Anda di halaman 1dari 10

Kupas Tuntas Jenis-Jenis Penelitian

Beserta Contohnya!
May 16, 2019 by Yuvalianda
Ada beberapa jenis penelitian yang perlu kita pahami saat memutuskan
untuk mengkaji sebuah topik.

Hal ini dikarenakan tiap topik penelitian memiliki situasi dan kondisi serta
tujuan yang berbeda sehingga tentu diperlakukan perlakukan yang berbeda
dalam prosesnya.

Penelitian yang baik tentunya bisa menghasilkan output yang bermanfaat


bagi kehidupan. Dan untuk mendukung tercapainya hasil sebaik mungkin,
tentu kita perlu mengenal beberapa jenis penelitian yang ada.

Berdasarkan jenisnya, penelitian terbagai atas 3 sudut pandang:

1. Penelitian berdasarkan penerapan

2. Penelitian berdasarkan tujuan

3. Penelitian berdasarkan jenis data

Secara umum, 3 sudut pandang ini digunakan untuk mengklasifikasikan


penelitian ke dalam berbagai jenis yang berbeda.
Jenis penelitian menurut terapan
1.1 Penelitian murni (pure research)
Penelitian murni merupakan penelitian yang fokus pada pengembangan dan
pengujian teori atau hipotesis yang sifatnya sulit untuk diterapkan baik di
masa sekarang ataupun di masa depan. Penelitian murni biasanya fokus
pada pembahasan konsep atau hal-hal yang bersifat abstrak atau sulit di
deskripsikan.

Penelitian murni juga lebih banyak membahas pada pengembangan,


pemeriksaan, dan evaluasi, prosedur, teknik yang digunakan dalam berbagai
penelitian.

Penelitian murni juga seringkali menemukan teori-teori baru yang sangat


bermanfaat bagi penelitian selanjutnya.

Sebagai contoh, penelitian yang membahas tentang metodologi pengukuran


kemiskinan. Seperti yang kita tahu, Badan Pusat Statistik mengukur
kemiskinan berdasarkan pendekatan pengeluaran.

Hal ini dikarenakan pengeluaran merupakan pendekatan yang lebih mudah


digali informasinya.

Karena dirasa metode ini kurang pas, muncul beberapa alternatif lain yang
yang mencoba memperbaiki metode ini dengan nama kemiskinan
multidimensi. Pendekatan ini mencoba mengukur kemiskinan dari aspek-
aspek lain seperti kesehatan, infrastruktur, dll.

1.2 Penelitian terapan (applied research)


Penelitian terapan merupakan penelitian yang fokus pada hal-hal yang
hasilnya bisa diterapkan pada kondisi sekarang atau di masa depan.

Penelitian terapan biasanya fokus kepada masalah-masalah yang sedang


terjadi atau mungkin terjadi di masa depan sehingga hasil penelitian menjadi
hal yang bisa direkomendasikan untuk diterapkan.
Penelitian terapan juga paling sering menjadi topik yang diangkat dalam
banyak kesempatan, baik oleh mahasiswa ataupun lembaga riset. Hal ini
dikarenakan hasilnya yang lebih relevan dan langsung bisa diterapkan dalam
kehidupan.

Penelitian terapan bisa dalam bentuk perencanaan, pengembangan,


ataupun evaluasi dari banyak peristiwa atau fenomena yang terjadi.

Sebagai contoh, penelitian tentang faktor-faktor yang memengaruhi


kemiskinan. Hasil penelitian ini bisa menjadi sebuah rekomendasi dan dasar
pengambilan kebijakan untuk penanggulangan kemiskinan di masa yang
akan datang.

Contoh lain, penelitian tentang variabel apa saja yang berpegaruh signfikan
terhadap ketimpangan pendapatan di Indonesia. Hasil dari penelitian ini bisa
digunakan untuk mengevaluasi berbagai program yang diterapkan oleh
pemerintah.

2. Jenis Penelitian berdasarkan tujuan


2.1 Penelitian deskriptif (descriptive research)
Penelitian deskriptif adalah penelitian yang bertujuan untuk
menggambarkan sebuah situasi, kondisi, atau fenomena yang terjadi.
Penelitian deskrptif bertujuan untuk memberikan informasi secara umum
terhadap pokok permalasalahan yang dikaji.

Contohnya, gambaran kondisi kependudukan di suatu wilayah, gambaran


kondisi ekonomi di sebuah negara, gambaran bagaimana kondisi psikoogis
anak-anak yang bekerja di bawah umur, dll.

2.2 Penelitian korelasi (correlational research)


Penelitian korelasi merupakan penelitian yang bertujuan untuk mengungkap
atau menemukan apakah terdapat hubungan asosiasi antara satu hal
dengan hal lainnya.
Contohnya, apakah terdapat hubungan antara tingkat pendidikan dengan
jumlah pendapatan seseorang, apakah terdapat korelasi antara jumlah
dokter dengan jumlah kematian ibu melahirkan di suatu wilayah, apakah
terdapat hubungan antara tingkat pendidikan orang tua dengan tingkat
kesejahteraan seorang anak, dll.

Penelitian korelasi biasanya menggunakan uji korelasi sebagai alat analisis.


Dengan uji ini, anda bisa mengetahui bagaimana tingkat kekuatan hubungan
antar satu variabel dengan variabel lainnya.
Yang perlu digarisbawahi dalam penelitian korelasi adalah, korelasi hanya
mampu menyatakan tingkatan hubungan atau asosiasi antara 2 hal atau
lebih. Korelasi tidak bisa digunakan sebagai dasar untuk menyatakan adanya
hubungan sebab akibat antara 2 hal yang diteliti tersebut.

Jadi, bisa saja anda menemukan hubungan bahwa korelasi antara jumlah
dokter dan jumlah kematian ibu memiliki hubungan korelasi negatif yang
sangat kuat.

Tapi, anda tidak boleh menyimpulkan bahwa jumlah dokter memiliki


pengaruh yang signifikan terhadap penurunan kematian ibu.

2.3 Penelitian explanatori (explanatory research)


Penelitian explanatori merupakan penelitian yang bertujuan untuk
mengetahui mengapa dan bagaimana sebuah fenomena terjadi. Biasanya,
penelitian ini melibatkan dua aspek yang diduga saling terkait atau memiliki
hubungan.

Contohnya, mengapa anak-anak orang kayak cenderung lebih sukses dalam


kehidupannya? Mengapa banyak orang-orang yang depresi memutuskan
untuk bunuh diri?

2.4 Penelitian exploratory (exploratory research)


Penelitian exploratory merupakan penelitian yang bertujuan untuk mengkaji
atau menyelidiki lebih detail tentang hal-hal yang masih minim informasi
terhadap suatu hal.
Biasanya, penelitian exploratory juga digunakan untuk mendapatkan
informasi tentang hal-hal yang belum pernah atau masih jarang
penerapannya di Indonesia. Terkadang, perlu dilaksanakan dulu pilot
study untuk menentukan kelayakan apakah penelitian ini bisa dilanjutkan
atau tidak.

Contohnya, studi tentang kehidupan suku di pedalaman Indonesia yang


sama sekali belum tersentuh oleh pemerintah.

3. Jenis Penelitian berdasarkan karakteristik


data
Ada banyak sekali jenis data yang bisa kita gunakan dalam penelitian. Tiap
data memiliki karakteristik tersendiri sehingga masing-masing
membutuhkan analisis yang berbeda.

3. 1 Penelitian kuantitatif (quantitative research)


Penelitian kuantitatif merupakan penelitian yang dilakukan dengan
menggunakan data, fenomena, atau variabel yang bersifat kuantitatif.
Penelitian kuantitatif seringkali digunakan untuk membuktikan berbagai hal
yang terjadi. Penelitian kualitatif bisa saja berubah menjadi penelitian
kuantitatif bila di dalamnya terjadi proses kuantifikasi (perubahan data
kualitatif ke dalam bentuk kuantitatif).

Contohnya, apakah apakah APBN, panjang jalan, jumlah tenaga kerja


memiliki pengaruh yang signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi.

Penelitian dengan pendekatan kuantitatif merupakan penelitian yang paling


banyak digunakan dalam berbagai disiplin ilmu.

3.2 Penelitian kualitatif (qualitative research)


Penelitian kualitatif adalah penelitian yang bertujuan untuk mendeskripsikan
sebuah kondisi, fenomena, masalah atau peristiwa dimana variabel yang
digunakan skala nominal atau ordinal.
Saat proses analisis dilakukan, tidak ada proses kuantifikasi (merubah data
kualitatif menjadi kuantitatif) yang terjadi.

Contoh penelitian kualitatif adalah kumpulan dari pendapat masyarakat


tentang pelaksanaan pemilu, gambaran umum kondisi masyarakat
pedesaan, dll.

Seringkali peneliti memisahkan antara kualitatif dan kuantitatif. Terkadang,


ada juga yang menganggap bahwa penelitian kuantitatif jauh lebih
berkualitas dikarenakan menggunakan berbagai perhitungan yang lebih
valid. Benarkah demikian?

Pada dasarnya, penelitian kuantitatif dan penelitian kualitatif memiliki


kelebihan dan kekurangan masing-masing. Keduanya saling melengkapi
untuk menemukan hasil terbaik dari sebuah penelitian.

Penelitian kuantitatif seringkali menggunakan jumlah sampel yang besar,


sedangkan penelitian kualitatif seringkali fokus kepada kasus-kasus yang
jarang terjadi atau jumlah sampel yang relatif kecil.

Para ahli dari disiplin ilmu seperti antropologi, epidemiologi, dan sosiologi
tentu lebih sering menggunakan penedekatan kualitatif dalam penelitian
mereka.

Sedangkan ahli ekonomi, kesehatan, bisnis, atau psikologi lebih cenderung


menggunakan pendekatan kuantitatif.

Dalam beberapa kasus, seringkali peneliti harus menggabungkan kedua jenis


penelitian tersebut untuk memberikan hasil yang lebih berkualitas.

Sebagai contoh, anda mengadakan studi kasus penelitian tentang kondisi


pariwisata di sebuah kabupaten.

Gambaran kondisi pariwisata secara umum seperti adanya pantai, gunung,


laut dll merupakan bentuk pendekatan kualitatif. Sedangkan hal-hal seperti
jumlah pengunjung wisata, jumlah retribusi yang didapat, biaya yang
dikeluarkan untuk operasional, dll merupakan aspek kuantitatif.

Kedua jenis penelitian ini tentunya saling mendukung satu sama lain. Ada
banyak sekali peneliti yang menggunakan gabungan dari kedua penelitian
untuk memperkaya hasil.

Penelitian kuantitatif terkadang lebih disukai oleh banyak orang. Ini


dikarenakan metode pendekatan yang digunakan lebih terstruktur dan
sistematis. Berbeda dengan penelitian kualitatif yang cenderung tidak
terstruktur dan kurang sistematis.

Penelitian kuantitatif juga sering menggunakan prosedur uji statistik yang


cukup rumit sehigga bisa menyajikan hasil dalam bentuk yang lebih eksak.
Penelitian kualitatif hanya mampu menjelaskan berbagai fenomena atau
peristiwa hingga tahapan deskripsi.

Tips Memilih Jenis Penelitian Untuk


Skripsi
Saya tahu persis, mahasiswa biasanya sangat bingung memilih jenis
penelitian yang tepat.

Berdasarkan pengalaman, berikut saya berikan tips memilih jenis penelitian


yang tepat untuk skipsi anda.

1. Tentukan tema skripsi berdasarkan apa yang sudah anda


pelajari

Pada dasarnya, skripsi ditujukan untuk membuktikan kemampuan


mahasiswa untuk membuat penelitian berdasarkan apa yang sudah
dipelajari.

Jadi, anda tidak harus menemukan atau membuktikan sesuatu yang benar-
benar baru dalam membuat skripsi.
Anda bisa menggunakan seluruh teori-teori yang anda pelajari dan
mengaplikasikannya kepada wilayah atau lingkungan anda.

2. Tentukan skala data yang digunakan

Skala data yang digunakan sangat memengaruhi jenis penelitian yang


digunakan.

Berdasarkan jenis data yang mungkin anda kumpulkan, barulah anda bisa
menentukan jenis penelitian berdasarkan penerapan atau tujuan.

Sebagai contoh, bila anda menggunakan data nominal, tentunya akan cukup
sulit bila anda menggunakan analisis kuantitatif.

Sesuaikan saja dengan kondisi yang sudah ada sehingga anda mampu
meramu penelitian yang tepat dengan segala keterbatasan.

3. Pelajari bagian saran dari skripsi yang sudah ada

Hal yang menarik dari skripsi adalah penulis bisa meneruskan penelitian
tersebut dengan memeriksa bagian saran.

Anda bisa mengaplikasikan bagian saran ini pada penelitian yang sama
sehingga akan tercipta penelitian yang baru.

4. Mengubah tahun, wilayah, variabel, dan metodologi pada topik


yang sama

Anda bisa melakukan modifikasi penelitian yang sudah ada dengan


mengubah wilayah penelitian, variabel, ataupun metodologi yang digunakan.

Dengan melakukan perubahan meskipun hanya sedikit, anda sudah mampu


menghasilkan penelitian yang berbeda.

5. Lakukan sesuai dengan kemampuan anda


Hal yang paling penting adalah buatlah skripsi sesuai dengan kemampuan
anda.

Jangan pernah membeli jasa pembuatan skripsi dan semacamnya. Bila anda
membutuhkan asistensi, silakan menyewa jasa tutor untuk membantu anda
mengerjakannya.

Pada dasarnya, jika anda mampu membuat penelitian berdasarkan apa yang
sudah anda pelajari di bangku kuliah, anda sudah dianggap lulus dalam
skripsi.

Saya masih ingat persis, salah seorang rekan saya membuat skripsi hanya
dengan menampilan analisis deskriptif tanpa ada analisis inferensial.
Bagi lulusan STIS yang notabene mempelajari berbagai metode statistik
dengan sangat baik, membuat penelitian dengan hanya melakukan analisis
deskriptif adalah hal yang tabu.

Namun, dosen pembimbing dan penguji tetap menyemangati hingga


akhirnya tetap diluluskan.

Begitulah hakikatnya skripsi. Anda wajib menulis penelitian tentang apa yang
sudah anda pelajari selama ini.

Anda tidak perlu menemukan teori baru atau menggunakan metode canggih
yang anda sendiri tidak mengerti.

Yang penting, pastikan metode penelitian yang digunakan mampu menjawab


tujuan penelitian anda.

Penutup
Terdapat beberapa jenis penelitian yang bisa anda gunakan.

Penelitian menurut jenis data yaitu penelitian kuantitatif dan penelitian


kualitatif.
Penelitian menurut penerapan yaitu penelitian murni dan penelitian terapan.

Penelitian menurut tujuan yaitu penelitian deskriptif, penelitian eksploratori,


penelitian ekspalanatori, dan penelitian korelasi.

Meskipun terdapat beberapa jenis penelitian seperti di atas, banyak sekali


studi yang sebenarnya merupakan kombinasi dari beberapa jenis penelitian.
Hal ini sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai oleh peneliti.

Jangan sampai kita mendewakan salah satu jenis penelitian sehingga


melupakan jenis penelitian yan lain. Memahami pengertian penelitian dari
masing-masing jenis penelitian akan membuat kita menjadi peneliti yang
lebih bijak.

Sumber referensi :

Kumar, R. (2008) “Research Methodology” APH Publishing Corporation

Anda mungkin juga menyukai