Disusun oleh:
Kelompok III
1. Qotru Al Naday (16/398044/KG/10636)
2. Renisa Fidinia Adisti (16/398046/KG/10638)
3. Revrianti Khairunnisa (16/398048/KG/10640)
4. Riska Endah Cahyani (16/398049/KG/10641)
5. Rizka Ayu Prabawati (16/398050/KG/10642)
6. Rohmatul Afifah (16/398051/KG/10643)
7. Rosyda Aufia Sanata Alfaini (16/398052/KG/10644)
8. Salwa Ghufrani Ramadhanti (16/398053/KG/10645)
9. Sarahdiba Nuraini (16/398054/KG/10646)
Abstrak
Tujuan: Sekitar 20%-25% dari populasi di dunia menderita penyakit periodontal
atau penyakit gingiva parah. Hal ini membutuhkan intervensi yang tepat. Untuk
pengembangan program yang efektif dan berdasar bukti sesuai dengan kelompok
sasaran, tujuan dari review ini adalah untuk mengetahui efektivitas intervensi
pendidikan dan promosi kesehatan mulut dalam kelompok terkait.
Metode: Database elektronik yang terdiri dari PubMed, EMBASE, Web of
science dan Cochrane Library ditelusuri dalam bahasa Inggris dengan rentang
tahun 2010 dan (Januari-Desember) 2016. Untuk menilai kualitas artikel,
digunakan daftar periksa dengan acuan 19 hal. Artikel penelitian dipilih
berdasarkan kriteria PICO, dan sebanyak 16 artikel penelitian dimasukkan dalam
kriteria penelitian ini.
Hasil: Sebanyak 16 artikel penelitian dipilih dan diklasifikasikan menjadi dua
kelompok (A dan B). Kelompok A memiliki efek jangka pendek, di dalamnya
termasuk meningkatkan pengetahuan, sikap, self-efficacy, perilaku kesehatan
mulut (menyikat gigi dan flossing), konsep teoritis (kerentanan yang dirasakan,
keparahan yang dirasakan, dan kontrol perilaku yang dirasakan) yang terdiri dari
15 artikel penelitian. Kelompok B memiliki efek jangka panjang, di dalamnya
termasuk memperbaiki gigi yang rusak, plak, kalkulus, dan perdarahan yang
terdiri dari 6 artikel penelitian.
Kesimpulan: Penelitian ini mendukung efektivitas semua intervensi pendidikan
dan promosi kesehatan mulut, terutama dalam hasil jangka pendek. Terkait
pentingnya hasil jangka panjang dan jangka pendek untuk program pendidikan
dan promosi kesehatan mulut, intervensi ini dapat dilakukan di masa depan
dengan beberapa kelompok sasaran termasuk keluarga dan guru.
Kata Kunci: efektivitas, intervensi pendidikan dan promosi kesehatan mulut,
systematic review.
3
1. Pengantar
Perkiraan menunjukkan bahwa sekitar 20%-25% dari populasi di
dunia menderita penyakit periodontal atau penyakit gingiva parah. Hal ini
membuktikan bahwa kerusakan gigi telah banyak terjadi pada setengah dari
populasi di dunia. Berdasarkan laporan World Health Organization (WHO)
pada tahun 2015, mayoritas orang dewasa dan anak sekolah menderita karies
dan 5%-15% dari kebanyakan populasi menderita periodontitis parah.
Kesehatan mulut adalah komponen utama dalam upaya kesehatan dan
kesejahteraan masyarakat. “Kesehatan mulut mempengaruhi berbagai macam
aspek, seperti memberikan kemampuan untuk berbicara, tersenyum, membau,
mengecap, menyentuh, mengunyah, dan menelan, yang dapat membuat diri
dapat mengekspresikan emosi dengan percaya diri dan mencegah penyakit
yang menyebabkan nyeri dan rasa sakit”. Dengan mempertimbangkan
banyaknya penderita penyakit mulut, pencegahannya dilakukan dengan
memfokuskan dan memberikan perhatian besar pada tingkat individu dan
juga pemerintah yang memerlukan perubahan intervensi dari pengobatan
menjadi pencegahan. Pencegahan penyakit mulut adalah salah satu upaya
promosi kesehatan dan keberhasilan dari langkah awal promosi kesehatan.
Strategi global WHO dilaksanakan dengan menekankan pada
pencegahan dan pengendalian penyakit tidak menular, meningkatkan
intervensi yang berdampak pada faktor lingkungan, ekonomi, sosial, dan
perilaku penentu penyakit kronis dan mengintegrasikan pendidikan kesehatan
mulut, seperti menyediakan pencegahan, perawatan restoratif gigi, dan
perawatan darurat. Promosi kesehatan mulut adalah proses pencegahan
dimana orang belajar bagaimana memperbaiki kondisi kesehatan gigi mereka
melalui berbagai kegiatan dan praktik. Sangat disarankan bahwa modifikasi
perilaku dan intervensi pendidikan sebagai tindakan pilihan untuk
meningkatkan kesehatan jaringan periodontal.
Fokus utama intervensi promosi kesehatan mulut adalah pada bagian
klinis dengan tujuan untuk mempertahankan pertumbuhan gigi dan jaringan
4
2. Metode
2. 1. Strategi penelusuran
Systematic review ini dilakukan untuk mengidentifikasi dan
mengeksplorasi faktor-faktor yang terkait dengan efektivitas pendidikan
dan intervensi program kesehatan mulut. Untuk tujuan ini, database
elektronik yang terdiri dari PubMed, EMBASE, Web of science dan
Cochrane Library ditelusuri dalam bahasa Inggris dengan rentang tahun
2010 dan (Januari- Desember) 2016.
Pada awalnya, semua kata kunci terkait MeSH dan non-MeSH
telah diidentifikasi. Kemudian, kata kunci digabungkan menggunakan
5
3. Hasil
Evaluasi program bertujuan untuk menilai dampak jangka pendek dan
jangka panjang. Intervensi pendidikan efek jangka pendek memiliki pengaruh
yang cukup besar pada perubahan keyakinan dan perilaku jika ada dukungan
dari kebijakan dan lingkungan sekitar. Efek jangka panjang
mempertimbangkan risiko kehilangan gigi dan kebutuhan perawatan juga
dapat menyebabkan gangguan fungsional dan fisiologis. Secara keseluruhan,
terdapat 16 artikel yang dipilih setelah dilakukan penilaian kualitas. Penulis
menemukan 15 artikel mengenai efek jangka pendek yang dikategorikan
10
Kelompok
yang
dipimpin
sejawat
Ig4 : Self-
learning
Blake dkk Anak Pretest 1 kelompok
Sesi
(2015) sekolah post-test (kohort)
3 Kelompok
(2I, 1C)
Hoeft dkk Pretest Ig1: Post test Kelas
Anak-anak
(2016) post-test 1 CCOHEP
Ig2: Post test
2
Chi dkk Pretest 2 Kelompok
Pengasuh Flipchart
(2014) post-test (1I, 1C)
Buku dan
Angelopoulou Pretest 2 Kelompok
Anak-anak CD,
dkk (2014) post-test (1I, 1C)
brainstorming
Haque dkk Siswa Alat bantu
Before-after 1 Kelompok
(2016) sekolah audio visual
3 Kelompok
(2I, 1C)
Ig1 : Pengajaran
pengajaran menggunakan
menggunakan PowerPoint,
D’Cruz dkk Anak Retest post- PowerPoint Presentasi
(2013) sekolah test Ig2 : PowerPoint,
Presentasi demonstrasi
PowerPoint, cara
demonstrasi menyikat gigi
cara
menyikat gigi
Randomized
Alfajari dkk 2 Kelompok Video game,
Anak-anak controlled
(2015) (1I, 1C) saran lisan
trial
Kurikulum
Esan dkk Anak 2 Kelompok edukasi
Before-after
Short- (2015) sekolah (1I, 1C) kesehatan
term oral
effect 3 Kelompok
Cluster- (2I, 1C) Leaflet,
Pakpour dkk Siswa randomized Ig1: leaflet, fotografi,
(2016) sekolah controlled fotografi perencanaan
trial Ig2 : latihan
perencanaan
12
latihan
4 Kelompok
(3I, 1C)
Ig1: brosur
Brosur,
Ig2 :
De Sousa dkk Siswa Retest post- pengajaran
lingkungan
(2011) sekolah test virtual,
belajar virtual
fotografi
Ig3 : Kontak
proaktif
singkat
Sesi edukasi
Mbawalla Cluster 2 Kelompok
Remaja kesehatan
dkk (2013) randomized (1I, 1C)
oral, poster
3 Kelompok
(2I, 1C)
Long- Ig1 :
term kelompok
Randomized
effect Yekaninejad Anak intervensi Ruang kelas
controlled
dkk (2012) sekolah siswa berbasis sesi
trial
Ig2 :
Kelompok
intervensi
komprehensif
3 Kelompok
Cluster- (2I, 1C)
Pakpour dkk randomized Ig1 : loss Pesan dan
Remaja
(2014) controlled framed pamphlet
trial Ig2 : gain
framed
Buku dan
Angelopoulou Pretest 2 Kelompok
Anak-anak CD,
dkk (2014) Post-test (1I, 1C)
brainstorming
3 Kelompok
Long- (2I, 1C)
Cluster-
term Ig1: leaflet,
Pakpour dkk Siswa randomized Leaflet,
effect fotografi
(2016) sekolah controlled fotografi
Ig2 :
trial
perencanaan
latihan
3 Kelompok Pengajaran
(2I, 1C) menggunakan
Ig1 : PowerPoint,
D’Cruz dkk Anak Retest Post-
pengajaran Presentasi
(2013) sekolah test
menggunakan PowerPoint,
PowerPoint demonstrasi
Ig2 : cara
13
4. Diskusi
Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi efektivitas intervensi
pendidikan kesehatan mulut dan promosi kesehatan. Sebanyak 4 penelitian
menunjukkan adanya peningkatan yang signifikan dalam sikap dan perilaku
dari kelompok eksperimen dibandingkan dengan kelompok kontrol yang
mempertimbangkan Theory Planned Behaviour dan Health Belief Model
(TPB dan HBM). Sebanyak 11 penelitian menunjukkan efek positif yang
signifikan pada intervensi pengetahuan, sikap, dan perilaku (menyikat gigi
dan flossing). Dampak positif dari program pendidikan kesehatan, sikap, dan
perilaku konsisten dengan hasil penelitian oleh Nakre dan Harikiran (2013).
Nakre dan Harikiran menyarankan agar melibatkan kelompok lain seperti
orang tua dan guru, oral health education and promotion agar nantinya hasil
yang didapat lebih efektif. Peningkatan pengetahuan akan dapat
meningkatkan kesadaran akan kesehatan. Temuan menunjukkan bahwa
edukasi kesehatan dapat meningkatkan pengetahuan, sikap, dan perilaku dan
dan dapat digunakan untuk tujuan merancang kerangka teoritis dari
intervensi. Kerangka teoritis dari penelitian ini dan penelitian oleh Brukiene
dan Aleksejuniene memiliki kesamaan. Penulis juga menemukan peningkatan
yang signifikan dalam promosi kesehatan mulut (gigi yang rusak, plak,
kalkulus, dan perdarahan menuurun) setelah intervensi dalam kelompok
eksperimen dari 6 penelitian. Efek positif dari promosi kesehatan mulut pada
gigi yang rusak, plak, kalkulus dan pendarahan sesuai dengan penelitian oleh
McGrath dkk dan Kay & Locker, yang menunjukkan bahwa promosi
kesehatan mulut menggunakan fluoride memperbaiki karies gigi. Sebuah
penelitian terbaru menunjukkan bahwa tindakan pecegahan dapat mengurangi
terjadinya gigi berlubang bahkan tanpa membuat perubahan dalam kesadaran
dan perilaku kesehatan. Dengan demikian, penelitian lain menunjukkan
bahwa penambahan perilaku pencegahan untuk intervensi promosi kesehatan
mulut dapat mengurangi kerusakan gigi. Secara keseluruhan, intervensi
pendidikan kesehatan memiliki efek yang bermanfaat pada pengetahuan,
sikap, dan perilaku kesehatan mulut serta mengurangi gigi yang rusak dan
18
5. Kesimpulan
Penelitian ini mendukung efektivitas semua intervensi pendidikan dan
promosi kesehatan mulut, terutama dalam hasil jangka pendek. Terkait
pentingnya hasil jangka panjang dan jangka pendek untuk program
pendidikan dan promosi kesehatan mulut, intervensi ini dapat dilakukan di
masa depan dengan beberapa kelompok sasaran termasuk keluarga dan guru.
6. Relevansi Klinis
6. 1 Alasan ilmiah untuk pembelajaran
Identifikasi intervensi yang tepat dan proporsionalitas intervensi
dengan kelompok sasaran dapat membantu tenaga profesional
pendidikan kesehatan untuk mempengaruhi dan mempromosikan
intervensi. Juga, ketika tenaga profesional kesehatan yang memberi
pendidikan menyajikan OHE (Oral Health Education) yang
komprehensif dengan dukungan berkelanjutan, perencanaan program,
implementasi, dan sampai pada pemeliharaan.
6. 2 Temuan utama
Penelitian ini kurang lebih mendukung efektivitas semua
intervensi pendidikan dan promosi kesehatan mulut, terutama dalam
hasil jangka pendek.
19
6. 3 Implikasi praktis
Hasil systematic review dapat digunakan oleh tenaga profesional
pendidikan kesehatan untuk membantu kelompok sasaran memahami
kesehatan mulut, untuk memotivasi dalam menjaga kesehatan mulut
yang baik, dan untuk mengembangkan intervensi kesehatan mulut.