Riset adalah sebuah proses yang didalamnya terkadung pengumpulan, analisa, dan penafsiran
sebuah data untuk meningkatkan pemahaman kita tentang sebuah fenomena.
Riset adalah serangkaian proses yang tidak bisa dipisahkan satu sama lain sehingga pencarian-
pencarian yang memisahkan setiap proses bukanlah sebuah riset. Usaha mengumpulkan data, usaha
mencaritau sesuatu yang belum diketahui, memindahkan beberapa informasi adalah bagian dari
rangkain riset, namun jika semuanya dipisahkan maka hal itu bukanlah sebuah riset.
Riset dimulai dengan sebuah pertanyaan, maksudnya suatu fenomena yang belum kita ketahui dan
memiliki ketertarikan untuk menggali lebih dalam.
Mengartikulasikan tujuan dari pencarian atau menentukan pokok permasahan agar tidak ambigu
Hubungan sebab akibat dapat menjelaskan pola-pola tertentu yang terdapat dalam Fenomena
Harus memil
Kumar, Ranjit. 2005. Research methodology: a step-by-step guide for beginners. Sage Publishing.
Penelitian adalah proses pemumpulan data untuk pekerjaan atau pelayanan yang lebih efektif atau
bahkan tepat guna, sehingga penelitian ini disebut juga penelitian berbasis bukti. Harapan melalui
penelitian, setiap orang akan bertindak profesional terhadap dirinya dan orang lain. Semua
pelayanan terbaik berasal dari pencarian datang yang akurat, masuk akal dan dapat diandalkan.
Penelitian berdasarkan perspektif penerapannya terbagi menjadi dua, yaitu penelitian murni dan
penelitian terapan. Menurut Bailey (1978:17), Penelitian murni melibatkan pengembangan dan
pengujian teori dan hipotesa yang bersifat intelektual namun belum tentu memiliki aplikasi untuk
saat ini atau di masa depan. Pekerjaan seperti ini sering melibatkan pengujian hipotesis yang masih
abstrak dan konsep khusus. Penelitian murni juga berkaitan dengan pengembangan, pemeriksaan,
verifikasi dan penyemburnaan metode penelitian, prosedur, teknik dan alat yang membentuk
metodologi penelitian. Penelitian bentuk terapan memungkinkan setiap orang untuk menemukan
proses yang tepat, seperti mengembangkan sebuah instrumen atau mengukur tingkat stres manusia.
Pada umunya semua penelitian harusditerapkan, sehingga diperlukan metode yang baik agar
prosedur yang dipakai bisa diterapkan.
Penelitian dengan perspektif ini diklasifikasikan menjadi empat bagian: deskriptif, korelasional,
penjelasan, atau eksploratif.
Bentuk deskriptif berusaha menggambarkan secara sitematis suatu keadaan, masalah, fenomena,
layanan atau program, atau memberikan suatu informasi tentang kehidupan komunitas atau
menggamabrkan sikap terhadap suatu keadaan. Seperti menggambarkan jenis pelayanan yang
dilakukan oleh suatu organisasi, struktur adminitrasi suatu organisasi, kehidupan orang-oang di
pedalaman. Tujuan dari bentuk ini adalah menggambarkan hal apa yang lazim sehubungan dengan
masalah yang sedang diteliti.
Bentuk korelasional adalah usaha membentuk suatu hubungan yang saling bergantung antara dua
aspek, seperti mencari hubungan antara teologi dan pengangguran. Tentu banyak proses yang
ditemukan dalam kehiudpan sehari-hari, namun apakah semuanya itu memiliki hubungan timbal
balik atau tidak. Bentuk korelasional hanya untuk mencari ada atau tidaknya hubungan dalam dua
peristiwa.
Kelanjutan dari aspek di atas, bentuk penjelasan mencoba untuk mencari mengapa dan bagaimana
kedua aspek tersebut saling berhubungan, seperti proses periklanan dan peningkatan penjualan
suatu barang.
Bentuk eksplorasi, adalah penelitian bertujuan untuk mengeksplorasi sebuah tempat apakah ada
kemungkinan dilakukannya penelitian di tempat tersebut, disebut juga sebagai studi kelayakan atau
percontohan. Hasil dari bentuk penelitian ini memungkinkan terjadinya penelitian yang jauh lebih
besar, demikian juga penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan, menyempurnakan adna
mengujui alat dan prosedur pengukuran.
- Bentuk penyelidikan
Bentuk penyelidikan terbai atas dua, yaitu pendekatan terstruktur dan pendekatan tidak terstruktur.
Dalam pendekatan terstruktur segala sesuatu yang membentuk proses penelitian seperti tujuan,
sampel dan pertanyaan sudah ditentukan sebelumnya, sedangkan pendekatan tidak terstruktur
memungkinkan fleksibilitas dalam semua aspek. Pendekatan terstruktur lebih tepat untuk
menentukan sejauh mana suatu masalah, isu atau fenomena, sedangkan pendekatan yang tidak
terstruktur sebagian besar digunakan untuk mengeksplorasi sifat dari sebuah fenomena. Kedua
pendekatan ini memiliki tempat maisng-masing dalam penelitian, dan memiliki kelemahan dan
kelebihan.
Pendekatan kuantitatif dikenal juga sebagai pendekatan tidak terstruktur dan pendekatan kualitatif
sebagai pendekatan terstruktur.
Pendekatan kiualitatif.
Sebuah penelitian dikatakan kualitatif jika berusaha untuk menggambarkan sebuah situasi,
fenomena, masalah atau peristiwa atau jika informasi dikumpulkan melalui penggunaan variabel
yang terukur (menurut skala kualitatif) dan jika analisi dilakukan untuk nenetapkan variasi dalam
situasi, fenomena atau masalah tanpa proses kuantifikasi. Contohnya adalah Penjabaran dari situasi
yang diamati atau deskripsi tentang kondisi kehidupan suatu komunitas.
Sebuah penelitian dikatakan kuantitatif jika terjadi proses pengukuran variasi dalam sebuah
fenomena, situasi, masalah, jika informasi dikumpulkan menggunakan sebagian besar kuantitaif
variabel, jika analisis diarahkan untuk memastikan besarnya variasi. Contohnya adalah berapa
banyak orang yang memiliki masalah yang sama.