Anda di halaman 1dari 38

SKENARIO 1

“Sulitnya Pelayanan Kesehatan Gigi”

Sebuah pukesmas di wilayah tepencil akan melakukan survei dalam kegiatan

UKGS. Hasil survei ditemukan bahwa masalah gigi dan mulut pada sekolah masih

tinggi, hal ini dikarenakan kurangnya sarana dan prasana pelayanan kesgilut

puskemas tersebut. Dokter gigi memutuskan melakukan dental promotion dengan

cara memperagakan sikat gigi yang baik dan benar kepada semua siswa SD,

dikarenakan kondisi wilayah yang terbatas pelaksanaannya sesuai dengan paket

minimum/tahap 1 UKGS. Puskesmas akan melakukan tahap rencana perbaikan

status kesehatan gigi masyarakat.

I. Klasifiaksi istilah

1. UKGS

2. Kesgilut

3. Dental promotion

II. Menetapkan permasalahan

III. Curah pendapat

IV. Menganalisis permasalahan

V. Tujuan pembelajaran
PUBLIC HEALTH DENTISTRY

1. Definition of Dental Public Health

American board of dental public health mendefinisikan kesehatan gigi

masyarakat sebagai:

Kesehatan gigi masyarakat adalah ilmu yang mempelajari tentang

pencegahan dan pengendalian penyakit gigi serta peningkatan kesehatan gigi

melalui upaya masyarakat yang terorganisir. Ini merupakan bentuk praktik

kedokteran gigi yang melayani masyarakat sebagai pasien daripada individu.

Hal ini berkaitan dengan pendidikan kesehatan gigi masyarakat, administrasi

program perawatan gigi kelompok, dan pencegahan dan pengendalian

penyakit gigi di masyarakat. Dalam kesehatan gigi masyarakat mempelajari

administrasi kesehatan masyarakat, pencehagan dan pengendalian penyakit

mulut, serta pembiayaan perawatan kesehatan mulut.

2. Aims Of Dental Public Health

 • Mengembangkan, mendukung dan mempromosikan program yang

ditujukan untuk pencegahan penyakit mulut dan peningkatan

kesehatan umum dan mulut.


 • Untuk mengembangkan kerjasama dengan Asosiasi Anggota,

organisasi antar pemerintah, pemerintah dan sukarela yang terlibat

dalam promosi kesehatan umum dan mulut.

 • Untuk mempromosikan pemberian perawatan kesehatan mulut yang

terbaik.

 • Untuk menganalisis tren dan perkembangan pentingnya kesehatan

mulut dan perawatan kesehatan mulut di seluruh dunia.

 • Untuk mengembangkan, mengadopsi dan mendorong program pro-

aktif untuk secara progresif mengembangkan perawatan kesehatan

mulut di seluruh dunia.

 • Menyediakan sistem informasi dan komunikasi yang komprehensif

untuk menyediakan informasi yang relevan bagi anggota, media dan

pemerintah.

 • Tujuan kesehatan masyarakat adalah untuk meningkatkan kesehatan

penduduk. Kajian kesehatan gigi dan mulut di masyarakat akan

membutuhkan apresiasi dari disiplin ilmu lain seperti:

o Sosiologi dan psikologi,

o Epidemiologi,

o Ekonomi kesehatan,
o Promosi kesehatan,

o Pendidikan kesehatan,

o Metode organisasi pelayanan kesehatan

o Statistik medis.

3. Tools Of Dental Public Health

1) Epidemiology

Didefinisikan sebagai 'studi tentang distribusi dan determinan keadaan

atau kejadian terkait kesehatan dalam populasi tertentu dan penerapan

studi ini untuk mengendalikan masalah kesehatan'. [Terakhir 1988]

menggunakan

• Berkaitan dengan perjalanan dan hasil [riwayat alami] penyakit pada

individu dan kelompok.

• Penyebab penyakit.

• Digunakan untuk menggambarkan status kesehatan kelompok

penduduk

• Membantu mengevaluasi efektivitas dan efisiensi pelayanan kesehatan

[intervensi]

2) Biostatistics
Ini adalah metode pengumpulan, pengorganisasian, analisis, tabulasi dan

interpretasi data yang berkaitan dengan organisme hidup dan manusia.

menggunakan

• Untuk menguji apakah perbedaan antara dua populasi, mengenai atribut

tertentu adalah nyata atau kejadian kebetulan.

• Untuk menentukan normalitas.

• Untuk mempelajari hubungan antara dua atau lebih atribut dalam

populasi yang sama.

• Untuk mengevaluasi kemanjuran vaksin dengan studi terkontrol.

• Untuk mengevaluasi kemajuan program kesehatan masyarakat

• Untuk menentukan dan mengukur tingkat morbiditas dan mortalitas di

masyarakat.

3) Social Science

Ini termasuk sosiologi, antropologi budaya dan psikologi. Sosiologi

adalah studi tentang kelompok manusia. Sosiologi tidak berkaitan dengan

perilaku yang unik untuk individu tetapi hubungan manusia yang terpola.

4) Principles of administration

Administrasi yang baik sangat penting untuk keberhasilan setiap program

kesehatan masyarakat baik di tingkat nasional, menengah atau lokal.

Administrasi didefinisikan sebagai "seni dan ilmu bimbingan,


kepemimpinan, dan kontrol dari upaya sekelompok individu menuju

beberapa tujuan bersama".

5) Preventive dentistry

Pencegahan didefinisikan sebagai “tindakan yang bertujuan untuk

memberantas, menghilangkan atau meminimalkan dampak penyakit dan

kecacatan. Konsep pencegahan paling baik didefinisikan dalam konteks

tingkatan, yang secara tradisional disebut, pencegahan primer, sekunder

dan tersier”.

4. Role of a Public Health Dentist

A public health dentist can play a role in community or field based programs

like:

 Dental public health professionals work with the school-based

fluoride mouth rinse program.

 Suggestion and guidance on Community and school water fluoridation

program.

 Classroom-based education for elementary school children on dental

health, plaque awareness, and tobacco use prevention.

 Community oral health education and prevention initiatives in

partnership with private dentists and other health care groups.

 Spit Tobacco Education Program activities


 Community dental sealant, dental screening, early childhood caries,

and baby bottle tooth decay education programs.

 Prevent abuse and neglect through Dental Awareness program.

5. Functions Of Public Health Dentistry

Pelayanan yang diberikan oleh dokter gigi kesehatan masyarakat kepada

masyarakat meliputi:

1) Layanan pencegahan

a. Aplikasi fluorida topikal

b. Aplikasi sealant pit dan fisura

c. Promosi fluoridasi air

d. Defluoridasi

2) Pelatihan Kesehatan Masyarakat

a. Program pelatihan guru sekolah.

b. Pelatihan petugas kesehatan tentang kesehatan gigi dan tindakan

kebersihan mulut.

3) Program Kesehatan Gigi Sekolah

a. Aplikasi fluoride topikal.

b. Program berkumur sekolah.

c. Pengajaran metode kebersihan mulut dan pentingnya kesehatan

gigi kepada anak-anak.


d. Edukasi tentang tempat bermain yang aman bagi anak-anak

kepada pihak sekolah.

e. Pengetahuan tentang junk food dan efek minuman dingin pada

anak.

4) Program Kesehatan Masyarakat Gigi

a. Pemeriksaan dan pengobatan masyarakat melalui program

kesehatan gigi.

b. Program skrining untuk kanker mulut.

c. Pemeriksaan dan perawatan kesehatan gigi seperti pencabutan,

penambalan, profilaksis oral pekerja industri melalui kamp.

5) Pendidikan Kesehatan Gigi

a. Pendidikan tentang kesehatan gigi dan pentingnya bagi

masyarakat, pekerja industri dan organisasi sosial.

b. Memberikan pengetahuan tentang kesehatan gigi dan mulut

kepada ibu hamil.

c. Pengetahuan tentang cedera pada gigi dan pentingnya pelindung

mulut.

d. Edukasi kepada populasi geriatri tentang kesehatan gigi dan

mulut.
e. Menginformasikan orang-orang tentang efek buruk dari

tembakau dan merokok.

f. Mendidik masyarakat tentang metode pencegahan penyakit gigi

seperti karies gigi, penyakit periodontal dan kanker mulut.

g. mendidik perawat tentang pemeliharaan kesehatan mulut pada

pasien kebutuhan khusus.

h. konseling orang tua untuk anak pra sekolah dan sekolah.

6) Administrasi Program dan Promosi

a. Membantu instansi Negara/Pusat dalam melakukan kajian

epidemiologi tentang penyakit gigi dan mulut.

b. Melakukan survei untuk mengetahui kebutuhan gigi penduduk.

c. Memberikan pengetahuan kesehatan gigi kepada lembaga negara

atau departemen pendidikan.

ORAL HEALTH PROMOTION

Promosi kesehatan mulut dapat didefinisikan sebagai "tindakan kesehatan

masyarakat untuk melindungi atau meningkatkan kesehatan mulut dan

mempromosikan kesejahteraan mulut melalui perilaku, pendidikan dan

memungkinkan tindakan sosial ekonomi, hukum, fiskal, lingkungan dan sosial".

Kriteria mutu pelayanan perawatan gigi sebagaimana didefinisikan oleh WHO dan
lain-lain, termasuk yang dapat diterima, dapat diakses; memadai, sesuai; tersedia;

efektif; efisien; etis; adil; dan berbasis bukti.

Approaches In Oral Health Promotion

Ada pendekatan yang berbeda untuk promosi kesehatan, yang menunjukkan

keragaman cara bekerja dalam promosi kesehatan. Berbagai pendekatan adalah:

1) 1) Pencegahan: Tujuan dari pendekatan ini adalah untuk menurunkan tingkat

penyakit.

2) 2) Perubahan perilaku: Pendekatan ini bertujuan untuk mendorong individu

untuk bertanggung jawab atas kesehatan mereka dan mengadopsi gaya hidup

yang lebih sehat.

3) 3) Pendidikan: Pendekatan pendidikan bertujuan untuk memberikan

pengetahuan dan informasi kepada orang-orang tentang perilaku mereka

yang berhubungan dengan kesehatan.

4) 4) Pemberdayaan: Ini bertujuan untuk membantu orang-orang dalam

mengidentifikasi keprihatinan dan prioritas mereka sendiri, dan membantu

mereka mengembangkan kepercayaan diri dan keterampilan untuk

menangani isu-isu tersebut.

5) 5) Perubahan sosial: Pendekatan ini mengakui pentingnya faktor sosial

ekonomi dan lingkungan dalam menentukan kesehatan. Ini bertujuan untuk


mengubah lingkungan fisik, sosial dan ekonomi untuk meningkatkan

kesehatan.

Methods Of Oral Health Promotion

Promosi kesehatan merupakan strategi mediasi antara orang dan lingkungan

mereka, mensintesis pilihan pribadi dan tanggung jawab sosial dalam kesehatan

untuk menciptakan masa depan yang lebih sehat. Pokok-pokok promosi kesehatan

antara lain:

 • Fokus pada determinan kesehatan.

 • Bekerja sama dengan berbagai instansi dan sektor.

 • Mengadopsi pendekatan strategis.

Goals Of Oral Health

An overall oral health goal is to achieve a natural, functional, acceptable dentition,

which enables an individual to eat, speak, and socialize without discomfort, pain or

embarrassment for a lifetime, and which contributes to general well-being. In

practical terms that is, the retention throughout life of a functional, esthetic, natural

dentition of not less than 20 teeth and not requiring recourse to prosthesis (WHO,

1982).
A group of chief dental officers from Northern European countries proposed goals

for acceptable levels of oral health. In addition the acceptable levels of oral health

would include:

• Freedom from pain

• Satisfactory prosthetic replacement of any missing dental unit which

obviously detracts from esthetics.

• No unacceptable intrinsic anomalies

• An occlusion, which is functionally and cosmetically acceptable

• No unacceptable deposits

Global goals for oral health were established by Federation Dentaire International

(FDI) and World Health Organization (WHO). These were intended for countries

to either adopt them as they were suggested or to be modified according to their

own circumstances

Strategies For Implementation

1) Oral Health Education

It is recommended that to spread the message of oral health

to the masses, all the three media of communication, i.e. audio-visual, print

and folk media should be utilized to the maximum. For children and people

with low literacy level, these messages should be more pictorial than in
writing. Central Health Education Bureau shall be involved to formulate IEC

material.

It is recommended that to spread oral health awareness, existing

infrastructure should be strengthened. Multipurpose health workers (MPW)

should be trained to impart oral health education, provide basic pain relief

and be able to refer the cases for further investigation and treatment.

2) Utilization of the Mass Media

Since there is a widespread network of radio and television and press and

cable network in our country, the proper utilization of these medias will

ensure not only spreading the right message but also would lend

authentically to what the various types of workers would be propagating in

the field. For this purpose, with the help of the Ministry of Mass

Communication, some short 2 to 3 minutes films can be made to be

projected on television at peak hours and also with clearly defined radio

messages and flashes. NGOs, electronic media, TV and press should be

involved in spreading the message of oral health awareness. Oral health

education materials like charts, posters, pamphlets, models and comics

should be developed to be used in the community and schools. Special plays,

skits, poems and songs on oral health should be developed as part of the folk

media to spread oral health awareness in rural areas.


3) Oral Health Set-up

SCHOOL DENTAL HEALTH PROGRAMS

Definitions

Usaha Kesehatan Gigi Sekolah (UKGS) merupakan bagian integral dari Usaha

Kesehatan Sekolah (UKS) yang melaksanakan pelayanan kesehatan gigi dan mulut

secara terencana pada para siswa terutama siswa Sekolah Tingkat Dasar (STD)

dalam suatu kurun waktu tertentu dan diselenggarakan secara berkesinambungan

melalui paket UKS yaitu paket minimal, paket standar dan paketoptimal (Depkes

RI, 1996). Menurut Depkes (1983 cit.Priyono, 1995) UKGS merupakan sarana

utama dalam rangka meningkatkan kesehatan gigi dan mulut anak-anak sekolah.

Melalui UKGS dapat ditanamkan sikap yang baik terhadapkesehatan gigi dan

mulut lewat kegiatan penyuluhan dan pendidikan kesehatanyang dilakukan serta

tindakan dan perawatan yang ada.

Usaha Kesehatan Gigi Sekolah (UKGS) adalah upaya kesehatan masyarakat yang

ditujukan untuk memelihara, meningkatkan kesehatan gigi dan mulut seluruh

peserta didik di sekolah binaan yang ditunjang dengan upaya kesehatan perorangan

berupa upaya kuratif bagi individu (peserta didik) yang memerlukan perawatan

kesehatan gigi dan mulut (Kementerian Kesehatan, 2012: 11). Upaya kesehatan
masyarakat pada UKGS berupa kegiatan yang terencana, terarah dan

berkesinambungan, meliputi:

1. Intervensi perilaku

Penggerakan guru, dokter kecil, orangtua murid melalui lokakarya atau

pelatihan. Pendidikan kesehatan gigi oleh guru, sikat gigi bersama dengan

menggunakan pasta gigi berflour, penilaian kebersihan mulut oleh

guru/dokter kecil. Pembinaan oleh tenaga kesehatan.

2. Intervensi lingkungan

Pembinaan kerjasama lintas program/lintas sektor melalui Tim Pembina

UKS (Usaha Kesehatan Sekolah).

Kegiatan UKGS

o Kegiatan promotif, meliputi:

Upaya promotif dilakukan dengan pelatihan guru dan petugas kesehatan

dalam bidang kesehatan gigi serta pendidikan/penyuluhan kesehatan

gigi dan mulutyang dilakukan oleh guru sesuai kurikulum Departemen

Pendidikan danKebudayaan 1994 (Depkes RI, 1996). 

o Kegiatan preventif 
Upaya preventif meliputi sikat gigi masal minimal untuk kelas I, II dan

kelas IIIdengan memakai pasta gigi yang mengandung fluor minimal 1

kali/ bulan dan penjaringan kesehatan gigi dan mulut (Depkes RI, 1996)

Menurut WHO (1987,cit.Sriyono, 2007), tindakan pencegahan karies gigi dapat

dilakukan sebagai berikut:

1. Tindakan masyarakat

Berupa fluoridasi air minum, fluoridasi air minum sekolah, fluoridasi

garamdapur, fluoridasi minuman susu, dan peningkatan diet yang sehat 

2. Tindakan perseorangan

1. Tindakan sendiri di bawah supervisi

 Kumur-kumur F

 Tablet fluor

 Menyikat gigi dengan cairan F, jeli dan pasta profilaksis

2.  Tindakan aplikasi topikal oleh profesional

 Aplikasi topikal F

 Profilaksis F pasta
 Pit dan fisur silen

 Profilaksis dan pengambilan plak.

3. Kombinasi antara tindakan sendiri dibawah supervisi dan tindakan

oleh profesional

4. Tindakan pencegahan sendiri

 Pemakaian pasta F

 Kontrol diet oleh individu

 Kumur-kumur F dan penggunaan F tablet di rumah

o Kegiatan kuratif 

Upaya kuratif yang dilaksanakan di UKGS adalah pengobatan darurat

untuk menghilangkan rasa sakit, pelayanan medik dasar baik

berdasarkan permintaanmaupun sesuai kebutuhan, dan rujukan bagi

siswa yang memerlukan perawatan(Depkes RI, 1996)

Tahap-tahap UKGS

Menurut Depkes RI (1996) terdapat tiga tahap UKGS berdasarkankeadaan tenaga

dan fasilitas kesehatan gigi di Puskesmas, yaitu:

1. UKGS Tahap I (paket minimal UKS)


Pelayanan kesehatan gigi dan mulut bagi siswa yang belum terjangkautenaga

dan fasilitas kesehatan gigi yang meliputi:

a. Pendidikan/penyuluhan kesehatan gigi dan mulut dilakukan oleh guru

sesuaidengan Kurikulum Departemen Pendidikan dan Kebudayaan 1994

(BukuPendidikan Kesehatan). 

b. Pencegahan penyakit gigi dan mulut bagi siswa SD/MI yaitu sikat gigimasal

minimal untuk kelas I, II dan kelas III dengan memakai pasta gigiyang

mengandung fluor minimal 1 kali/bulan.

c. Untuk siswa SLTP/SLTA disesuaikan dengan program UKS daerah masing-

masing.

2. UKGS tahap II ( paket standar UKS)

Pelayanan kesehatan gigi dan mulut bagi siswa yang sudah terjangkau tenaga

dan fasilitas kesehatan gigi yang terbatas. Paket standar UKS yaitu  UKGS

tahap II meliputi seluruh paket minimal UKS atau UKGS tahap Iditambah

dengan:

a. Pelatihan guru dan petugas kesehatan dalam bidang kesehatan gigi

(terintegrasi)
b. Penjaringan kesehatan gigi dan mulut untuk kelas I diikuti

dengan pencabutan gigi sulung yang sudah waktunya tanggal

c. Pengobatan darurat untuk menghilangkan rasa sakit

d. Pelayanan medik gigi dasar atas permintaan pada kelas I sampai

dengankelas VI (care on demand )

e. Rujukan bagi yang memerlukan

3. UKGS tahap III (paket optimal UKS)

Pelayanan kesehatan gigi dan mulut bagi siswa yang sudah terjangkautenaga

dan fasilitas kesehatan gigi yang sudah memadai. UKGS tahap IIImemakai

sistem inkremental dengan pemeriksaan ulang setiap 2 tahun untuk gigi tetap.

Paket optimal UKS yaitu UKGS Tahap III meliputi seluruh paketstandar

UKS atau UKGS Tahap II ditambah dengan pelayanan medik gigi dasar  pada

kelas terpilih sesuai kebutuhan (treatment need ).

Terdapat tiga paket dalam program Usaha Kesehatan Gigi Sekolah (UKGS)

yaitu (Kementerian Kesehatan, 2012: 15):

1. UKGS tahap I/Paket minimal UKGS


Pelayanan kesehatan gigi dan mulut untuk murid SD dan MI yang

belum terjangkau oleh tenaga dan fasilitas kesehatan gigi. Tim

pelaksana UKS di SD dan MI melaksanakan kegiatan yaitu:

1) Pelatihan kepada guru pembina UKS dan dokter kecil tentang

pengetahuan kesehatan gigi dan mulut secara terintegrasi.

Pelatihan dilaksanakan oleh dinas pendidikan dengan nara

sumber tenaga kesehatan gigi.

2) Pendidikan dan penyuluhan kesehatan gigi dilaksanakan oleh

guru penjaskes (pendidikan jasmani dan kesehatan) atau guru

pembina UKS atau dokter kecil sesuai dengan kurikulum yang

berlaku untuk semua murid kelas 1-6, dilaksanakan minimal

satu kali setiap bulan.

3) Pencegahan penyakit gigi dan mulut dengan melaksanakan

kegiatan sikat gigi bersama setiap hari minimal untuk kelas I, II

dan III dibimbing oleh guru dengan memakai pasta gigi yang

mengandung flour.

2. UKGS tahap II/Paket standar UKGS

Pelayanan kesehatan gigi dan mulut untuk murid SD dan MI sudah

terjangkau tenaga dan fasilitas kesehatan gigi yang terbatas,

kegiatannya adalah:
1) Pelatihan kepada guru pembina UKS dan dokter kecil tentang

pengetahuan kesehatan gigi dan mulut secara terintegrasi.

Pelatihan dilaksanakan oleh dinas pendidikan dengan nara

sumber tenaga kesehatan gigi.

2) Pendidikan dan penyuluhan kesehatan gigi dilaksanakan oleh

guru penjaskes (pendidikan jasmani dan kesehatan) atau guru

pembina UKS atau dokter kecil sesuai dengan kurikulum yang

berlaku untuk semua murid kelas 1-6, dilaksanakan minimal

satu kali setiap bulan.

3) Pencegahan penyakit gigi dan mulut dengan melaksanakan

kegiatan sikat gigi bersama setiap hari minimal untuk kelas I, II

dan III dibimbing oleh guru dengan memakai pasta gigi yang

mengandung flour.

4) Pengobatan darurat untuk menghilangkan rasa sakit oleh guru.

5) Penjaringan kesehatan gigi dan mulut untuk kelas I pada awal

tahun ajaran diikuti dengan pencabutan gigi sulung yang sudah

waktunya tanggal, dengan persetujuan tertulis (informed

consent) dari orangtua dan tindakan dilakukan oleh tenaga

kesehatan gigi.
6) Surface protection pada gigi molar tetap yang sedang tumbuh

(dilakukan di sekolah atau dirujuk sesuai kemampuan), bila

pada penjaringan murid kelas I dijumpai murid dengan gigi

tetap ada yang karies atau bila gigi susu karies lebih dari 8 gigi

dilakukan fissure sealant pada gigi molar yang sedang tumbuh.

7) Rujukan bagi yang memerlukan.

3. UKGS tahap III/Paket optimal UKGS

Pelatihan kepada guru pembina UKS dan dokter kecil tentang

pengetahuan kesehatan gigi dan mulut secara terintegrasi. Pelatihan

dilaksanakan oleh dinas pendidikan dengan nara sumber tenaga

kesehatan gigi.

1) Pendidikan dan penyuluhan kesehatan gigi dilaksanakan oleh

guru penjaskes (pendidikan jasmani dan kesehatan) atau guru

pembina UKS atau dokter kecil sesuai dengan kurikulum yang

berlaku untuk semua murid kelas 1-6, dilaksanakan minimal

satu kali setiap bulan.

2) Pencegahan penyakit gigi dan mulut dengan melaksanakan

kegiatan sikat gigi bersama setiap hari minimal untuk kelas I, II

dan III dibimbing oleh guru dengan memakai pasta gigi yang

mengandung flour.
3) Pengobatan darurat untuk menghilangkan rasa sakit oleh guru.

4) Penjaringan kesehatan gigi dan mulut untuk kelas I pada awal

tahun ajaran diikuti dengan pencabutan gigi sulung yang sudah

waktunya tanggal, dengan persetujuan tertulis (informed

consent) dari orangtua dan tindakan dilakukan oleh tenaga

kesehatan gigi.

5) Surface protection pada gigi molar tetap yang sedang tumbuh

(dilakukan di sekolah atau dirujuk sesuai kemampuan) pada

murid kelas I dan II atau dilakukan fissure sealant pada gigi

molar yang sedang tumbuh.

6) Pelayanan medik gigi dasar atas permintaan pada murid kelas I

sampai dengan kelas VI (care on demand).

7) Rujukan bagi yang memerlukan.

Sasaran UKGS

Menurut Departemen Kesehatan RI (1996) sasaran progam UKGS adalah semua

murid usia sekolah yang dalam lingkup wilayah kerja puskesmas yaitu :

1. 100% SD melaksanakan pendidikan/penyuluhan kesehatan gigi dan mulut

sesuaikurikulum Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.

2. Minimal 80% SD/MI melaksanakan sikat gigi massal.


3. Minimal 50% SD/MI mendapatkan pelayanan medik gigi dasar atas

permintaan(care on demand ).

4. Minimal 30% SD/MI mendapatkan pelayanan medik gigi atas dasar

kebutuhan perawatan (treatment need ).

Dalam Departemen Kesehatan RI tahun 2000 juga dijelaskan bahwa :

1. Frekuensi pembinaan UKGS ke SD minimal 2 kali per tahun

2. Minimal 75% murid SD mendapatkan pemeriksaan kesehatan gigi dan

mulut

3. Minimal 80% murid SD mendapatkan perawatan medik gigi dasar, dari

seluruh murid SD yang telah terjaring untuk mendapatkan perawatan

lanjutan

Sasaran kegiatan UKGS yang dilakukan oleh mahasiswa kepaniteraan di bagian

IKGP dan IKGM FKG UGM angkatan 58 adalah siswa kelas 3B(7 siswa)dan

kelas 6B (6 siswa) SD Kanisius Sengkan, Kecamatan Depok,

Sleman,Yogyakarta yang telah menjalin kerjasama dengan FKG UGM.

Sasaran pelaksanaan dan pembinaan UKGS (Usaha Kesehatan Gigi Sekolah)

meliputi (Kementerian Kesehatan, 2012: 12):


4. Sasaran primer: peserta didik (murid sekolah) TK-SD-SMP-SMA dan

sederajatnya.

5. Sasaran sekunder: guru, petugas kesehatan, pengelola pendidikan,

orangtua murid setiap Tim Pembina UKS disetiap jenjang.

6. Sasaran tersier:

1) Lembaga pendidikan mulai dari tingkat pra sekolah sampai

pada sekolah lanjutan tingkat atas, termasuk perguruan agama

serta pondok pesantren beserta lingkungannya.

2) Sarana dan prasarana pendidikan kesehatan dan pelayanan

kesehatan.

3) Lingkungan, yang meliputi: lingkungan sekolah, keluarga,

masyarakat.

Tujuan UKGS

Tujuan UKGS menurut Departemen Kesehatan RI (1996) meliputi :

1. Tujuan Umum :

Tujuan umum dari UKGS adalah tercapainya kesehatan gigi dan mulutsiswa

yang optimal dengan mengacu pada Visi Indonesia Sehat 2010, yaituuntuk

target tahun 2010 indeks DMF-T anak kelompok usia 12 tahun ≤ 2, danPTI

(Performed Treatment Indeks) sebesar 20% (Depkes RI, 2000). Selain


itukegiatan UKGS ini bertujuan untuk meningkatkan persentase murid

SekolahDasar/Madrasah Ibtidaiyah di Kabupaten Sleman yang telah

mendapat  pemeriksaan gigi dan mulut menjadi 100% mengacu pada Visi

Indonesia Sehat2015 (Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman, 2011).

2. Tujuan khusus :

a. Siswa mempunyai pengetahuan tentang kesehatan gigi dan mulut.

b. Siswa mempunyai sikap/kebiasaan memelihara diri terhadapkesehatan gigi

dan mulut.

c. Siswa binaan UKS paket standar dan paket optimal mendapatkan pelayanan

medik gigi dasar atas permintaan.

d. Siswa binaan UKS paket optimal pada jenjang kelas terpilih mendapatkan

pelayanan medik gigi dasar yang diperlukan.

Tujuan program usaha kesehatan gigi sekolah adalah sebagai berikut (Kementerian

Kesehatan, 2012: 12):

1) Meningkatnya pengetahuan, sikap dan tindakan peserta didik dalam

memelihara kesehatan gigi dan mulut.

2) Meningkatnya peran serta guru, dokter kecil, orangtua dalam upaya

promotif-preventif.
3) Terpenuhinya kebutuhan pelayanan medik gigi dan mulut bagi peserta didik

yang memerlukan.

Manfaat UKGS

Manfaat yang dapat diambil dari kegiatan UKGS adalah:

1. Meningkatnya derajat kesehatan gigi dan mulut siswa

2. Meningkatnya pengetahuan tentang kesehatan gigi dan mulut siswa

3. Meningkatnya sikap/kebiasaan pelihara diri terhadap kesehatan gigi dan

mulut siswa

4. Siswa mendapatkan pelayanan medik gigi dasar atas permintaan (care

ondemand)

Menurut Nasution (2010), UKGS dapat menjadikan anak sekolah mampumenjaga

dirinya sendiri dengan mencegah terjadinya penyakit gigi dan mulut, sertamampu

mengambil tindakan yang tepat untuk mencari pengobatan apabiladiperlukan. Hal

ini dapat membantu tercapainya derajat kesehatan gigi dan mulutyang harmonis

dan optimal, dan dengan demikian anak dapat tumbuh dan berkembang secara

maksimal.

Tenaga Pelaksana UKGS


Tenaga pelaksana UKGS terdiri dari : tenaga pelaksana di sekolah meliputi guru

olahraga dan dokter kecil yang telah dilatih tentang kesehatan gigi dan mulut,serta

tenaga pelaksana di puskesmas meliputi dokter dan perawat gigi/ tenagakesehatan

lain yang telah dilatih (DepKes RI, 1996)

1. Tenaga yang berasal dari sekolah yaitu :

a.Kepala Sekolah / Guru SD

Peran guru SD dalam kegiatan UKGS antara lain :

1. Membantu tenaga kesehatan gigi dalam pengumpulan data (screening)

yaitu pemeriksaan seluruh murid secara berkala.

2. Pendidikan kesehatan gigi pada murid seperti penyuluhan

tentangkesehatan gigi dan mulut pada waktu pelajaran Orkes.

3. Pembinaan dokter kecil.

4. Latihan gosok gigi.

5. Merujuk murid ke puskesmas untuk dilakukan perawatan

bilamenemukan murid dengan keluhan penyakit gigi.

6. Membina kerjasama dengan petugas kesehatan dalam

kesehatanlingkungan dan makanan yang dijual di lingkungan sekolah.

7. Membantu guru dalam sikat gigi bersama


 b.Dokter kecil

Peran Dokter kecil dalam kegiatan UKGS antara lain :

1. Membantu guru dalam memberi dorongan agar murid berani

untuk diperiksa giginya.

2. Membantu guru dalam memberikan penyuluhan kesehatan gigi.

3. Memberi petunjuk kepada murid mengenai tempat berobat gigi

(klinik gigi).

2. Tenaga dari Puskesmas yaitu

a. Kepala Puskesmas

Peran kepala puskesmas dalam kegiatan UKGS antara lain :

1. Sebagai koordinator pelaksanaan UKGS.

2. Sebagai pembimbing dan motivator.

3. Bersama dokter gigi melakukan perencanaan kesehatan gigi dan mulut. 

b. Dokter gigi

Peran dokter gigi dalam kegiatan UKGS antara lain :

1. Sebagai penanggung jawab pelaksanaan operasional UKGS.


2. Bersama kepala puskesmas dan perawat gigi menyusun rencana

kegiatan, memonitoring program, dan evaluasi.

3. Membina integrasi dengan unit terkait di tingkat Kecamatan, Dati IIdan

Dati I

4. Memberi bimbingan dan pengarahan kepada tenaga perawat gigi,UKS,

guru SD, dan dokter kecil.

5. Dapat bertindak sebagai pelaksana UKGS jika tidak ada perawatgigi.

c. Perawat gigi

Peran perawat gigi dalam kegiatan UKGS antara lain :

1. Bersama dokter gigi menyusun rencana UKGS dan pemantauan SD.

2. Membina kerjasama dengan tenaga UKS dan Depdikbud.

3. Melakukan persiapan atau lokakarya mini untuk menyampaikanrencana

kepada pelaksana terkait.

4. Pengumpulan data yang diperlukan dalam UKGS berupa data

sosiodemografis dan data epidemiologis.

5. Melakukan kegiatan analisis teknis dan edukatif, seperti:a)Pengarahan

kepada tenaga UKS, Guru SD, dokter kecil,dan orang tua

murid. b)Pembersihan karang gigi.c)Pelayanan medik gigi (menerima

rujukan dari guru dan petugas kesehatan lainnya).


6. Monitoring pelaksanaan UKGS.

7. Melaksanakan pencatatan dan pelaporan.

8. Evaluasi program.

d. Petugas UKS

Peran Petugas UKS dalam kegiatan UKGS antara lain :

1. Terlibat secara penuh dalam penentuan SD, pembinaan guru dandokter

kecil, monitoring program, dan hubungan dengan Depdikbud.

2. Pemeriksaan murid (screening).

3. Melaksanakan rujukan.

4. Menunjang tugas perawat gigi dalam penyuluhan dan

pendidikankesehatan gigi

Ruang Lingkup

Ruang lingkup program UKGS (Usaha Kesehatan Gigi Sekolah) sesuai dengan

Tiga Program Pokok Usaha Kesehatan Sekolah (TRIAS UKS) (Kementerian

Kesehatan, 2012: 13) yang meliputi: pendidikan kesehatan, pelayanan kesehatan

dan pembinaan lingkungan kehidupan sekolah sehat, maka ruang lingkup UKGS

(Usaha Kesehatan Gigi Sekolah) yaitu:

1. Penyelenggaraan pendidikan kesehatan gigi dan mulut yang meliputi:


1) Pemberian pengetahuan tentang kesehatan gigi dan mulut.

2) Latihan atau demonstrasi cara memelihara kebersihan dan

kesehatan gigi dan mulut.

3) Penanaman kebiasaan pola hidup sehat dan bersih agar dapat

diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari.

2. Penyelenggaraan pelayanan kesehatan gigi dan mulut dalam bentuk:

1) Pemeriksaan dan penjaringan kesehatan gigi dan mulut peserta

didik.

2) Penyuluhan kesehatan gigi dan mulut perorangan.

3) Pencegahan/perlindungan terhadap penyakit gigi dan mulut.

4) Perawatan kesehatan gigi dan mulut.

5) Rujukan kesehatan gigi dan mulut.

3. Pembinaan lingkungan kehidupan sekolah kerjasama antara

masyarakat sekolah (guru, murid, pegawai sekolah, orangtua murid,

dan masyarakat).

Strategi
Untuk pemerataan jangkauan UKGS (Usaha Kesehatan Gigi Sekolah) dan target,

maka diterapkan strategi pertahapan UKGS (Usaha Kesehatan Gigi Sekolah) yang

disesuaikan dengan paket-paket UKS (Usaha Kesehatan Sekolah)

sebagai berikut (Kementerian Kesehatan, 2012: 15):

1. Target jangka pendek 2014

1) Penjaringan kelas 1 pada awal tahun ajaran tercapai 100%.

2) Prevalensi bebas karies sebanyak 50%.

3) Penyuluhan dilaksanakan satu kali pertriwulan 80% SD.

4) Kegiatan sikat gigi bersama dilaksanakan setiap hari di sekolah di 50% SD.

2. Target jangka panjang 2020

1) Angka bebas karies (gigi bercampur) umur 6 tahun sama dengan atau lebih

dari 50%.

2) Angka bebas karies kelas 6 adalah sama dengan atau lebih dari 70%.

3) DMF-T (Decay Missing Filled-Teeth) usia 12 tahun sama dengan atau

kurang dari 1.

4) Angka Dentally Fit kelas 6 adalah sama dengan atau lebih dari 85%.

Aim of School Dental Services


American Dental Association (ADA) describes them as:

1. To help every school child appreciates the relationship of dental health to

general health and appearance.

2. To encourage the observance of dental health practices, including personal

care, professional care, proper diet and oral habits.

3. To enlist the aid of all groups and agencies interested in the promotion of

school health.

4. To correlate dental health activities with the total school health programs.

5. To stimulate the development of resources to make dental care available to

all children and youths.

6. To stimulate dentists to perform adequate health services for children.

Reasons for oral health promotion through schools are:

• Pupils and students can be accessed during their formative years, from

childhood to adolescence. These are important stages in people’s lives when

lifelong oral health related behaviour as well as beliefs and attitudes are being

developed.

• The schools can provide a supportive environment for promoting oral health.

Access to safe water, for example, may allow for general and oral hygiene
programs. Also, a safe physical environment in schools can help reduce the

risk of accidents and concomitant dental trauma.

• The burden of oral disease in children is significant. Most established oral

diseases are irreversible, will last for a lifetime and have impact on quality of

life and general health.

• School policies, the physical environment and education for health are

essential for attainment of oral health and control of risk behaviors, such as

intake of sugary foods and drinks, tobacco use and alcohol consumption.

• Schools can provide a platform for provision of oral health care, i.e.

preventive and curative services.

Elements Of School Oral Health Program

The Four Components of the School Oral Health Program

1) Education

All children receive oral health education. Practical information to promote

healthy behaviors is provided. Some features of the education include:

• Grant funding to support the purchase of educational tools and supplies.

• Printed curriculum: A comprehensive and sequential curriculum aligned to the

Maine Learning Results.


• Instructional tools such as posters, videos, pamphlets, models and instructional

tubs as well as technical assistance from the Oral Health Program.

2) Fluoride

Weekly fluoride mouth rinse is given to children with parental permission.

The mouth rinse is swished for one minute and spit out. It strengthens and

protects teeth that are already present in the mouth.

3) Dental Screenings

Dental screenings are conducted by each funded School Oral Health

Program at least once during each five years grant cycle. Dental screenings

help to identify children who need dental care.

4) Dental Sealants

Existing School Oral Health Programs may apply for funding to support

school-based dental sealant programs. Dental sealants are thin plastic

coatings that are painted into the deep grooves of back teeth. They help to

prevent dental decay by sealing grooves that are most likely to decay. School

sealant programs are usually conducted by dental hygienists given in The

plan of action for dental health program depends upon the circumstances or

as per the requirement. For example in schools where the community water

supply is deficient in fluorides, the ideal preventive component of the dental

health program would include:


o A school water fluoridation project;

o A carbohydrate control program;

o Supervised classroom toothbrushing;

o A dental examination program,

o A topical fluoride application program.

In schools where the water supply contains adequate amounts of fluoride, the ideal

preventive dental program would include:

1. A carbohydrate control program;

2. Supervised classroom toothbrushing,

3. A dental examination program.

Peran Sekolah Dalam Kesehatan Gigi Dan Mulut Siswa

Peran sekolah selain melakukan penyuluhan kesehatan gigi, sekolah juga berperan

membantu siswa dalam menjaga kesehatan gigi dan mulut siswa. Menjaga

kesehatan gigi dan mulut dilakukan agar nyaman dan fungsional gigi dapat

memungkinkan individu untuk bersosialisasi dengan baik, sehingga siswa dapat

dengan mudah makan, berbicara dan melakukan aktivitas sosial tanpa sakit

(Robinson, 2015: 9). Menjaga kesehatan gigi dan mulut dapat dilakukan dengan

perawatan gigi. Perawatan gigi merupakan upaya yang dilakukan agar gigi tetap
sehat dan dapat menjalankan fungsinya dengan baik. Perawatan gigi penting agar

anak dapat mengolah makanan dengan baik. Cara yang dilakukan antara lain:

4. Pemilihan sikat gigi dan pasta gigi.

5. Teknik menggosok gigi yang baik dan benar.

6. Prosedur dalam menggosok gigi.

7. Pola makan yang baik.

8. Menyarankan kunjungan rutin ke dokter gigi.

Anda mungkin juga menyukai