PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Penelitian dalam pendidikan memiliki peranan penting dalam menyelesaikan
masalah dan mengembangkan pendidikan baik dalam skala besar maupun skala kecil.
Penelitian dalam pendidikan terdiri dari berbagai jenis sesuai dengan tujuan dan masalah
yang ingin diteliti. Salah satu jenis penelitian dalam pendidikan adalah penelitian
deskriptif. Penelitian deskriptif adalah penelitian yang bertujuan untuk mendeskripsikan
fenomena alamiah maupun buatan dalam bentuk tindakan, perubahan dari waktu ke
waktu, dan perbandingannya dengan fenomena lain. Penelitian deskriptif berperan
penting dalam menyediakan deskripsi yang akurat mengenai fenomena atau masalah
yang terjadi dalam dunia pendidikan sehingga dapat dipahami atau diatasi.
Salah satu jenis lain dalam penelitian pendidikan adalah penelitian kausal
komparatif. Penelitian kausal komparatif adalah penelitian yang bertujuan untuk
menjelaskan hubungan sebab akibat dari suatu fenomena atau masalah dalam
pendidikan. Penelitian jenis ini berguna untuk menjelaskan fenomena yang variabel yang
mempengaruhi sulit untuk dimanipulasi.
B. Rumusan Masalah
1. Apa itu penelitian deskriptif?
2. Bagaimana pengukuran dalam penelitian deskriptif?
3. Apa saja statistik yang digunakan dalam penelitian deskriptif?
4. Apa saja jenis-jenis penelitian deskriptif?
5. Bagaimana langkah-langkah penelitian deskriptif?
6.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Desain Penelitian Deskriptif
1. Pengertian
Penelitian deskriptif merupakan penelitian yang mendeskripsikan fenomena
alamiah maupun buatan manusia dalam bentuk tindakan, perubahan dari waktu ke
waktu, dan persamaannya dengan fenomena lainnya.
2. Tujuan
Banyak ilmuan memperoleh temuan penting dari mendeskripsikan fenomena.
Contohnya ahli astronomi yang menggunakan teleskop untuk mendeskripsikan
benda-benda langit. Deskripsi tersebut menjadi dasar bagi penemuan-penemuan lain,
seperti struktur tata surya dan prediksi terhadap fenomena bintang seperti gerhana
matahari. Begitu pula dalam bidang pendidikan, penelitian deskriptif bertujuan untuk
mendeskripsikan fenomena dalam pendidikan. Banyak penelitian pendidikan yang
mengarah pada hubungan sebab akibat dan pengujian metode dan program
pembelajaran baru. Akan tetapi peneliti membutuhkan deskripsi yang akurat sebagai
dasar untuk menjelaskan atau merubah fenomena tersebut.
Beberapa penelitian deskriptiif hanya menggunakan kuisioner atau wawancara
kepada sampel penelitian. Penelitian jenis ini atau biasa disebut penelitian survey
telah menghasilkan pengetahuan berharga mengenai opini, sikap, dan praktik.
Pengetahuan berperan dalam pembentukan kebijakan pendidikan dan inisiatif dalam
memperbaiki kondisi yang ada.
3. Pengukuran dalam Penelitian Deskriptif
Penelitian deskriptif dibatasi oleh jenis dan kualitas alat ukur yang tersedia.
Oleh karena itu, banyak peneliti yang berusaha secara intensif untu membuat alat
ukur baru atau mengembangkan yang sudah ada agar dapat mendeskripsikan
fenomena yang diteliti secara tepat dan akurat. Jenis-jenis alat ukur tersebut antara
lain instrumen tes pencapaian yang terstandarisasi, instrumen pengamatan kelas,
skala sikap, kuisioner, dan wawancara.
dengan anak-anak yang berusia 5 tahun setelah mereka berusia 10 tahun kelak.
Demikian juga dengan anak berusia 15 tahun.
Kelebihan cara yang pertama, bias perubahan lingkungan situasi dan kondisi
masyarakat yang senantiasa berubah dapat dihindari. Namun, kelemahannya adalah
terlalu lama memakan waktu untuk menunggu anak-anak berusia 5 tahun menjadi 10
tahun dan 15 tahun. Keadaan ini memerlukan waktu dan tenaga serta dana yang lebih
banyak.
Kelebihan cara yang kedua, dapat menghemat waktu, tenaga dan dana. Disamping
itu, hasil penelitian dapat diketahui lebih cepat. Namun kelemahannya, dapat terjadi
bias perubahan lingkungan yang begitu cepat. Anak-anak yang berusia 10 dan 15
tahun saat ini bisa berbeda dengan anak-anak yang berusia 10 dan 15 tahun pada
waktu 5 hingga 10 tahun ke depan.
3) Penelitian Panel
Penelitian panel adalah desain survei longitudinal dimana peneliti meneliti orang
yang sama dari waktu ke waktu. Penelitian panel juga bertujuan untuk melihat
perubahan pendapat, sikap dan perilaku pada populasi tertentu. Masa pengumpulan
data juga minimal dilakukan dua kali. Bedanya, dengan penelitian trend adalah dalam
penelitian trend sampel penelitian pada setiap pengumpulan data pertama, kedua dan
seterusnya, adalah berbeda tetapi dalam populasi yang sama. Sedangkan dalam
penelitian panel, sampel penelitian pada pengumpulan data pertama dan kedua harus
sama.
Kelebihan penelitian panel ini dibandingkan dengan penelitian trend dan
kohort adalah bahwa penelitian panel dapat menelusuri lebih jauh siapa di antara
responden yang mengalami perubahan sikap dan perilaku, dan faktor-faktor apa saja
yang menyebabkan mereka mengalami perubahan sikap dan tingkah laku.
Namun penelitian panel juga memiliki kelemahan. Biasanya dalam pengumpulan
data kedua, jumlah responden semakin berkurang akibat berbagai faktor, seperti
pindah alamat, atau meninggal dunia.
4) Cross-Sectional Studies
Dari beberapa penelitian longitudinal di atas dianggap sulit, maka peneliti
kemudian menggunakan penelitian jenis ini. Penelitian longitudinal sulit karena masa
perpanjangan waktu selama data harus dikumpulkan dan tantangan memperoleh hasil
sebanding pada setiap titik pengumpulan data. Untuk mengatasi masalah ini, peneliti
dinamika perubahan kondisi atau hubungan dari populasi yang diamatinya dalam
periode waktu yang berbeda, serta variabel dinamis yang mempengaruhinya.
6. Langkah-Langkah Penelitian Deskriptif
a. Memastikan bahwa metode deskriptif adalah metode yang terbaik untuk
b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.
digunakan
Mengidentifikasi pertanyaan atau hipotesis penelitian
Mengidentifikasi populasi, sampling frame, dan sampel
Menentukan desain dan prosedur pengumpulan data
Memilih atau mengembangkan instrumen
Mengumpulkan data
Analisis data
Membuat laporan