Tungunedo Manalu
3233131062
A Reguler
PENDIDIKAN GEOGRAFI
FAKULTAS ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2023
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
1.2 Tujuan CJR
1.3 Manfaat CJR
1.4 Identitas Jurnal
BAB II RINGKASAN ISI JURNAL
2.1 Ringkasan Jurnal Pertama
A. Pendahuluan
B. Pembahasan
C. Metode Penelitian
D. Penutup
2.2 Ringkasan Jurnal Pembandin
A. Pendahuluan
B. Tinjauan Pustaka
C. Metode Penelitian
D. Penutup
BAB III PEMBAHASAN
3.1 Analisis Dan Perbedaan Kedua Jurnal
3.2 Kekurangan Dan Kelebihan
BAB IV PENUTUP
4.1 Kesimpulan
4.2. Saran14 DAFTAR PUSTAKA
BAB I
Kata Pengantar
Puji syukur saya ucapkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena dengan rahmat,karunia, serta
taufik dan hidayah-Nya saya dapat menyelesaikan tugas Critical Journal Report ini. saya berharap
Critical Journal Report ini dapat berguna dalam menambah ilmu,wawasan serta pengetahuan kita
mengenai Kepemimpinan. Saya juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam Critical Journal Report
ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, saya berharap adanya
kritik,saran dan usulan demi perbaikan di hari yang akan datang. Mengingat tidak ada sesuatu yang
sempurna tanpa saran yang membangun. Sekiranya laporan yang telah disusun ini dapat berguna
bagi penulis sendiri maupun orang yang membacanya.
Tungunedo Manalu
Judul Jurnal : GAYA KEPEMIMPINAN DAN MOTIVASI PENGARUHNYA TERHADAP KINERJA PEGAWAI PADA
BAGIAN SEKRETARIAT TNI AL LANTAMAL VIII DI MANADO
Judul Jurnal : PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN DAN KEPUASAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN
Studi Kasus PT Sarinah (Persero) Jakarta
Pencapaian tujuan organisasi banyak unsur-unsur yang menjadi hal penting dalam
pemenuhannya, diantaranya adalah kepemimpinan. Sumber daya yang telah tersedia jika
tidak dikelola dengan baik maka tidak akan memperoleh tujuan yang telah direncanakan,
sehingga peranan pemimpin sangat penting yang dapat mempergunakan wewenang dan
kepemimpinan untuk mencapai suatu tujuan. Kepemimpinan merupakan gaya seorang
pemimpin mempengaruhi bawahannya agar mau bekerja sama dan bekerja efektif. Motivasi kerja
akan meningkat apabila mendapatkan seorang pemimpin yang baik dan bertanggung
jawab. Gaya kepemimpinan yang baik dapat memacu karyawan untuk bekerja secara disiplin, yaitu
mampu memenuhi standar kerja, norma-norma atau aturan yang telah ditetapkan jika motivasi
kerja pegawai kurang maka, kinerja dalam pekerjaanpun ikut menurun. Motivasi yang tinggi akan
memacu kinerja dalam berkerja. Motivasi kerja akan dapat diwujudkan ketika kepemimpinan
dalam organisasi berlangsung dengan baik. Kepemimpinan akan menanamkan pengaruh untuk
memotivasi pegawai sehingga mereka mau bekerja sesuai dengan pencapaian tujuan yang
dikehendaki. Pemimpin berusaha agar anggotanya mau dan mampu bekerja dengan baik.
Pentingnya peranan kepemimpinan dalam usaha mencapai tujuan organisasi, sehingga dapat
dikatakan bahwa sukses atau gagalnya suatu organisasi sebagian besar ditentukan oleh kualitas
kepemimpinan yang dimiliki oleh orang-orang yang diserahi tugas memimpin dalam organisasi
yang bersangkutan. Pekerjaan yang di jalankan oleh secretariat kearsipan Lantamal VIII Manado
yang begitu banyaknya, sehingga perlu adanya motivasi dari pemimpin agar dapat meningkatkan
kinerja karyawan yang lebih maksimal lagi dengan memperbaiki sarana dan pra sarana dimana
terbatasnya berbagai sarana dan prasarana kerja pada bagian administrasi umum menyebabkan
motivasi kerja para
pegawai juga rendah. Motivasi yang masih rendah juga disebabkan oleh gaya kepemimpinan
kepala bagian yang cenderung otokratik berdasarkan pengamatan, artinya berbagai kebijakan yang
seharusnya ditangani secara bersama sama terkesan masih diambil alih oleh pimpinan. Selain itu
ada keterbatasan kerja sama antara pimpinan dan staf pegawai.
Tujuan Penelitian
3. Pengaruh Motivasi Terhadap Kinerja Pegawai Motivasi merupakan suatu daya pendorong
atau penggerak seseorang untuk berprilaku tertentu yang dapat timbul dari dalam atau
luar individu (Mangkunegara 2009:20). Hasil pengujian hipotesis secara parsial variabel
gaya kepemimpinan menunjukan bahwa thit > ttabel (3.485 > 2.763) ini berarti bahwa
variabel motivasi mempunyai hubunngan yang positif dan signifikan terhadap kinerja
karyawan. Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Parlinda dan Wahyudin
(2008) yang menunjukan bahwa variabel motivasi mempunyai hubungan yang positif dan
signifikan terhadap kinerja karyawan. Salah satu penelitian yang dilakukan Parlinda dan
Wahyudin (2008) dengan judul “Analisis Pengaruh gaya kepemimpinan dan motivasi kerja
terhadap kinerja karyawan (Studi Pada Karyawan Perusahaan Daerah Air Minum Kota
Surakarta)”. Jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 78 orang karyawan perusahaan air
minum kota Surakarta, dengan menggunakan metode sensus. Hasil penelitiannya adalah
variabel gaya kepemimpinan, motivasi kerja dan lingkungan kerja berpengaruh positif dan
signifikan terhadap kinerja karyawan. Hasil penelitian ini mendukung penelitian yang
dilakukan oleh Parlinda dan Wahyudin (2008) dan Wulan Lucky (2006) yang juga
menemukan bahwa motivasi berpengaruh signifikan terhadap kinerja pegawai.
1. Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini menggunakan metode assosiatif yaitu untuk menganalisis
pengaruh gaya kepemimpinan dan motivasi kerja terhadap kinerja pegawai dengan
menggunakan analisis kuantitatif.
2. Populasi dan Sampel
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh karyawan kantor Sekretariat Arsip TNI
Lantamal VIII Manado yang berjumlah 75 orang. Jumlah sampel yang diambil sebanyak 30
dari keseluruhan populasi, berdasarkan metode non probability sampling, yaitu penarikan
sampel tidak penuh dilakukan dengan menggunakan hukum probabilitas yaitu bahwa tidak
semua unit populasi memiliki kesempatan untuk dijadikan sampel penelitian (Sarwono
2008:120). Dalam hal ini 30 pegawai yang dijadikan sampel adalah pegawai bagian
sekretariat (arsip).
3. Sumber Data
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
1. Data Primer : Data yang diperoleh langsung dari responden, dalam hal ini pegawai
bagian arsip dari objek penelitian TNI Lantamal VIII Manado melalui kuesioner.
2. Data Sekunder : Data yang diperoleh secara tidak langsung baik lewat dokumen,
bukubuku, literature, penelitian terdahulu, internet, dan instansi yang terkait dengan
penelitian ini.
Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah sebuah model regresi, variabel
independent atau keduanya mempunyai distribusi normal atau tidak. Uji normalitas dalam
penelitian ini menggunakan metode normal P-Plot.
2. Uji Heteroskedastisitas
Tujuan dilakukan uji asumsi multikolinieritas adalah untuk menguji apakah pada model
regresi terdapat korelasi antara variabel independen. Suatu model regresi yang
baik tidak terdapat korelasi antara variabel independennya. Model regresi dikatakan
bebas dari masalah multikolinieritas jika korelasi antar variabel independennya mendekati
0,5. Selain itu dapat diketahui melalui besaran VIF dan Tolerance, dimana jika nilai VIF
dan Tolerance < 10, maka model regresi bebas multikolinieritas, Suliyanto (2011:60).
ISSN 2303-1174 Sarly Sariadi, Gaya Kepemimpinan dan…. Jurnal EMBA 35 Vol.1 No.4
Desember 2013, Hal. 31-39
b. Analisis Regresi Berganda
Estimasi yang dilakukan ditujukan untuk menggambarkan suatu pola hubungan ke
dalam fungsi atau persamaan yang ada di antara variabel-variabel tersebut. Persamaan
regresi linier berganda adalah sebagai berikut:
Y = a + b₁X₁+b₂X₂+b₃X₃+e
Dimana: Y = Variabel dependen (kinerja pegawai) X ₁ = Variabel independen (gaya
kepemimpinan) X₂ = Variabel independen (motivasi kerja) a = Konstanta b₁,b₂ =
Koefisien regresi e = Variabel lain yang tidak diteliti atau dimasukkan dalam model 1) Uji-F
(F-test)
Merupakan pengujian hubungan regresi secara simultan atau serentak dari variabelvariabel
bebas yaitu Motivasi Kerja dan Gaya Kepemimpinan kepala bagian terhadap variabel terikat
yaitu Kinerja pegawai. Uji F ditujukan untuk mengukur tingkat keberartian hubungan secara
keseluruhan. 2) Uji-t (t-test )
Analisa ini digunakan untuk mengetahui pengaruh dari tiap-tiap variabel bebas yaitu Gaya
Kepemimpinan dan Motivasi Kerja kepala bagian secara parsial atau individual terhadap
sebuah variabel terikat yaitu Kinerja pegawai. Apabila sebuah variabel
bebas sedang di uji pengaruhnya maka sejumlah variabel bebas lainnya yang diduga ada
pertautannya dengan variabel terikat tersebut bersifat konstan atau tetap. Analisis ini juga
berguna untuk mengetahui variabel bebas manakah yang paling berpengaruh diantara
variabel yang lain.
3) Uji R2 Koefisien Determinasi
Koefisien Determinasi (R2) bertujuan untuk mengetahui seberapa besar kemampuan
variable bebas yaitu Gaya Kepemimpinan dan Motivasi Kerja kepala bagian mempunyai
nilai antara 0 dan 1 (0 < R2 < 1) dimana semakin tinggi nilai R2 maka akan semakin baik.
Yang berarti bahwa keseluruhan variable bebas secara bersamasama mampu menerangkan
variable terkaitnya.
Kesimpulan
Saran
Faktor-faktor yang berkaitan dengan motivasi kerja harus benar-benar diperhatikan agar dalam
jangka panjang kinerja pegawai juga diharapkan akan semakin meningkat, antara lain dengan cara
meningkatkan komunikasi yang baik dan efektif antara pegawai dan pimpinan serta menambah
sarana dan prasarana yang lebih memadai untuk menunjang pekerjaan para pegawai.
B. Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, dapat dirumuskan permasalahan dalam
penelitian ini sebagai berikut:
(a) apakah ada pengaruh gaya kepemimpinan terhadap kinerja karyawan
(b) apakah ada pengaruh pengaruh kepuasan kerja terhadap kinerja karyawan(c) apakah
ada pengaruh gaya kepemimpinan dan kepuasan kerja secara bersamasama terhadap kinerja
karyawan. C. Manfaat penelitian :
Manfaat penelitian ini adalah untuk menyajikan hasil empiris pengaruh Gaya
Kepemimpinan dan Kepuasan Kerja terhadap Kinerja Karyawan. Bagi institusi, diharapkan
dapat menjadi salah satu sumber informasi untuk meninjau kembali terhadap manajemen
SDM kaitannya mengenai Gaya Kepemimpinan, Kepuasan Kerja dan Kinerja Karyawan dan
bagi para peneliti, sebagai salah satu bahan kajian empiris terutama menyangkut perilaku
organisasi khususnya Gaya Kepemimpinan, Kepuasan Kerja dan Kinerja Karyawan serta
memberikan solusi dalam pemecahan suatu masalah yang didukung dengan teori yang
menunjang sehingga dapat memberikan pola pikir yang terstruktur dalam memecahkan
suatu permasalahan. Kepemimpinan adalah kemampuan menggerakkan dan
mempengaruhi orang lain untuk mencapai tujuan individu atau kelompok. Kepemimpinan
bukanlah sifat magis. Hal ini dapat dikembangkan, ditingkatkan dan dikuasai jika kita
memiliki motivasi untuk belajardan menerapkan prinsip-prinsip yang banyak dikenal
(Rickett and Rickett, 2011: 5). Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Pearce, et al.
(2003) yang mengembangkan 4 jenis perilaku kepemimpinan, yaitu kepemimpinan direktif,
kepemimpinan traksaksional, kepemimpinan transformasional dan kepemimpinan
pemberdayaan. Menurut Handoko (2000: 193) kepuasan kerja adalah keadaan emosional
yang menyenangkan atau tidak menyenangkan dengan mana karyawan memandang 116
pekerjaan mereka. Robbins dan Judge (2007 : 79) mendefinisikan kepuasan kerja sebagai
sebuah perasaan positif tentang pekerjaan seseorang yang dihasilkan dari evaluasi
karakteristik. Mariam (2010) dalam penelitiannya menunjukkan, bahwa kepuasan kerja
yang digambarkan pada kepuasan dengan gaji, kepuasan dengan promosi, kepuasan
dengan rekan kerja, kepuasan dengan atasan dan kepuasan denganpekerjaan itu sendiri
berpengaruh terhadap kinerja karyawan. Kinerja adalah tingkat pencapaian hasil atau
pelaksanaan tugas tertentu dalam rangka mewujudkan sasaran dan tujuan perusahaan.
Dengan demikian kinerja berhubungan erat dengan produktivitas seseorang
dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya di perusahaan (Soedarsono,
2007 : 25).
Dijelaskan dalam beberapa aspek oleh T. R. Mitchell (1978), bahwa kinerja
berhubungan erat dengan produktivitas seseorang dalam melaksanakan tanggung
jawabnya di perusahaan, yaitu : (1) quality of work (kualitas pekerjaan), (2) promptness
(kecepatan/ketepatan), (3) initiative (inisiatif), (4) capability (kemampuan) dan (5)
communication (komunikasi).
Berdasarkan hasil-hasil penelitian terdahulu, Paracha, et al. (2012) menemukan bahwa
terdapat hubungan yang positif signifikan antara kepemimpinan terhadap kinerja karyawan
dan terdapat hubungan perantara kepuasan kerja pada kepemimpinan transformasional
dan kinerja karyawan. Menurut Dolatabadi dan Safa (2010), kepemimpinan direktif
memiliki pengaruh negatif terhadap nilai nilai
bersama dan pengaruh Employee Commitment and Service Quality (ECSQ), dan
berpengaruh positif terhadap kejelasan peran karyawan. Sedangkan Pradeep dan Prabhu
(2011), mengemukakan gaya kepemimpinan transformasional memiliki hubungan yang
signifikan dengan hasil kinerja dan bahwa pemimpin hams memiliki kemampuan untuk
menarik / mempengaruhi bawahan mereka, untuk mampu menetapkan standar yang jelas
dari kinerja untuk rekan-rekan mereka dan bertindak sebagai model peran terbaik kepada
bawahan. Demikian juga hasil penelitian
Nugraheny (2010), Darwito (2010) dan Mariam (2010) menyebutkan bahwa gaya
kepemimpinan dan kepuasan kerja berpengaruh secara positif signifikan terhadap kinerja
karyawan. Sedangkan Somech (2005) mengungkapkan, bahwa terdapat hubungan positif
antara kepemimpinan direktif dan komitmen organisasi, serta hubungan positif antara
kepemimpinan direktif pada peran kinerja.
Penelitian ini menguji secara terpisah variabel gaya kepemimpinan terhadap kinerja
karyawan dan kepuasan kerja terhadap kinerja karyawan. Selain itu menguji ketiga variabel
independen tersebut secara bersama-sama terhadap kinerja karyawan, sehingga kemudian
bisa ditarik kesimpulan apakah kinerja dipengaruhi gaya kepemimpinan dan kepuasan kerja
di mana untuk pembuktiannya digunakan metode deskriptif dan regresi linier berganda.
D. Hipotesis
H1: Terdapat pengaruh yang signifikan antara Gaya Kepemimpinan terhadap Kinerja Karyawan
H2: Terdapat pengaruh yang signifikan antara Kepuasan Kerja terhadap Kinerja Karyawan H3:
Terdapat pengaruh yang signifikan antara Gaya Kepemimpinan dan Kepuasan Kerja secara
bersama-sama terhadap Kinerja Karyawan
Berdasarkan hasil penelitian dan analisis dalam bab sebelumnya dapat ditarik kesimpulan sebagai
berikut:
(1) Terdapat pengaruh variabel gaya kepemimpinan secara positif dan signifikan terhadap
kinerja karyawan PT Sarinah (Persero) Jakarta. Kepemimpinan pada PT Sarinah
(Persero) memakai gaya kepemimpinan direktif, di mana struktur prakarsa merupakan
faktor yang paling berpengaruh untuk meningkatkan kinerja karyawan.
Namun variabel gaya kepemimpinan ini tidak cukup efektif untuk meningkatkan kinerja
(2) Terdapat pengaruh variabel kepuasan kerja secara positif dan signifikan terhadap
kinerja karyawan PT Sarinah (Persero) Jakarta. Faktor kepuasan dengan atasan
mempunyai hubungan yang cukup kuat terhadap komunikasi kerja dan perlu untuk
dipertahankan.
(3) Terdapat pengaruh variabel gaya kepemimpinan dan kepuasan kerja bersamasama
secara positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan PT Sarinah (Persero) Jakarta.
Kepuasan kerja mempunyai hubungan yang lebih kuat terhadap kinerja karyawan dari
pada gaya kepemimpinan. Semakin karyawan puas, semakin meningkat kinerjanya.
Saran Pertama :
Gaya kepemimpinan direktif masih cukup relevan untuk diterapkan terhadap karyawan
dengan tingkat pendidikan minimal seperti karyawan PT Sarinah
(Persero). Namun demikian, dimensi penting yang berkorelasi lemah dalam penelitian
ini perlu untuk ditumbuhkan, yaitu stimulasi intelektual yang merupakan dimensi dari
gaya kepemimpinan transformasional. Sudah waktunya seorang pemimpin memberikan
motivasi dan mendorong karyawannya untuk berpikir kreatif dan menantang asumsi
lama untuk memecahkan masalah lebih efektif dan mendorong mereka menggunakan
imajinasi mereka.
Kedua. Kepuasan dengan gaji dan promosi merupakan dimensi sensitif yang merupakan
sumber ketidakpuasan karyawan dan harus diperbaiki dengan cara mengubah sistem
penggajian berdasarkan kompetensi. Sedangkan sistem promosi hams dibuat lebih transparan
dengan memperhatikan kompetensi dan
pengalaman kerja. Manajemen juga perlu mengganti sistem penilaian kinerja yang sangat tidak
adil karena hanya dilakukan satu pihak, yaitu atasan saja dengan sistem penilaian kinerja 360
derajat yang lebih adil.
Ketiga. Diharapkan bagi peneliti selanjutnya untuk menggunakan atau menambah variabel
lain yang tidak terdeteksi dalam penelitian ini, seperti
budaya perusahaan dan perilaku politik dalam organisasi untuk menemukan pengaruh yang
(Studi Pada PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Cabang Semarang) Karya Arif Sehfudin ini
hampir sama dengan jurnal utama yaitu berkaitan dengan pengaruh kepemimpinan hanya saja pada
jurnal pembanding ini kaitannya dengan komunikasi organisasi dan motivasi kerja terhadap kinerja
karyawan (Studi Pada PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Cabang Semarang) dari pemahaman saya
setelah membaca jurnal ini,penulis lebih menekankan pada sturuktural jurnal yang sangat bagus
dapat kita lihat dari mulai pendahluan,tinjauan pustaka,metodelogy yang dipakai,pembahasan
hingga penutup yang berisi kesimpulan dari sleuruh penelitian yang telah dilakukan penulis,sehingga
dapat dikatakan hampir lengkap,hanya saja pada jurnal ini dasar teori sebagai pengantar untuk
mengetahui landasan penelitian ini dilakukan sangat sedikit dicantumkan.dan perbedaan yang
sangat mencolok dari kedua jurnal ini adalah penggunaan metodelogi penelitian,pada jurnal utama
metode penelitian tidak dicantumkan secara spesifik mengenai metode yang digunakan penyusun
dalam melakukan penelitiannya berbeda dengan jurnal pembanding yang spesifik menyebutkan
metode penelitian dan referensinya.
BAB IV PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Adapun kesimpulan dari critical jurnal riview ini berkaitan dengan pengaruh kepemimpinan
berdasarkan pengamatan saya yaitu,bahwa jurnal pertama :
GAYA KEPEMIMPINAN DAN MOTIVASI PENGARUHNYA TERHADAP
KINERJA PEGAWAI PADA BAGIAN SEKRETARIAT TNI AL LANTAMAL VIII
DI MANADO karya Marudut Marpaung Sudah sangat lengkap memaparkan hasil
penelitiannya mengenai pengaruh kepemimpinan dan kerja tim pada jurnalnya hanya saja masih ada
kelememahan pada penggunaan metodelogy yang kurang lengkap dicantumkan pada jurna
beliau.dan jurnal pembanding yaitu :
PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN DAN KEPUASAN KERJA TERHADAP
KINERJA KARYAWAN Studi Kasus PT Sarinah (Persero) Jakarta
Karya Arif Sehfudin ini juga sudah sangat lengkap dari segi struktural jurnal mulai dari
pendahuluan,tinjauan pustaka,metodelogy dan pembahasan serta kesimpulan hanya saja
masih ada kelemahan pada dasar teori menegnai maksud tujuan peneliatian ini dilakukan kurang
lengkap disebutkan dalam jurnal karya Arif Sehfuddin.Tetapi pada dasarnya kedua
jurnal ini sama yaitu meneliti pengaruh kepemipinan berdasrakan kerja tim,komuikasi maupun
motivasi kerja di suatu lembaga di Indonesia sehingga dari hal tersebut penulis dan
pembaca jurnal ini dapat membedakan pengaruh kepemimpinan di suatu lembaga atau instansi
apakah dampaknya besar atau hanya sebatas pengaruh saja dan masih banyak pertimbangan lain.
4.2. Saran
Saya mengetahui dalam pembuatan critical jurnal riview ini masih banyak memiliki kekurangan oleh
karena itu saya sangat menantikan saran dan kritk yang membangun dari
pembaca sekalian,agar dalam pembatan tugas yang sama selanjutnya saya dapat lebih baik lagi,akhir
kata saya mengucapkan banyak terimakasih bagi yang sudah membantu saya dalam penyelesaian
tugas ini.
Fahmi, Irham. 2012. Manajemen Kepemimpinan, Teori dan Aplikasi. Penerbit Albeta, Bandung.
Gomes, Faustino Cardos. 2004. Managemen Sumber Daya Manusia, Cetakan Ketiga, Penerbit Andi
Offset, Yogyakarta.
Hardiandja, Efendi. 2003. Manajemen Sumberdaya Manusia. Penerbit Gramedia Jakarta.
Lucky Wulan, 2006. Analisis Pengaruh Motivasi Karja dan Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja
Karyawan (Studi Pada Disperindang, Semarang). Fokus Ekonomi. Vol, 1. No.
2. 92-108. Universitas Diponegoro, Semarang. Mangkunegara, Anwar Prabu. 2009. Evaluasi
Kinerja SDM . Refika Aditama, Bandung.
Parlinda Vera dan Wahyuddin. M. 2008. Pengaruh Kepemimpinan,Motivasi dan Lingkungan Kerja
Terhadap Kinerja Karyawan Perusahaan Daerah Air Minum Kota Surakarta.
Jurnal Ekonomi dan Bisnis. Universitas Sebelas Maret, Surakarta. Vol 2. No. 3. 175194. Rivai
Veithzal dan Deddy Mulyadi. 2009. Kepemiminan dan Prilaku Organisasi, Edisi Ketiga, PT.
Raja Grafindo Persada, Jakarta.
Sarwono Jonathan. 2008. Metode Penelitian Bisnis, CV. Alfabeta, Bandung.
Sedarmayanti. 2007. Manajemen Sumber Daya Manusia, Reformasi Birokrasi dan Manajemen
Pegawai Negeri Sipil . Refika Aditama, Bandung.
Siagian, Sondang. P. 2008. Manajemen Sumber Daya Manusia. Bumi Aksara, Jakarta. Simamora,
Henry. 1997. Manajemen Sumber Daya Manusia. STIE YKPN. Yogyakarta Sugiono. 2010. Metode
Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Alfabeta, Jakarta. Suliyanto. 2011. Ekonometrika Terapan,
Teori dan Aplikasi dengan SPSS . Edisi I, Andi, Yogyakarta.
Darwito. (2010). Analisis Pengaruh Gaya Kepemimpinan terhadap Kepuasan Kerja dan
Komitmen Organisasi untuk Meningkatkan Kinerja Karyawan. (Studi pada RSUD Kota Semarang).
Tesis.
Diposumarto, Ngadino Surip. (2012). Metodologi Penelitian : Teori dan Terapan. Jakarta : Mitra
Wacana Media.
Dolatabaldi, H. Rezaei dan M. Safa. (2010). The Effect of Directive and Participative Leadership Style
on Employees' Commitment to Service Quality. www.eurojournals.corn. (19/11/12).
Diastuti 114 - 122 Jurnal MIX, Volume IV, No. 1, Febuari 2014 122
Handoko, T. Hani. (2000). Manajemen Personalia dan Sumber Daya Manusia. Edisi 2. Yogyakarta :
BPFE.
Mariam, Rani. (2010). Pengaruh Gaya Kepemimpinan dan Budaya Organisasi terhadap Kinerja
Karyawan melalui Kepuasan Kerja Karyawan sebagai Variabel Intervening. (Studi Pada Kantor
Pusat PT.Asuransi Jasa Indonesia (Persero). Tesis.
Mitchell, T. R. (1978). Importance of Participative Goal Setting and Anticipated Rewards on Goal
Difficulty and Job Performance. Journal of Applied Psychology. 63, 163-171.
Nugraheny, Penny S. (2010). Analisis Pengaruh Kepuasan Kerja, Dukungan Organisasi dan Gaya
Kepemimpinan terhadap Motivasi Kerja dalam Meningkatkan Kinerja Karyawan (Studi Pada PT.
Bank Mandiri (Persero) Tbk Kota Semarang.). Tesis.
Paracha, M.U., Adnan Qamar, Anam Mirza, Inam Ul-Hassan dan Hamid Waqas. (2012).
Pengaruh Gaya Kepemimpinan pada Kinerja Karyawan dan Peran Mediasi dari Kepuasan Kerja,
Studi pada Sekolah Swasta di Pakistan. Global Journal of Management and Business Research.
(17/11/12).
Pearce, Craig L., Henry P. Sims, Jonathan F. Cox and Gail Ball. (2003). Transactors,
Transformer and Beyond: A Multi-method Development of a Theoretical Typology of
Leadership. The Journal of Management Development 22.4 : 273-307.
Pradeep, Durga D. dan N. R.V. Prabhu. (2011). The Relationship between Effective Leadership
and Employee Performance. ( International Bulletin of Business Administration). wvvw.ipcsit.
corn. (19/11/12).
Rickett, Cliff dan John C. Rickett. (2011). Leadership: Personal Development and Career Success.
Third Edition. New York: Delmar Cengage Learning. Robbins, P.
Stephen dan Timothy A. Judge. (2007). Perilaku Organisasi. Edisi 12. Buku 1.
Jakarta: Penerbit Salemba Empat. dan Mary Coulter. (2007). Manajemen. Edisi ke-8.
Jilid II. Jakarta: PT Indeks