PEKERJAAN
PENGADAAN JASA KONSULTANSI PERENCANAAN PEMBANGUNAN
GEDUNG BALAI NIKAH DAN MANASIK HAJI
I. LATAR BELAKANG
Sejalan dengan meningkatnya kegiatan dan layanan yang harus diberikan kepada
masyarakat di Kabupaten Poso, maka dibutuhkan sarana dan prasarana yang lebih
memadai khususnya bidang sarana dan prasarana di lingkungan Kementerian Agama
Kabupaten Poso maka dibutuhkan sebuah Pembangunan Gedung Balai Nikah Dan
Manasik Haji serta fasilitas yang memadai, yang akomodatif dan representatif dari segi
fungsi maupun estetika, diharapkan mampu meningkatkan pelayanan di lingkungan
Kementerian Agama Kabupaten Poso Khususnya di Kecamatan Lore Utara. Pembangunan
Gedung Balai Nikah Dan Manasik Haji adalah pembangunan prasarana dalam rangka
peningkatan sarana dan prasarana fisik baik secara kualitas maupun kuantitas yang
diharapkan mampu meningkatkan kenyamanan pelayanan di Kantor Sehingga dapat
meningkatkan mutu pelayanan kepada masyarakat.
V. SUMBER DANA
a. Biaya pelaksanaan pekerjaan sebesar Rp. 80.000.000,- (Delapan Puluh Juta Rupiah)
dibebankan pada Biaya Anggaran pada APBN / SBSN DIPA Kantor Kementerian Agama
Kabupaten Poso Tahun Anggaran 2020.
b. Dalam pengajuan Biaya yang diperlukan untuk melaksanakan pekerjaan harus
berpedoman pada Bill Of Quantity yang telah disediakan oleh panitia.
c. Pelaksanaan pekerjaan ini dilakukan secara kontraktual antara Pengguna Jasa
dengan Penyedia Jasa dan merupakan kontrak yang tetap dan pasti atau lumpsum
fixed price contract.
X. LINGKUP PEKERJAAN
Pada dasarnya terdapat beberapa kegiatan yang perlu dilakukan pada kegiatan
perencanaan ini, antara lain :
a. Menyusun dokumen perancangan Pembangunan Gedung, Pembangunan Pagar
dan Pembuatan Halaman yang terdiri atas : Rencana Kerja dan Syarat-syarat (RKS),
Gambar-gambar rencana dan detail-detail serta Engineering Estimate (EE).
b. Membantu Pengguna jasa pada saat rapat penjelasan konstruksi dan
membantu menyusun dokumen pengadaan sampai dengan pelaksanaan penunjukan
kontraktor pelaksana.
c. Melakukan pengawasan berkala secara arsitektur sejak pekerjaan konstruksi
dilaksanakan sampai selesai.
11.2. Kriteria
Kriteria-kriteria yang harus dipatuhi oleh konsultan perencana dalam
melaksanakan tugasnya antara lain :
a. Kriteria Umum
1) Persyaratan keandalan, ditinjau dari :
a) Ketahanan bangunan menerima beban, baik yang berasal dari
manusia maupun kekuatan alam.
b) Ketahanan terhadap kelusuhan dan keausan, baik karena
penggunaan bangunan, sifat bahan maupun cuaca.
c) Keselamatan penghuni pada saat terjadi bencana, baik karena ulah
manusia, alam maupun pencemaran kesehatan.
2) Persyaratan guna, yaitu bahwa bangunan dapat menampung kegiatan
secara efisien sesuai dengan fungsinya.
3) Selain kriteria di atas, berlaku pada ketentuan-ketentuan standar
dan pedoman-pedoman yang berlaku, seperti petunjuk-petunjuk teknik
yang diberikan oleh Pengelola Teknis, guna tercapainya suatu bangunan
yang sesuai dengan fungsinya, kebutuhan dan target yang dikehendaki.
b. Kriteria Khusus
1) Bangunan bersifat permanen, serta atap bangunan disesuaikan dengan
kondisi setempat;
2) Pengelompokan fungsi dalam bangunan hendaknya dilakukan sesuai
dengan sifat dan hirarkinya, namun masih merupakan kesatuan yang
utuh;
3) Jaringan sirkulasi atau barang baik vertical maupun horizontal hendaknya
disusun seefisien mungkin dan tidak mengganggu fungsi dalam bangunan;
4) Wujud arsitektural harus serasi dengan bangunan sekitar yang telah ada;
11.4. Masukan
a. Konsultan Perencana harus mencari informasi yang dibutuhkan selain dari
informasi yang diberikan dalam Kerangka Acuan Kerja (KAK) ini.
b. Konsultan Perencana harus memeriksa kebenaran informasi yang digunakan
dalam pelaksanaan tugasnya, baik yang berasal dari Pemimpin Bagian Proyek,
maupun yang dicari sendiri. Kesalahan Perencanaan sebagai akibat kesalahan
informasi menjadi tanggung jawab Konsultan.
c. Dalam hal ini informasi perencanaan memuat hal-hal sebagai berikut:
1) Informasi tentang lahan, meliputi : Lokasi, luas, batas-batas, topografi,
kondisi tanah, peruntukan tanah, koefisien dasar bangunan, koefisien
lantai bangunan.
2) Pemakaian Bangunan, meliputi : Struktur organisasi (kegiatan utama,
penunjang dan pelengkap), perlengkapan-perlengkapan (jenis, berat serta
dimensi).
3) Kebutuhan Bangunan, meliputi : Program ruang, keinginan tentang
organisasi, kegiatan utama, penunjang dan pelengkap.
d. Konsultan Perencana hendaknya merinci lagi keinginan tentang ruang- ruang
tertentu baik yang berhubungan dengan pemakai atau perlengkapan yang akan
digunakan dalam ruang tersebut.
e. Informasi tentang kemungkinan keinginan perubahan ruang.
f. Informasi tentang hal-hal yang berhubungan dengan antisipasi pelaksanaan.
g. Informasi tentang keinginan utilitas bangunan, antara lain : Air Bersih, Air
Hujan dan Air bangunan, Air Kotor dan Sampah serta Jaringan Listrik.
XII. KELUARAN
Keluaran dari pelaksanaan pekerjaan ini adalah :
a. Penyusunan estimasi harga/ biaya konstruksi, dibuat dalam rangkap 3 (tiga).
b. Dokumen Lelang berupa Rencana Kerja dan Syara-syarat (RKS) Pekerjaan dan
lampiran-lampiran/contoh-contoh formulir dalam hal ini RKS dibuat dalam rangkap 3
(tiga).
KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK INDONESIA
KANTOR KEMENTERIAN AGAMA KABUPATEN POSO
Jalan Pulau Kalimantan Nomor 28 Kel. Gebangrejo, Kec. Poso Kota
Kabupaten PosoTelpon (0452) 21152 Faksimili (0452) 21152
XIII. Penutup
a. Pelaksana pekerjaan wajib mencari sendiri data/ informasi yang dibutuhkan dalam
penyusunan review master plan ini sesuai petunjuk KAK.
b. Kerangka Acuan Kerja ini merupakan pedoman dasar (minimal) yang dapat
dikembangkan lebih lanjut oleh pelaksana kegiatan sepanjang keluaran akhir dapat
dihasilkan secara optimal dan sesuai dengan yang diharapkan.