Lalu, apa sebenarnya penelitian terapan? Bagi beberapa orang, mungkin juga para
dosen muda tentu akan mulai mengenal istilah-istilah dalam kegiatan penelitian.
Kegiatan penelitian ternyata memiliki jenis-jenis yang beragam, dan jika dilihat dari
tujuannya.
Maka akan ada penelitian dasar (PD) dan kemudian ada penelitian terapan (PT).
Keduanya sama-sama kegiatan penelitian, hanya saja memiliki tujuan yang
berbeda. Sehingga beberapa penelitian masuk kategori penelitian dasar, beberapa
lagi masuk ke terapan.
Tujuan utama dari penelitian terapan adalah untuk menemukan solusi, teknologi,
maupun produk yang bisa diaplikasikan (aplikatif). Hal ini wajib, agar topik atau
masalah yang diteliti kemudian bisa segera ditemukan solusinya.
Sementara pada penelitian dasar (PD) hasil penelitian tidak harus berupa teknologi
maupun produk yang bisa diaplikasikan. Sebab semua topik bisa diangkat dan hasil
atau luaran penelitiannya secara umum adalah hasil publikasi.
Pada penelitian terapan, hasil atau output yang diharapkan bisa didapatkan tidak
hanya berupa produk atau teknologi dan hasil publikasi saja. Melainkan hasil
penelitian yang didapatkan bisa langsung diterapkan atau diaplikasikan.
Melalui tujuan inilah, maka dalam penelitian terapan diharapkan bisa mengangkat
masalah-masalah terkini dan mempengaruhi hajat hidup orang banyak atau
pengaruhnya luas. Kemudian bisa mendapatkan solusi secepatnya, sehingga
kegiatan penelitian diharapkan juga bisa dilakukan dengan efektif dan efisien.
1. Tahap Perencanaan
Tahap yang pertama dalam skema penelitian terapan adalah tahap perencanaan.
Cakupannya dimulai dengan menentukan topik atau masalah yang akan diteliti,
kemudian mengumpulkan data atau referensi, menyusun proposal penelitian, dan
sebagainya.
Khusus untuk topik, penelitian baru bisa disebut sebagai penelitian terapan jika
topik tersebut merupakan masalah yang terjadi di masyarakat. Masalah ini
kemudian perlu dicari solusinya dengan segera karena bisa membahayakan,
melemahkan, dan atau meningkatkan kerugian jika berlangsung terlalu lama.
Maka, peneliti perlu memilih topik atau masalah yang memang perlu segera
diatasi. Kemudian hasil dari penelitian yang dilakukan mampu menciptakan produk
maupun teknologi yang mengatasi masalah tersebut.
2. Tahap Pelaksanaan
Tahap kedua dalam skema penelitian terapan (PT) adalah tahap pelaksanaan. Jadi,
saat sudah menentukan topik, proposal juga sudah disetujui, dan sekaligus sudah
mendapatkan dana untuk melaksanakan penelitian. Maka bisa segera dimulai.
Proses penelitian mungkin akan dilakukan di lokasi yang jauh, sebab segala jenis
masalah dan butuh solusi secepatnya bisa terjadi dimana saja. Selain itu, dosen
dalam penelitian terapan juga akan memerlukan tim. Sehingga perlu merekrut tim
baik dari kalangan dosen maupun mahasiswa.
Nantinya dilaporkan kepada pihak kampus, mitra, dan lembaga pemerintah yang
kebetulan menyediakan program pendanaan untuk penelitian tersebut. Pihak
mana saja yang akan menerima laporan disesuaikan dengan program penelitian
yang diikuti.
Akan tetapi juga sekaligus menjadi bentuk pengabdian kepada masyarakat. Pada
tahap ini, dosen dan tim yang dibentuk akan menggandeng sejumlah mitra dari
industri maupun lembaga untuk menerapkan hasil penelitian.
Sehingga bisa langsung diketahui apakah hasil penelitian yang didapatkan bisa
langsung memberi efek atau butuh waktu. Pada tahap ini juga bisa langsung
diketahui apakah penerapan hasil penelitian bekerja efektif sesuai harapan atau
sebaliknya.