PUSKESMAS JOGONALAN II
1. PENDAHULUAN
Penyakit gigi dan mulut merupakan penyakit masyarakat yang dapat menyerang
semua golongan umur yang bersifat progresif dan akumula f. Hasil studi morbiditas
SKRT-Surkesnas 2001 menunjukkan dari prevalensi 10 (sepuluh) kelompok penyakit
yang dikeluhkan masyarakat, penyakit gigi dan mulut menduduki urutan pertama
dengan angka prevalensi 61% penduduk, dengan persentase ter nggi pada golongan
umur lebih dari 55 tahun (92%). Penyakit gigi dan mulut yang terbanyak dialami
masyarakat di Indonesia adalah karies gigi dan penyakit periodontal. Mengacu pada
Indikator Oral Health Global Goal 2010 dari WHO status kesehatan gigi dan mulut
penduduk Indonesia pada tahun 1995 dan 2001 adalah sebagai berikut:
Deteksi karies gigi menurut RISKESDAS 2007 adalah D3 keatas merupakan puncak
gunung es. Keadaan sebenarnya dari karies yang tidak terditeksi jauh lebih berat.
Meskipun angka DMF-T kecil namun angka perbandingan antara gigi yang telah
ditumpat terhadap gigi yang belum ditangani sangat besar yaitu baru 0,7% kasus yang
sudah ditangani oleh tenaga kesehatan gigi. Selebihnya 62,3% belum ditangani
dan 26,2% sudah terlanjur dicabut. Apabila dibiarkan maka gigi-gigi tersebut bertambah
parah sehingga indikasi untuk pencabutan semakin bertambah. Berar target WHO
2010 untuk komponen M dari DMF-T di usia 18th sebesar 0 hanya dapat dicapai bila
ada upaya memutus mata rantai karies dengan melakukan pencegahan dan
perlindungan gigi pada generasi muda seawal mungkin. Bila dak dilakukan maka
target tidak akan pernah tercapai, yang berarti secara etikolegal telah terjadi pembiaran
secara sistematik oleh layanan kesehatan gigi mulut di Indonesia yang menyebabkan
generasi muda kehilangan giginya.
Sehubungan dengan situasi tersebut diatas menjadi kebutuhan yang mendasar
untuk memenuhi pelayanan kesehatan gigi pada anak sekolah terutama pada aspek
menyelamatkan apa yang masih bisa diselamatkan pada gigi anak bangsa disamping
upaya edukati f untuk mempertahankan gigi yang sehat. Oleh karena itu komponen KIE
dan deteksi dan penanganan dini pada program UKGS merupakan upaya wajib untuk
dilaksanakan. Dengan demikian tanpa kedua komponen tersebut maka UKGS sulit
untuk dikatakan sebagai program yang efektif, efi sien dan bermutu.
Dari indikator diatas tampak jelas bahwa status kesehatan gigi masyarakat yang
optimal bisa dicapai dengan meningkatkan upaya promotif – preventif sejak usia dini,
sampai dengan usia lanjut. Kebijakan paradigma sehat yang mengutamakan upaya
promotif – preventif, disamping upaya kuratif – rehabilitatif sangat tepat untuk mencapai
sasaran tersebut. Pelaksanaan pelayanan kesehatan gigi dan mulut di puskesmas pada
dasarnya diselenggarakan dalam berbagai bentuk kegiatan, salah satunya adalah
pelayanan asuhan pada kelompok rentan yaitu pada anak sekolah ( UKGS/UKGTK ).
Masa usia sekolah merupakan masa untuk meletakan landasan kokoh bagi
terwujudnya manusia yang berkualitas
Dalam rangka meningkatkan kualitas sumber daya kesehatan anak sekolah ini
telah dilaksanakan kegiatan usaha kesehatan sekolah ( UKS ) sebagai salah satu
kegiatan pokok puskesmas . Pelayanan kesehatan gigi pada anak sekolah
dilaksanakan melalui kegiatan pokok kesehatan gigi dan mulut di puskesmas dan
diselenggarakan secara terpadu dengan kegiatan pokok UKS dalam bentuk program
Usaha Kesehatan Gigi Sekolah ( UKGS )
3. TUJUAN
Tujuan Umum:
Tercapainya derajat kesehatan gigi dan mulut peserta didik yang optimal.
Tujuan Khusus:
a. Meningkatnyapengetahuan, sikap dan tindakan peserta didik dalam
memelihara kesehatan gigi dan mulut.
b. Meningkatnya peran serta guru, dokter kecil, orang tua dalam upaya
promotif-preventif.
Contoh wujud tercapainya tujuan ini terlihat dengan :
Anak mampu melaksanakan dan menjaga kebersihan gigi dan mulutnya.Tolak
ukurnya adalah OHIS yang dicapai .
Mampu mengatur pola makan .
Mampu melakukan pola pemeriksaan secara periodik.
Mampu menghindari kebiasaan buruk.
Upaya Pelayanan asuha kesehatan gigi pada anak sekolah berupa kegiatan
yang terencana, terarah dan berkesinambungan,meliputi:
1. Penyuluhan kesehatan gigi.
2. Sikat gigi bersama dengan menggunakan pasta gigi berfluor.
3. Upaya kesehatan perorangan pada UKGS berupa intervensi individu pada
peserta didik yang membutuhkan perawatan kesehatan gigi dan mulut meliputi
kegiatan scalling, penambalan dengan metode ART (Atraumatic Restorative
Treatment technique) ,penambalan pada kavitas dan pencabutan gigi.
a. Perencanaan :
1. Pembentukan tim UKGS,UKGTK, dengan koordinasi petugas UKS dan bidan
desa.
2. Mengidentifikasi Sasaran, yaitu : Institusi pendidikan diwilayah puskesmas
Pedanyang akan dilakukan UKGS/UKGTK.
3. Membuat jadwal pelaksanaan,mempersiapkan dokumen terkait.
4. Melakukan koordinasi dan Jalin kerja sama dengan unit/ instansi terkait. Yaitu
pihak sekolah.
5. Menyiapkan alat , bahan dan obat yang dibutuhkan untuk pelayanan asuhan
kesgilut .
b. Pelaksanaan UKGS/UKGTK:
1. Melakukan penjaringan kesehatan gigi dan mulut anak bersama unit terkait.
2. Melakukan penyuluhan kesehatan gigi dan mulut
3. Sikat gigi masal dengan pasta gigi berfluor bila diperlukan.
4. Melakukan pemeriksaan kesehatan gigi dan mulut.
5. Melakukan perawatan / pengobatan medik terbatas kesehatan gigi dan mulut
disekolah
6. Melakukan rujukan ke puskesmas.
UKGS di lingkungan STPD mempunyai sasaran semua anak sekolah tingkat
pendidikan dasar { 6 – 14 th }. Selanjutnya program ini akan dikembangkan mencakup
anak sekolah tingkat SLTP.
Sedangkan sasaran dalam kegiatan UKGS dalam wilayah kerja puskesmas
yaitu
c. Melakukan perawatan / pengobatan kesehatan gigi dan mulut lebih lanjut di
Ruang pelayanan gigi Puskesmas Jogonalan II.
d. Pencatatan dan pelaporan.
6. Sasaran
2. Sasaran sekunder: guru, petugas kesehatan, orang tua murid bila memungkinkan.
a) 100 % SD dilakukan penyuluhan kesehatan gigi dan mulut.
b) Minimal 80 % SD melaksanakan sikat gigi masal .
c) Minimal 50 % SD mendapatkan pelayanan medik gigi dasar atas permintaan {care
ondemand}.
d) Minimal 30 % SD mendapatkan pelayanan medik gigi dasar kebutuhan perawatan.
{ treatment need } .
BULAN
TANGGAL
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31
Januar
i
Febua
ri
Maret
April
Mei
Juni
Juli
Agust
Sept
Okt
Nov
Des
TK RA AL HILAL 19 7 12 7 12
SDN KARANG 16
145 29 - 12 - 3 1 17
DUREN 01 Kwadran
SDN KARANG 4
105 9 - 6 - 4 3 13
DUREN 02 Kwadran
JUMLAH
ANAK PRASEKOLAH
SISWA
TK PERTIWI
KARANGDURE 20 1 - 5 - - 1 - 6
N
TK RA AL
19 3 - 4 - - 2 - 8
HILAL
Keterangan lain: {C} = caries email & dentin, {PP} = Pulpitis, {GP}= Gangraen pulpa yang perlu perawatan
Cabut = diagnose persistensi, ulcus dan luxasi.
PERAWATAN
TINDAK
NO DIAGNOSE LAIN-
RUJUK EXO TAMBAL SCALLING LANJUT
LAIN
Pelaporan dan Evaluasi menyeluruh dilakukan setelah kegiatan UKGS selesai
dalam setiap periode UKGS atau setelah kegiatan UKGS dan UKGTK sudah
dilaksanakan di 17 SD dan 24 TK yang ada diwilayah kerja Puskesmas Jogonalan 2.
EVALUASI KEGIATAN
1 PELAYANAN
KESEHATAN
GIGI DAN
MULUT ANAK
SEKOLAH DAN
PRA SEKOLAH
(UKGS,UKGTK)