Anda di halaman 1dari 10

URAIAN SINGKAT PEKERJAAN

JASA KONSULTANSI

SATKER : BALAI PELESTARIAN KEBUDAYAAN WILAYAH XXII

NAMA PPK : ASIH MARNI SETIANINGSIH

NAMA PEKERJAAN : JASA KONSULTAN PERENCANAAN RENOVASI


BANGUNAN GEDUNG A

DIREKTORAT JENDRAL KEBUDAYAAN


KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET DAN TEKNOLOGI

TAHUN ANGGARAN 2023


URAIAN SINGKAT PEKERJAAN

JASA KONSULTAN PERENCANAAN RENOVASI BANGUNAN GEDUNG A


BALAI PELESTARIAN KEBUDAYAAN WILAYAH XXII

Kementerian Negara/Lembaga : Kementerian Pendidikan, Kebudayaan Riset dan

Teknologi

Unit Eselon I : Direktorat Jenderal Kebudayaan

Unit Eselon II/Satker : [606408] Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah XXII

Program : [023.15.WA] Program Dukungan Manajemen

Sasaran program : Terwujudnya tata kelola Kemendikbud yang


Berkualitas

Indikator Kinerja Sasaran : Predikat SAKIP Ditjen Kebudayaan minimal B

Kegiatan : [5180] Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas


Teknis Ditjen Kebudayaan

Sasaran kegaitan : Meningkatkan Tata Kelola Kementerian yang

transparan dan akuntabel

Indikator Kinerja Kegiatan : 1. Rata-rata predikat SAKIP Satker minimal BB


2. Rata-rata nilai Kinerja Anggaran atas Pelaksanaan
RKA- K/L

Klasifikasi Rincian Output (KRO) : [5180.EBB] Layanan Sarana Internal dan Prasarana Internal

Indikator KRO : Jumlah Layanan Internal

Rincian Output (RO) : [5180.EBB 971] layanan Prasarana Internal

Keluran RO : Jumlah Layanan Prasarana Internal

Satuan Ukur : Unit

Volume :1
1. Maksud dan Tujuan : a. Maksud

Maksud dari kegiatan ini adalah melakukan pengadaan


jasa konsultan perencanaan dalam mewujudkan tata
kelola Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah XXII
tahun anggaran 2023 yang berkualitas, transparan dan
akuntabel agar terjadi akselerasi baik secara proses
kerja maupun hasil terhadap program-program kerja
strategis Kemendikbudristek.

b. Tujuan
Tujuan dari kegiatan Jasa Konsultansi ini adalah
mendampingi Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah
XXII dalam menyukseskan program kerja
prioritas melalui kinerja Balai Pelestarian Kebudayaan,
Direktorat Jenderal Kebudayaan, Kemendikbudristek.

2. Gambaran Umum Balai Pelestarian Kebudayaan wilayah XXII adalah unit


pelaksana teknis bidang kebudayaan dan Kesejarahan,
secara hirarkis berada di bawah Dirjen Kebudayaan
Kementerian pendidikan dan kebudayaan. Dalam
melaksanakan tugas dan fungsi, didukung sumberdaya
manusia (ketenagaan), berjumlah 31 orang pegawai
Negeri dan 7 orang PPNPN. Dalam menjalankan tusi yang
diemban diperlukan sarana dan prasarana yang
mendukung kegiatan teknis dalam menjalin kerja sama
dengan mitra kerja. Untuk melaksanakan internalisasi dan
pertemuan dengan masyarakat luas dibutuhkan ruang
untuk melaksanakan kegiatan tersebut, mengingat makin
seringnya melakukan pertemuan baik formal dan
keinginan masyarakat sendiri. Dari sejak dibangunnya
Gedung kantor A eks BPNB Papua (sekarang Kantor BPK
WIL XXII) sekitar tahun 1996 belum pernah dilakukan
renovasi sampai sekarang, kondisi saat ini bangunan mulai
banyak keropos dan khusus kontruksi kayu penyangga
atap sudah dimakan rayap sehingga kayu-kayu semakin
rentan dengan terjadi patah atau akan ambruk bagian
atapnya, disamping itu tata ruang sudah tidak sesuai
dengan kondisi kebutuhan saat ini. Dengan melihat hal
tersebut dan sebelumnya pejabat dari pusat sudah melihat
langsung kondisi Gedung dan bangunan tersebut. Maka
kami berencana melakukan renovasi yang utama
merenovasi atap serta merevasi tata ruang bagian dalam
serta penanambahan ruang baru.

3. Ruang Lingkup, Lokasi : a. Yang harus dikerjakan oleh penyedia jasa konsultansi
Pekerjaan, Fasilitas Penunjang konsultan perencanaan adalah berpedoman pada
ketentuan yang berlaku, sebagaimana diatur dalam
Lampiran IV Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat no 22/PRT/M/2018 tanggal 15
oktober 2018 tentang Pembangunan Bangunan
Gedung Negara, antara lain :
1. Penyusunan Pengembangan Rancangan :
a. Membuat pengembangan desain interior
bangunan gedung berupa gambar rencana desain
interior
b. Membuat tampak desai interior bangunan dan
bahan bangunan yang digunakan seccara jelas
beserta uraian konsep dan visualisasi desain 2
dimensi dan desain 3 dimensi bila diperlukan
c. Membuat gambar tersebut diatas dalam skala
yang memadai beserta ukuran untuk kejelasan
informasi yang ingin dicapai
d. Membuat garis besar spesifikasi teknis (outline
specifications)
e. Menyusun perkiraan biaya pekerjaan konstruksi
2. Penyusunan rencana detail berupa uraian lebih
terinci seperti membuat gambar-gambar detail
pelaksanaan dan pemasangan serta penyelesaian
bahan atau material dan elemen atau unsur interior
bangunanj, rencana kerja dan syarat-syarat, rincian
volume pelaksanaan pekerjaan, rencana anggaran
biaya pekerjaan konstruksi dan menyusun laporan
perencanaan
3. Persetujuan rancangan detail dari pengguna jasa
untuk digunakan sebagai dokumen teknis pada
dokumen lelang konstruksi fisik
4. Penyusunan rencana teknis meliputi laporan
dokumen pengembangan rancangan dan dokumen
rancangan detail
5. Membantu kepala satuan kerja atau pejabat
pembuat komitmen didalam menyusun dokumen
pemilihan dan membantu unit layanan pengadaan
barang dan jasa atau kelompok kerja unit layanan
pengadaan barang dan jasa dalam menyusun
program dan pelaksanaan pemilihan
6. Membantu unit kerja pengadaan barang dan jasa
(UKPBJ) atau kelompok kerja pemilihan (Pokja)
pada waktu penjelasan pekerjaan, membantu unit
Layanan pengadaan barang dan jasa atau kelompok
kerja unit layanan pengadaan barang dan jasa dalam
melaksanakan evaluasi penawaran, menyusun
kembali dokumen pemilihan dan melaksanakan
tugas-tugas yang sama apabila terjadi pemilihan
ulang
7. Melakukan pengawasan berkala, seperti memeriksa
kesesuaian pelaksanaan pekerjaan dengan rencana
secara berkala, melakukan penyesuaian gambar dan
spesifikasi teknis pelaksanaan bila ada perubahan,
memberikan penjelsasn terhadap persoalan-
persoalan yang timbul selama masa konstruksi,
memberikan rekomendasi tentang penggunaan
bahan, dan membuat laporan akhir pengawasan
berkala
8. Penyusunan laporan akhir pekerjaan perencanaan
yang terdiri atas perubahan perencanaan pada masa
pelaksanaan konstruksi

Tanggung Jawab
1. Penyedia jasa konsultansi konsultan perencana
bertanggung jawab secara profesional atas jas
perencanaan yang berlaku dilandasi UU no 2 tahun
2017 tentang Jasa Konstruksi’
2. Secara umum tanggung jawab konsultan adalah
a. Hasil karya perencanaan yang dihasilkan harus
memenuhi persyaratan standar hasil karya
perencanaan yang berlaku mekanisme
pertanggungan sesuai dengan ketentuan
perundang-undangan yang berlaku
b. Hasil karya perencanaan yang dihasilkan harus
telah mengakomodasi batasan-batasan yang
telah diberikan oleh kegiatan, termasuk melalui
spesifikasi teknis ini, seperti dari segi
pembiayaan, waktu penyelesaian pekerjaan dan
mutu bangunan yang diwujudkan
c. Hasil karya perencanaan yang dihasilkan harus
telah memenuhi peraturan, standar dan
pedoman teknis bangunan gedung yang berlaku
untuk bangunan gedung pada umumnya dan
yang khusus untuk bangunan gedung negara

b. Lokasi : Kantor Balai Pelestarian Kebudayaan


Wilayah XXII di Jl. Isele Waena Kampung, Jayapura

c. Fasilitas penunjang
 Peminjaman Sarana dan Prasarana penunjang
pekerjaan berupa ruang rapat
 Penyediaan kebutuhan peralatan material
mengacu pada kebutuhan yang akan digunakan
dalam pelaksanaan pekerjaan perencanaan, bisa
sebagai milik sendiri atau sewa.

4. Strategi Pencapaian Keluaran : a. Metode Pelaksanaan


Sesuai Perpres no 17 tahun 2019 tentang Pengadaan
Barang/Jasa Pemerintah untuk percepatan
pembangunan kesejahteraan di Provinsi Papua dan
Provinsi Papua Barat bahwa metode pelaksanaan
pengadaan jasa konsultansi yang bernilai paling banyak
Rp. 200.000.000,- yaitu dengan Pengadaan Langsung
melalui LPSE Kemdikbudristek yang dilakukan
sepenuhnya oleh Pejabat Pengadaan yang ditunjuk oleh
Kepala Satker selaku Kuasa Pengguna Anggaran
pemilik pekerjaan.

Pengadaan Langsung Jasa Konsultansi ini bertujuan


untuk mendapatkan penyedia jasa konsultansi yang
diperuntukkan bagi Pelaku Usaha kategori Usaha Mikro
dan Usaha Kecil dengan mengutamakan Pelaku Usaha
Papua serta memiliki kompetensi yang dipersyaratkan
dalam mendukung peningkatan kinerja atau
pencapaian target unit kerja Balai Pelestarian
Kebudayaan Wilayah XXII.

b. Tahapan dan Waktu Pelaksanaan


Tahapan kerja yang dilakukan adalah sebagai berikut :
 Persiapan
 Penyusunan jadwal pelaksanaan
 Penyusunan dokumen
 Penyusunan HPS
 Pelaksanaan kegiatan
 Penerimaan barang
 Pelaporan

5. Keluaran yang dihasilkan : Hasil/Keluaran/Produk pekerjaan jasa konsultansi


konsultan perencana adalah identifikasi bahaya dalam
pelaksanaan pekerjaan serta terjaminnya pencapaian
kualitas desain interior dan eksterior bangunan yang baik,
efisien, tepat waktu dan akuntabel serta hasil
pembangunan fisik yang baik. Secara tertulis seluruh
peranan penyedia jasa konsultansi konsultan
perencanadalam tiap proses pembangunan tersebut
dituangkan dalam bentuk laporan akuntabilitas kinerja
dan disampaikan kepada pejabat pembuat komitmen.
Keluaran yang diminta dari penyedia konsultansi
konsultan perencana ini adalah :
a. Dokumen perencanaan/ desain interior dan eksterior
yang memadai serta lengkap agar dapat dijadikan
patokan dalam tender yang akan dilaksanakan untuk
mendapatkan penyedia jasa pelaksana konstruksi
Dokumen yang dihasilkan selama proses pekerjaan
jasa konsultansi konsultan perencanaantara lain :
 Tahap pelelangan (Dokumen perencanaan
teknis) :
1. Gambar rencana beserta detail pelaksanaan
termasuk desain interior
2. Rencana kerja dan syarat-syarat
administrasi, syarat umum dan syarat
teknis (RKS)
3. Rencana anggaran biaya (RAB)
4. Rincian volume pekerjaan (Bill Of Quantity
(BQ)
5. Laporan perencanaan
6. Rancangan konseptual SMKK

 Tahap pengawasan berkala :


1. Laporan pengawasan berkala, seperti
memeriksa kesesuaian pelaksanaan
pekerjaan dengan rencana secara berkala,
melakukan penyesuaian gambar dan
spesifikasi teknis pelaksanaan bila ada
perubahan, memberikan penjelasan
terhadap persoalan-persoalan yang
timbulselama masa konstruksi,
memberikan rekomendasi tentang
penggunaan bahan dan membuat laporan
akhir pengawasan berkala
2. Menyusun laporan akhir pekerjaan
perencanaan yang terdiri atas perubahan
perencanaan pada masa pelaksanaan
konstruksi
b. Penyedia jasa konsultansi konsultan perencana
diminta menghasilkan keluaran yang lengkap dan
akuntabel sesuai dengan kebutuhan kegiatan satuan
kerja. Kelancaran pelaksanaan kegiatan satuan kerja
yang berhubungan dengan pekerjaan jasa konsultansi
konsultan perencana sepenuhnya menjadi
tanggungjawab konsultan perencana

6. Waktu Pencapaian Keluaran : Waktu yang diperlukan untuk pekerjaan/pengadaan jasa


konsultansi ini adalah 45 (empat puluh lima) hari kalender

7. Tenaga Ahli yang dibutuhkan : Untuk melaksanakan tujuannya, konsultan perencana


harus menyediakan tenaga yang memenuhi ketentuan
proyek, baik ditinjau dari segi lingkup proyek maupun
tingkat kompleksitas pekerjaan. Tenaga-tenaga yang
dibutuhkan untuk masing-masing kegiatan perencanaan
sekurang-kurangnya terdiri dari :

1. Tenaga Ahli :
a. Penanggung jawab proyek / team leader : 1 (satu)
orang
Persyaratan minimal berpendidikan Sarjana
Teknik S1 jurusan Teknik Arsitektur,
berpengalaman profesional dalam pelaksanaan
pekerjaan di bidang perencanaan bangunan
gedung sekurang-kurangnya 5 (lima) tahun dan
bersertifikasi keahlian SKA Ahli Arsitek tugas
utamanya adalah memimpin dan mengkoordinir
seluruh kegiatan anggota tim kerja selama
pekerjaan sampai dengan pekerjaan dinyatakan
selesai dan bertanggung jawab atas semua produk.
b. Tenaga Ahli Struktur dan Konstruksi : 1 (satu)
orang
Persyaratan minimal berpendidikan S1 Teknik
Sipil, berpengalaman profesional dalam
pelaksanaan pekerjaan di bidang perencanaan
bangunangedung sekurang-kurangnya 2 (dua)
tahun, serta bersertifikasi keahlian SKA Ahli
Teknik Bangunan Gedung.

2. Tenaga sub Profesional :


a. Tenaga Surveyor : 1 (satu) orang
mempunyai latar belakang pendidikan S1/D3
Sipil, S1/D3 Arsitektur, S1/D3 Teknik Geodesi
dan berpengalaman sekurang-kurangnya 2 (dua)
tahun
b. Drafter/ Juru : 1 (satu) orang
Persyaratan mempunyai latar belakang pendidikan
S1/D3 Teknik Sipil, S1/D3 Teknik Arsitektur,
berpengalaman dalam pembuatan gambar–gambar
desain (Auto CAD) dan berpengalaman sekurang-
kurangnya 2 (dua) tahun

3. Tenaga Pendukung :
Operator komputer : 1 (satu) orang
mempunyai latar belakang pendidikan minimal SMA
Sederajat dan berpengalaman sekurang-kurangnya 2
(dua) tahun

8. Persyaratan Kualifikasi : Persyaratan kualifikasi teknis untuk Penyedia Jasa


Konsultansi Badan Usaha, meliputi:
a. Peserta merupakan Pelaku Usaha Papua yang
berbadan usaha, memiliki Surat Ijin Usaha sesuai
ketentuan yang berlaku serta memiliki kompetensi
yang dipersyaratkan
b. Memiliki Sertifikat Badan Usaha (SBU) dengan
 Kualifikasi SBU : Perencanaan Rekayasa
 Kode SBU : RE102
 Sub bidang SBU : Jasa Desain Rekayasa untuk
Konstruksi Pondasi serta Struktur Bangunan
c. Memiliki status valid keterangan Wajib Pajak
berdasarkan Konfirmasi Status Wajib Pajak
d. Memiliki akta pendirian perusahaan dan akta
perubahan perusaah (apabila ada perubahan)
e. Tidak masuk dalam daftar hitam, keikutsertaannya
tidak menimbulkan pertentangan kepentingan pihak
yang terkait, tidak dalam pengawasan pengadilan,
tidak pailit, kegiatan usahanya tidak sedang
dihentikan, yang bertindak untuk dan atas nama
Badan Usaha tidak sedang dalam menjalani sanksi
pidana, dan/atau pengurus/ pegawainya tidak
berstatus sebagai Aparatur Sipil Negara, kecuali yang
bersangkutan sedang cuti diluar tanggungan negara
f. Pengalaman paling kurang 1 (satu) pekerjaan dalam
kurun waktu 4 (empat) tahun terakhir, baik
dilingkungan pemerintah maupun swasta termasuk
pengalaman subkontrak kecuali bagi penyedia yang
baru berdiri kurang dari 3 (tiga) tahun

9. Pendekatan dan Metodologi Pendekatan/penghampiran masalah terkait dengan


kebutuhan jasa konsultansi dan metodologi untuk
menyelesaikan masalah terkait dengan pekerjaan Jasa
Konsultansi Perencanaan Renovasi Bangunan Gedung A
pada Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah XXII
dilaksanakan dengan mekanisme sebagai berikut :
1. Survey kondisi
Survey kondisi dilakukan dengan metode
pengamatan, pengukuran, pencatatan dan
pendokumentasian
2. Identifikasi kebutuhan perencanaan
 Identifikasi kebutuhan perencanaan dilakukan
dengan metode pengamatan, pengukuran,
pencatatan dan pendokumentasian
 Penggambaran denah rinci dan identifikasi
kebutuhan
3. Referensi harga material, upah dan peralatan
Dilakukan dengan metode pengumpulan data
sekunder (harga bahan dan analisa harga satuan
dari dinas PUPR Provinsi Papua)
4. Optimalisasi dan prioritisasi
 Komparasi (perbandingan) nilai total estimasi
kebutuhan dengan alokasi dana
 Pelingkupan (optimasi dan prioritisasi)
kebutuhan Perencanaan Renovasi Bangunan
Gedung A pada Balai Pelestarian Kebudayaan
Wilayah XXII
5. Pembuatan dan penyusunan gambar rencana
teknis dan spesifikasi
6. Perhitungan Bill OF Quantity / Estimate Engineer
(EE)
7. Penyusunan dokumen tender

10. Laporan Kemajuan Pekerjaan : Laporan yang harus dipenuhi dalam pengadaan jasa
konsultansi, meliputi:
a. Laporan pendahuluan
Laporan pendahuluan memuat reviu atas konsepsi
rancangan yang berisi metodologi dan penyiapan
program kerja, rencana kerja dan pengumpulan data
awal dan kajian data sekunder.
Laporan harus diserahkan selambat-lambatnya 30 (tiga
puluh) hari kerja sejak SPMK diterbitkan sebanyak 2
(dua) buku laporan.
b. Laporan antara
Laporan ini memuat proses tahapan desain interior dan
eksterior yang dilaksanakan oleh konsultan perencana.
Laporan harus diserahkan selambat-lambatnya 60
(enam puluh) hari kerja sejak SPMK diterbitkan
sebanyak 2 (dua) buku laporan
c. Laporan akhir
Memuat seluruh laporan yang menyatakan pekerjaan
perencanaan dapat dinyatakan selesai beserta seluruh
gambar-gambar yang dihasilkan selama masa
perencanaan.
Laporan harus diserahkan selambat-lambatnya 90
(sembilan puluh) hari kerja sejak SPMK diterbitkan
sebanyak 2 (dua) buku laporan dan media penyimpanan
data flashdisk sebanyak 1 (satu) buah.

11. Nilai Pekerjaan :  Pagu Anggaran : Rp. 200.000.000 (Dua Ratus Juta
Rupiah)

 HPS : Rp. 199.946.769,75 (Seratus Sembilan Puluh


Sembilan Juta Sembilan Ratus Empat Puluh Enam Ribu
Tujuh Ratus Enam Puluh Sembilan Rupiah Tujuh Puluh
Lima Sen)

Perlu diketahui, pelaksanaan pengadaan Jasa Konsultan Perencanaan Renovasi Gedung A ini
merupakan pengadaan dini atau pra DIPA dikarenakan adanya perubahan nama nomenklatur dari
satker Balai Pelestarian Nilai Budaya Papua ke satker Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah XXII
yang berakibat pada di kemudian hari akan ada Revisi anggaran dan DIPA yang baru sehingga :
Apabila ada perubahan anggaran yang telah disahkan (tidak tersedia atau cukup tersedia) dalam
DIPA tahun anggaran terbaru, maka akan dilakukan addendum atas pengadaan barang/jasa
ataupun dapat dibatalkan dan kepada penyedia tidak diberikan ganti rugi;

Jayapura, ……………2023

PPK Balai Pelestarian Kebudayaan


Wilayah XXII

Asih Marni Setianingsih


NIP. 198703182014042001

Anda mungkin juga menyukai