruksi Pembangunan Rumah Susun Jayapura dan Merauke
6
❖ Sumber Dana : APBN
❖ Tahun Anggaran : 2020 dan 2021
❖ Nomor Kontrak : KU 03.01/193/PK-RUSUN/MK.RUSUN/X/2020
❖ Nomor SPMK : KU.03.01/194/PK-RUSUN/SPMK/MK-
RUSUN/X/2020

❖ Manajemen : PT. Media Architects and Engineers


Konstruksi
❖ Surat Perintah Mulai : 15 Oktober 2020
Kerja
❖ Waktu Pelaksanaan : 227 hari kalender
❖ Selesai Pekerjaan : Tanggal 29 Mei 2021

1.9. URAIAN LOKASI KEGIATAN


a) Untuk area Jayapura Lokasi kegiatan berada di Jln. Hembu, Nolokla, Sentani
Timur Papua, Jayapura - Indonesia
Titik koordinat :
S - 2°34’ ‘’
E - 140°,34’’’
PETA LOKASI

Gambar 1.1 Paket MK Pembangunan Rusun Gereja Injil (KINGMI), Jayapura

LAPORAN AKHIR
[AUTHOR NAME]
Manajemen Konstruksi Pembangunan Rumah Susun Jayapura dan Merauke
7
b) Dan untuk area merauke lokasi kegiatan berada di Jl. Peternakan RT. 017 /
RW . 004, Rimba Jaya, Kecamatan merauke, kabupaten merauke, indonesia
Titik koordinat :
S - 8° 31’ “
E - 140°,25’’’
PETA LOKASI

Gambar 1.2 Paket MK Pembangunan Rusun Pemkab. Merauke

LAPORAN AKHIR
[AUTHOR NAME]
Manajemen Konstruksi Pembangunan Rumah Susun Jayapura dan Merauke
8

Anda mungkin juga menyukai