PENGANTAR -berdiri-
P. Kita sekarang berada pada Minggu Paskah ketiga. Minggu yang dikenal dengan
minggu “sorak-sorai” atau jubilate Sunday. Antifon pembuka hari ini: Jubilate
Deo omnis terra… yang berarti bersorak-sorailah bagi Allah, hai seluruh bumi….
Keluargaku yang terkasih. Antifon hari ini mengajak kita semua secara universal
untuk bergembira, bersorak-sorai memuji dan memuliakan keagungan Tuhan
yang sudah bangkit mengalahkan dosa dan maut. Sorak-sorai ini pula menjadi
ungkapan rasa syukur dan kebahagiaan kita, karena sebagai orang yang percaya
pada-Nya, kita diperkenankan untuk bersatu dengan tubuh Kristus, sekalipun
untuk kali ini lewat “komuni batin” atau “komuni rindu”. Tapi yang pasti, kita
juga akan dibangkitkan bersama Yesus. Dosa dan salah kita telah ditebus oleh
sang juru selamat.
P. Keluargaku yang terkasih, mari kita menyatakan sesal dan tobat kita di hadapan
Tuhan dan diantara kita satu sama lain…. (hening) ……:
U. Saya mengaku, kepada Allah yang mahakuasa
dan kepada saudara sekalian
bahwa saya telah berdosa
dengan pikiran dan perkataan
dengan perbuatan dan kelalaian
Saya berdosa
Saya berdosa
Saya sungguh berdosa
Oleh sebab itu saya mohon
kepada Santa Perawan Maria
kepada para malaikat dan orang kudus
dan kepada saudara sekalian
supaya mendoakan saya pada Allah Tuhan kita.
P. Semoga Allah yang mahakuasa mengasihi kita, mengampuni dosa-dosa kita, dan
menghantar kita ke hidup yang kekal.
U. Amin.
Pada hari Pentakosta bangkitlah Petrus berdiri bersama kesebelas rasul. Dengan
suara nyaring ia berkata kepada orang banyak, "Hai kamu orang Yahudi dan kamu
semua yang tinggal di Yerusalem, ketahuilah dan camkanlah perkataanku ini. Yang
aku maksudkan ialah Yesus dari Nazaret, seorang yang telah ditentukan Allah dan
yang dinyatakan kepadamu dengan kekuatan, mujizat dan tanda-tanda, yang
dilakukan oleh Allah dengan perantaraan Dia di tengah-tengah kamu, seperti yang
kamu tahu. Dia yang diserahkan Allah menurut maksud dan rencana-Nya, telah
kamu salibkan dan kamu bunuh dengan tangan bangsa-bangsa durhaka. Tetapi
Allah membangkitkan Dia dengan melepaskan-Nya dari sengsara maut, karena tidak
mungkin Ia tetap berada dalam kuasa maut itu. Sebab Daud berkata tentang Dia:
Aku senantiasa memandang kepada Tuhan. Karena Ia berdiri di sebelah kananku,
aku tidak goyah. Sebab itu hatiku bersukacita dan jiwaku bersorak-sorai, bahkan
tubuhku akan diam dengan tenteram. Sebab Engkau tidak menyerahkan aku kepada
dunia orang mati, dan tidak membiarkan Orang Kudus-Mu melihat kebinasaan.
Engkau memberitahukan kepadaku jalan kehidupan; Engkau akan melimpahi aku
dengan sukacita di hadapan-Mu. Saudara-saudara, aku boleh berkata-kata dengan
terus terang kepadamu tentang Daud, bapa bangsa kita. Ia telah mati dan dikubur,
dan kuburnya masih ada pada kita sampai hari ini. Tetapi Ia adalah seorang nabi,
dan ia tahu, bahwa Allah telah berjanji kepadanya dengan mengangkat sumpah,
bahwa Ia akan mendudukkan seorang dari keturunan Daud sendiri di atas
takhtanya. Karena itu Daud telah melihat ke depan dan telah berbicara tentang
kebangkitan Mesias, ketika Ia mengatakan, bahwa Dia tidak di-tinggalkan di dalam
dunia orang mati, dan bahwa daging-Nya tidak mengalami kebinasaan. Yesus ini-lah
yang dibangkitkan Allah, dan tentang hal itu kami semua adalah saksi. Dan sesudah
Ia ditinggikan oleh tangan kanan Allah, dan menerima Roh Kudus yang dijanjikan
itu, maka dicurahkan-Nya apa yang kamu lihat dan kamu dengar di sini."
L. Demikianlah Sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Keluargaku terkasih, bacaan Injil pada hari minggu ini mengisahkan tentang
penampakan Tuhan Yesus kepada kedua muridNya dalam perjalanan menuju ke
Emaus. Mereka tidak mengenali Yesus. Tapi ketika Yesus memecah-mecahkan roti,
sadarlah mereka bahwa itu adalah Tuhan Yesus. Dan suasana sedih menjadi penuh
sukacita.
Lihat pengalaman 2 murid Yesus yang karena putus asa dan menganggap bahwa
kematian Yesus akhir dari segalanya, maka mereka memilih untuk mudik atau
pulang kampung. Bahkan mereka dalam keputusasaan tidak mengenali Yesus yang
berjalan bersama mereka. Tapi apa yang terjadi kemudian, saat Yesus memecah-
mecahkan roti mereka sadar: itu Yesus. Dalam suka cita dan penuh sorak sorai,
mereka tidak jadi mudik, tapi balik ke Yerusalem dan mewartakan kabar bahwa
Yesus sudah bangkit. Alleluia.
Saat ini, perjumpaan secara fisik dengan Tuhan tidaklah perlu dipertanyakan. Lewat
menyambut tubuh Tuhan, lewat komuni saat perayaan ekaristi, kita berjumpa
dengan Tuhan. Dan inilah inti perayaan minggu sorak-sorai. Sakramen Ekaristi
menjadi puncak perjumpaan dan suka cita kita semua. Artinya, kita jangan bersedih
dan putus asa dengan semua pergumulan hidup kita. Terlebih disaat masalah virus
korona ini. Ada begitu banyak kesulitan yang kita hadapi, tidak ada pekerjaan, hanya
tinggal di rumah, perekonomian menurun, kawatir dan panik karena takut terpapar
virus. Ingatlah. Perjumpaan dengan Yesus lewat komuni atau komuni batin, pasti
akan membawa suka cita bagi kita semua. Kita akan kembali ke Yerusalem sambil
mewartakan kabar suka cita ini. Kita akan optimis dan tetap memperkuat iman
kepercayaan kita kepadaNya.
DOA UMAT (Jawaban umat dinyanyikan, lihat TPE hal 40, lagu 6)
P. Karena Allah telah membangkitkan Yesus dan telah mengarahkan tingkah laku
kita kepada kebaikan, maka beranilah kita berdoa kepada-Nya dengan mantap:
L. Bagi semua kaum beriman: Semoga Allah Bapa membimbing mereka yang
diganggu oleh keraguan dan ketidakpuasan, tetap percaya bahwa Kristus yang
telah bangkit, tetap berada di tengah-tengah mereka. Marilah kita mohon,.........
U. Dengarkanlah umat-Mu.
L. Bagi dunia di mana kita hidup: Semoga Allah Bapa mendampingi mereka yang
diserahi tanggung jawab atas para bangsa, benar-benar orang-orang yang jujur,
cakap dan bijaksana. Marilah kita mohon, ....
U. Dengarkanlah umat-Mu.
L. Bagi warga umat yang telah meninggal dunia: Semoga mereka di antara kita yang
telah beristirahat dalam alam baka, diperkenankan, memandang cahaya hari yang
baru. Marilah kita mohon, ...
U. Dengarkanlah umat-Mu.
L. Bagi kita sendiri: Semoga Allah Bapa menjadikan kita saksi-saksi gembira
kebangkitan Kristus dan kehadiran-Nya di tengah-tengah kita. Marilah kita
mohon,...............
U. Dengarkanlah umat-Mu.
P. Allah Bapa kami di surga, resapilah kami dengan semangat tanggung jawab yang
mendalam, juga pada saat kami menghadap Engkau. Doronglah kami berusaha
bersama semua saja yang beritikad baik, membangun dunia baru penuh cinta
kasih, keadilan dan kedamaian berkat Kristus Tuhan dan pengantara kami.
U. Amin.
P. Mari kita sempurnakan doa permohonan, pujian dan syukur kita dengan doa yang
Tuhan Yesus ajarkan kepada kita.
P. Ya Bapa, bebaskanlah kami dari segala yang jahat dan berilah kami damai-Mu.
Kasihanilah dan bantulah kami supaya selalu bersih dari noda dosa dan terhindar
dari segala gangguan sehingga kami dapat hidup dengan tenteram, sambil
mengharapkan kedatangan Penyelamat kami, Yesus Kristus.
U. Sebab Engkaulah Raja yang mulia dan berkuasa untuk selama-lamanya.
P. Mari kita hening sejenak, kita sadari kerinduan kita akan Yesus Kristus yang hadir
bagi kita dalam rupa sakramen mahakudus….
Ya Yesusku,
aku percaya Engkau hadir
dalam Sakramen Mahakudus.
Aku sungguh mengasihi-Mu
lebih dari segala sesuatu.
Aku sungguh merindukan-Mu
dan ingin memeluk-Mu,
memiliki-Mu dalam batinku.
Tetapi karena aku tidak dapat menerima Engkau
dalam rupa sakramen Mahakudus,
maka datanglah sekurang-kurangnya
secara rohani…(hening)……
Sekarang aku mendekap-Mu dan dapat merasakan kehadiran-Mu yang
merasuki seluruh diriku. Jangan biarkan aku terpisah dari pada-Mu.
Amin.
U. Amin.
RITUS PENUTUP
PERUTUSAN
P. Dengan demikian ibadah kita sudah selesai. Kemuliaan kepada Bapa dan Putra
dan Roh Kudus…..
U. Seperti pada permulaan, sekarang, selalu dan sepanjang segala masa. Alleluia…
alleluia.
P. Kita diutus untuk mewartakan damai dan cinta Tuhan.
U. Amin.
**************