Page 1
Amin.
Page 2
tetapi Aku telah berdoa untuk engkau, supaya
imanmu jangan gugur. Dan engkau, jikalau
engkau sudah insaf, kuatkanlah saudara-
saudaramu."
N: Jawab Petrus:
N: Jawab mereka:
U: "Suatupun tidak."
Page 3
berkata kepada kamu, bahwa nas Kitab Suci ini
harus digenapi pada-Ku: Ia akan terhitung di
antara pemberontak-pemberontak. Sebab apa
yang tertulis tentang Aku sedang digenapi."
N: Kata mereka:
N: Jawab-Nya:
Y: "Sudah cukup."
Page 4
bersungguh-sungguh berdoa. Peluh-Nya menjadi
seperti titik-titik darah yang bertetesan ke tanah.
Lalu Ia bangkit dari doa-Nya dan kembali kepada
murid-murid-Nya, tetapi Ia mendapati mereka
sedang tidur karena dukacita. Kata-Nya kepada
mereka:
Page 5
Y: "Sudahlah itu."
Saat Hening
Page 6
Seandainya Anda saat itu hadir bersama Petrus,
Yakobus dan Yohanes, melihat para Rasul itu
tertidur sementara Yesus sedang bergulat
melawan rasa takut, apakah yang ada dalam
pikiran Anda?
Antifon:
Page 9
Aku ingin lari jauh-jauh,*
Dan tinggal di padang gurun.
Aku akan mencari tempat perlindungan,*
Terhadap angin ribut dan badai.
Cerai-beraikanlah musuh ya Tuhan, kacaukanlah
bahasa mereka,*
Sebab aku melihat kekerasan dan perbantahan
di kota.
Siang malam mereka mengelilingi kota di atas
temboknya,*
Di dalam kota ada kelaliman dan bencana.
Kebinasaan meraja-lela dalam kota,*
Lapangannya penuh penindasan dan tipu-daya.
Andaikata seorang musuh yang mencela aku,*
Masih dapat kuterima.
Andaikata seorang lawan yang menantang aku,*
Aku masih dapat menyembunyikan diri.
Tetapi engkau, orang yang akrab dengan aku,*
Sahabat dan orang kepercayaanku;
Dengan dikau aku bergaul dengan mesra,*
Bersama engkau aku masuk bait Allah di tengah-
tengah orang banyak.
Aku tetap berseru kepada Allah,*
Tuhan akan menyelamatkan daku.
Waktu malam, pagi dan siang aku menangis
dengan cemas,*
Dan Tuhan mendengarkan jeritanku.
Ia menyelamatkan daku dari serangan musuh,*
Sebab banyaklah mereka yang melawan daku.
Page 10
Allah mendengarkan doaku dan merendahkan
mereka,*
Dialah hakim sejak se-di-a-kala.
Sebab mereka tak dapat diperbaiki,*
Dan tidak mau takut a-kan Allah.
Orang itu mengepalkan tangannya melawan
sahabat,*
Dan melanggar perjanjiannya.
Mulutnya licin melebi-hi mentega,*
Tetapi hatinya meran-cang-kan perang.
Kata-katanya lembut mele-bi-hi minyak,*
Tetapi sebenarnya bagaikan pedang terhunus.
Serahkanlah nasibmu kepada Tuhan, maka Ia
melindungi engkau,*
Orang benar tidak dibiarkan-Nya goyah.
Tetapi orang-o-rang jahat,*
Kaujerumuskan ke alam ma-ut, ya Allah.
Para penumpah darah dan penipu takkan mencapai
setengah u-mur hidupnya,*
Tetapi aku percaya kepada-Mu, ya Tuhan.
Kemuliaan ke-pa-da Bapa,*
Dan Putera, dan Roh Kudus.
Seperti pada permulaan sekarang selalu,*
Dan sepanjang segala a-bad. Amin.
------ antiphon diulangi! -------
Page 12
cinta kasih ilahi, akhirnya untuk kejahatan umum
bangsa-bangsa yang memberontak terhadap
kekuasaan dan ajaran Gereja yang telah
Kaudirikan.
U. Sekarang ini kami mempersembahkan kepada-
Mu guna memulihkan kehormatan ilahi-Mu yang
dicemarkan, pemulihan yang telah Engkau
persembahkan sendiri kepada Bapa-Mu di salib,
yang setiap hari Kauperbaharui di altar kami. Di
samping itu kami mempersatukan diri kami
dengan pemulihan dari Bunda Maria, orang
kudus sekalian dan semua orang Kristiani yang
suci.
I. Segalanya itu kami perbuat sedapat mungkin
dengan pertolongan rahmat-Mu, dengan iman
yang teguh, dengan hidup murni dan dengan
melaksanakan perintah-perintah Injil, terutama
hukum cinta kasih secara seksama.
U. Dengan sekuat tenaga kami pun akan merintangi
segala penghinaan yang dilakukan orang
kepada-Mu dan kami akan membawa orang
sebanyak-banyaknya dalam pengabdian kepada-
Mu.
I. Yesus yang penuh rahmat, kami mohon terimalah
persembahan pemulihan kami, dengan
perantaraan Santa Perawan Maria, yang telah
mempersembahkan pemulihan demi
kehormatan-Mu.
Page 13
U. Berilah kami ketabahan hati sampai akhir,
supaya kami selalu setia menghormati Engkau.
Perkenankanlah kami akhirnya sampai ke tanah
air, tempat Engkau hidup dan berkuasa bersama
Bapa dalam persekutuan dengan Roh Kudus, kini
dan sepanjang masa. Amin.
Penutup
Page 14