Anda di halaman 1dari 12

POS PELAYANAN

HKBP SENTUL CITY


DISTRIK XVIII DEBOSKAB

Plaza Amsterdam A-5 Sentul City

Uluan Parartaon Sekretaris Bendahara


Pdt. J. F. CSt. M. CSt. Edward CSt. Benlis
SIhombing DOloksaribu Panjaitan Butarbutar
081387430726 08111920637 08111463645 082299358871

IBADAH PASSION 2
Kamis, 14 April 2022
01. Bernyanyi BE 83: 2 Na Lao do bir-biru i
Domba setia dan kudus, itulah sahabatku
Dia diutus Allahku membebaskan jiwaku
Kata-Nya pada Anak-Nya, “Bebaskanlah manusia.
Dari belenggu dosa, terimalah di pundak-Mu
Kutukan dan amarah-Ku dengan korban darah-Mu.”
Ianggo birubiru i, ima alealengku
Na paluahon tondingki disuru Debatangku
Didok mandok AnakNa i sai topot ma pardosa i
Naung sun tinoruanku balga tutu do rimashi
Alai tarbaen do mombun i horhonon ni mudarMu

02. Votum- Introitus- Doa                                 

03. Benyanyi BE 153: 1 O Jesus naung sineat


O Anak Domba Allah, yang mati di salibkan
Hatimu tetap tabah disaat menderita
Kami berhutang nyawa, Kau yang menanggung dosa
Kasihi kami Yesus
O Jesus naung sineat, di hau na pinarsilang.
RohaM tongtong daulat, nang uju Ho tarsilang.
Marutang hosa hami, ditaon Ho dosanami, Asi rohaM o Jesus

P :Tetapi seorang dari mereka yang menyertai Yesus mengulurkan


tangannya, menghunus pedangnya dan menetakkannya kepada
hamba Imam Besar sehingga putus telinganya. Maka kata Yesus
kepadanya: “Masukkan pedang itu kembali ke dalam sarungnya,
sebab barangsiapa menggunakan pedang, akan binasa oleh
pedang. Atau kau sangka, Aku tidak dapat berseru kepada
Bapa-Ku supaya Ia segera mengirim lebih dari dua belas
pasukan malaikat membantu Aku? Jika begitu bagaimanakah

1
akan digenapi yang tertulis dalam Kitab Suci, yang mengatakan,
bahwa harus terjadi demikian?”
Ama/Pemuda :Lalu Ia menjamah telinga orang itu dan
menyembuhkannya. Pada saat itu Yesus berkata kepada orang
banyak: “Sangkamu Aku ini penyamun, maka kamu datang
lengkap dengan pedang dan pentung untuk menangkap Aku?
Padahal tiap-tiap hari Aku duduk mengajar di Bait Allah, dan
kamu tidak menangkap Aku. Akan tetapi semua ini terjadi
supaya genap yang ada tertulis dalam kitab nabi-nabi.” Lalu
semua murid itu meninggalkan Dia dan melarikan diri.
Ina/Pemudi :Maka pasukan prajurit serta perwiranya dan penjaga-
penjaga yang disuruh orang Yahudi itu menangkap Yesus dan
membelenggu Dia. Lalu mereka membawa-Nya mula-mula
kepada Hanas, karena Hanas adalah mertua Kayafas, yang
tahun itu menjadi Imam Besar; dan Kayafaslah yang telah
menasihatkan orang-rang Yahudi: “Adalah lebih berguna jika
satu orang mati untuk seluruh bangsa.”
P :Simon Petrus dan seorang murid lain mengikuti Yesus. Murid itu
mengenal Imam Besar dan ia masuk bersama-sama dengan
Yesus ke halaman istana Imam Besar. Maka mulailah Imam
Besar menanyai Yesus tentang murid-murid-Nya dan tentang
ajaran-Nya. Jawab Yesus kepadanya: “Aku berbicara terus
terang kepada dunia: Aku selalu mengajar di rumah-rumah
ibadat dan di Bait Allah tempat semua orang Yahudi berkumpul;
Aku tidak pernah bicara sembunyi-sembunyi. Mengapakah
engkau menanyai Aku? Tanyailah mereka, yang telah
mendengar apa yang Kukatakan kepada mereka; sungguh,
mereka tahu apa yang telah Kukatakan.”
Ama/Pemuda :Ketika Ia mengatakan hal itu, seorang penjaga yang
berdiri di situ, menampar muka-Nya sambil berkata: “begitukah
jawabanMu kepada Imam Besar?” Jawab Yesus kepadanya:

2
“Jikalau kata-Ku itu salah, tunjukkan salahnya, tetapi jikalau kata-
Ku itu benar, mengapakah engkau menampar Aku?”  Maka
Hanas mengirim Dia dalam keadaan terbelenggu kepada
Kayafas Imam Besar itu. Di situ telah berkumpul ahli-ahli Taurat
dan tua-tua. Dan Petrus mengikuti Dia dari jauh sampai ke
halaman Iman Besar, dan setelah masuk ke dalam, ia duduk di
antara pengawal-pengawal untuk melihat akhir dari perkara itu.
Ina/Pemudi :Imam-imam kepala, malah seluruh Mahkamah Agama
mencari kesaksian palsu terhadap Yesus, supaya Ia dapat
dihukum mati. Tetapi mereka tidak memperolehnya walaupun
tampil banyak saksi dusta. Tetapi akhirnya tampillah dua orang,
yang mengatakan: “Orang ini berkata: Aku dapat merubuhkan
Bait Allah dan membangunnya kembali dalam tiga hari.” Lalu
Imam Besar itu berdiri dan berkat kepada-Nya: “Tidakkah
Engkau memberi jawab atas tuduhan-tuduhan saksi-saksi ini
terhadap Engkau?” Tetapi Yesus tetap diam.

04. Benyanyi BE 79: 7 Di na ponjot rohangkon   


Pengorbanan-Mu Tuhan, kasih-Mu padaku
Itu mau ‘ku lakukan pada sesamaku
Mampukan aku Tuhanku, mengasihi diri-Mu Setulus hatiku
Sai naeng ma tiruonku, pambaenanMi di au
Tu sasude donganku, Jesus urupi au
Manghaholongi donganki, unang tung marpambuat nang
marpangansi pe

P :Lalu kata Imam Besar itu kepada-Nya: “Demi Allah yang hidup,
katakanlah kepada kami, apakah Engkau Mesias, Anak Allah
atau tidak.” Jawab Yesus: “Engkau telah mengatakannya. Akan
tetapi, aku berkata kepadamu, mulai sekarang kamu akan
melihat Anak Manusia duduk di sebelah kanan Yang Mahakuasa

3
dan datang di atas awan-awan di langit.” Maka Imam Besar itu
mengoyakkan pakaiannya dan berkata: “Ia menghujat Allah.
Untuk apa kita perlu saksi lagi? Sekarang telah kamu dengar
hujatnya. Bagaimana pendapat kamu?” Mereka menjawab dan
berkata: “Ia harus dihukum mati!” Lalu mereka meludahi wajah
Yesus, meninju-Nya; orang-orang lain memukul Dia, dan
berkata: “Cobalah katakan kepada kami, hai Mesias, siapakah
yang memukuli Engkau?”
Ama/Pemuda :Pada waktu itu Petrus masih ada di bawah, di halaman.
Lalu datanglah seorang hamba perempuan Imam Besar, dan
ketika perempuan itu melihat Petrus sedang berdiang, ia
menatap wajahnya dan berkata: “Engkau juga selalu bersama-
sama dengan Yesus, orang Nazaret itu.” Tetapi ia
menyangkalnya dan berkata: “Aku tidak tahu dan tidak mengerti
apa yang engkau maksud.” Lalu ia pergi ke serambi muka. dan
berkokoklah ayam. Ketika hamba perempuan itu melihat Petrus
lagi, berkatalah ia pula kepada orang-orang yang ada di situ:
“Orang ini adalah salah seorang dari mereka.”
Ina/Pemudi :Tetapi Petrus menyangkalnya pula. Tidak lama kemudian
orang-orang yang ada di situ berkata juga kepada Petrus:
“Engkau ini pasti salah seorang dari mereka, apalagi engkau
seorang Galilea!” Maka mulailah Petrus mengutuk dan
bersumpah: “Aku tidak kenal orang yang kamu sebut-sebut ini!”
Dan pada saat itu berkokoklah ayam untuk kedua kalinya. Maka
teringatlah Petrus, bahwa Yesus telah berkata kepadanya:
“Sebelum ayam berkokok dua kali, engkau telah menyangkal
Aku tiga kali.” Lalu menangislah ia tersedu-sedu.
P :Pada waktu Yudas, yang menyerahkan Dia, melihat, bahwa
Yesus telah dijatuhi hukuman mati, meyesallah ia. Lalu ia
mengembalikan uang yang tiga puluh perak itu kepada imam-

4
imam kepala dan tua-tua, dan berkata: “Aku telah berdosa
karena menyerahkan darah orang yang tidak bersalah.”
Ama/Pemuda: Tetapi jawab mereka: “Apa urusan kami dengan itu? Itu
urusanmu sendiri!” Maka ia pun melemparkan uang perak itu ke
dalam Bait Suci, lalu pergi dari situ dan menggantung diri. Imam-
imam kepala mengambil uang itu dan berkata: “Tidak
diperbolehkan memasukkan uang ini ke dalam peti
persembahan, sebab ini uang darah.”
Ina/Pemudi :Sesudah berunding mereka membeli dengan uang itu
tanah yang disebut Tanah Tukang Periuk untuk dijadikan tempat
pekuburan orang asing. Itulah sebabnya sampai hari ini tanah itu
disebut Tanah Darah.
             
05. Bernyanyi BE 180: 1 Ro tu Jesus hon a loja
Datanglah kepada Yesus, yang letih lesu
Di sisi-Nya makin tulus hatimu
Ro tu Jesus ho na loja, na maheu i
Lam lumbang do di lambungNa, rohami

P :Maka mereka membawa Yesus dari Kayafas ke gedung


pengadilan. Ketika itu hari masih pagi. Mereka sendiri tidak
masuk ke gedung pengadilan itu, supaya jangan menajiskan diri,
sebab mereka hendak makan Paskah. Sebab itu Pilatus keluar
mendapatkan mereka dan berkata: “Apakah tuduhan kamu
terhadap orang ini?” Jawab mereka kepadanya: “Jikalau Ia
bukan seorang penjahat, kami tidak menyerahkan-Nya
kepadamu!”
Ama/Pemuda: Kata Pilatus kepada mereka: “Ambillah Dia dan
hakimilah Dia menurut hukum Tauratmu.” Kata orang-orang
Yahudi itu: “Kami tidak diperbolehkan membunuh seseorang.”
Dan mereka mulai menuduh Dia, katanya: “Telah kedapatan
oleh kami, bahwa orang ini menyesatkan bangsa kami, dan
5
melarang membayar pajak pada Kaisar, dan tentang diri-Nya Ia
mengatakan, bahwa Ia adalah Kristus, yaitu Raja.”
Ina/Pemudi :Maka kembalilah Pilatus ke dalam gedung pengadilan,
lalu memanggil Yesus dan bertanya kepada-Nya: “Engkau inikah
raja orang Yahudi?” Jawab Yesus: “Apakah engkau mengatakan
hal itu dari hatimu sendiri, atau adakah orang lain yang
mengatakannya kepadamu tentang Aku?” Kata Pilatus: “Apakah
aku seorang Yahudi? Bangsamu sendiri dan imam-imam kepala
yang telah menyerahkan Engkau kepadaku; apakah yang telah
Engkau perbuat?”
P :AmaJawab Yesus: “Kerajaan-Ku bukan dari dunia ini; jika
kerajaan-Ku dari dunia ini, pasti hamba-hamba-Ku telah
melawan, supaya Aku jangan diserahkan kepada orang Yahudi,
akan tetapi kerajaan-Ku bukan dari sini.” Maka kata Pilatus
kepada-Nya: “Jadi Engkau adalah Raja?”
Ama/Pemuda :Jawab Yesus: “Engkau mengatakan, bahwa Aku adalah
raja. Untuk itulah aku lahir dan untuk itulah aku datang ke dalam
dunia ini, supaya Aku memberi kesaksian tentang kebenaran;
setiap orang yang berasal dari kebenaran mendengarkan suara-
Ku.”Kata Pilatus kepada-Nya: “Apakah kebenaran itu?” Sesudah
berkata demikian, keluarlah Pilatus lagi mendapatkan orang-
orang Yahudi dan berkata kepada mereka: “Aku tidak mendapati
kesalahan apa pun pada-Nya.”
Ina/Pemudi :Tetapi mereka makin kuat mendesak, katanya: “ia
menghasut rakyat dengan ajaran-Nya di seluruh Yudea, Ia mulai
di Galilea dan sudah sampai ke sini.” Ketika Pilatus menndengar
hal itu ia bertanya, apakah orang itu seorang Galilea. Dan ketika
ia tahu, bahwa Yesus seorang dari wilayah Herodes, ia mengirim
Dia menghadap Herodes, yang pada waktu itu juga ada di
Yerusalem.  

6
06. Bernyanyi BE 206: Na di son do au tuhangku
Di hadapan-Mu Tuhanku, aku sujud bertelut
Linangan air mata di mataku, itu persembahanku
B’rikan hati-Mu padaku, aku rindu pada-Mu
Na dison do au Tuhanku, na marsomba au tu Ho
Iluilu ni matangku, husombahon do tu Ho
RohaMi ma tu rohangku, na masihol au di Ho.

P :Ketika Herodes melihat Yesus, ia sangat girang. Sebab sudah


lama ia ingin melihat-Nya, karena ia sering mendengar tentang
Dia, lagipula ia mengharapkan melihat bagaimana Yesus
mengadakan suatu tanda. Ia mengajukan banyak pertanyaan
kepada Yesus, tetapi Yesus tidak memberi jawaban apapun.
Ama/Pemuda :Sementara itu imam-imam kepala dan ahli Taurat maju
ke depan dan melontarkan tuduhan-tuduhan yang berat
terhadap Dia. Maka mulailah Herodes dan pasukannya menista
dan mengolok-olok Dia, ia mengenakan jubah kebesaran
kepada-Nya lalu mengirim Ia kembali kepada Pilatus. Dan pada
hari itu juga bersahabatlah Herodes dan Pilatus; sebelum itu
mereka bermusuhan.
Ina/Pemudi :Telah menjadi kebiasaan untuk membebaskan satu
orang hukuman pada tiap-tiap hari raya itu menurut permintaan
orang banyak. Dan pada waktu itu adalah seorang bernama
Barabas sedang dipenjarakan bersama beberapa orang
pemberontak lainnya. Mereka telah melakukan pembunuhan
dalam pemberontakan. Maka datanglah orang banyak dan
meminta supaya sekarang kebiasaan itu diikuti juga.
P :Pilatus menjawab mereka dan bertanya: “Apakah kamu
menghendaki supaya kubebaskan raja orang Yahudi ini?” Ia
memang mengetahui, bahwa imam-imam kepala telah
menyerahkan Yesus karena dengki. Tetapi imam-imam kepala
menghasut orang banyak untuk meminta supaya Barabaslah

7
yang dibebaskan bagi mereka. Pilatus sekali lagi menjawab dan
bertanya kepada mereka: “Jika begitu, apakah yang harus
kuperbuat dengan orang yang kamu sebut raja orang Yahudi
ini?” Lalu Pilatus berkata kepada mereka: “Tetapi kejahatan
apakah yang telah dilakukan-Nya?” Namun mereka makin keras
berteriak: “Salibkan Dia!”

07. Bernyanyi BE 81: 4 Aha ma endehononku


Kau bermahkotakan duri, penghinaan yang keji
Dengan tongkat dipukuli, s’makin sakit dan nyeri
Semuanya Tuhan tanggung karena kejahatanku
Puji syukur tak henti kepada-mu ‘ku beri
Sungsang duri ditumpalhon, panginsahi i tu Ho
Jala tolong dilibashon tu uluM, pasiak Ho.
I ditaonhon Ho, o Tuhanku, ala ni hajungkatonku.
Ala ni hupuji Ho tung marribu hali do.

P :Lalu Pilatus mengambil Yesus dan menyuruh orang menyesah


Dia. Prajurit-prajurit manganyam sebuah mahkota duri dan
menaruhnya di atas kepala-Nya. Mereka memakaikan Dia jubah
ungu. Dan sambil maju ke depan mereka berkata: “Salam, hai
raja orang Yahudi!” Lalu mereka menampar wajah-Nya. Pilatus
keluar lagi dan berkata kepada mereka: “Lihatlah, aku membawa
Dia ke luar kepada kamu, supaya kamu tahu, bahwa aku tidak
mendapati kesalahan apa pun pada-Nya.”
Ama/Pemuda :Lalu Yesus ke luar, bermahkota duri dan berjubah ungu.
Maka kata Pilatus kepada mereka: “Lihatlah manusia itu!” Ketika
imam-imam kepala dan penjaga-penjaga itu melihat Dia,
berteriaklah mereka: “Salibkan Dia, Salibkan Dia!” Kata Pilatus
kepada mereka: “Ambil Dia dan salibkan Dia; sebab aku tidak
mendapati kesalahan apa pun pada-Nya.” Jawab orang-orang
Yahudi itu kepadanya: “Kami mempunyai hukum dan menurut

8
hukum itu Ia harus mati, sebab Ia menganggap diri-Nya sebagai
Anak Allah.”
Ina/Pemudi :Ketika Pilatus mendengar perkataan itu bertambah
takutlah ia, lalu ia masuk pula ke dalam gedung pengadilan dan
berkata kepada Yesus: “Darimanakah asalmu?” Tetapi Yesus
tidak memberi jawab kepadanya. Maka kata Pilatus kepada-Nya:
“Tidakkah Engkau mau bicara dengan aku? Tidakkah Engkau
tahu, bahwa aku berkuasa untuk membebaskan Engkau, dan
berkuasa juga untuk menyalibkan Engkau?”
P :Yesus menjawab: “Engkau tidak mempunyai kuasa apa pun
terhadap aku, jikalau kuasa itu tidak diberikan kepadamu dari
atas. Sebab itu: dia, yang menyerahkan Aku kepadamu lebih
besar dosanya.” Sejak itu Pilatus berusaha untuk membebaskan
Dia, Tetapi orang-orang Yahudi berteriak: “Jikalau engkau
membebaskan Dia, engkau bukanlah sahabat Kaisar. Setiap
orang yang menganggap dirinya sebagai raja, ia melawan
Kaisar.”
Ama/Pemuda :Ketika Pilatus mendengar perkataan itu, ia menyuruh
membawa Yesus ke luar dan ia duduk di kursi pengadilan, di
tempat yang bernama litostrotos, dalam bahasa Ibrani Gabata.
Hari itu ialah hari persiapan Paskah, kirra-kira jam dua belas.
Kata Pilatus kepada orang-orang Yahudi itu: “Inilah rajamu!”
Maka berteriaklah mereka: “Enyahkan Dia! Enyahkan Dia!
Salibkan Dia!” Kata Pilatus kepada mereka: “Haruskah aku
menyalibkan rajamu?” Jawab imam-imam kepala: “Kami tidak
mempunyai raja selain dari pada Kaisar!”
Ina/pemudi :Ketika Pilatus melihat bahwa segala usaha akan sia-sia,
malah sudah mulai timbul kekacauan, ia mengambil air dan
membasuh tangannya di hadapan orang banyak dan berkata:
“Aku tidak bersalah terhadap darah orang ini; itu urusan kamu
sendiri!” Dan seluruh rakyat itu menjawab: “Biarlah darah-Nya

9
ditanggungkan atas kami dan atas anak-anak kami!” Lalu ia
membebaskan Barabas bagi mereka, tetapi Yesus disesahnya
lalu diserahkannya untuk disalibkan.

08. Marende BE 77: 2 Hamu saluhut Halak


Perhatikan tubuh-Nya, penuh lumuran darah
Dengan keringat-Nya, sesak pernafasan-Nya
Nyeri luka tubuh-Nya, sengsara tiada taranya
Patangkas ma luhutna, sap mudar do dagingNa,
sai hir hodokNa i
Buas huhut hosaNa hinorhon ni bernitna,
modar sude dagingNa i

09. Jamita

10. Marende BE 81: Aha ma endehononku


Yesus sumber kehidupan, Jurus’lamat jiwaku
Kau kalahkan kematian, musuh kehidupanku
Kau disalib sampai mati agar hidupku abadi
Puji syukur tak henti kepada-mu ‘ku beri
Jesus mual ni ngolungku, sipangolu tondingki
Ai dibunu Ho musungku, ima hamatean i.
Ho manaoni hamagoan, patupahon hangoluan,
alani hupuji Ho, tung marribu hali do.
-musik-
Penghinaan dan cercaan, diludahi, di dera
Fitnah, tali dan tamparan, Kau terima semua
Agar aku tak binasa dalam dosa dan neraka
Puji syukur tak henti kepada-mu ‘ku beri
Haleaon, insahinsak, reherehe, tijur pe
Tali dohot pastappastap, tung ditaonhon Ho sude
Paluahon au na pogos, sian tangan ni sibolis
Alani hupuji Ho, tung marribu hali do.

11. Doa penutup


10
11

Anda mungkin juga menyukai