Anda di halaman 1dari 7

PEMERINTAH KABUPATEN MIMIKA

BAGIAN KESEJAHTERAAN RAKYAT DAERAH


Jalan Cenderawasih SP.III - Timika

KERANGKA ACUAN KERJA


(KAK)

PEKERJAAN:

PENGAWASAN REHABILITASI GEREJA BETHEL INDONESIA (GBI) JEMAAT BUKIT SION

INSTANSI:
BAGIAN KESEJAHTERAAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN MIMIKA

TAHUN 2021
KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)
PENGAWASAN REHABILITASI GEREJA BETHEL INDONESIA (GBI) JEMAAT BUKIT SION

I. PENDAHULUAN

1. Data Proyek
Kegiatan : Pembangunan Sarana Dan Prasarana Peribadatan
Pekerjaan : Pengawasan Rehabilitasi Gereja Bethel Indonesia (GBI) Jemaat
Bukit Sion
Lokasi : Nawaripi Dalam
Sumber Dana : APBD
Tahun Anggaran : 2021
Waktu Pelaksanaan : 90 hari kalender

2. Latar Belakang

Pemerintah kabupaten Mimika khususnya Sekretariat Daerah Bagian Kesejahteraan Rakyat


bermaksud untuk melaksanakan pekerjaan : Rehabilitasi Gereja Bethel Indonesia (GBI)
Jemaat Bukit Sion
di kabupaten Mimika propinsi Papua yang akan di laksanakan oleh penyedia pekerjaan
konstruksi.
Untuk menjamin pelaksanaan pekerjaan tersebut sesuai dengan rencana mutu, biaya, volume,
dan waktu yang telah ditetapkan di dalam kontrak jasa konstruksi maka diperlukan adanya
suatu tim yang akan bertugas sebagai pengawas yang berperan membantu Sekretariat Daerah
Bagian Kesejahteraan Rakyat melalui layanan jasa konsultansi kepada Pejabat Pelaksana
Teknis Kegiatan (PPTK) dan Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) dalam melaksanakan
pengawasan manajemen mutu pada kegiatan yang sedang berlangsung.
Tim pengawas dimaksud adalah Penyedia Jasa Konsultansi Pekerjaan Pengawasan Manajemen
Mutu

3. Maksud dan Tujuan

Maksud dari kegiatan ini adalah untuk membantu mengawasi, memantau dan mengevaluasi
penerapan manajemen mutu pada pelaksanaan pekerjaan konstruksi bangunan/gedung oleh
penyedia jasa (kontraktor). Sedangkan Tujuan kegiatan ini adalah adalah untuk mendapatkan
hasil pekerjaan yang tepat biaya, tepat waktu, dan tepat mutu melalui pengawasan terhadap
penerapan manajemen mutu

4. Sasaran Kegiatan.
a. Sasaran Kegiatan adalah :
1. Terlaksananya semua pekerjaan mulai dari tahap pelaksanaan konstruksi sampai pada
pemeliharaan dan penjaminan atas cacat mutu selama periode kontrak sesuai dengan
standar, kriteria, dan persyaratan kontrak yang ditetapkan, dan memberikan rekomendasi
komprehensif dalam pelaksanaannya
2. Memberikan saran dan masukan kepada penyedia jasa (kontraktor) dalam menerapkan
manajemen mutu pelaksanaan konstruksi dalam lingkup sebagaimana diatur didalam
tugas oleh PPTK pekerjaan konstruksi

b. Lingkup kegiatan :
Lingkup pengawasan manajemen mutu sebagaimana harus dituangkan di dalam rencana
mutu kegiatan (RMK), dimana pengawasan manajemen mutu pekerjaan Rehabilitasi
Gereja Bethel Indonesia (GBI) Jemaat Bukit Sion terdiri dari :
1. Penyusunan Rencana Mutu (Quality Planning) meliputi pemahaman terhadap dokumen-
dokumen seperti Desain (DED), spesifikasi Umum, dan dokumen lingkungsn

c. Tahap-Tahap yang akan dilaksanakan adalah:


1. Kajian terhadap laporan hasil pelaksanaan dari unit pelaksana kontraktor yang mencakup
implementasi perintah perubahan, implementasi tindak perbaikan, implementasi
perbaikan cacat, implementasi tindak pencegahan, dan laporan pemenuhan kinerja
2. Kajian terhadap data hasil pengendalian mutu oleh unit pengendali mutu kontraktor
3. penilalian atas pengukuran hasil pelaksanaan dan pengendalian mutu berdasarkan bukti
data pekerjaan
4. Rekomendasi manajemen dan teknis kepada PPTK atau PPK

II. KEGIATAN PENGAWASAN

1. Dalam melaksanakan tugasnya Konsultan Pengawas berpedoman pada ketentuan yang berlaku,
khususnya Pedoman Teknis Pembangunan Bangunan Gedung Negara vide Peraturan Menteri
Pekerjaan Umum Nomor : PRT/45/M/2007 tanggal 27 Desember 2007.

2. Lingkup tugas yang harus dilaksanakan oleh Konsultan Pengawas adalah meliputi tugas-tugas
pengawasan fisik bangunan/gedung, bantuan teknis dan manajemen kepada PPTK yang terdiri
dari:

a. Membantu PPTK dalam mengendalikan waktu pelaksanaan kontrak kontruksi, termasuk


penyelenggaraan Rapat Pra Pelaksanaan (PCM), kajian proyek kritis (SCM) dan Persiapan
Serah Terima Pekerjaan (PHO/FHO)
b. Membantu PPTK dalam pengendalian biaya pelaksanaan kontrak konstruksi, termasuk
pemeriksaan berkas tagihan kontraktor (MC/Backup Data), penyusunan Addendum Kontrak,
penyusunan status keuangan kontrak kontruksi
c. Membantu PPTK dalam evaluasi kewajaran jumlah dan mutu personil, peralatan, dan bahan
yang tersedia untuk pelaksanaan kontrak konstruksi

5. Mengadakan pengawasan berkala selama pelaksanaan konstruksi fisik dan melaksanakan kegiatan
seperti:
a. Melakukan penyesuaian gambar dan spesifikasi teknis pelaksanaan bila ada perubahan.
b. Memberikan penjelasan terhadap persoalan-persoalan yang timbul selama masa pelaksanaan
konstruksi.
c. Memberikan saran-saran.

III. TANGGUNG JAWAB PENGAWASAN

1. Dengan penugasan ini diharapkan Konsultan Pengawas dapat melaksanakan tanggung


jawabnya dengan baik sesuai dengan tujuan yang ingin di capai dalam KAK ini
2. Konsultan Pengawas bertanggung jawab secara profesional atas jasa Pengawasan yang
dilakukan sesuai ketentuan dan kode tata laku profesi/kode etik yang berlaku.

IV. BIAYA.
1. Biaya Pekerjaan Pengawasan dan tata cara pembayaran akan diatur secara kontraktual setelah
melalui tahapan proses Seleksi Pengadaan Jasa Konsultansi sesuai peraturan yang berlaku,
antara lain terdiri dari:
a.Honorarium tenaga ahli dan tenaga penunjang.
b. Materi dan penggandaan laporan.
c. Pembelian dan atau sewa peralatan.
d. Biaya rapat-rapat.
2. Sumber Dana.
Sumber dana pekerjaan Pengawasan dibebankan pada APBD Kabupaten Mimika Tahun 2021

V. K R I T E R I A

1. Kriteria Umum.
Pekerjaan yang akan dilaksanakan oleh Konsultan Pengawas seperti yang dimaksud pada KAK
harus memperhatikan kriteria umum bangunan disesuaikan berdasarkan fungsi dan
kompleksitas bangunan yaitu:

a. Persyaratan Peruntukan dan Intensitas.


1. Menjamin bangunan dimanfaatkan sesuai dengan fungsinya.
2. Menjamin keselamatan pengguna, masyarakat dan lingkungan.

b. Persyaratan Arsitektur dan Lingkungan.


1. Menjamin terwujudnya tata ruang yang dapat memberikan keseimbangan dan keserasian
bangunan terhadap lingkungannya.
2. Kriteria Khusus.
Kriteria khusus dimaksudkan untuk memberikan syarat-syarat yang khusus, spesifik
berkaitan dengan bangunan yang akan direncanakan, baik dari segi fungsi khusus
bangunan tersebut dan segi teknis lainnya, misalnya:
a. Kesatuan bangunan dengan lingkungan yang ada di sekitar, seperti dalam rangka
implementasi penataan bangunan dan lingkungan.
b. Solusi dan batasan-batasan kontekstual, seperti faktor sosial budaya setempat,
geografi klimatologi, dan lain-lain.

VI. AZAS–AZAS.
Selain dari kriteria di atas, dalam melaksanakan tugasnya Konsultan Pengawas hendaknya
memperhatikan azas-azas bangunan gedung negara sebagai berikut:
1. Bangunan gedung negara hendaknya fungsional, efisien, menarik tetapi tidak berlebihan.
2. Kreatifitas disain hendaknya tidak ditekankan pada kelatahan gaya dan kemewahan material,
tetapi pada kemampuan mengadakan sublimasi antara fungsi teknik dan fungsi sosial
bangunan, terutama sebagai bangunan pelayanan kepada masyarakat.
3. Dengan batasan tidak mengganggu kenyamanan penghuninya, biaya investasi dan
pemeliharaan bangunan sepanjang umurnya, hendaknya diusahakan serendah mungkin.
4. Desain bangunan hendaknya dibuat sedemikian rupa, sehingga bangunan dapat dilaksanakan
dalam waktu yang pendek dan dapat dimanfaatkan secepatnya.
5. Bangunan Pemerintah hendaknya dapat meningkatkan kualitas lingkungan, dan menjadi
acuan tata bangunan dan lingkungan di sekitarnya.
VII. PENDEKATAN METODOLOGI
1. Melaksanakan peninjauan kembali terhadap desain dan perhitungan-perhitungan teknis yang
dihasilkan dari pekerjaan perencanaan teknis, termasuk kesesuaian dengan kondisi yang
ditemukan pada periode pelaksanaan konstruksi
2. Menjamin bahwa konstruksi yang sudah selesai telah memenuhi syarat, melalui proses
pengawasan terhadap pengukuran/pengujian setiap “Holding Points” meliputi kuantitas,
mutu bahan dan pekerjaan, dan uji acak bila diperlukan
3. Memberikan saran-saran mngenai perubahan pekerjaan dan tuntutan (claims)
4. Memberikan rekomendasi atas pengoperasian dan pemeliharaan peralatan yang digunakan
5. Melaksanakan pemeriksaan gambar terlaksana
6. Melaksanakan pemeriksaan berkas tagihan kontraktor berupa MC dan data pendukungnya
selama periode kontrak
7. Melaporkan secara berkala tentang kemajuan pekerjaan dan permasalahanny

VIII. JANGKA WAKTU PELAKSANAAN

1. Dalam melaksanakan tugas, konsultan harus selalu memperhitungkan bahwa waktu


pelaksanaan pekerjaan adalah mengikat.
2. Jangka waktu pelaksanaan kegiatan ini diperkirakan 90 (Sembilan Puluh) Hari Kalender
tahun anggaran 2021

IX. INFORMASI DAN TENAGA AHLI

1. Informasi.
a. Untuk melaksanakan tugasnya Konsultan Pengawas harus mencari informasi yang
dibutuhkan selain dari informasi yang diberikan oleh Pengguna Anggaran / Kuasa
Pengguna Anggaran dan Pejabat Pembuat Komitmen.
b. Konsultan Pengawas harus memeriksa kebenaran informasi yang digunakan dalam
pelaksanaan tugasnya, baik yang berasal dari Pengguna Anggaran / Kuasa Pengguna
Anggaran dan Pejabat Pembuat Komitmen, maupun yang dicari sendiri. Kesalahan /
kelalaian pekerjaan Pengawasan sebagai akibat dari kesalahan informasi menjadi tanggung
jawab Konsultan Pengawas.

2. Tenaga Ahli
a. Untuk melaksanakan tujuannya, konsultan Pengawas harus menyediakan Tenaga Ahli
yang memenuhi ketentuan dari Pengguna Anggaran / Kuasa Pengguna Anggaran dan
Pejabat Pembuat Komitmen, baik ditinjau dari segi lingkup kegiatan maupun tingkat
kompleksitas pekerjaan.
Posisi dan jumlah tenaga ahli (Profesional Staff) yang dilengkapi tenaga penunjang (Sub
Profesional Staff) serta tenaga pendukung (Supporting Staff) yang dibutuhkan untuk
melaksanakan kegiatan ini, adalah sebagai berikut :

No
Posisi/Jabatan Jumlah Tenaga Pengalaman Kategori Layanan Keterangan
.
A. Profesional Staff
1 Site Engineering - - - - -
B. Sub Profesional Staff
Minimal
1 Inspector 1 Minimal 3 Tahun D3 3 Bulan -
C. Supporting Staff
- - - - - - -
b. Tenaga Ahli yang dilibatkan adalah tenaga ahli yang cukup berpengalaman dibidangnya
masing-masing, yaitu terdiri dari :

1. Inspector mempunyai tugas mengawasi bahwa metode pelaksanaan pekerjaan


kontraktor di lapangan sesuai dengan ketentuan yang ada. Berpendidikan Minimal
Diploma Tiga (D3) dan berpengalaman dalam bidang pengawasan di lapangan
sekurang-kurangnya 3 tahun

X. KELUARAN

Keluaran yang dihasilkan oleh Konsultan Pengawas berdasarkan Kerangka Acuan Kerja ini
adalah berupa pelaporan dari hasil pengawasan di lapangan yang di buat dalam bentuk
laporan

XI. LAPORAN.

Jenis laporan yang harus diserahkan kepada Pengguna Anggaran / Kuasa Pengguna
Anggaran dan Pejabat Pembuat Komitmen oleh Penyedia Jasa Konsultansi adalah meliputi :
1. Laporan Mingguan
Laporan ini dibuat secara berkala setiap akhir minggu dari masa pelaksanaan
pekerjaaan .
Laporan mingguan mencakup tentang :
1. Rencana kerja untuk selama periode pelaksanaan pekerjaan setiap minggu
2. Kemajuan pekerjaan yang dilaksanaksan setiap minggu
3. Keterlambatan Pekerjaan yang terjadi serta sebab-sebabnya
4. Rekapitulasi mingguan untuk dibuat laporan bulanan

2. Laporan Bulanan
Laporan ini dibuat secara berkala setiap akhir bulan dari masa pelaksanaan
pekerjaaan .
Laporan bulanan mencakup tentang :
1. Rencana kerja untuk selama periode pelaksanaan pekerjaan setiap bulan
2. Kemajuan pekerjaan yang dilaksanaksan setiap bulan
3. Realisasi pekerjaan yang telah tercapai
4. Keterlambatan Pekerjaan yang terjadi serta sebab-sebabnya
5. Rekapitulasi bulanan untuk dibuat laporan akhir

3. Laporan Akhir
Laporan ini dibuat diakhir masa pelaksanaan pekerjaaan .
Laporan akhir mencakup tentang :
1. Rencana kerja awal
2. Realisasi pelaksanaan pekerjaan/Laporan Kemajuan Pekerjaan (Progres)
3. Evaluasi pekerjaan secara menyeluruh dan saran kepada pengguna jasa

XII. Lain-lain
1. Sewaktu-waktu Penyedia Jasa dapat diminta oleh Pengguna Jasa mengadakan diskusi
atau memberi penjelasan mengenai tahap atau hasil kerjanya;
2. Penyedia Jasa harus selalu mendiskusikan usulan-usulan hasil pekerjaan ini dengan
Pemilik pekerjaan.
3. Semua peralatan yang diperlukan dalam rangka pelaksanaan pekerjaan harus
disediakan oleh Penyedia Jasa;
4. Hal-hal yang belum tercakup dalam Kerangka Acuan Kerja ini akan dijelaskan dalam
berita acara penjelasan pekerjaan.

Timika, 2021
Bagian Kesejahteraan Rakyat Daerah
Kabupaten Mimika
Pejabat Pembuat Komitmen Selaku

MARTHEN SAWY,S.IP,M.Si
NIP. 19660322 199203 1 004

Anda mungkin juga menyukai