Anda di halaman 1dari 2

3.

STRUKTUR INTERNAL
Struktur internal terdiri dari : total radiolusen, total radiopak atau campuran radiolusen -
radiopak (mixed density). Total radiolusen umumnya pada kista, total radiopak pada
osteoma. Densitas campuran berupa gambaran radiopak dengan latar belakang
radiolusen. Densitas campuran dapat berupa:
 Pola trabekula abnormal (mis. Fibrous dysplasia, Condensing osteitis).
 Multilokuler/ bersepta (mis. Ameloblastoma, Giant cell granuloma, Ossifying
fibroma).
 Kalsifikasi distropik (jaringan lunak yang mengalami kalsifikasi, misal: kalsifikasi
kelenjar limfe dengan gambaran seperti bunga kol).
 Amorf: Tulang dystropik jenis ini memiliki struktur yang homogen, padat, dan
amorf, dan kadang-kadang berbentuk bulat atau oval (misal: odontoma)
 Gambaran struktur gigi : Tampak struktur gigi enamel, dentin dan ruang pulpa
dengan densitas yang sama dengan struktur gigi (misal: odontoma)
4. EFEK PADA JARINGAN SEKITAR
a. Efek pada Gigi, Lamina dura, Periodontal Membran Space.
Pergeseran gigi lebih sering terjadi pada lesi yang tumbuhnya lambat. Lesi dengan
lokasi di atas mahkota, misalnya kista dentigerous, akan mendesak gigi ke apikal.
Cherubism akan mendesak molar kearah anterior karena berasal dan tumbuh pada
ramus. Lesi yang tumbuh dalam papilla gigi yang tumbuh akan mendesak gigi
tersebut ke koronal (mis: Lymfoma, leukemia) Resorpsi gigi biasanya terjadi pada
lesi yang tumbuhnya lambat atau kronis. Selain itu tumor jinak juga sering
meresorpsi gigi. Pada pelebaran Periodontal membrane space perlu dilihat apakah
pelebaran tersebut uniform atau tidak beraturan dan apakah Lamina dura masih
utuh. Sebagai contoh pada pergerakan ortodontik periodontal membrane space
melebar, tapi lamina dura tetap utuh. Lesi keganasan akan menyebabkan pelebaran
Periodontal memban space yang tidak beraturan dan rusaknya lamina dura.
b. Reaksi tulang sekitarnya
Beberapa lesi dapat menstimulasi reaksi tulang perifer, misalnya kortek perifer pada
kista atau batas sklerotik pada POD. Batas kortikal tersebut bukan bagian dari lesi,
tapi merupakan reaksi tulang. Condensing osteitis dapat menstimulasi reaksi tulang
sklerotik,
beberapa tumor ganas metastase (mis metastase ca prostat dan mamae) dapat
menstimulasi reaksi osteoblastik.
c. Canalis mandibula dan Foramen mentale
Terdesaknya Canalis mandibular ke superior sering terjadi ada Fibrous dysplasia.
Pelebaran canalis dengan batas kortikal yang masih utuh menunjukkan adanya lesi
jinak yang berasal dari vaskular atau saraf di dalam canalis. Adanya pelebaran yang
tidak teratur serta rusaknya tulang kortikal mengindikasikan adanya lesi ganas pada
canalis.
d. Tulang kortikal luar dan reaksi Periosteal
Pembesaran tulang dengan tulang kortikal yang masih utuh terjadi pada lesi yang
tumbuhnya pelan. Pada lesi yang tumbuh cepat tulang kortikal sering hilang.
Perubahan bentuk ektemal tulang mandibular dan maksila dapat menunjukkan pola
pertumbuhan lesi. Ossilyng fibroma sering memiliki pola pertumbuhan konsentris,
sedangkan Fibrous dysplasia memperbesar tulang dengan pola pertumbuhan yang
ada di sepanjang tulang tanpa episentrum yang jelas. Exudate dan lesi inflamasi
dapat mendorong periosteum dari permukaan tulang kortikal yang menstimulasi
osteoblas untuk membentuk tulang baru sehingga membentuk gambaran onion skin
appearance 

Anda mungkin juga menyukai