Anda di halaman 1dari 3

Upaya Promosi Kesehatan Pencegahan Tingkat Kedua (Secondary

Prevention)

Disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Promosi Kesehatan


Dosen Pengampu : Bu Hermien Nugraheni, SKM, M.Kes

Disusun Oleh :
Kelompok 5 B

1. Rifky Eka Putra P1337425221082


2. Anisa Hamidah P1337425221085
3. Nurma Safitri P1337425221098
4. Maulidah Khoirani P1337425221101
5. Kherotul Anwariyah P1337425221107
6. Auliyaa’urrohmah P1337425221144
7. Rulita Lailan Fajrin P1337425221146
8. Nadiyatul Jannah P1337425221154

Kelas 3B
PROGRAM STUDI SARJANA TERAPAN TERAPI GIGI
JURUSAN KESEHATAN GIGI
POLTEKKES KEMENTERIAN KESEHATAN SEMARANG
TAHUN 2022/2023
BAB 1
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Kesehatan gigi dan mulut adalah bagian dari kesehatan tubuh yang tidak dapat
dipisahkan satu dengan yang lainnya, karena kesehatan gigi dan mulut akan
mempengaruhi kesehatan keseluruhan dari tubuh. Pembangunan di bidang kesehatan gigi
merupakan bagian integral pembangunan nasional, yang artinya pembangunan di bidang
kesehatan gigi dan mulut tidak boleh ditinggalkan. Upaya pada bidang kesehatan gigi
perlu mendapat perhatian, demi menunjang kesehatan yang optimal. Pencapaian derajat
kesehatan yang optimal, salah satunya perlu dilakukan pada anak usia sekolah dasar.
Upaya pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut seharusnya dilakukan sejak anak usia dini
(Riyanti, dkk., 2005).
Menurut Rismawati (2012) pelaksanaan pembangunan kesehatan dengan memberikan
prioritas kepada upaya peningkatan kesehatan, pencegahan penyakit dengan tidak
mengabaikan upaya penyembuhan dan pemulihan kesehatan, termasuk pada anak usia
sekolah dasar demi tercapainya derajat kesehatan yang optimal. Adapun untuk menunjang
upaya kesehatan yang optimal maka upaya di bidang kesehatan gigi perlu mendapat
perhatian. Upaya kesehatan gigi perlu ditinjau dari aspek lingkungan, pengetahuan,
pendidikan, kesadaran masyarakat serta penanganan kesehatan gigi dan mulut termasuk
pencegahan dan perawatan. Kondisi kesehatan gigi dan mulut secara keseluruhan sudah
diabaikan oleh sebagian besar orang. Perawatan gigi dan mulut dianggap tidak begitu
penting, padahal manfaatnya sangat vital dalam menunjang kesehatan dan penampilan
(Pratiwi, 2007).
Karies merupakan salah satu penyakit gigi dan mulut yang menjadi masalah utama
yang sering terjadi pada anak-anak (Worotitjan, dkk., 2013). Karies adalah penyakit
infeksi yang disebabkan demineralisasi jaringan keras gigi yang mengenai email, dentin
dan sementum. Karies disebabkan oleh aktivitas jasad renik dalam karbohidrat yang
diragikan. Sehingga terjadi invasi bakteri dan kematian pulpa serta penyebaran infeksinya
yang dapat menyebabkan rasa nyeri apabila terus dibiarkan (Kidd dan Bechal, 2012).
Oleh karena itu, kita akan lebih fokus ke dalam pencegahan supaya penyakit gigi atau
masalah gigi tidak lebih parah.

B. TUJUAN
1. Mengetahui sasaran utama pada pencegahan tingkat kedua (secondary prevention) pada
Kesehatan gigi
2. Mengetahui cara mendeteksi penyakit gigi secara dini
3. Mengetahui tujuan utama pencegahan tingkat kedua (secondary prevention) pada
Kesehatan gigi
4. Mengetahui upaya kegiatan pencegahan tingkat kedua (secondary prevention)
Kesehatan gigi
5. Untuk mengetahui metode promosi pencegahan tingkat kedua Kesehatan gigi yang
efektif untuk diterapkan
6. Hambatan promosi Kesehatan gigi tingkat kedua (secondary prevention) kepada
masyarakat
7. Pengaruh promosi Kesehatan gigi tingkat kedua (secondary prevention) terhadap
Kesehatan gigi masyarakat

BAB II

PERMASALAHAN

A. Rumusan Masalah
Dalam makalah ini kami akan memaparkan beberapa poin mengenai :
1. Siapakah sasaran utama pada pencegahan tingkat kedua (secondary prevention) pada
Kesehatan gigi?
2. Bagaimana cara mendeteksi penyakit gigi secara dini?
3. Apakah tujuan utama pencegahan tingkat kedua (secondary prevention) pada Kesehatan
gigi ?
4. Apa saja upaya kegiatan pencegahan tingkat kedua (secondary prevention) Kesehatan
gigi?
5. Apa saja metode promosi pencegahan tingkat kedua Kesehatan gigi yang efektif untuk
diterapkan?
6. Adakah hambatan promosi Kesehatan gigi tingkat kedua (secondary prevention) kepada
masyarakat ?
7. Seberapa besar pengaruh promosi Kesehatan gigi tingkat kedua (secondary prevention)
terhadap Kesehatan gigi masyarakat?

Anda mungkin juga menyukai