Perlengkapan yang disediakan untuk perayaan ini: salib perarakan untuk upacara penyembahan, beberapa salib
tambahan sesuai keperluan, kain lap salib, kotak persembahan, lilin. Idealnya hanya satu salib yang disediakan
untuk penyembahan karena menunjukkan kesejatian tanda. Akan tetapi, dalam praktiknya, karena alasan dan
kebutuhan pastoral, maka disediakan beberapa salib. Salib yang diangkat hendaknya agak besar dan indah.
Seturut Tradisi Gereja, hari ini hanya diizinkan untuk merayakan Sakramen Rerkonsiliasi dan Pengurapan
Orang Sakit. Komuni hanya diberikan kepada umat, hanya pada upacara peringatan sengsara Tuhan. Pelayanan
komuni kepada orang sakit dapat dilaksanakan.
Perayaan dilaksanakan setelah Tengah hari, sekitar pukul tiga sore, atau setelahnya berdasarkan pertimbangan
pastoral. Perayaan dibagi tiga bagian: Liturgi Sabda, Penyembahan Salib, dan Komuni.
Altar sama sekali kosong: tanpa salib, tanpa lilin, dan tanpa kain altar. Kain putih di atas altar akan dipasang
pada saat upacara komuni.
Imam dengan kasula merah dan para petugas lainnya berarak ke altar dalam keheningan. Perarakan masuk
dilaksanakan secara sederhana, tanpa salib, tanpa lilin bernyala.
Setelah sampai di depan panti imam, imam meniarap atau berlutut jika kondisi gereja tidak memungkinkan dan
berdoa sejenak dalam keheningan. Semua yang lain (petugas dan umat) berlutut. Lalu imam dan para petugas
menuju ke tempat duduk.
Kemudian, dari mimbar Imam menghadap ke arah umat dan sambil merentangkan tangan mengucapkan doa:
I Ya Allah,
dengan sengsara Kristus, Putera-Mu dan Tuhan kami,
Engkau telah membebaskan kami dari kematian,
warisan dosa pusaka,
yang diturunkan kepada seluruh bangsa manusia.
Perbaharuilah kami menjadi serupa dengan Dia;
dan sebagaimana kami membawa dalam diri kami
citra manusia duniawi sejak lahir,
demikian pula semoga kami membawa citra manusia surgawi
berkat daya anugerah-Mu yang menguduskan kami.
Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami.
U Amin
LITURGI SABDA
MAZMUR TANGGAPAN
Aku memberitakan perintah baru kepada kamu, yaitu supaya kamu saling
mengasihi; sama seperti aku telah mengasihimu.
N Karena hari itu hari persiapan dan supaya pada hari Sabat mayat-mayat
itu tidak tinggal tergantung pada kayu salib, sebab Sabat itu adalah hari
yang besar, maka datanglah orang-orang Yahudi kepada Pilatus dan
meminta kepadanya supaya kaki orang-orang itu dipatahkan dan mayat-
mayatnya diturunkan. Maka datanglah prajurit-prajurit lalu mematahkan
kaki orang yang pertama dan kaki orang yang lain yang disalibkan
bersama-sama dengan Yesus; tetapi ketika mereka sampai kepada Yesus
dan melihat bahwa Ia telah mati, mereka tidak mematahkan kaki-Nya,
tetapi seorang dari antara prajurit itu menikam lambung-Nya dengan
tombak, dan segera mengalir keluar darah dan air. Dan orang yang
melihat hal itu sendiri yang memberikan kesaksian ini dan kesaksiannya
benar, dan ia tahu, bahwa ia mengatakan kebenaran, supaya kamu juga
percaya. Sebab hal itu terjadi, supaya genaplah yang tertulis dalam Kitab
Suci: "Tidak ada tulang-Nya yang akan dipatahkan." Dan ada pula nas
yang mengatakan: "Mereka akan memandang kepada Dia yang telah
mereka tikam." Sesudah itu Yusuf dari Arimatea, ia murid Yesus, tetapi
sembunyi-sembunyi karena takut kepada orang-orang Yahudi--meminta
kepada Pilatus, supaya ia diperbolehkan menurunkan mayat Yesus. Dan
Pilatus meluluskan permintaannya itu. Lalu datanglah ia dan menurunkan
mayat itu. Juga Nikodemus datang ke situ. Dialah yang mula-mula datang
waktu malam kepada Yesus. Ia membawa campuran minyak mur dengan
minyak gaharu, kira-kira lima puluh kati beratnya. Mereka mengambil
mayat Yesus, mengapaninya dengan kain lenan dan membubuhinya
dengan rempah-rempah menurut adat orang Yahudi bila menguburkan
mayat. Dekat tempat di mana Yesus disalibkan ada suatu taman dan
dalam taman itu ada suatu kubur baru yang di dalamnya belum pernah
dimakamkan seseorang. Karena hari itu hari persiapan orang Yahudi,
sedang kubur itu tidak jauh letaknya, maka mereka meletakkan mayat
Yesus ke situ.
Demikianlah Kisah Sengsara Tuhan Kita.
U Terpujilah Kristus
i … i ´
menganugerahkan damai kepadanya
i … i ´
mempersatukan dan melindunginya
i … 7 6 7 7. |
di selu – ruh du – ni – a,
7… 7 ´
dan supaya Ia membantu kita memuliakan Al – lah,
7… 7 ´
Bapa yang mahakua – sa
7… 5 6 7 6 . ||
dalam suasana hidup yang te – nang dan da – mai.
Umat berdoa dalam hati. Lalu Imam melanjutkan:
I Allah yang mahakuasa dan kekal, dalam diri Kristus Engkau telah
menyatakan kemuliaan-Mu kepada segala bangsa. Lestarikan karya
kerahiman-Mu, agar Gereja-Mu yang tersebar di seluruh dunia tetap
mengakui nama-Mu dengan iman yang teguh. Dengan pengantaraan
Kristus, Tuhan kami.
U Amin.
i… 7 6 7 7 . |
bagi Gere – ja ku – dus – Nya,
7… 7´
Memberi dia kesehatan dan kekuatan
7… 5 6 7 6 . ||
Untuk memimpin umat ku – dus Al – lah
Umat berdoa dalam hati. Lalu imam melanjutkan:
I Allah yang mahakuasa dan kekal, segala sesuatu ada berdasarkan
keputusan-Mu. Sudilah mendengarkan doa-doa kami dan dengan kasih
sayang-Mu lindungilah imam agung yang telah Engkau pilih bagi kami.
Semoga umat kristiani yang Engkau percayakan kepada penggembalaan-
Nya, berkembang dalam iman. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan
kami.
U Amin.
UNTUK PARA PEJABAT GEREJA DAN SEGALA LAPISAN UMAT
I 6 i … i ´
Ma – rilah kita berdoa pula
i … 7 6 7 7 . |
untuk Uskup kita Mgr. Paulinus Yan Ola
6 i … i ´
un – tuk semua Uskup, Imam, Diakon
i… 7 6 7 7 . |
di selu – ruh Ge – re – ja,
7… 5 6 7 6 . ||
dan untuk segenap u – mat ber – i – man
Umat berdoa dalam hati. Lalu Imam melanjutkan:
I Allah yang mahakuasa dan kekal, dengan Roh-Mu Engkau menguduskan
dan memimpin seluruh Gereja. Dengarkanlah doa kami bagi para
pelayan-Mu. Semoga berkat bantuan rahmat-Mu mereka mengabdi
Engkau dengan setia. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami.
U Amin.
U Amin.
6 i … i ´
Ma – rilah kita berdoa kepada Allah,
i … 7 6 7 7 ´
Bapa yang ma – ha – ku – a – sa
6 i … 7 6 7 7 . |
Su – paya Ia membersihkan dunia dari ke – se – sat – an,
6 i … 7 6 7 7 . |
Meleyapkan penyakit, menjauhkan ke – la – par – an,
6 i … i ´
Mem – buka penjara , mematahkan belenggu,
i … 7 6 7 7 . |
melindung – i mu – sa – fir
6 i … i ´
Meng – antar pulang pengungsi
i … 7 6 7 7 . |
menyembuhkan o – rang sa – kit
7… 5 6 7 6 . ||
Dan menyelamatkan orang yang me – ning – gal .
Umat berdoa dalam hati. Lalu Imam melanjutkan:
I Allah yang mahakuasa dan kekal, Engkau menghibur yang berduka dan
menguatkan yang menderita. Kiranya jeritan doa semua orang yang
tertimpa kesusahan apa pun sampai ke hadirat-Mu. Semoga semua yang
berada dalam kesesakan bersukacita karena menerima belas kasih-Mu.
Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami.
U Amin.
PENYEMBAHAN SALIB SUCI
Sesudah doa umat meriah selesai, menyusul upacara penyembahan salib secara meriah. Salib utama yang masih
terselubung dibawa masuk ke gereja dalam perarakan. Urutan perarakan: misdinar pembawa lilin, imam
membawa salib, pembawa microphone dan teks, dan misdinar lain mengikuti dari belakang. Di dekat pintu
utama gereja, di tengah gereja, dan di dekat panti imam, perarakan berhenti sejenak, dan setiap kali berhenti
disertai seruan imam dan jawaban umat berikut:
Setiap kali selesai jawaban, umat berlutut sejenak. Kemudian salib ditempatkan ditempat yang tersedia, diapit
dua buah lilin yang menyala dan dilanjutkan dengan penghormatan salib perorangan, yang biasanya dengan
mengecup di bagian kaki. Penghormatan salib dapat dilakukan pada beberapa tempat sesuai dengan keperluan.
PENYEMBAHAN SALIB
Umat secara bergiliran melakukan penyembahan salib (biasanya dengan mencium) pada tempat-tempat yang
ditentukan. Penyembahan salib dimulai dari imam, dilanjutkan misdinar, para petugas lain, dan seluruh umat.
Sementara penyembahan salib dilaksanakan, koor dan umat menyanyikan lagu-lagu yang sesuai.
Selama penyembahan salib dilakukan, dua orang misdinar memegang dan menjaga salib. Jika penyembahan
dilakukan dengan cara mencium, setiap kali orang selesai mencium salib, misdinar membersihkan dengan kain
lap. Seturut kebiasaan, pada momen penyembahan salib, umat memberikan persembahan kasihnya ke dalam
kotak yang sudah disediakan. Persembahan itu nantinya akan diserahkan sepenuhnya ke tanah suci untuk
pemeliharaan tempat-tempat suci di sana.
Selesai penyembahan, salib diletakkan di tempat yang sudah disediakan, lilin diletakkan di atas altar,
perlengkapan lain dan kotak persembahan diletakkan di tempatnya.
UPACARA KOMUNI
Di atas meja altar, dibentangkan kain altar dan di atasnya diletakkan korporale dan kain misa. Sementara itu
Imam mengenakan velum, lalu mengambil sakramen Mahakudus dari tempat penyimpanannya, dan
membawanya ke altar melalui jalan singkat. Dua putra – putri altar mendahului pembawa. Sakramen
Mahakudus dengan membawa lilin bernyala dan menempatkan lilin tersebut di sekitar atau di atas meja.
Kemudian Imam berdiri dengan tangan terkatup, berkata dengan suara nyaring:
EMBOLISME
Dengan tangan terentang, Imam melanjutkan:
I Tuhan, kami mohon,
bebaskanlah kami dari segala yang jahat,
sudilah memberi damai sepanjang hidup kami,
supaya, kami yang telah dikuatkan
oleh kelimpahan belaskasih-Mu,
selalu bebas dari dosa,
dan dijauhkan dari segala gangguan:
sambil menantikan harapan yang membahagiakan
dan kedatangan Penyelamat kami, Yesus Kristus.
Imam mengatupkan tangan.
U Sebab Engkaulah Raja yang mulia dan berkuasa
untuk selama-lamanya.
Dengan tangan terkatup, imam berdoa dalam hati:
I Ya Tuhan Yesus Kristus,
semoga penerimaan Tubuh-Mu
tidak menjadi hukuman dan siksaan bagiku,
tetapi melindungi dan menyehatkan jiwa ragaku
karena kasih sayang-Mu.
Tanpa lagu Anak Domba Allah. Imam berlutut, mengambil hosti, dan mengangkat sambil berkata.
I Lihatlah Anak Domba Allah,
lihatlah Dia yang menghapus dosa dunia.
Berbahagialah saudara-saudari yang diundang
ke Perjamuan Anak Domba.
U Tuhan, saya tidak pantas
Engkau datang pada saya,
tetapi bersabdalah saja,
maka saya akan sembuh.
KOMUNI
Misdinar pembawa lilin mempersiapkan diri di depan panti imam, lalu mengantar para pelayan komuni ke
tempat yang sudah disediakan. Mereka dapat menerima komuni di tempat pelayanan masing-masing. Selama
komuni, kor dapat menyanyikan lagu-lagu yang sesuai. Selesai komuni, pelayan komuni membawa kembali
hosti ke tempat yang sudah disediakan, bukan di tabernakel utama.
Sesudah itu, imam mencium altar, lalu bersama para petugas membungkuk hormat ke arah altar. Umat
meninggalkan gereja dalam keheningan (tanpa lagu penutup). Seusai perayaan, altar dikosongkan dari semua
perlengkapan, kecuali salib dan dua atau empat lilin.