Anda di halaman 1dari 5

PERENCANAAN PROGRAM PELAYANAN KESEHATAN GIGI DI TK ISLAM AL-

IKHLAS SEMARANG

Disusun guna memenuhi tugas mata kuliah manajemen kesehatan gigi dan mulut

Dosen Pembimbing:

Hermien Nugraheni, SKM, M.Kes

Oleh kelompok 6:

1. Dhifo Anjasmara NIM P1337425122076


2. Ghifari Endah S. NIM P1337425122101
3. Arum Syafiqoh NIM P1337425122102
4. Nisriinaa Ticho S. NIM P1337425122103
5. Marsa Salma M. NIM P1337425122104
6. Naila Dini A. NIM P1337425122105
7. Fella Suffa O. NIM P1337452122106
8. Elsa Adi N. NIM P1337425122107
9. Tiffany Echa S NIM P1337425122108

KELAS 2B
PROGRAM STUDI DIPLOMA TIGA
JURUSAN KESEHATAN GIGI
POLTEKKES KEMENTERIAN KESEHATAN SEMARANG
TAHUN 2022/2023
BAB 1

PENDAHULUAN

A. PENDAHULUAN
Kesehatan merupakan hal terpenting dalam kehidupan manusia. Kesehatan
tubuh kita sangatlah penting untuk diperhatiksn tetapi tidak hanya itu, kesehatan gigi
dan mulut juga harus diperhatikan. Karena kesehatan gigi dan mulut dapat
mempengaruhi kesehatan tubuh. Hasil Riset Kesehatan Dasar Nasional (Riskesdas)
tahun 2007 menyebutkan bahwa 23,4% penduduk Indonesia mempunyai masalah
kesehatan gigi dan mulut dan hanya 29,6% penduduk diantaranya yang menerima
perawatan dan pengobatan dari tenaga kesehatan gigi. Hal ini mengindikasikan bahwa
masih terdapat masyarakat yang belum menyadari pentingnya pemeliharaan kesehatan
gigi dan mulut. Penyakit gigi dan mulut yang ditemukan di masyarakat masih berkisar
penyakit yang menyerang jaringan keras gigi (karies) dengan Indeks DMF-T nasional
sebesar 4,85 (Dep. Kes. RI., 2008).
Menurut WHO karies gigi (gigi berlubang) adalah problem kesehatan utama di
mayoritas negara-negara industri dan dialami oleh 60-90% anak usia sekolah
tergolong kedalam kelompok rawan penyakit gigi dan mulut. Untuk meningkatkan
kesehatan gigi dan mulut, pemerintah melalui Departemen Kesehatan telah
melakukan berbagai upaya pendekatan pelayanan kesehatan, yaitu promotif,
preventif, kuratif, dan rehabilitatif secara terpadu dan berkesinambungan (Herijulianti
dkk., 2002).
Karies gigi dapat menyerang seluruh lapisan masyarakat dan merupakan
penyakit gigi yang paling banyak diderita oleh sebagian besar penduduk Indonesia.
Prevalensi karies gigi pada anak kelompok usia 6-12 tahun cenderung meningkat dari
69,74% menjadi 76, 92% tahun 2007. Hasil studi morbiditas Survei Kesehatan Rumah
Tangga (SKRT) dan survei yang dilakukan Departemen Kesehatan RI tahun 2007
menunjukkan bahwa secara umum prevalensi penyakit gigi dan mulut tertinggi
meliputi 72,1% penduduk, 46,6% merupakan karies aktif. Beberapa penyakit yang
diderita anak sekolah, penyakit gigi dan mulut menduduki urutan teratas sebesar 69%
tahun 2007.
Berdasarkan Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS) 2007, prevalensi karies
gigi aktif tertinggi di kota Semarang mencapai 74,1%. Berdasarkan data dari Dinas
Kesehatan Kota Semarang tahun 2009, menunjukkan bahwa penyakit gigi dan mulut
menempati urutan 10 besar penyakit yang ada di puskesmas wilayah kerja Dinas
Kesehatan kota Semarang (DKK) Semarang. Sedangkan Berdasarkan hasil riset dari
DKK Semarang pada tahun 2010 angka morbiditas penyakit periodontal di Semarang
mencapai 2837 kasus. Dari data DKK Semarang pada tahun 2010 juga menunjukan
pada usia 5-14 tahun proporsi anak yang terserang karies gigi mencapai 23,97%,
sedangkan pada usia 15-44 tahun proporsi karies giginya mencapai 49,03%. Keadaan
ini menunjukkan karies gigi banyak terjadi pada golongan usia produktif.
Untuk mencapai kesehatan gigi dan mulut yang optimal, maka harus
dilakukan perawatan secara berkala. Perawatan dapat dimulai dari memperhatikan
diet makanan, jangan terlalu banyak makanan yang mengandung gula dan makanan
yang lengket, pembersihan plak dan sisa makanan yang tersisa dengan menyikat gigi,
teknik dan caranya jangan sampai merusak terhadap struktur gigi dan gusi.
Pembersihan karang gigi dan penambalan gigi yang berlubang oleh dokter gigi, serta
pencabutan gigi yang sudah tidak bisa dipertahankan lagi dan merupakan fokal
infeksi. Kunjungan berkala ke dokter gigi setiap enam bulan sekali.Dengan
memperhatikan hal-hal tersebut, maka akan dicapai
B. TUJUAN
1) Tujuan Umum
Tercapainya derajat kesehatan gigi dan mulut pada siswa TK Islam Al-
Ikhlas Semarang yang optimal.
2) Tujuan Khusus
a. Meningkatkan pengetahuan, kesadaran, dan perilaku siswa TK Islam
Al-Ikhlas dalam memelihara kesehatan gigi dan mulut.
b. Meningkatkan sikap/kebiasaan pelihara diri murid TK Islam Al-Ikhlas
terhadap kesehatan gigi dan mulut.
c. Mampu melaksanakan upaya untuk mencegah terjadinya penyakit gigi
dan mulut.
C. MANFAAT

Manfaat Program pelayanan kesehatan gigi dan mulut di TK Islam Al-Ikhlas


Semarang adalah melalui program ini dapat menanggulangi terjadinya penyakit gigi
dan mulut. Sehingga dapat dicapai sumber daya manusia yang sehat dan produktif di
masa yang akan datang.
D. SASARAN
Sasaran kegiatan ini meliputi:
1. Sasaran primer : Peserta didik TK Islam Al-Ikhlas Semarang
2. Sasaran sekunder : Guru dan orang tua peserta didik
BAB II

ISI

A. PENGUMPULAN DATA
Masalah Kelompok Usia 5-6 Tahun
survey berupa pemeriksaan gigi dan mulut siswa TK Islam Al Ikhlas Semarang serta
pemberian kuisioner untuk mengetahui pengalaman sakit,diet, dan gangguan
fungsi gigi dan mulut

Anda mungkin juga menyukai