(K.A.K)
TAHUN ANGGARAN
2022-2023 (MYC)
KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)
MANAJEMEN KONSTRUKSI REHABILITASI DAN RENOVASI
PRASARANA SEKOLAH PROVINSI BENGKULU 1
Uraian Pendahuluan
1. Latar Belakang a. Setiap pelaksanaan konstruksi fisik bangunan
Pemerintah/Negara yang dilakukan oleh kontraktor
pelaksana harus memenuhi persyaratan administrasi
dan teknis sesuai dengan ketentuan yang berlaku,
untuk itu perlu dilakukan monitoring dan Pengawasan
teknis dengan sebaik- baiknya, sehingga dapat
memenuhi kriteria teknis bangunan yang layak dari
segi mutu, biaya, dan kriteria administrasi bagi
bangunan negara.
b. Kegiatan Pengawasan teknis harus dilakukan oleh
penyedia jasa Manajemen Konstruksi yang kompeten,
dan dilakukan secara penuh dengan menetapkan
tenaga-tenaga ahli dilapangan.
c. Kinerja Manajemen Konstruksi sangat ditentukan oleh
kualitas dan intensitas kegiatan secara menyeluruh
dan dapat dilakukan kegiatannya berdasarkan
Kerangka Acuan Kerja (KAK).
2. Maksud dan Kerangka Acuan Kerja (KAK) ini merupakan petunjuk bagi
Tujuan penyedia jasa Manajemen Konstruksi yang memuat
masukan, azas, kriteria dan proses keluaran yang
dipenuhi dan diperhatikan serta diinterpretasikan kedalam
pelaksanaan tugas Manajemen Konstruksi.
Tujuannya adalah agar penyedia jasa Manajemen
Konstruksi dapat melaksanakan tugas dan tanggung
jawabnya dengan baik untuk menghasilkan keluaran yang
memadai sesuai Kerangka Acuan Kerja (KAK) ini.
3. Sasaran Yang menjadi sasaran dalam pekerjaan Manajemen
Konstruksi ini adalah :
1. Penyelesaian pekerjaan konstruksi yang tepat waktu.
2. Biaya pekerjaan konstruksi sesuai dengan anggaran
kegiatan.
3. Pelaksanaan pekerjaan konstruksi yang sesuai
dengan spesifikasi teknis.
Data Penunjang
7. Data Dasar Data dan fasilitas penunjang yang akan disediakan oleh
pihak PPK adalah dokumen perencanaan teknis
berikut data penunjangnya.
8. Standar Teknis Dalam melaksanakan pekerjaan, penyedia jasa
berdasar pada standar Teknis :
Dalam melaksanakan kegiatan Manajemen Konstruksi
Rehabilitasi dan Renovasi Prasarana Sekolah
Provinsi Bengkulu 1
tersebut mengacu pada standar teknis antara lain :
Pedoman Teknis Bangunan Gedung Negara
sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri
Pekerjaan Umum No. 22/PRT/M/2018
Peraturan beton bertulang Indonesia (PBI 1991), SKNI
T-15.1919.03.
Tata cara pengedukan dan pengecoran beton SNI 03-
3976-1995
Peraturan muatan Indonesia NI.8 dan Indonesia
loading code 1987 ( SKB- 1.2.53.1987 )
Standar Nasional Indonesia Nomor 2837 Tahun 2008
tentang Tata Cara Perhitungan Harga Satuan
Pekerjaan Plesteran untuk Konstruksi Bangunan
Gedung dan Perumahan ;
Ubin lantai keramik, mutu dan cara uji SNI 03 - 3976 -
1995
Peraturan konstruksi kayu di Indonesia (PKKI) NI.5
Mutu Kayu bangunan SNI 03-3527-1984
Peraturan umum instalasi listrik (PUIL) SNI 04-0225-
1987
Peraturan Porland Cement Indonesia 1972/NI-8
Peraturan bata merah sebagai bahan bangunan NI 10
Peraturan plumbing Indonesia
Standar Nasional Indonesia Nomor 6897 Tahun 2008
Tentang Tata Cara Perhitungan Harga Satuan
Pekerjaan Dinding untuk Konstruksi Bangunan
Gedung dan Perumahan ;
Standar Nasional Indonesia Nomor 2835 Tahun 2008
Tentang Tata Cara Perhitungan Harga Satuan
Pekerjaan Tanah untuk Konstruksi Bangunan Gedung
dan Perumahan ;
Standar Nasional Indonesia Nomor 2836 Tahun 2008
Tentang Tata Cara Perhitungan Harga Satuan
Pekerjaan Pondasi untuk Konstruksi Bangunan
Gedung dan Perumahan;
Standar Nasional Indonesia Nomor 2839 Tahun 2008
Tentang Tata Cara Perhitungan Harga Satuan
Pekerjaan Langit-langit untuk Konstruksi Bangunan
Gedung dan Perumahan ;
Standar Nasional Indonesia Nomor 7393 Tahun 2008
Tentang Tata Cara Perhitungan Harga Satuan
Pekerjaan Besi dan Alumunium untuk Konstruksi
Bangunan Gedung dan Perumahan ;
Standar Nasional Indonesia Nomor 7394 Tahun 2008
Tentang Tata Cara Perhitungan Harga Satuan
Pekerjaan Beton untuk Konstruksi Bangunan Gedung
dan Perumahan ;
Tata cara pengecatan kayu untuk rumah dan
gedung SNI 03-2407-1991;
Tata cara pengecatan dinding tembok dengan cat
emulsi SNI 03-2410-1991;
Surat Edaran Nomor : 47/SE/DC/2020 Tentang
Petunjuk Teknis Standarisasi Desain dan Penilaian
Kerusakan Sekolah dan Madrasah.
Ruang Lingkup
11. Lingkup a. Ruang lingkup pekerjaan Manajemen Konstruksi
Pekerjaan Pekerjaan Manajemen Konstruksi Rehabilitasi
dan Renovasi Prasarana Sekolah Provinsi
Bengkulu 1 yang meliputi :
1) Mengetahui dan memahami rangkaian proses
pembangunan dimulai dari tahapan perencanaan,
pengawasan dan pembangunan pelaksanaan fisik
dilapangan, baik berupa teori atau teknis
lapangan, yang diantaranya meliputi :
Pekerjaan Tanah;
Pekerjaan Arsitektur;
Pekerjaan Struktur dan Konstruksi;
Pekerjaan Mekanikal, Elektrikal dan Plumbing;
Pekerjaan Estimasi Pembangunan Proyek;
Pekerjaan Rencana Kerja dan Syarat – Syarat;
Pekerjaan Pengawasan Pembangunan Fisik di
Lapangan.
2) Melakukan koordinasi dan koreksi pekerjaan
kepada kontraktor untuk menjaga kriteria,
keutuhan hirarki dan keharmonisan dari tujuan
perencanaan dan pembangunan yang baik, sesuai
dengan standar, inovasi serta menurut pedoman
perencanaan dan pembangunan dengan ketentuan
– ketentuan yang berlaku.
b. Lingkup Pelayanan (scope of service) untuk
pelaksanaan pekerjaan manajemen konstruksi adalah
sebagai berikut :
Manajemen Konstruksi Rehabilitasi dan
Renovasi Prasarana Sekolah Provinsi
Bengkulu 1
Bidang : Konsultansi Lainnya
Sub Bidang : Jasa Manajemen Proyek
Terkait Konstruksi Bangunan
(KL403)
c. Lingkup tugas yang harus dilaksanakan oleh
penyedia jasa Manajemen Konstruksi adalah
berpedoman pada ketentuan yang berlaku, khususnya
Pedoman Teknis Bangunan Gedung Negara, Peraturan
Pemerintah RI No. 16 Tahun 2021 Tentang Peraturan
Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2002
Tentang Bangunan Gedung, yang dapat meliputi
tugas-tugas pengawasan konstruksi fisik bangunan
gedung negara yang terdiri dari :
1) Memeriksa dan mempelajari dokumen untuk
pelaksanaan konstruksi yang akan dijadikan dasar
dalam pengawasan pekerjaan di lapangan;
2) Mengawasi pemakaian bahan, peralatan dan
metode pelaksanaan, serta mengawasi ketepatan
waktu, dan biaya pekerjaan konstruksi;
3) Mengawasi pelaksanaan pekerjaan konstruksi dari
segi kualitas, kuantitas, dan laju pencapaian
volume/realisasi fisik;
4) Mengumpulkan data dan informasi dilapangan
untuk memecahkan persoalan yang terjadi selama
pelaksanaan konstruksi;
5) Menyelenggarakan rapat-rapat lapangan secara
berkala, membuat laporan mingguan dan bulanan
pekerjaan pengawasan, dengan masukan hasil
rapat-rapat lapangan, laporan harian, mingguan
dan bulanan pekerjaan konstruksi yang dibuat oleh
pelaksana konstruksi;
6) Meneliti gambar-gambar untuk pelaksanaan (shop
drawings) yang diajukan oleh pelaksana
konstruksi;
7) Meneliti gambar-gambar yang sesuai dengan
pelaksanaan di lapangan (As Built Drawings)
sebelum serah terima I;
8) Menyusun daftar cacat/kerusakan sebelum serah
terima I, mengawasi perbaikannya pada masa
pemeliharaan, dan menyusun laporan akhir
pekerjaan pengawasan;
9) Menyusun berita acara persetujuan kemajuan
pekerjaan, berita acara pemeliharaan pekerjaan,
dan serah terima pertama dan kedua pelaksanaan
konstruksi sebagai kelengkapan untuk pembayaran
angsuran pekerjaan konstruksi;
10)Bersama-sama penyedia jasa perencanaan
menyusun petunjuk pemeliharaan dan
penggunaan bangunan gedung;
11)Membantu pengelola kegiatan dalam menyusun
Dokumen Pendaftaran;
12)Menyusun dokumen SLF untuk disampaikan ke
Pemerintah Daerah;
13)Akan dihibahkan ke Pemerintah Daerah Kabupaten
/ Kota.
15. Jangka Waktu Jangka waktu pelaksanaan adalah 300 (Tiga Ratus)
Penyelesaian hari kalender sejak dikeluarkannya Surat Perintah Mulai
Pekerjaan Kerja (SPMK).
Laporan
18. Laporan Laporan Mingguan sebanyak 160 (seratus enam puluh)
Mingguan buku ( 159 copy + 1 Asli), berisi resume laporan harian
yang terdiri dari kemajuan pekerjaan / progress serta
bobot pekerjaan.
19. Laporan Laporan Bulanan sebanyak 40 (empat puluh) buku (39
Bulanan copy + 1 Asli), berisi resume laporan mingguan
yang terdiri dari kemajuan pekerjaan / progress
serta bobot pekerjaan.
21. Laporan Khusus Laporan Khusus sebanyak 4 (empat) buku yang berisi
profil lokasi sekolah.
Hal-Hal Lain
22. Produksi dalam Semua kegiatan penyedia jasa Manajemen Konstruksi
Negeri berdasarkan KAK ini harus dilakukan di dalam wilayah
Negara Republik Indonesia kecuali ditetapkan lain dalam
angka 4 KAK dengan pertimbangan keterbatasan
kompetensi dalam negeri.
KURNIAWAN, ST., MT
NIP. 19830805 2009 121001