Anda di halaman 1dari 10

Nomor : PV.02.

01/C/3904/2022 18 Agustus 2022


Lampiran : satu berkas
Hal : Situasi Dengue di Indonesia Pada Minggu Ke 31
Tahun 2022

Yth. Terlampir

Dalam upaya meningkatkan kinerja program pengendalian Dengue/DBD, bersama ini kami
sampaikan laporan kumulatif situasi Dengue/DBD yang diterima dan terlaporkan sampai minggu ke 31
(sampai tanggal 8 Agustus) Tahun 2022.
Data Dengue/DBD tahun 2022 secara kumulatif yang sudah terlaporkan sebanyak 70.947 kasus
Dengue yang terkonfirmasi DBD (IR 25,81/100.000 penduduk) dan 662 kematian (CFR 0,93 %). Kasus
Dengue/DBD tersebut tersebar di 457 kabupaten/kota di 34 provinsi. Kematian Dengue tersebar di 208
kabupaten/kota di 32 provinsi.
Kami menyampaikan terima kasih kepada Dinas Kesehatan yang telah mengirimkan laporan dan
mencapai indikator – indikator program Dengue. Bagi Dinas Kesehatan yang belum maupun sudah
mencapai indikator program, untuk dapat meningkatkan dan tetap melaksanakan hal – hal sebagai
berikut:
1. Melakukan upaya pencegahan dan pengendalian Dengue dengan tetap mengedepankan
langkah-langkah preventif dan promotif dengan kemandirian masyarakat melalui Gerakan 1
Rumah 1 Jumantik (G1R1J) untuk melaksanakan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) 3M
Plus di tempat – tempat umum dan tempat – tempat institusi untuk mencapai Angka Bebas
Jentik > 95 %.
2. Melakukan penguatan sistem surveilans Dengue/DBD yang komprehensif serta manajemen
kejadian luar biasa (KLB) yang responsif.
3. Melakukan pengendalian vektor secara terpadu.
4. Melakukan deteksi dini infeksi Dengue di puskesmas dengan melakukan Rapid Diagnostic
Test (RDT) Antigen Dengue NS1 atau RDT Combo pada hari 1 -5 demam.
5. Melakukan Penyelidikan Epidemiologi (PE) bila adanya laporan DD/DBD/DSS.
6. Kegiatan penanggulangan Dengue/DBD dimasukkan dalam kegiatan perencanaan daerah dan
memperkuat regulasi penanggulangan Dengue/DBD baik di tingkat provinsi, kabupaten/kota,
kecamatan sampai kepada tingkat desa/kelurahan.
7. Penganggaran kegiatan program yang memadai secara berkesinambungan di tingkat provinsi
dan kabupaten/kota dalam penanggulangan Dengue/DBD.

Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik yang diterbitkan oleh Balai Sertifikasi Elektronik (BSrE), BSSN
8. Membentuk atau merevitalisasi kembali Kelompok Kerja Operasional (POKJANAL)
Dengue/DBD di tingkat provinsi, kabupaten/kota, kecamatan dan desa/kelurahan.
9. Tetap memperhatikan protokol kesehatan pencegahan COVID-19 dalam setiap kegiatan
pencegahan dan pengendalian DBD.

Demikian situasi Dengue kami sampaikan, kiranya dapat menjadi perhatian dan dapat
ditindaklanjuti. Atas perhatian dan kerja sama Saudara, kami ucapkan terima kasih.

Direktur Jenderal P2P,

Dr.dr. MAXI REIN RONDONUWU, DHSM.MARS

Tembusan:
1. Menteri Kesehatan (sebagai laporan)
2. Gubernur di seluruh Indonesia
3. Ketua Komisi IX DPR RI
4. Asisten Deputi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Kementerian Koordinator Bidang
Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK)
5. Plt. Direktur Surveilans dan Kekarantinaan Kesehatan
6. Direktur Sinkronisasi Urusan Pemerintah Daerah III, Ditjen Bina Bangda, Kementerian Dalam
Negeri
7. Direktur Gizi dan Kesehatan Masyarakat, Deputi Bidang Pembangunan Manusia, Masyarakat dan
Kebudayaan Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/BAPPENAS
8. Direktur Adaptasi Perubahan Iklim, Ditjen Pengendalian Perubahan Iklim, Kementerian
Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK)
9. Direktur Pengembangan Sosial Budaya dan Lingkungan Desa dan Pedesaan, Ditjen
Pembangunan Desa dan Pedesaan, Kemendes Pembagunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi
10. Direktur Sekolah Dasar, Ditjen Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, Dan Pendidikan
Menengah, Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi
11. Direktur Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren, Ditjen Pendidikan Islam, Kementerian Agama
12. Direktur Pengembangan Kawasan Pemukiman, Ditjen Cipta Karya, Kemeterian Pekerjaan Umum
dan Perumahan Rakyat (PUPR)
13. Kepala Pusat Data dan Informasi, Kementerian Kesehatan
14. Ketua Tim Kerja Program dan Informasi, Ditjen P2P

Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik yang diterbitkan oleh Balai Sertifikasi Elektronik (BSrE), BSSN
Lampiran 1
Nomor : PV.02.01/C/3904/2022
Tanggal : 18 Agustus 2022

DAFTAR TERLAMPIR

Yth.
1. Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Seluruh Indonesia
2. Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota Seluruh Indonesia

Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik yang diterbitkan oleh Balai Sertifikasi Elektronik (BSrE), BSSN
Lampiran 2
Nomor : PV.02.01/C/3904/2022
Tanggal : 18 Agustus 2022

Situasi Dengue Di Indonesia Yang Bersumber Dari Data Rutin Pelaporan


Yang Diterima Dan Terlaporkan Sampai Minggu Ke 31

Laporan situasi Dengue di Indonesia yang bersumber dari data rutin pelaporan yang diterima dan
terlaporkan sampai minggu Ke 31 (Tanggal 8 Agustus 2022) sebagai berikut :

Situasi Dengue
Berdasarkan laporan yang masuk dari Dinas Kesehatan Provinsi yang berasal dari 34 provinsi,
kasus sebanyak 70.947 kasus DBD. Terlaporkan kematian akibat DBD sebanyak 662 kematian, yang
berasal dari 32 Provinsi. Tindakan yang sudah dilakukan, antara lain :
1. Konfirmasi data ke provinsi yang melaporkan
2. Surveilans kasus dan kewaspadaan dini dengan melihat data SKDR dan pola maksimal minimal

Saran yang perlu dilakukan oleh pemerintah daerah :


1. Surveilans ketat terutama pada suspek Dengue yang ditemukan atau dilaporkan melalui SKDR
2. Membuat laporan untuk kasus yang dicurigai dan segera melakukan PE jika ditemukan kasus
DD, DBD atau DSS
3. Meningkatkan indikator pelaporan berupa kelengkapan dan ketepatan laporan dari fasyankes
atau rumah sakit secara berjenjang
4. Segera melakukan pengendalaian vektor sesuai hasi PE yang dilakukan

Jumlah kumulatif kasus Dengue di Indonesia yang diterima dan terlaporkan kumulatif sampai
minggu ke 31 tahun 2022 sebanyak 70.947 kasus (IR 25,81/100.000 penduduk) dan 662 kematian (CFR
0,93 %).

Direktur Jenderal P2P,

Dr.dr. MAXI REIN RONDONUWU, DHSM.MARS

Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik yang diterbitkan oleh Balai Sertifikasi Elektronik (BSrE), BSSN
Lampiran 3
Nomor : PV.02.01/C/3904/2022
Tanggal : 18 Agustus 2022

Lampiran Situasi Dengue Di Indonesia yang Bersumber Dari


Laporan Rutin Provinsi
Pada Minggu ke 31

Mapping Kasus Dengue Tahun 2021 dan Tahun 2022

1. Sampai minggu ke 31 tahun 2022, terlaporkan 70.947 kasus yang berasal dari 457 kab/kota dari
34 provinsi.
22.212

Kasus Tahun
25.000
2022
20.000 70.947

15.000
7.346
5.739
4.869

10.000
3.188
2.670
2.472
2.364
2.148
2.098
2.055
1.634
1.293
1.184
1.122
1.017

5.000
919
883
697
681
651
621
533
518
434
350
285
274
229
149
136
117
56
3

-
KALTIM

KALTARA
LAMPUNG

RIAU
SULTENG

GORONTALO
ACEH
JABAR

JATENG

BANTEN

N.T.T.
SULSEL

D.I YOGYA

SUMSEL
BABEL
BALI

KEPRI

PAPUA BARAT
JATIM

SULUT
SUMUT

BENGKULU

KALBAR
SULTRA
N.T.B

SUMBAR

JAMBI

KALTENG
MALUKU UTR
SULBAR
DKI JKT

KALSEL

MALUKU
PAPUA

2. Terdapat 10 provinsi dengan kasus tinggi DBD yaitu Provinsi Jawa Barat, Jawa Timur, Jawa
Tengah, DKI Jakarta, Sumatera Utara, Lampung, Banten, Kalimantan Timur, Nusa Tenggara
Timur, dan Sulawesi Selatan.

Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik yang diterbitkan oleh Balai Sertifikasi Elektronik (BSrE), BSSN
Grafik Pola Maksimum Minumum Kasus DBD
Tahun 2017-2022
30000

25000
20086
20000

15000
11650
9735 10259 10389
10000 8669

5000
157
0
Jan Feb Mar Apr May Jun Jul Aug Sep Oct Nov Dec

Kasus DBD Tahun 2022 Max Min Rata-rata

3. Dari grafik pola maksimal minimal diatas maka kegiatan massif pengendalian vektor Dengue
melalui Gerakan 1 Rumah 1 Jumantik (G1R1J) dengan PSN 3M Plus dapat dilakukan pada titik
terendah sebagai upaya menekan peningkatan kasus atau Kejadian Luar Biasa (KLB) pada saat
musim penularan atau musim penghujan.

Perbandingan Kasus Dengue Tahun 2022 dan Rata-rata


Kasus Dengue perbulan Tahun 2021
25000
20086
20000

15000
11650
9735 10259 10389
10000 8669

5000 6127
157
0
Jan Feb Mar Apr May Jun Jul Aug Sep Oct Nov Dec

Dengue Tahun 2022 Rata-rata Tahun 2022

4. Pada tahun 2022, kasus Dengue/DBD yang terlaporkan secara nasional terjadi peningkatan
pada bulan Januari – Juni dibandingkan dengan rata-rata kasus perbulan tahun 2021. Pada
bulan Juni kasus secara nasional terlaporkan 8.669 kasus. Kelengkapan laporan bulan Juni 2022
masih 56% dan jumlah provinsi yang melaporkan kasus di bulan Juni sebanyak 19 provinsi.
Kewaspadaan terhadap Kejadian Luar Biasa (KLB) di bulan berikutnya perlu diwaspadai dengan
meningkatkan pengendalian vektor secara terpadu, menyeluruh, berkesinambungan dan
berkualitas.

Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik yang diterbitkan oleh Balai Sertifikasi Elektronik (BSrE), BSSN
Jumlah Kasus DBD Di Indonesia
Tahun 2022 Mg Ke 1 sd Mg Ke 31
12000

10000 9882

8000
6926
6000 5618
4512 4242
4000
3166 3117 28792719
2708
2000 2131 2290
2093 2304 2044
1562 1493 1522 1665 17972200 1311
701 952 224
294 19 576
0 0
Mg 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 14 15 16 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31
Ke
1

5. Berdasarkan laporan dari pengelola DBD Dinas Kesehatan Provinsi pada minggu ke 31, terdapat
penambahan kasus sebanyak 2044 kasus konfirmasi dan terdapat penambahan 22 kematian
akibat Dengue. Penambahan kasus tersebut berasal dari 8 provinsi yaitu Kepulauan Riau,
Lampung, DI.Yogyakarta, Kalimantan Selatan, Sulawesi Utara, Sulawesi Tenggara, Nusa
Tenggara Timur, dan Kalimantan Utara.

3547
4000
2576
3000
1671
1344 1283
2000

1000

0
KOTA BANDUNG BANDUNG KOTA BEKASI JAKARTA TIMUR SUMEDANG

6. Dari 457 kabupaten/kota yang melaporkan adanya kasus Dengue/DBD, terdapat 5


kabupaten/kota tertinggi kasus Dengue, yaitu Kota Bandung, Kabupaten Bandung, Kota Bekasi,
Kota Jakarta Timur dan Kabupaten Sumedang.

7. Kabupaten/Kota dengan kasus tinggi Dengue merupakan kabupaten/kota dengan jumlah


penduduk yang padat serta mobilitas penduduk yang sangat tinggi.

Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik yang diterbitkan oleh Balai Sertifikasi Elektronik (BSrE), BSSN
196
200
180
160 133
140 Kematian
120 99 Tahun 2022
100 662
80
60
40 19 17 15 15 15 14
11 10 10 10 9 9 9 8 8 8 7 6 5 5 4 4 4 3 3 3
20 1 1 1 0 0
0
KALTIM
JATENG

RIAU

KALTARA

GORONTALO
LAMPUNG

SULTENG
JABAR

N.T.T.
SULSEL

BANTEN
BABEL

SUMSEL

ACEH
BALI

D.I YOGYA
JATIM

SULUT

SUMUT

BENGKULU

KALBAR
KEPRI
SULTRA

MALUKU UTR
KALTENG
SUMBAR

N.T.B
KALSEL

JAMBI
SULBAR

DKI JKT
MALUKU
PAPUA
PAPUA BARAT
8. Provinsi dengan kematian tertinggi Dengue/DBD merupakan provinsi yang memiliki kasus
Dengue/DBD yang tinggi.

9. Perlu adanya penguatan penatalaksanaan kasus Dengue yang adekuat dan penemuan penderita
sedini mungkin untuk mengurangi resiko kematian akibat Dengue, serta penyebarluasan
informasi kepada masyarakat tentang tanda dan gejala Dengue agar tidak terjadi keterlambatan
dimasyarakat untuk menangani penderita dan keterlambatan dalam hal rujukan penderita ke
fasyankes.

10. Terdapat 10 provinsi dengan kasus Dengue yang tinggi di Indonesia pada Tahun 2021 dan tahun
2022. Dari 10 provinsi tertinggi, terdapat 8 provinsi yang dalam kurun waktu 2 tahun terakhir
menjadi provinsi dengan kasus Dengue yang tinggi.

11. Terdapat 10 kabupaten/kota tertinggi kasus Dengue pada tahun 2022 yang tersebar di Provinsi
Jawa Barat dan DKI Jakarta. Tujuh kabupaten/kota diantaranya memiliki kasus tinggi pada tahun
2021 dan tahun 2022, yaitu Kota Bandung, Kabupaten Bandung, Kota Bekasi, Kabupaten
Sumedang, Kota Depok, Kota Jakarta Timur, dan Kabupaten Bogor.

Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik yang diterbitkan oleh Balai Sertifikasi Elektronik (BSrE), BSSN
12. Terdapat lima kabupaten/kota yang dalam kurun waktu tahun 2021 dan tahun 2022 masuk dalam
10 kabupaten/kota dengan kematian tertinggi, yaitu Kabupaten Bandung, Kota Tasikmalaya,
Kabupaten Sumedang, Kota Cimahi dan Kota Bekasi. Penatalaksanaan kasus secara adekuat dan
edukasi tanda dan gejala Dengue pada masyarakat perlu mendapat perhatian agar mengurangi
resiko kematian Dengue akibat adanya keterlambatan baik dalam penatalaksanaan kasus maupun
keterlambatan rujukan.

Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik yang diterbitkan oleh Balai Sertifikasi Elektronik (BSrE), BSSN
Persentase Kelengkapan Laporan Tahun 2022
100100 100100 100100100100100100100100100100100100100100 100
100 83 83 83 83 83 83 83 83 83 83 83 89
67
50 50
50 33

0
BABEL

JABAR

KALTARA
BENGKULU

BANTEN

SULTENG
SUMUT

DKI JKT

KALTENG

BALI
N.T.B

PAPUA BARAT
PAPUA

Nasional
ACEH

RIAU

JATIM
SUMBAR

JAMBI
SUMSEL
KEP. RIAU

JATENG
D.I YOGYA

KALBAR

KALSEL

MALUKU
SULUT

MALUKU UTR
LAMPUNG

KALTIM

GORONTALO

SULBAR
SULSEL

N.T.T.
SULTRA
Persentase Ketepatan Laporan Tahun 2022
100 100 100100 100 100
100 83 83 83 83 83 83 83 83
90
80 67 67
70 60
60 50 50 50 50 50 50 50 50
50 33 33 33 33 33 33
40
30 17 17 17
20
10 0
0
SUMUT

BABEL

DKI JKT
JABAR
BENGKULU

KALTENG

GORONTALO

BALI
N.T.B

PAPUA BARAT
PAPUA
KALTARA
Nasional
ACEH

SUMSEL

BANTEN

JATIM
SUMBAR
RIAU

JATENG
D.I YOGYA

SULTENG

MALUKU
MALUKU UTR
JAMBI

LAMPUNG

KALBAR

KALSEL

SULUT
KEP. RIAU

SULSEL

N.T.T.
KALTIM

SULBAR

SULTRA

13. Ketepatan laporan sebagai indikator dalam pencatatan dan pelaporan, masih dibawah target
capaian 80 %.

Direktur Jenderal P2P,

Dr.dr. MAXI REIN RONDONUWU, DHSM.MARS

Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik yang diterbitkan oleh Balai Sertifikasi Elektronik (BSrE), BSSN

Anda mungkin juga menyukai