Menurut Branstrom dan Lind (1965) serta Langeland (1996), reaksi pulpa
dapat terjadi pada lesi dini karies dentin. Meskipun pulpa belum terbuka,
sel-sel peradangan dapat mengadakan penetrasi ke pulpa melalui tubulus
dentin yang terbuka sehingga jika karies sudah meluas mengenai pulpa,
itu berarti peradangan sudah kronis. jika tidak dirawat akan berkembang
menjadi nekrosis pulpa. Peradangan bisa menyebar ke tulang alveolar
sekitarnya dan menyebabkan penyakit periapikal.
Pulpitis reversibel dapat disebabkan oleh apa saja yang mampu melukai
pulpa, misal:
- trauma : akibat pukulan atau hubungan oklusal yang terganggu;
- syok termal : pada waktu melakukan preparasi kavitas dengan bur
tumpul, atau membiarkan bur terlalu lama berkontak dengan gigi, atau
karena panas yang berlebihan pada waktu memoles tumpatan
- dehidrasi kavitas dengan alkohol atau kloroform yang berlebihan, atau
rangsangan pada leher gigi yang dentinnya terbuka
- penempatan tumpatan amalgam yang baru berkontak, atau beroklusi
dengan suatu restorasi emas
- stimulus kimiawi : bahan makanan manis atau masam atau iritasi
tumpatan silikat atau akrilik polimerisasi
- bakteri dari karies. Setelah insersi suatu restorasi, pasien sering
mengeluh tentang sensitivita sringan terhadap perubahan temperatur,
terutama dingin.
Etiologi
Faktor-faktor penyebab dapat dibagi menjadi 3, yaitu
a.Bakteri
Penyebab utama caries adalah mikroorganisme beserta produk-
produknya. Reaksi pulpa dapat terjadi pada lesi dini dentin. Stelah itu
dengan berlanjutnya proses caries walaupun pulpa belum terkena, sel-
sel inflamasi akan mengadakan penetrasi melalui dentin yang terbuka,
sehingga apabila caries sudah mengenai pulpa maka terjadilah suatu
inflamasi yang kronis
b.Mekanis
Cedera pada pulpa oleh karena jatuh atau pukulan pada wajah,
dengan atau tanpa disertai fraktur. Apabila pulpa terbuka, kuman akan
mengadakan penetrasi kedalam dan menyebabkan inflamasi pulpa
c.Kimiawi
Kerusakan pulpa dapat disebabkan oleh erosi bahan-bahan yang
bersifat asam ataupun uap
Pemeriksaan klinis
- Diberikan rangsangan dingin, asam, manis
Pasien terasa sakit sekali/sakit bertambah menusuk. Rangsangan dingin,
asam dan manis (+)
- Penguji Pulpa Elektrik
pada pengujian dengan alat penguji elektrik, pasien merasa sangat nyeri,
kadang belum tersentuh pun pasien terasa sangat nyeri
- Perkusi Dengan Pangkal Sonde
pada pulpitis perkusi (-), tapi pasien merasa nyeri/perkusi (+), disebabkan
karena pada dasarnya pasien sudah merasa sakit pada giginya sehingga
hanya paktor sugesti yang mendasarinya. Bila perkusi terasa
nyeri/perkusi (+), maka peradangan telah menyebar ke jaringan dan
tulang sekitarnya.
- Roentgen Gigi
pada pemeriksaan dengan roentgen maka didapatkan gambaran
radiologist berupa gambaran radioluscent yang telah mencapai kavum
pulpa. Pemeriksaan radiologist dilakukan untuk memperkuat diagnosa
dan menunjukkan apakah peradangan telah menyebar ke jaringan dan
tulang sekitarnya.
tes klinis.
- Rasa sakitnya tajam
- Berlangsung beberapa detik, dan umumnya berhenti bila stimulus
dihilangkan.
- Dingin, manis, atau masam biasanya menyebabkan rasa sakit.
- Rasa sakit dapat menjadi kronis.
- Pulpa dapat sembuh sama sekali, atau rasa sakit dapat tiap kali dapat
berlangsung lebih lama dan interval keringanan dapat menjadi lebih
pendek, sampai akhirnya pulpa mati.
- Karena pulpa sensitif terhadap perubahan temperatur, terutama dingin,
aplikasi dingin merupakan suatu cara yang bagus untuk menemukan dan
mendiagnosis gigi yang terlibat.
- Sebuah gigi dengan pulpitis reversibel secara normal bereaksi terhadap
perkusi, palpasi, dan mobilitas, dan pada pemeriksaan radiografi jaringan
periapikal adalah normal.
Anamnesa :
· Biasanya nyeri bila minum panas, dingin, asam dan asin
· Nyeri tajam singkat tidak spontan, tidak terus menerus
· Rasa nyeri lama hilangnya setelah rangsangan dihilangkan
Pemeriksaan Objektif :
· Ekstra oral : Tidak ada pembengkakan
· Intra oral :
o Perkusi (-)
o Karies mengenai dentin/karies profunda
o Pulpa belum terbuka
o Sondase (+)
o Chlor etil (+)
Pemeriksaan Subyektif Pemeriksaan subyektif dilaksanakan dengan
mengajukan pertanyaan yang berkaitan dengan riwayat penyakit, lokasi,
keparahan, durasi, karakter dan stimulus yang menimbulkan nyeri. Nyeri
yang timbul karena stimulus suhu dan menyebar, besar kemungkinan
berasal dari pulpa. Nyeri yang terjadi pada waktu mastikasi atau ketika
gigi berkontak berkontak dan jelas batasnya mungkin berasal dari
periaspeks. Tiga faktor penting yang membentuk kualitas dan kuantitas
nyeri adalah spontanitas, intensitas dan durasinya.
Pulpitis Reversibel
Pulpitis reversibel adalah radang pulpa yang ringan, jika penyebab radang
dihilangkan maka pulpa akan kembali normal. Faktor-faktor yang
menyebabkan pulpitis reversibel adalah erosi servikal, stimulus ringan
atau sebentar contohnya karies insipien, atrisi oklusal, kesalahan dalam
prosedur operatif, kuretase perodontium yang dalam, dan fraktur email
yang menyebabkan tubulus dentin terbuka (Walton & Torabinejad, 2008).
Gejala-gejala pulpitis reversibel diantaranya rasa sakit hilang saat
stimulus dihilangkan, rasa sakit sulit terlokalisir, radiografik periradikuler
terlihat normal, dan gigi masih normal saat diperkusi, kecuali jika
terdapat trauma
1. Maj. Ked. Gigi. (Dent. J.), Vol. 38. No. 2 April–Juni 2005: 49–
51
2. Jurnal Ilmiah INOVASI, Vol.14 No.2 Hal. 117-124, Mei-September 2014, ISSN
1411-5549