Anda di halaman 1dari 5

INTEGRASI PERAWATAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT DENGAN BIDANG

LAIN NYA AGAR DAAPAT MENINGKATKAN KEBERHASILAN SUATU


INTERVENSI PENCEGAHAN

DI Susun Oleh Kelompok 5 :


1. Eska Nugraheni
2. Muhamad Sabikhis
3. Mulyadi
4. Nopfa Ariyadi
5. Rasita Br Ginting
6. Rieo Fernando
7. Sairullah
8. Sriyani
9. Sugeng Riyadi
10. Suja’i
11. Tri Oktaviani
12. Tri Setiawan
13. Wiwintoro
14. Yayan Eka Saputra

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PRINGSEWU (UMPRI) LAMPUNG


FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN
TAHUN AJARAN 2021
Pelayanan asuhan kesehatan gigi dan mulut adalah pelayanan asuhan yang terencana
dalam kurun waktu tertentu secara berkesinambungan di bidang promotif, preventif,
dan kuratif sederhana untuk meningkatkan derajat kesehatan gigi dan mulut yang
optimal pada individu, kelompok, dan masyarakat.

Keputusan Menteri Kesehatan No. 284 tahun 2006 tentang standar pelayanan asuhan
kesehatan gigi dan mulut adalah suatu pedoman yang harus digunakan oleh perawat
gigi dalam menjalankan tugas pelayanan asuhan kesehatan gigi dan mulut agar tercapai
pelayanan yang bermutu.

Sesuai dengan konsep dasar dari pelayanan asuhan kesehatan gigi dan mulut yang
sudah dijelaskan sebelumnya, dalam memberikan pelayanan asuhan kesehatan gigi dan
mulut, Anda sebagai perawat gigi perlu memperhatikan 5 kebutuhan dasar manusia.
Maslow menyebutkan bahwa manusia memiliki kebutuhan dasar
1. Kebutuhan fisiologis, meliputi nutrisi, dari makanan, cairan,oksigen, tidur, istirahat,
latihan, kebersihan dll.
2. Kebutuhan perasaan dan perlindungan (rasa aman)
3. Kebutuhan rasa cinta (memiliki
4. Kebutuhan aktualisasi diri (ingin dipuji)
5. Kebutuhan akan harga diri

Dengan memperhatikan 5 kebutuhan dasar manusia di atas, maka dirumuskanlah tujuan


asuhan kesehatan gigi dan mulut, agar membantu :
1. individu klien/pasien untuk mandiri
2. Mengajak individu, kelompok, masyarakat untuk berpartisipasi. Bentuk partisipasi
yang diharapkan dilakukan adalah ikut menjadi kader kesehatan gigi dan mulut sesuai
dengan komunitasnya, sehingga dapat mengaktualisasi dirinya dalam bermasyarakat.
3. Membantu individu, mengembangkan potensi dalam memelihara kesehatan secara
optimal sehingga diharapkan tidak tergantung pada orang lain dalam memelihara
kesehatan.
4. Membantu individu mendapatkan derajat kesehatan yang optimal. Wujud nyata dari
tujuan ini adalah melalui program/kegiatan yang dicanangkan oleh pemerintah seperti
UKGS bagi kelompok anak sekolah, program UKGM bagi masyarakat. Seorang
perawat gigi dapat mengembangkan potensi kerjanya sesuai dengan bakat dan potensi
serta dilakukan dengan senang hati dan diakui orang lain
Standar Promotif, antara lain :
a. Standar Penyusunan Rencana Kerja Penyuluhan Kesehatan Gigi dan Mulut
 Tersusunnya rencana kerja penyuluhan
 mengidentifikasi masalah,
 menentukan prioritas masalah,
 menyusun materi penyuluhan sesuai masalah
 membuat alat bantu pendidikan yang sesuai dengan materi dan sasaran

b. Standar Penyuluhan Kesehatan Gigi dan Mulut


Penyuluhan Anda laksanakan untuk meningkatkan pengetahuan sasaran, mengubah
perilaku sasaran baik individu, kelompok, atau masyarakat yang belum
mengetahui/mempunyai pengetahuan, dan kebiasaan berperilaku hidup sehat di bidang
kesehatan gigi. Tujuannya adalah agar sasaran mampu memelihara kesehatan gigi dan
mulutnya serta mampu melakukan upaya pencegahan terjadinya penyakit gigi dan
mulut. Standar penyuluhan adalah sebagai berikut.
 Memilih materi penyuluhan sesuai dengan kebutuhan sasaran
 Memilih metode penyuluhan sesuai dengan materi penyuluhan dan
kelompok sasaran
 Memilih alat bantu penyuluhan
 Melakukan evaluasi setelah pelaksanaan penyuluhan

c. Standar Pelatihan Kader


Untuk mempercepat upaya penyebaran asuhan keperawatan gigi dan mulut, Anda dapat
menciptakan kader-kader lain untuk alih pengetahuan dan keterampilan tentang
kesehatan gigi dan mulut. Pengkaderan dapat dilakukan kepada masyarakat sebagai
kader kesehatan (guru, dokter kecil, kader posyandu dll),agar mereka dapat berperan
serta aktif dalam upaya peningkatan kesehatan gigi dan mulut.
Kader diharapkan mampu memberikan penyuluhan dan memotivasi masyarakat untuk
dapat berperilaku sehat serta mampu mendeteksi dini, pengobatan darurat sederhana
dan melakukan rujukan. Berikut adalah keterampilan yang perlu Anda miliki untuk
menciptakan kader kesehatan gigi:
 Menentukan daerah binaan, dengan melakukan pendekatan lintas program dan lintas
sektoral
 Memilih materi pelatihan sesuai dengan kebutuhan daerah binaan
 Memilih metode pelatihan sesuai dengan materi pelatihan
 Memilih media pembelajaran sesuai dengan materi yang telah ditentukan
 Melakukan evaluasi dengan cara mempraktikkan materi yang telah diberikan

Dengan dilakukannya pelatihan kader, diharapkan kader tersebut mampu melakukan


penyuluhan kepada masyarakat dan mampu melakukan upaya pencegahan terjadinya
penyakit gigi dan mulut.

Berikut ini di jelaskan kembali tindakan yang dilakukan oleh tenaga perawat gigi
adalah

dalam bentuk upaya promotif dan preventif serta membantu upaya kuratif sederhana.

Tindakan promotif meliputi :

a. Penyuluhan kesehatan gigi dan mulut

b. Pelatihan kader kesehatan gigi

c. Membuat dan menggunakan alat peraga

d. Mendemonstrasikan dan menginstruksikan oral propilaksis

e. Konseling tindakan promotif dan preventif kesehatan gigi dan mulut

Tindakan preventif meliputi :

a. Pemeriksaan kebersihan gigi dan mulut (OHIS)

b. Sikat gigi bersama/massal

c. Melakukan scalling

d. Pencegahan karies dengan fluor

 Kumur-kumur dengan larutan fluor

 Pengolesan larutan fluor pada permukaan gigi (topikal aplikasi)

e. Pengisian pit dan fissure (pit dan fissure sealent)

Tindakan kuratif sederhana meliputi :

a. Pengobatan darurat untuk menghilangkan rasa sakit

b. Perawatan gigi dan mulut pasien pasca tindakan


c. Pencabutan gigi susu

d. Penumpatan dengan teknik Atraumatic Restorative Treatment (ART)

e. Penumpatan dengan Glass ionomer

f. Penumpatan dengan amalgam

Tindakan-tindakan di atas dapat dilakukan sendiri oleh perawat gigi, tetapi dapat pula
dilakukan dalam tim. Bila dilakukan dalam tim kesehatan gigi, dokter gigi mempunyai
wewenang dan tanggung jawab memberikan pelayanan medis dan perawat gigi
mempunyai kewenangan memberikan pelayanan asuhan kesehatan gigi dan mulut.

Tenaga perawat gigi dapat bertindak sebagai mitra dokter gigi yaitu sebagai dental
asisstant.

A. Asistensi pada pelayanan kedokteran gigi umum

B. Asistensi pada pelayanan kedokteran gigi spesialis

Kesimpulan :

Dalam upaya pelaksanaan intervensi pencegahan di perlukan nya kolaborasi antara


dokter gigi dengan individu atau masyarakat, lingkungan ( sekolah, dll ) serta dengan
kader – kader di lingkungan pelayanan kesehatan

Anda mungkin juga menyukai