Anda di halaman 1dari 28

PROPOSAL KEGIATAN

UPAYA KESEHATAN BERBASIS MASYARAKAT

PELATIHAN KADER KESEHATAN GIGI


DESA KEMIRI KECAMATAN KEBAKKRAMAT KARANGANYAR

Dosen Pembimbing : Hermien Nugrahaeni, S.KM, M.Kes

Disusun Oleh :

Nama : Anisa Hamidah


Nim : P1337425221085
Kelas : 3B

PROGRAM STUDI SARJANA TERAPAN


JURUSAN KEPERAWATAN GIGI
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SEMARANG
TAHUN AJARAN 2022/2023
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG

Sehat merupakan modal dasar setiap individu, hal tersebut relevan dengan
Undang-Undang RI No.36 Tahun 2009 Pasal 49 Ayat 1 yang berbunyi Pemerintah,
Pemerintah Daerah dan Masyarakat bertanggung jawab atas penyelenggaraan upaya
kesehatan. Pada Undang-undang RI No. 36 Pasal 93 Ayat 1 juga menjelaskan bahwa
pelayanan kesehatan gigi dan mulut dilakukan untuk memelihara dan meningkatkan
derajat kesehatan masyarakat dalam bentuk peningkatan kesehatan gigi, pengobatan
penyakit gigi, dan pemulihan kesehatan gigi oleh Pemerintah, Pemerintah Daerah,
dan atau Masyarakat yang dilakukan secara terpadu, terintegrasi, dan
berkesinambungan.
Hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2018 menyatakan bahwa proporsi
terbesar masalah gigi di Indonesia adalah gigi rusak/berlubang/sakit (45,3%).
Sedangkan masalah kesehatan mulut yang mayoritas dialami penduduk Indonesia
adalah gusi bengkak dan/atau keluar bisul (abses) sebesar 14%
Selain permasalahan tentang kesehatan gigi, melalui forum MMD juga
sempat tergali bahwa frekuensi penyuluhan yang dilakukan tenaga kesehatan
khususnya kesehatan gigi sering dilakukan, namun hasil yang terjadi terhadap
tingkat pemahaman masyarakat tentang kesehatan gigi masih rendah.

Adanya kerusakan gigi yang masih tinggi, serta masih rendahnya


pengetahuan masyarakat dalam melakukan pencegahan terhadap kerusakan gigi
menunjukan bahwa perlu ditingkatkan upaya peningkatan kesehatan gigi dengan
memperluas jangkaun kepada masyarakat.
Salah satu upaya yang bisa dilakukan untuk memperluas jangkauan adalah
dengan cara melibatkan peran serta masyarakat. Bentuk peran serta masyarakat
yang bisa dikembangkan adalah dengan melibatkan kader kesehatan yang ada.
Desa Berahan Wetan memilki sebanyak 25 kader kesehatan yang selama ini aktif
dalam kegiatan Posyandu. Kader kesehatan yang ada semuanya belum pernah
mendapat pelatihan sebagai kader kesehatan gigi.
Dengan adanya pengembangan kader kesehatan umum menjadi kader
kesehatan gigi, diharapakan sebagai awal mula terbentuknya UKGMD (Usaha
Kesehatan Gigi Masyarakat Desa). UKGM merupakan bentuk peranserta
masyarakat dalam hal melakukan Upaya Kesehatan Berbasis Masyarakat
(UKBM). UKGM adalah suatu pendekatan edukatif yang bertujuan untuk
meningkatkan kemampuan dan peranserta masyarakat dalam pemeliharaan
kesehatan gigi, dengan mengintegrasikan upaya promotif, preventif, kesehatan
gigi pada berbagai Upaya Kesehatan Bersumber Daya Masyarakat yang
berlandaskan pendekatan Primary Health Care. Pendekatan ini secara global
dikenal sebagai Primary Oral Health Care Aproach. Tujuan adanya UKGM
untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan dan peran serta
masyarakat/keluarga dalam pemeliharaan kesehatan gigi (self care).

B. TUJUAN PELATIHAN KADER

1. TUJUAN UMUM

Meningkatkan pengetahuan, minat dan peran serta kader di bidang


kesehatan gigi dan mulut. Sehingga dapat tercapai perilaku hidup sehat dan
peningkatan kualitas sumber daya manusia.
2. TUJUAN KHUSUS

a. Meningkatkan pengetahuan mengenai peran dan fungsi kader UKGM

b. Meningkatkan pengetahuan kader tentang jenis-jenis penyakit gigi dan


mulut.
c. Meningkatkan pengetahuan kader tentang cara-cara pencegahan penyakit
gigi dan mulut
d. Meningkatkan kemampuan kader tentang cara pemeriksaan kesehatan gigi
dan mulut pada ibu hamil dan balita.
e. Meningkatkan kemampuan kader dalam memberikan pertolongan pertama
pada sakit gigi dan radang gusi.
f. Meningkatkan kemampuan kader mengenai cara melakukan rujukan
kesehatan gigi dan mulut ibu hamil dan balita.
g. Meningkatkan kemampuan kader tentang teknik melakukan penyuluhan
kesehatan gigi dan mulut.
C. DASAR KEGIATAN (LANDASAN HUKUM)

Landasan hukum yang terkait dengan UKGM, antara lain :


Undang-undang No.36 Tahun 2009 tentang kesehatan.
D. NAMA KEGIATAN

Kegiatan yang akan kami selenggarakan yaitu “Pelatihan Kader Kesehatan


Gigi dan Mulut di Masyarakat di Desa Kemiri Kecamatan Kebakkramat tahun
2022.”
SASARAN KEGIATAN
1. Karang Taruna

2. Ibu-Ibu PKK

3. Masyarakat Desa
E. WAKTU DAN TEMPAT KEGIATAN

Hari/Tanggal : Senin – Rabu, 26-28 September 2022

Waktu : 07.30 – 12.00 WIB .

Tempat : Balai Desa Kemiri

F. SUSUNAN PANITIA PELATIHAN

Pelindung : Kepala Desa Kemiri

Ketua Jurusan Kesehatan Gigi

Penasehat : Pembimbing Lahan Praktek


Pembimbing Jurusan
Ketua Panitia : Anisa Hamidah

Bendahara : Annisa Visi Asmara

Sekretaris : Ningrum Kusuma Wardhani

Humas : Bernica Oktavia


Bidang Konsumsi : Irhab Wahyu
Dokumentasi : Dinny Nur
Acara : Titi Kusumaning W.

Perlengkapan : Martina arie


Marta
BAB II
KEGIATAN

A. KEGIATAN

1. Melakukan Pre test kepada kader dengan memberikan beberapa pertanyaan


tertulis.
2. Penyuluhan tentang kesehatan gigi dan mulut kepada kader posyandu.

3. Penyuluhan oleh kader kepada ibu hamil dan balita.

4. Evaluasi hasil pelatihan tentang materi kesehatan gigi dan mulut pada kader.

B. METODE

Metode kegiatan yang dilakukan dalam pelatihan kader ini menggunakan metode
ceramah, tanya jawab, demonstrasi dan stimulasi.
C. PROSEDUR KEGIATAN

1. Cara Pendekatan

Melalui upaya atau proses menumbuhkan kesadaran, kemauan, serta


kemampuan kader dalam rangka mengenal, mengatasi, memelihara, melindungi
serta meningkatkan kesejahteraan mereka sendiri.
2. Bentuk Kegiatan Pendekatan

Pemberdayaan masyarakat adalah meningkatkan kemandirian di


masyarakat dan peduli terhadap masalah kesehatan yang muncul di masyarakat.
Sasarannya dapat berupa masyarakat. Salah satu hasil dari upaya ini dapat
berwujud upaya kesehatan bersumber masyarakat (UKBM) yaitu pelatihan kader.
3. Tindak Lanjut yang Diharapkan Setelah Pendekatan

Melalui pemberdayaan masyarakat dibidang kesehatan (Pelatihan Kader),


diharapkan kader mampu mengatasi sendiri masalah kesehatan mereka secara
mandiri. Juga mencakup kemampuan untuk memelihara dan melindungi diri dari
ancaman kesehatan. Selain itu kader juga dapat memberikan penyuluhan kepada
masyarakat mengani kesehatan gigi dan mulut dalam upaya pencegahan penyakit
gigi dan mulut yang optimal.
D. FILOSOFI PELATIHAN

Pelatihan fasilitator pemberdayaan kader Posyandu ini diselenggarakan dengan


memperhatikan:
1. Prinsip andragogi, yaitu bahwa selama pelatihan
peserta berhak untuk:
a. Didengarkan dan dihargai pengalamannya mengenai fasilitasi Posyandu.

b. Dipertimbangkan setiap ide dan pendapat, sejauh berada di dalam konteks


pelatihan.
c. Diberikan apresiasi atas pendapat yang baik dan positif yang diutarakan oleh
peserta.
2. Berorientasi kepada peserta, dimana peserta berhak untuk:

a. Mendapatkan paket bahan belajar.

b. Mendapatkan pelatih profesional yang dapat memfasilitasi dengan berbagai


metode, melakukan umpan balik, dan menguasai materi yang disampaikan.
c. Belajar sesuai dengan gaya belajar yang dimiliki individu, baik secara visual,
auditorial, maupun kinestetik (gerak).
d. Melakukan refleksi dan memberikan umpan balik secara terbuka.

e. Melakukan evaluasi (terhadap pelatih dan penyelenggara) dan dievaluasi tingkat


pemahaman peserta dalam fasilitasi penyelenggaraan Posyandu.
3. Berbasis kompetensi, yang memungkinkan peserta untuk:

a. Mengembangkan keterampilan langkah demi langkah dalam memperoleh


kompetensi yang diharapkan dalam pelatihan.
b. Memperoleh sertifikat setelah dinyatakan berhasil mendapatkan kompetensi
yang diharapkan pada akhir pelatihan.
4. Learning by doing yang memungkinkan peserta untuk:

a. Berkesempatan melakukan eksperimentasi dari materi pelatihan dengan


menggunakan metode pembelajaran antara lain ceramah tanya jawab,
penugasan, diskusi kelompok, latihan-latihan, baik secara individu maupun
kelompok.
b. Melakukan pengulangan atau pun perbaikan yang dirasa perlu

E. PERAN FUNGSI DAN KOMPETENSI KADER

1. Peran

Sebagai fasilitator pemberdayaan kader Posyandu.

2. Fungsi

Dalam melakukan perannya, fasilitator berfungsi:

a. Melakukan fasilitasi penyelenggaraan Posyandu.

b. Melakukan pelatihan kader Posyandu.

c. Melakukan pembinaan penyelenggaraan Posyandu.

3. Kompetensi

Setelah pelatihan, fasilitator diharapkan memiliki kompetensi


sebagai berikut :
a. Mampu menjelaskan peran dan fungsi fasilitator dalam pengembangan
Posyandu.
b. Mampu melakukan fasilitasi penyelenggaraan Posyandu.

c. Mampu melakukan kemitraan.

d. Mampu melakukan pelatihan kader Posyandu.

e. Mampu melakukan pembinaan penyelenggaraan Posyandu.

F. EVALUASI DAN SERTIFIKASI

A. Evaluasi

Evaluasi yang dilakukan dalam pelatihan ini meliputi:

1. Evaluasi terhadap peserta melalui:


a. Penjajakan awal melalui pre-tes.

b. Pemahaman peserta terhadap materi yang telah diterima (post-tes).

c. Evaluasi kompetensi yaitu penilaian terhadap kemampuan yang telah didapat


peserta melalui penugasan-penugasan dan praktik lapang.
2. Evaluasi terhadap pelatih

Evaluasi ini dimaksudkan untuk mengetahui seberapa jauh penilaian yang


menggambarkan tingkat kepuasan peserta terhadap kemampuan pelatih dalam
menyampaikan pengetahuan dan atau keterampilan kepada peserta dengan baik,
dapat dipahami dan diserap oleh peserta, meliputi:
a. Penguasaan materi.

b. Penggunaan metode.

c. Hubungan interpersonal dengan peserta.

d. Motivasi.

3. Evaluasi terhadap penyelenggara pelatihan

Evaluasi dilakukan oleh peserta terhadap pelaksanaan pelatihan. Obyek evaluasi


adalah pelaksanaan administrasi dan akademis, yang meliputi:
a. Tujuan pelatihan.

b. Relevansi program pelatihan dengan tugas.

c. Manfaat setiap materi bagi pelaksanaan tugas peserta di tempat kerja.

d. Manfaat pelatihan bagi peserta/instansi.

e. Hubungan peserta dengan pelaksana pelatihan.

f. Pelayanan sekretariat terhadap peserta.

g. Pelayanan akomodasi dan lainnya.

h. Pelayanan konsumsi.

i. Pelayanan komunikasi dan informasi.

B. Sertifikasi
Berdasarkan Kepmenkes No 725 tahun 2003 tentang Pedoman Penyelenggaraan Pelatihan di
Bidang Kesehatan, bagi peserta yang telah menyelesaikan proses pembelajaran selama 30—80 Jpl @ 45
menit dengan kehadiran minimal 90% dari keseluruhan jumlah jam pembelajaran, akan diberikan sertifikat
dengan angka kredit 1 (satu). Sertifikat akan ditandatangani oleh pejabat yang berwenang atas nama
Menteri Kesehatan dan oleh panitia penyelenggara.Sertifikasi juga bisa diberikan oleh lembaga yang
berwewenang menerbitkan sertifikat untuk pelatihan fasilitator Posyandu.
G. ANGGARAN

1. Rencana Anggaran Kegiatan

Pengeluaran :

Nama Barang Jumlah Harga Total

Print Proposal Kegiatan 4 buah @Rp.12.000 Rp. 48.000,00

Print Materi/Modul 1 buah @Rp.12.000 Rp. 12.000,00

FC Materi/Modul 20 buah @Rp.8.000 Rp.160.000,00

Konsumsi 20 orang x 3 @Rp.7.000 Rp.420.000,00

hari
Sertifikat 20 buah @Rp.4.000 Rp. 80.000,00

Kenang-kenangan 1 buah @Rp.100.000 Rp.100.000,00

Biaya lain-lain Rp.100.000,00

Jumlah Total Rp.920.000,00

Sumber Anggaran Kegiatan Pemasukan :


Iuran Panitia (9orang) @Rp.80.000 Rp. 720.000,00

Warung Makan Maju @Rp. 200.000 Rp. 200.000


Laras(sponsor)
Jumlah Total Rp. 920.000
H. MATRIX KEGIATAN KELOMPOK PELAKSANA

No. Nama Kegiatan Tempat Tanggal Penanggung

Jawab
1. Perkenalan dan Pre Test Balai Desa 26 September Anisa
2022
Kemiri
2. Penyampaian materi Balai Desa 26 September Ningrum
kesehatan gigi dan mulut Kemiri 2022
para kader tentang kesehatan

gigi secara umum

3. Penyampaian materi Balai Desa 26 September Bernica


Kemiri
kesehatan gigi dan mulut 2022
pada kader tentang jenis-
jenis penyakit gigi dan mulut
4. Penyampaian Materi dan Balai Desa 26 September Anisa
simulasi kesehatan gigi dan
Kemiri 2022
mulut pada kader tentang
cara-cara pencegahan
penyakit gigi dan mulut

5. Penyampaian Materi dan Balai Desa 27 September Martina


simulasi pada kader tentang Kemiri 2022
cara-cara pemeriksaan gigi
dan mulut secara sederhana
oleh kader pada ibu hamil
dan balita
6. Penyampaian Materi dan Balai Desa 27 September Visi
simulasi pada kader tentang Kemiri 2022
cara memberikan
pertolongan pertama pada
sakit gigi
7. Penyampaian Materiserta Balai Desa 27 September Martha
simulasi pada kader tentang
caramenyikat gigi yang Kemiri 2022
benar

8. Penyampaian Materi system Balai Desa 28 September Irhab


rujukan kesehatan gigi dan Kemiri 2022
mulut ibu hamil dan balita

9. Penyampaian Materi serta Balai Desa 28 September Diny


simulasi pada kader tentang Kemiri 2022
teknik penyuluhan

10. Evaluasi kegiatan serta post Balai Desa 28 September Tina


2022
test Kemiri

I. Garis Besar Proses Pembelajaran (GBPP)

Nomor : MD.1

Materi : Peran dan Fungsi Kader Kesehatan Gigi dan Mulut


Waktu : 2 Jpl (T = 2 Jpl; P: 0; PL: 0)
Tujuan Pembelajaran Umum:

Setelah mengikuti ,materi ini, peserta mampu memahami peran dan fungsi kader
kesehatan gigi dan mulut.
Tujuan Pokok Bahasan Metode Alat Bantu Referensi
Pembelajaran
Khusus
a. Menjelaskan a. Pengertian, 1. Modul 1) Kementerian
pengertian, peran
Pengertian, buku Kesehatan
dan fungsi kader
kesehatan Peran dan fungsi Ceramah panduan RI. 2012.
gigi dan mulut
kader kesehatan pelatihan Buku
gigi dan mulut kader Panduan
b. Program kesehata Pelatihan

penyuluhan kader n gigi dan Kader Kesehatan


b. Menjelaskan
kesehatan gigi mulut di Gigi Dan
program
dan mulut masyara Mulut Di
penyuluhan
c. Teknis k at Masyarakat.
kader
penyuluhan/ (Kemenk Jakarta.
kesehatan
pelatihan kader es 2) Depkes RI
gigi dan
kesehatan gigi RI, SPRG. 1995.
mulut
dan mulut Tahun Manajemen
c. Menjelaskan
d. Penyuluhan 2012). Kesehatan
teknis
kesehatan gigi 2. Kusioner Gigi dan
penyuluhan/
masyarakat oleh pre test mulut.
pelatihan
kader kesehatan dan post Jakarta.
kader
gigi dan mulut test 3) Kebijakan
kesehatan
3. LCD, Dasar
gigi dan
Compute Puskesmas
mulut
r. Alat Tulis ( Kepmenkes
d. Menjelaskan
dan lain- No. 128 Thn
penyuluhan
lain. 2004 ), Dr.
kesehatan
Benny
gigi
Soegianto ,
masyarakat
MPH 2007 ,
oleh kader
2007.
kesehatan
gigi dan mulut
MATRIK PELATIHAN
TUJUAN
SUB
NO KHUSUS TIU TIK POKOK BAHASAN WAKTU METODE
POKOK
(PELATIHAN)
BAHASAN
1 Meningkatkan Mampu a. Dapat memahami
derajat Kesehatan
memahami batasan UKGM
gigi dan
mulut kebijakan b. Peran dan fungsi Peran dan fungsi kader a. Batasan UKGM 1x45 Ceramah,
masyarakat
mengenai kader dalam UKGM UKGM b. Peran dan menit
melalui Kader
kesehatan gigi pemberdayaan fungsi sebagai
kader terhadap kader gigi
kesehatan gigi
dan mulut
2. Meningkatkan a. Mampu a. Memahami tentang Jenis jenis penyakit gigi a. Gigi berlubang 1x45 Ceramah
pengetahuan memahami jenis- jenis penyakit dan mulut, meliputi : Pengertian gigi menit
berlubang
kader tentang tentang jenis- gigi dan mulut, a. Gigi berlubang
1. Penyebab
jenis-jenis jenis meliputi : b. Karang gigi
gigi berlubang
penyakit gigi penyakit gigi 1. Gigi berlubang c. Radang gusi
2. Cara
dan mulut dan mulut. 2. Karang gigi d. sariawan
pencegahan
3. Radang gusi
gigi
4. Sariawan
berlubang
b. Karang gigi
1. Pengertia
n karang
gigi
2. Penyebab
terbentukn
ya karang
gigi
3. Cara
pencegah
an
karang
gigi
4. Akibat
adanya karang
gigi
5. Cara
membersihk
an karang
gigi
c. Radang gusi
1. Pengertia
n radang
gusi
2. Perbedaan
gusi sehat dan
gusi sakit
3. Penyebab
terjadinya
radang
gusi
4. Proses
terjadinya
radang
gusi
5. Gejala-
gejala
radang gusi
6. Cara
mencegah
radang gusi
d. Sariawan
1. Pengerti-
an
sariawan
2. Penye-
bab
saria-
wan
3. Tanda
dan gejala
sariawan
Penanganan
sariawan.
3. Meningkatkan a. Mampu a. Memahami cara- cara Cara-cara pencegahan a. Sikat gigi 1x45 menit Ceramah
pengetahuan memahami pencegahan penykit penyakit gigi dan mulut, 1. Pengertia Simulasi
kader tentang cara-cara gigi dan mulut, meliputi : n
cara-cara pencegahan meliputi : 1. Sikat gigi menggos
pencegahan penyakit gigi 1. Sikat gigi 2. Konsumsi ok gigi
penyakit gigi dan mulut. 2. Konsumsi makanan 2. Manfaat
dan mulut makanan berserat menggos
berserat ok gigi
3. Akibat
bila tidak
menggosok
gigi
4. Waktu
yangTepat
untuk
menggosok
gigi
5. Cara
menggo-
sok
gigi yang baik
dan benar
b. Konsumsi
makanan
berserat
4. Meningkatkan Mampu a. Mampu Pemeriksaan kesehatan a. Jenis-jenis 1x45 menit Ceramah
alat yang
kemampuan melakukan memahami nama- gigi dan mulut pada ibu Simulasi
dapat
kader tentang pemeriksaan nama jenis-jenis alat hamil dan balita digunakan
kader untuk
cara kesehatan gigi yang digunakan
pemeriksaan
pemeriksaan, dan mulut pada b. Mampu kesehatan
gigi dan
kesehatan gigi ibu hamil dan memahami cara
mulut
dan mulut ibu balita.
3. Meningkatkan a. Mampu b. Memahami cara- cara Cara-cara pencegahan b.Cara 1x45 menit Ceramah
pengetahuan memahami pencegahan penykit penyakit gigi dan mulut, memegang Sikat Simulasi
kader tentang cara-cara gigi dan mulut, meliputi : gigi
cara-cara pencegahan meliputi : 3. Sikat gigi 1. Pengerti
pencegahan penyakit gigi 1. Sikat gigi 4. Konsumsi an
penyakit gigi dan dan mulut. 2. Konsumsi makanan menggo
mulut makanan berserat sok
berserat gigi
2. Manfaat
Menggo
sok
gigi
3. Akibat
bila
tidak
menggosok
gigi
4. Waktu
yang
Tepat untuk
menggosok
gigi
5. Cara
menggo
sok
gigi yang
baik dan
benar
c. Konsumsi
makanan
berserat
4. Meningkatkan Mampu c. Mampu Pemeriksaan kesehatan a. Jenis-jenis alat 1x45 menit Ceramah
kemampuan kader melakukan memahami nama- gigi dan yang Simulasi
tentang pemeriksaan nama jenis-jenis alat mulut pada ibu hamil dapat digunakan
cara pemeriksaan, kesehatan gigi yang digunakan dan balita kader untuk
kesehatan gigi dan mulut pada d. Mampu pemeriksaan
dan mulut ibu ibu hamil dan memahami cara kesehatan gigi
balita. dan mulut
b. Cara
memegang
hamil dan balita memegang alat alat
c. Mampu c. Posisi
memahami posisi pemeriksaan
pemeriksaan
5. Meningkatkan a. Mampu a. Mampu Jenis kelainan yang Penatalaksaan 1x45 menit Ceramah
kemampuan kader memahami menunjukan gigi terjadi di rongga mulut kegawatdaruratan Simulasi
dalam cara sehat dan
memberikan memberikan berlubang pada sakit gigi dan
pertolongan pertolongan b. Mampu radang gusi
pertama pada b. Mampu menunjukan
sakit gigi mebedakan karang gigi a. Perbedaan gigi sehat
jenis c. Mampu dan berlubang
kelaianan menunjukan gigi b. Menunjukkan
yang terjadi geripis (rampant karang gigi
dirongga karies) c. Menunjukan
mulut d. Mampu gigi geripis
menunjukan gigi (rampant karies)
yang terkena radang d. Menunjukkan gigi
e. Mampu yang terkena radang
menunjukan gusi e. Perbedaan gusi
yang mengalami sehat dan tidak
pembengkakan sehat
6. Meningkatkan Mampu a. Mampu Cara kader a. Jenis-jenis 1x45 menit Ceramah
kemampuan kader memahami cara menjelaskan melakukan rujukan rujukan Simulasi
mengenai melakukan kembali jenis- jenis kesehatan gigi dan mulut b. kondisi pasien
cara melakukan rujukan rujukan ibu hamil dan balita yang perlu
rujukan kesehatan gigi b. Mampu dirujuk
c. jenis-jenis
pencatatan
yang
kesehatan gigi dan mulut pada menjelaskan kembali bisa dilakukan
dan mulut ibu ibu hamil dan kondisi pasien yang a. penulisan
hamil dan balita balita. perlu dirujuk rujukan dalam
c. Mampu buku
menjelaskan kembali jenis- rujukan
jenis pencatatan yang
bisa
dilakukan
7. Meningkatkan Mampu Memahami teknik Teknik melakukan a. Teknik melakukan 1x 45 menit Ceramah Simulasi
kemampuan kader memahami melakukan penyuluhan penyuluhan kesehatan penyuluhan
tentang teknik teknik kesehatan gigi dan gigi dan mulut kesehatan gigi dan
melakukan melakukan mulut, meliputi : mulut dengan
penyuluhan penyuluhan Ceramah metode ceramah
kesehatan gigi kesehatan gigi Tanya jawab Demonstrasi b. Teknik melakukan
dan mulut dan mulut penyuluhan
kesehatan gigi dan
mulut dengan
metode tanya jawab
c. Teknik melakukan
penyuluhan
kesehatan gigi dan
mulut dengan
metode demonstrasi

KURIKULUM PELATIHAN
WAKTU
NO. MATERI
T P PL JUMLAH
1. MATERI DASAR
Peran dan Fungsi Kader 1 - - 1
Batasan UKGM 1 - - 1
SUBTOTAL “A” 2 - - 2
2. MATERI INTI
Jenis-jenis penyakit gigi dan mulut. 1 - - 1
Cara pencegahan penyakit gigi dan mulut. 1 1 - 2
Pemeriksaan kesehatan gigi dan mulut pada ibu hamil
1 1 1 3
dan balita.
Pertolongan pertama pada sakit gigi 1 1 - 2
Melakukan rujukan Kesehatan gigi dan mulut pada ibu 1 1 - 3
hamil dan balita
Teknik melakukan penyuluhan kesehatan gigi dan mulut. 1 1 1 3
SUBTOTAL “B” 6 5 2 13
3. MATERI PENUNJANG
Membangun komitmen belajar BLC (Building Learning 1 - - 1

Commitmen)
RTL (Rencana Tindak Lanjut) - 1 - 1
SUBTOTAL “C” - 1 - 1
JUMLAH 9 7 2 17
BAB III
PENUTUP

J. SIMPULAN
Proposal pelatihan kader kesehatan gigi adalah tindak lanjut
dari pengambilan keputusan yang dilakukan dengan cara petugas
memberikan beberapa masukan pada kegiatan MMD antara
masyarakat desa, tokoh masyarakat, FKD, tokoh agama, perangkat
desa, kader dan kelompok masyarakat yang difasilitasi oleh tenaga
kesehatan guna untuk menemukan penanggulangan terhadap
masalah yang terjadi hasil data Survei Mawas Diri.
Proposal ini diajukan sebagai dasar diadakan nya bimbingan
langsung kepada para Kader Kesehatan untuk dilakukan
pembentukan dan pelatihan Kader Kesehatan Gigi guna peningkatan
derajat kesehatan gigi masyarakat dan dapat melaksanakan
pelayanan di masyarakat mulai penyusunan rencana (identifikasi
kebutuhan, analisis, dan pembahasan bersama), sampai kepada
pelaksanaan serta monitoring dan evaluasinya.
Demikian proposal Pelatihan Kader Kesehatan Gigi dan
Mulut Masyarakat di Desa Kemiri Kecamatan Kebakkramat
Kabupaten Karanganyar semoga proposal ini dapat disetujui dan
dapat digunakan sebagaimana mestinya.

A. Saran

1. Kader Kesehatan melakukan Studi banding ke desa /


kelurahan lain yang strata desa siaganya lebih tinggi.
2. Puskesmas lebih memperhatikan kader kesehatan gigi yang
terbentuk. Apabila ada perkembangan baru, para alumni
pelatihan perlu diberikan informasi dalam Pelatihan
Penyegaran Kader Kesehatan Gigi.
3. Perlu adanya pengiriman selebaran, buletin atau majalah
berkala kepada para Kader Kesehatan Gigi.
4. Rencana tindak lanjut pelatihan yang disusun oleh masing-
masing peserta dapat dipergunakan sebagai acuan
pembinaan, monitoring dan evaluasi.

Karanganyar, 18 September 2022


Ketua Panitia Sekretaris

Anisa Hamidah Ningrum Kusuma Wardhani

Mengetahui,
Kepala Desa Kemiri

Haris Waluyo

Anda mungkin juga menyukai