Anda di halaman 1dari 13

MAKUL EVALUASI PROGRAM PENDIDIKAN

Assalamualaikum wr.wb
Salam sejahtera untuk kita semua ,
Apa kabar dosen tuton yang terhormat dan teman-teman seperjuangan ? semoga
selalu sehat ya.
Baik dalam diskusi kali ini kita disajikan 2 abstrak yang berbeda. Kita harus menentukan
mana yang evaluasi dan mana yang penelitian. Didalam Buku Materi Pokok : MIPK 5301
/ Modul 1 / Hal.1.30 – 1.35 evaluasi program pendidikan kegiatan belajar 2 perbedaan
antara evaluasi dan penelitian ,sedikit saya paparkan tentang perbedaan evaluasi dan
penelitian. Evaluasi pendidikan dan penelitian pendidikan merupakan dua kegiatan
yang sama-sama menggunakan teknik inkuiri yang sistematik. Dua-duanya juga
beririsan dengan inkuiri historis dan inkuiri filosofis. Ada 12 karakteristik dari inkuiri
yang menjadi dasar untuk membedakan penelitian dengan evaluasi. 
1. Motiivasi dari inquirer.
2. Tujuan penelitian dan evaluasi.
3. Aturan-aturan dan deskripsi-deskripsi.
4. Peran dari explanator memberikan penjelasan secara ilmiah, sedangkan kegiatan
evaluasi mencari pemahaman fenomena yang dievaluasi.
5. Otonomi dari inquiry.
6. Sifat dari fenomena yang diakses.
7. Generalisabilitas kejadian yang menjadi fokus studi.
8. Teknik investigasi.
9. Keutamaan pernyataan mengenai nilai.
10. Kriteria untuk menilai aktivitas.
11. Dasar disipllin.
12. Training. 
Mangacu pada 12 karakter dari inkuiri yang menjadi dasar untuk membedakan
penelitian dengan evaluasi pada Abstrak 1& abstrak 2. Maka menurut saya abstrak
1 adalah evaluasi dan abstak 2 adalah penelitian.
Abstrak 1 : Kajian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas program Gerakan Literasi
Sekolah (GLS) yang dilaksanakan di SDN X Kota Y. Kajian ini menggunakan model
CIPP (context, input, procces, product).Efektivitas program GLS tersebut ditinjau dari
konteks, masukan, proses dan hasil program. Data diperoleh melalui wawancara, studi
dokumen, observasi serta angket. Hasil kajian tingkat ketercapaian program GLS di
sekolah tersebut sebesar 90,01% yang berada pada kategori A. Hal tersebut bermakna
bahwa siswa telah melaksanakan program GLS dengan sangat baik yang sesuai
dengan rencana dan harapan guru-guru. Rekomendasi dari kajian ini adalah
Pemerintah sebaiknya memperbaiki regulasi pemerataan program GLS dan sekolah
mempertahankan serta meningkatkan program GLS di sekolah. 
Abstrak 1 merupakan evaluasi dimana evaluasi adalah suatu proses identifikasi untuk
mengukur/ menilai apakah suatu kegiatan atau program yang dilaksanakan sesuai
dengan perencanaan atau tujuan yang ingin dicapai. Dalam abstrak 1 ada kegiatan
mengumpulkan informasi melalui wawancara, studi dokumen, observasi serta angket
mengenai kinerja sesuatu (model, metode, manusia, dan peralatan), dimana kajian
tersebut berhasil dan sesuai dengan rencana dan harapan para guru. Berdasarkan
materi yang terdapat pada Modul 1 Kegiatan Belajar 2 bahwa abstrak nomor 1 di atas
merupakan Evaluasi alasannya :

a) Evaluasi program, pelaksana ingin mengetahui seberapa tinggi mutu atau


kondisi sesuatu sebagai hasil pelaksanaan program, setelah data yang
terkumpul dibandingkan dengan kriteria atau standar tertentu.
b) Evaluasi program, pelaksana ingin mengetahui tingkat ketercapaian tujuan
program, dan apabila tujuan belum  tercapai sebagaimana ditentukan,
pelaksana ingin mengetahui di mana letak kekurangan itu dan apa sebabnya.
c) Evaluasi pada dasarnya adalah penelitian evaluatif, maka pada umumnya
penelitian evaluatif ini dimaksudkan untuk mengetahui akhir dari sebuah
program kebijakan, yaitu mengetahui hasil akhir dari adanya kebijakan, dalam
rangka menentukan rekomendasi atas kebijakan yang lalu,pada tujuan
akhirnya adalah untuk menentukan kebijakan selanjutnya.

Abstrak 2:
Kajian ini dilakukan untuk mendeskripsikan pengaruh kepemimpinan transformasional
dan kepuasan kerja terhadap perilaku kewargaan organisasi guru SDN Kecamatan A
Kabupaten B. Pendekatan yang digunakan adalah kuantitatif, dengan responden
sebanyak 159 orang guru di 30 SDN di kecamatan dan kota tersebut.  Data diperoleh
dengan menggunakan instrumen angket model tertutup. Analisis data  menggunakan
analisis jalur, dengan bantuan program SPSS PASW Statistics 18. Hasil kajian
menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan kepemimpinan transformasional
dan kepuasan kerja terhadap perilaku kewargaan organisasi guru SDN Kecamatan A
Kabupaten B. Besarnya sumbangan efektif variabel kepemimpinan transformasional
adalah 15,1% dan sumbangan efektif variabel kepuasan kerja adalah 20,4% terhadap
perilaku kewargaan organisasi guru, dan variabel lain yang memengaruhi perilaku
kewargaan organisasi guru di luar kajian sebesar 64,5%.
Abstrak 2 merupakan penelitian dimana penelitian adalah sebuah proses kegiatan
mencari kebenaran terhadap suatu fenomena ataupun fakta yang terjadi dengan cara
yang terstruktur dan sistematis. Abstrak 2 menggunakan metode penelitian kuantitatif.
Penelitian kuantitatif adalah metode penelitian yang bersifat sitematis dan
menggunakan model-model yang bersifat matematis, menggunakan desain yang lebih
jelas dan spesifik, dilakukan dengan tes, pengujian dan juga wawancara terstruktur.
Metode penelitian kuantitatif mendapatkan data yang berupa angka, skala maupun
grafik yang bisa dihitung.Kegiatan Penelitian, Peneliti ingin mengetahui gambaran
tentang sesuatu kemudian hasilnya didiskripsikan.Kegiatan Penelitian Peneliti dituntut
oleh rumusan masalah karena ingin mengetahui jawaban dari penelitiannya.
Demikian sedikit pendapat dari saya , kepada dosen tuton dan teman – teman mohon
koreksi nya jika ada kesalahan, terimakasih sudah saling mensharing pengetahuan
tentang perbedaan antara evaluasi dan penelitian.
Hormat saya,
Lindasari Putri
530028396
SEMINAR WORKSHOP PROPOSAL
Diskusi.1_ Overview
Wednesday, 28 August 2019, 9:00 AM
Penelitian merupakan proses yang dilakukan melalui serangkaian langkah. Ada orang yang
berpendapat bahwa dalam penelitian, Analisis Data merupakan hal yang paling penting dan
paling sukar dalam penelitian. Setujukah Anda dengan pendapat ini? Mengapa? Coba kita
diskusikan. Posting Anda harus menjawab langsung (relevan) dengan isu yang dibahas, dan
jangan melakukan copy-paste dari sumber yang ada, tapi rumuskan intinya dalam diskusi ini. 
Selamat berpartisipasi. 
Assalamualaikum wr.wb
Salam sejahtera untuk kita semua ,
Apa kabar dosen tuton yang terhormat dan teman-teman seperjuangan ? semoga
selalu sehat ya.
Diskusi kali ini adalah “Penelitian merupakan proses yang dilakukan melalui serangkaian
langkah. Ada orang yang berpendapat bahwa dalam penelitian, Analisis Data merupakan hal
yang paling penting dan paling sukar dalam penelitian. Setujukah Anda dengan pendapat ini?
Mengapa? Coba kita diskusikan. Posting Anda harus menjawab langsung (relevan) dengan isu
yang dibahas, dan jangan melakukan copy-paste dari sumber yang ada, tapi rumuskan intinya
dalam diskusi ini”.
Saya setuju jika dikatakan Analisis Data merupakan hal yang paling penting dalam penelitian
karena analisis data itu adalah cara untuk mengolah data menjadi informasi sehingga
karekteristik data tersebut bisa dipahami. Analisis data juga merupakan kegiatan untuk
mengubah data hasil penelitian menjadi informasi yang nantinya bisa dipergunakan dalam
mengambil keputusan. Menurut Soerjono Soekanto, Penelitian merupakan suatu kegiatan ilmiah
yang didasarkan pada analisis dan konstruksi yang dilakukan secara sistematis, metodologis dan
konsisten dan bertujuan untuk mengungkapkan kebenaran sebagai salah satu manifestasi
keinginan manusia untuk mengetahui apa yang sedang dihadapinya.
Dalam  suatu kegiatan penelitian ilmiah biasanya membutuhkan  suatu proses analisis data yang
akan digunakan sebagai dasar menganalisis data-data yang ada dan terkumpul. Data yang
terkumpul dari lapangan itu merupakan data yang mentah atau apa adanya. Kemudian kita
artikan dan tafsirkan sesuai dengan prosedur. Disini analisis data sangat penting dalam suatu
penelitian ilmiah. Adapun data yang tersebut biasanya adalah catatan, foto, gambar, dokumen,
laporan, artikel, koesioner, dan lain sebagainya.  Pada dasarnya analisis data adalah proses
mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan
lapangan dan dokumentasi dengan cara mengorganisasikan data ke dalam kategori, menjabarkan
ke dalam unit-unit, melakukan sintesa, menyusun ke dalam pola, ,memilih mana yang penting
dan yang akan dipelajari dan membuat kesimpulan sehingga mudah dipahami oleh diri sendiri
maupun orang lain.
Oleh karena itu saya setuju jika dikatakan bahwa Analisis data merupakan hal yang  sangat
penting  dalam penelitian, akan tetapi saya kurang setuju  jika dikatakan bahwa analisis data
merupakan hal yang sangat sukar , karena sukar tidaknya analisis data itu relative, jika kita
mengetahui pedoman dan aturannya maka proses analisis data tersebut akan lebih terarah.
Demikian sedikit tanggapan dari saya, mohon maaf jika masih banyak kekurangan dalam
penulisan. Terimakasih rekan-rekan semua sudah saling sharing didiskusi ini.
Salam hormat
Lindasari Putri
530028396

KEPEMIMPINAN DAN MANAJEMEN PENDIDIKAN DASAR


Diskusi.1
Rabu, 28 Agustus 2019, 09:00
Kepemimpinan pada dasarnya merupakan sebuah proses  bagaimana seorang
pimpinan mempengaruhi, mengarahkan, memotivasi sehingga orang lain /bawahan
dapat memberikan kosntibusi dalam pencapai tujuan organisasi. Sesuai dengan hal
tersebut diatas, Jelaskan tentang fungsi-fungsi kepemimpinan !
Assalamualaikum wr.wb
Salam sejahtera untuk kita semua ,
Apa kabar dosen tuton yang terhormat dan teman-teman seperjuangan ? semoga
selalu sehat ya.
Diskusi kita kali ini adalah
“Kepemimpinan pada dasarnya merupakan sebuah proses  bagaimana seorang
pimpinan mempengaruhi, mengarahkan, memotivasi sehingga orang lain
/bawahan dapat memberikan kosntibusi dalam pencapai tujuan organisasi.
Sesuai dengan hal tersebut diatas, Jelaskan tentang fungsi-fungsi kepemimpinan
!”.
Setelah saya membaca di buku materi pokok Kepemimpinan dan Manajemen
Pendidikan Dasar Universitas Terbuka halaman 1.3 s.d 1.13 telah diuraikan bahwa
:
Dalam pengertian luas kepemimpinan dapat didefinisikan sebagai berikut:
1. Seseorang yang mempengaruhi anggota-anggota kelompok.
2. Seseorang yang mempengaruhi anggota-anggota organisasi dalam banyak kegiatan.
3. Seseorang yang mempengaruhi anggota-anggota kelompok untuk ikut dengan
permintaannya dengan rela atau tidak rela.
4. Kemampuan seni/art/teknik untuk membuat sekelompok orang dengan segala
aktivitasnya mengikuti dan mentaati segala keinginannya dalam mencapai tujuannya
yang telah di tetapkan. Dari pengertian luas ini kita dapat melihat bahwa pengaruh
adalah komponen utama yang harus dimiliki seseorang yang dikatakan sebagai
pemimpin. Komponen selanjutnya adalah kepatuhan orang-orang yang dikenai
pengaruh tersebut baik kepatuhan itu karena mengakui atas kepemimpinannya atau
tidak rela terhadap apa yang mengenainya.
Berikut beberapa pengertian kepemimpinan berdasarkan penuturan para ahli :
1. Hoyt (dalam Kartono, 1998) memaparkan kepemimpinan adalah kegiatan atau
seni mempengaruhi orang lain agar mau bekerja sama yang didasarkan pada
kemampuan orang lain dalam mencapai tujuan–tujuan yang di inginkan
kelompok.
2. kepemimpinan menurut Young (dalam Kartono, 1998) yang berpendapat bahwa
kepemimpinan adalah bentuk dominasi yang didasari atas kemampuan pribadi
yang sanggup mendorong atau mengajak orang lain untuk berbuat sesuatu yang
berdasarkan penerimaan oleh kelompoknya dan memiliki keahlian khusus yang
tepat bagi situasi yang khusus.
3. Moejiono (2002) menganggap bahwa kepemimpinan tersebut sebenarnya
sebagai akibat pengaruh satu arah karena pemimpin mungkin memiliki kualitas-
kualitas tertentu yang membedakan dirinya dan pengikutnya. Para ahli teori
sukarela (dalam Moejiono 2002) menganggap bahwa kepemimpinan sebagai
pemaksaan atau pendesakan pengaruh secara tidak langsung dan sebagai
sarana untuk membentuk kelompok sesuai dengan keinginan pemimpin.
4. Menurut Atmosudirdjo (dalam Purwanto, 1990), Kepemimpinan dapat
dirumuskan sebagai suatu kepribadian seseorang yang mendatangkan keinginan
pada kelompok orang-orang untuk mencontohnya atau mengikutinya, atau yang
memancarkan suatu pengaruh yang tertentu, suatu kekuatan yang sedemikian
rupa sehingga membuat sekelompok orang-orang mau melakukan apa yang
dikehendakinya.
5. Selanjutnya menurut Haiman (1989) berpendapat bahwa kepemimpinan adalah
suatu proses dimana seseorang memimpin, membimbing, direfleksikan dengan
jiwa seni. Seni berarti di sini adalah yaitu indah dalam mempengaruhi, indah
dalam membimbing, dan indah dalam mengarahkan.
6. menurut Atmosudirjo (1982) dalam bukunya yang berjudul Beberapa
Pandangan Umum Tentang Pengambilan Keputusan, menulis kepemimpinan
sebagai berikut: “Kepemimpinan adalah kepribadian seseorang yang
menyebabkan sekelompok orang lain mencontoh atau mengikutinya.
Kepemimpinan adalah kepribadian yang memancarkan pengaruh wibawa,
sedemikian rupa sehingga sekelompok orang mau melakukan apa yang
dikehendakinya”.

Kepemimpinan merupakan gejala yang tampil ketika ada interaksi antar manusia dalam
sebuah lingkungan tertentu. Kepemimpinan sifatnya abstrak, yang dihasilkan manusia
dalam proses interaksinya dengan lingkungan. Kepemimpinan merupakan suatu proses
menggerakkan berbagai sumber daya dan mempengaruhi orang lain agar bekerja sama
untuk pencapaian tujuan. Kapabilitas, pengaruh, proses, pemimpin, pengikut,
penggerakan, kerja sama dan tujuan merupakan unsur-unsur penting kepemimpinan.
Sebagai proses, kepemimpinan dapat dikategorikan ke dalam beberapa bagian
yaitu:
(1) melibatkan pengaruh pemberian contoh dan persuasi,
(2) interaksi di antara berbagai aktor baik sebagai pemimpin maupun sebagai pengikut,
(3) interaksi dipengaruhi situasi dimana interaksi itu berlangsung.
(4) proses meraih berbagai luaran seperti pencapaian tujuan, kohesi kelompok,
dorongan atau perubahan budaya organisasi (Phillip, 2003).
Tugas pokok kepemimpinan yang berupa mengantarkan, mengelompokkan, memberi
petunjuk, mendidik, membimbing dan sebagainya agar para bawahan mengikuti jejak
pemimpin mencapai tujuan organisasi, hanya dapat dilaksanakan secara baik bila
seorang pemimpin menjalankan fungsinya sebagaimana mestinya. Di antara fungsi
kepemimpinan antara lain:
1. Fungsi Perencanaan
Fungsi Perencanaan, yaitu seorang pemimpin perlu membuat perencanaan yang
menyeluruh bagi organisasi dan bagi diri sendiri selaku penanggung jawab tercapainya
tujuan organisasi.
2. Fungsi Memandang ke Depan
Seorang pemimpin yang senantiasa memandang ke depan berarti akan mampu
mendorong apa yang akan terjadi serta selalu waspada terhadap kemungkinan.
3. Fungsi Pengembangan Loyalitas
Untuk mencapai kesetiaan ini, seseorang pemimpin sendiri harus memberi teladan baik
dalam pemikiran, kata-kata, maupun tingkah laku sehari-hari yang menunjukkan
kepada anak buahnya pemimpin sendiri tidak pernah mengingkari dan menyeleweng
dari loyalitas segala sesuatu tidak akan dapat berjalan sebagaimana mestinya.
4. Fungsi Pengawasan Fungsi pengawasan
Dengan adanya pengawasan maka hambatan-hambatan dapat segera diketemukan,
untuk dipecahkan sehingga semua kegiatan kembali berlangsung menurut rel yang
telah ditetapkan dalam rencana.
5. Fungsi Mengambil Keputusan Pengambilan keputusan
pengambilan keputusan dapat dilakukan secara individu, kelompok tim atau panitia,
dewan, komisi, referendum, mengajukan usul tertulis dan lain sebagainya.
6. Fungsi Memberi Motivasi
Pemimpin harus dapat memberi semangat, membesarkan hati, mempengaruhi anak
buahnya agar rajin bekerja dan menunjukkan prestasi yang baik terhadap organisasi
yang dipimpinnya. Pemberian anugerah yang berupa ganjaran, hadiah, pujian atau
ucapan terima kasih sangat diperlukan oleh anak buah sebab mereka merasa bahwa
hasil jerih payahnya diperhatikan dan dihargai oleh pemimpinnya. Di lain pihak, seorang
pemimpin harus berani dan mampu mengambil tindakan terhadap anak buahnya yang
menyeleweng, yang malas dan yang telah berbuat salah sehingga merugikan
organisasi, dengan jalan memberi celaan, teguran, dan hukuman yang setimpal dengan
kesalahanny.
fungsi kepemimpinan menurut Nawawi (1995) yang mengungkapkan bahwa
secara operasional dapat dibedakan menjadi lima terkait fungsi pokok kepemimpinan:
Secara Operasional dapat dibedakan lima fungsi pokok kepemimpinan, yaitu:
1. Fungsi Instruktif.
Pemimpin berfungsi sebagai komunikator yang menentukan apa (isi perintah),
bagaimana (cara mengerjakan perintah), bilamana (waktu memulai, melaksanakan dan
melaporkan hasilnya), dan dimana (tempat mengerjakan perintah) agar keputusan
dapat diwujudkan secara efektif. Sehingga fungsi orang yang dipimpin hanyalah
melaksanakan perintah.
2.Fungsi konsultatif.
Pemimpin dapat menggunakan fungsi konsultatif sebagai komunikasi dua arah. Hal
tersebut digunakan manakala pemimpin dalam usaha menetapkan keputusan yang
memerlukan bahan pertimbangan dan berkonsultasi dengan orang-orang yang
dipimpinnya.
3. Fungsi Partisipasi.
Dalam menjalankan fungsi partisipasi pemimpin berusaha mengaktifkan orang-orang
yang dipimpinnya, baik dalam pengambilan keputusan maupun dalam
melaksanakannya. Setiap anggota kelompok memperoleh kesempatan yang
samauntuk berpartisipasi dalam melaksanakan kegiatan yang dijabarkan dari tugas-
tugas pokok, sesuai dengan posisi masing-masing.
4. Fungsi Delegasi
Dalam menjalankan fungsi delegasi, pemimpin memberikan pelimpahan wewenang
membuay atau menetapkan keputusan. Fungsi delegasi sebenarnya adalah
kepercayaan ssorang pemimpin kepada orang yang diberi kepercayaan untuk
pelimpahan wewenang dengan melaksanakannya secara bertanggungjawab. Fungsi
pendelegasian ini, harus diwujudkan karena kemajuan dan perkembangan kelompok
tidak mungkin diwujudkan oleh seorang pemimpin seorang diri.
5. Fungsi Pengendalian.
Fungsi pengendalian berasumsi bahwa kepemimpinan yang efektif harus mampu
mengatur aktifitas anggotanya secara terarah dan dalam koordinasi yang efektif,
sehingga memungkinkan tercapainya tujuan bersama secara maksimal. Dalam
melaksanakan fungsi pengendalian, pemimpin dapat mewujudkan melalui kegiatan
bimbingan, pengarahan, koordinasi, dan pengawasan.
Demikian sedikit tentang fungsiKepemimpinan dari saya,mohon koreksi kepada dosen
tuton dan teman teman jika ada kesalahan dalam penulisan ini. terimakasih kepada
teman-teman yang sudah sahring materi fungsi kepemimpinan.
Salam hormat,
Lindasari Putri
530028396
Sumber Modul Kepemimpinan dan Manajemen Pendidikan Dasar, Taufani C. Kurniatun
dan Asep Suryana Hal 1.3-1.12  (Universitas Terbuka)
STUDI KOMPORATIF

Diskusi.1
Rabu, 28 Agustus 2019, 09:00
Assalamualaikum wr.wb
Salam sejahtera untuk kita semua ,
Apa kabar dosen tuton yang terhormat dan teman-teman seperjuangan ? semoga
selalu sehat ya.
Diskusi kita kali ini adalah “Setelah anda pelajari materi sesi 1 ini, silakan berbagi
dengan teman Anda tentang isu sosial-politik dan sosial-budaya yang Setelah Anda
pelajari materi sesi 1 ini, coba diskusikan isu sosial-politik atau sosial-budaya yang
sedang menjadi bahan pembicaraan di daerah Anda dan isu tersebut berhubungan
dengan pendidikan. Bagaimana pendapat Anda terhadap isu tersebut?”.
Bismillahirrohmannirrohim saya akan mencoba menjawab terkait pertanyaan
tentang isu sosial politik atau sosial budaya yang sedang menjadi pembicaraan
didaerah saya.
Setelah membaca buku materi pokok MPDR5302 studi komparatif pendidikan dasar
diberbagai negara universitas terbuka kegiatan belajar 1 & 2 saya akan memaparkan
sedikit tentang apa itu sosia politik.
Sosial politik merupakan disiplin ilmu yang diintegrasikan terkait dengan sosiologi dan
ilmu politik sebagai ilmuinterdisipliner yang mempelajari masalah kemasyarakatan dan
politik atau kenegaraan.
Isu-isu sosial politik tidak terlepas dari kekuasaan adalah partisipasi politik warga
negaranya. Partisipasi politik didalam negeri maupun diluar negri dipengaruhi oleh
perkembangan ICT.
Sedangkan sosial budaya merupakan suatu keseluruhan unsur-unsur tata nilai, tata
soisal, dan tata laku manusia yang saling berkaitan.
Saya akan mencoba mengutip isu yang terjadi di daerah saya dari salah satu
harian batampos.co.id – Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM) Kepri menggelar dialog
interaktif bersama empat bakal calon wali kota Batam di Aula Dispora Kota Batam,
Sabtu (28/12/2019). Ketua panitia, Muhand Dwi Ahmadsyah, menuturkan, dialog
dengan mengundang para tokoh politik tersebut untuk melihat seberapa jauh perhatian
mereka dengan isu pendidikan. ”Kita ingin melihat visi dan misi para bakal calon terkait
pendidikan Batam ke depannya,” ujarnya.
Bakal calon wali kota yang diundang dalam kegiatan dialog itu, yakni Candra Ibrahim,
Haris Lambey, Surya Makmur Nasution, dan Lukita Dinarsyah Tuwo. Sekretaris
Jenderal IPM Muhammad, Furqon Ramli, menjadi pemantik pembuka dialog.
Sedangkan Susanna bertugas sebagai moderator yang sekaligus sebagai Ketua
Koordinator Wilayah Alumni IPM Kepri. Dalam pemaparannya, Susana mengatakan,
IPM sudah berupaya untuk memperjuangkan guna menghapus ujian nasional sejak
2008. Belakangan ini menteri pendidikan berencana akan menghapus UN tersebut.
Bagaimana pandangan bakal calon terhadap rencana menteri pendidikan. Belakangan
ini menteri pendidikan berencana akan menghapus UN tersebut. Bagaimana
pandangan bakal calon terhadap rencana menteri pendidikan. Haris Lambey menjadi
penjawab pertama. ia mengaku sependapat dan mendukung apa yang disampaikan
oleh pemerintah melalui menteri pendidikan Nadiem Makarim, yakni akan menghapus
UN. ”Saya juga pernah duduk di bangku sekolah. Setiap kali UN ada beban kerja dan
itu dirasakan oleh anak-anak setiap kali akan menghadapi UN,” katanya. ”Termasuk
juga beban tersebut dirasakan oleh para orang tua ketika anak-anak akan menghadapi
UN. Oleh sebab itu harus ada terobosan baru dari pemerintah,” tambah Haris. Surya
Makmur Nasution menjadi penjawab kedua mengaku tidak paham dengan apa yang
dilakukan menteri pendidikan saat ini, dengan cara menghapus UN. Diakui Indeks
Pembangunan Manusia (IPM) tidak bisa disamaratakan di setiap daerah. ”Kritik saya
ketika ini (UN,red) dihapus apa solusi pemerintah untuk mengukur tingkat pendidikan.
Baik dari sisi kualitas dan kuantitas itu sendiri,” sebut Surya. Jangan sampai dengan
kebijakan tersebut, negara kehilangan standar untuk mengukur Indeks Pembangunan
Manusianya. ”Bukan saya tak setuju dihapus, tapi saya hanya memberi kritik. Sebab
kita ingin ada standar yang mengukur IPM tersebut,” tambahnya. Ia berharap ada
peraturan daerah khusus yang mengatur bagaimana sistem pendidikan di Batam.
Sebab mengingat begitu kompleksnya persoalan pendidikan saat ini. ”Di Batam ini ada
siswa yang per kelas capai 50 orang belum lagi masalah zonasi dan sebagainya,”
katanya Makanya, ia menilai selain UN perlu ada perda khusus pendidikan yang
mengatur persoalan tersebut. “Sehingga ke depan masalah ini bisa teratasi,” ucapnya.
Bakal Calon lainnya, Lukita Dinarsyah Tuwo, memaparkan, tidak ada negara yang maju
tanpa ada sumber daya manusia yang kuat. SDM kuat kuncinya ada dua, pendidikan
dan kesehatan. ”Hari ini kita berbicara pendidikan. Indonesia yang luas dan heterogen
sangat sulit bila dibuat seragam,” sebutnya. Ketika berbicara ujian nasional, ada
standar yang diberikan pemerintah pusat. Namun di sisi lain setiap daerah berbeda dan
tidak lah sama baik dari sisi infrastruktur dan kualitas gurunya. ”Menurut saya memang
ada yang salah di sana. Namun juga perlu ada standar nasional dan standar di daerah
menyesuaikan,” sambung Lukita. Lukita menambahkan, tugas pemerintah pusat
membina. Kalau infrastuktur di daerah belum siap, tugas pemerintah pusat untuk
menyesuaikan sehingga di setiap daerah bisa disama ratakan. ”UN memang saat ini
harus dihapus dan diperbaiki sistemnya,” bebernya. Selain itu, ia melihat anggaran
pendidikan saat ini yang sebesar 20 persen dari APBD masih dirasa belum cukup. Oleh
sebab itulah ia mengaku jika dipercaya untuk memimpin Kota Batam akan lebih fokus
kepada pendidikan. ”Anggaran pendidikan harus dinaikan,” tambahnya. Selain itu,
mantan kepala BP Batam itu melihat partisipasi pemuda di Batam untuk melanjutkan
pendidikan di perguruan tinggi sangat rendah. Bahkan jauh di bawah nasional. Jika
nasional tingkat partisipasi pemuda masuk ke perguruan tinggi 28 persen, maka di
Batam hanya 6 persen. ”Saya pernah ketemu dengan seorang pemuda yang tidak
mampu melanjutkan sekolah karena terbentur biaya,” jelasnya. “Untuk itulah anggaran
pendidikan harus dinaikkan sehingga bisa membantu anak-anak kita yang akan masuk
ke perguruan tinggi,” sebut Lukita lagi. Candra Ibrahim menjadi penjawab terakhir.
Bagaimana pandangannya terhadap penghapusan UN? Ia menjawab kembali lagi
kepada siswa. ”Saya terserah adek-adek, apakah mau diteruskan atau dihapus. Inikan
kebijakan nasional kenapa kita ribut. Kita gak berhak menolak. Tapi untuk memberikan
masukan ’Yes,” kata Candra. Terkait rencana ini, lanjutnya, tentu menteri pendidikan
berpikir tentang link and match antara kebutuhan pasar dengan silabus di sekolah.
Persoalannya apakah pemerintah ingin produk pendidikan ini disiapkan langsung untuk
dunia kerja atau bukan. ”Kalau iya, betul harus ada link and match antara dunia
pendidikan dengan kebutuhan kerja. Tapi kalau tidak, ya tentu harus berkelanjutan,”
terang Ketua PWI Kepri itu.
Candra melanjutkan, salah satu mengukur keberhasilan SDM itu dengan indek
pembangunan manusia.
Oleh sebab itulah perlu yang namanya ujian nasional sebagai alat untuk mengukur.
”Kalau menurut Pak Jusuf Kalla, tidak semua harus diubah jika sesuatu yang sudah
baik. Tapi kalau dia tidak baik, ayok kita evaluasi,” tambah Candra.
Mengenai UN, tambahnya, masih bisa diperbincangkan, tergantung tujuannya apa.
Memang tidak semua daerah memiliki IPM yang sama.
”Misalnya di sekolah pelosok atau hinterland, jangankan sinyal internet, komputer saja
tidak punya,” katanya.
Karena itu kata Candara harus ada standar minimal.
“Artinya, kalau adek-adek siap dari awal mengikuti proses belajar dengan baik saya
pikir akan ketemu kunci-kuncinya. Kunci soal itu ketemu ketika kita belajar,” tuturnya.
Selain itu, ia melihat muatan lokal juga menjadi hal penting lainnya. Begitu juga dengan
budi pekerti dan etika seorang anak.
”Muatan lokal itu penting. Banyak siswa Batam yang tidak tahu dengan sejarah kota
Batam. Kenapa kemarin merayakan ulang tahun ke-190, ada yang tahu,” tanya Candra.
“Budi pekerti anak-anak dulu sangat jauh berbeda dengan anak sekarang. Begitu juga
dengan etika yang harus direvitalisasi,” pungkasnya.
Selain mengenai UN, dialog interaktif itu juga berisi tanya jawab seputar pendidikan
lainnya.
Termasuk paparan gagasan dan pemikiran mengenai pendidikan Kota Batam nantinya,
jika mereka diberikan amanah oleh masyarakat kota Batam sebagai wali kota.(rng)
 
Berdasarkan isu-isu politik yang dipaparkan oleh ke 4 bakal calon walikota tersebut
,menurut pendapat saya ada beberapa hal  utama yang perlu menjadi perhatian oleh
pemerintah terkait dengan system  pendidikan yang terjadi pada saat ini  antara lain :

1. Tentang penghapusan UN
2. Tentang penerapan sistim zonasi

Terkait tentang penghapusan UN,pada dasarnya pemerintah hanya melakukan


perubahan pada system yang selama ini di laksanakan oleh pusat saat ini kewenangan
tersebut diberikan kepada daerah masing-masing,baik dari segi penerbitan soal,POS
UN dll dikembalikan kesekolah pelaksana UN.
Terkait tentang penerapan system zonasi di kota Batam ,kurang tepat untuk diterapkan
karena menuai polemik orangtua siswa mengeluh karena anaknya tidak tertampung di
sekolah negeri. Pemerintah kota Batam mengambil kebijakan untuk menambah jumlah
siswa per setiap kelas. Semula satu kelas terdiri dari 36 siswa, kini ditambah menjadi
40 siswa per kelasnya. Selain itu  juga menambah rombongan belajar (Rombel) dan
membangun gedung sekolah baru,. Hal ini berakibat meningkatnya anggaran daerah
sementara dilingkungan sekitar telah berdiri sekolah- sekolah swasta ,sehingga
menyebabkan kurangnya siswa yang terdaftar di sekolah-sekolah tersebut.
Demikian sedikit tanggapan dari saya. Kepada dosen tuton dan teman-teman mohon
koreksi jika ada kesalahan dalam penulisan atau pun tanggapan untuk saling sahring.
Terimakasih .
Salam hormat,
Lindasari Putri
530028396

Assalamu'alaikum wr.wb.
Salam sejahtera,
Selamat pagi dan salam kenal ibu Dosen Tuton yang terhormat san rekan-rekan
diskusi. Saya akan memperkenalkan diri.
Nama             : Lindasari Putri
Tempat Tugas: SDS Bunda Batam Kota Kota Batam Kepulauan Riau
UPBJJ            : UT Batam 
 Demikian  perkenalan dari saya, kepada dosen yang terhormat mohon bimbingannya
dan untuk semua teman-teman selalu Semangat.
wassalamu'alaikum wr. wb
hormat saya,
Lindasari Putri.
530028396

Anda mungkin juga menyukai