Anda di halaman 1dari 11

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN DEMOKRATIS DAN PEMBERIAN

MOTIVASI OLEH KEPALA BAGIAN RAWAT JALAN TERHADAP KINERJA


PEGAWAI DI BAGIAN RAWAT JALAN RUMAH SAKIT UMUM DAERAH
(RSUD) SOREANG KABUPATEN BANDUNG

Oleh:

SELVINA OKTAVIANI SUSENO


NPM. 63201115046

Mahasiswi Fakultas Ilmu Sosial Ilmu Politik


Universitas Nurtanio Bandung

Abstrak

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh gaya kepemimpinan dan
pemberian motivasi yang dilakukan oleh Kepala Bagian Rawat Jalan sebagai
terhadap kinerja pegawai di bagian Rawat Jalan Rumah Sakit Umum Daerah
(RSUD) Soreang Kabupaten Bandung. Adapun masalah di dalam penelitian ini
adalah kinerja pegawai di Bagian Rawat Jalani Rumah Sakit Umum Daerah
(RSUD) Soreang Kabupaten Bandung belum diperoleh hasil yang maksimal.
Metode penelitian yang di gunakan yaitu metode penelitian kuantitatif dan teknik
pengumpulan data yang dipergunakan sebagai berikut : Studi kepustakaan dan
studi lapangan : Observasi, wawancara dan penyebaran angket. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa pengaruh gaya kepemimpinan demokratis dan pemberian
motivasi yang dilakukan oleh Kepala Bagian Rawat Jalan terhadap kinerja
pegawai di bagian Rawat Jalan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Soreang
Kabupaten Bandung telah didasarkan pada dimensi-dimensi pengaruh
kepemimpinan demokratis dan pemberian motivasi, namun belum optimal dan
termasuk ke dalam kriteria cukup baik. Hal ini menyebabkan kinerja pegawai di
Bagian Rawat Jalan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Soreang Kabupaten
Bandung belum diperoleh hasil secara maksimal. Dari hasil penelitian tersebut,
maka hipotesa telah teruji dan dapat diterima. Selanjutnya peneliti memberikan
saran sebagai berikut : Kepala Bagian Unit Rawat Jalan Rumah Sakit Umum
daerah (RSUD) Soreang Kabupaten Bandung mengevaluasi hasil pekerjaan,
Kepala Bagian Unit Rawat Jalan Rumah Sakit Umum daerah (RSUD) Soreang
Kabupaten Bandung melakukan penilaian serta penghargaan terhadap
pelaksanaan kerja pegawai secara periodik, Ketelitian pegawai di Bagian Unit
Rawat Jalan Rumah Sakit Umum daerah (RSUD) Soreang Kabupaten Bandung
dalam melaksanakan pekerjaan lebih ditingkatkan.
1
Kata kunci : Gaya Kepemimpinan Demokratis, Motivasi, Kinerja Pegawai
A. Pendahuluan

Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Soreang Kabupaten Bandung dalam


rangka meningkatkan pelayanan khususnya di rawat jalan sangatlah penting untuk
kegiatan melayani pasien yang melakukan rawat jalan di rumah sakit, di antaranya
upaya untuk memenuhi pelayanan pasien sampai kepada pelayanan yang sifatnya
khusus sebagai penunjang kebutuhan dalam rangka meningkatkan pelayanan yang
maksimal bagi pasien. Program pelayanan pasien BPJS yang disiapkan dari mulai
pendaftaran pasien rawat jalan sampai ke pengambilan rekam medis rawat jalan,
untuk pasien ditetapkan dengan maksud untuk memberikan pelayanan yang yang
mengutamakan pelayanan terhadap masyarakat atau pasien sebagai pengguna jasa
rumah sakit.
Makin beragamnya permasalahan yang dihadapi, dalam hal ini dituntut
kemampuan dari seorang pemimpin untuk mengawasi para bawahannya dalam
pelaksanaan tugas yang menjadi tanggung jawabnya, supaya target yang
direncanakan bisa tercapai secara efektif dan efisien. Kemampuan seorang Kepala
Bagian Rawat Jalan dalam memimpin sangat berpengaruh dalam meningkatkan
kinerja pegawai maupun meningkatkan dan menciptakan proses pelayanan yang
tepat guna (efektif) dan tepat sasaran. Gaya kepemimpinan oleh Kepala Bagian
Rawat Jalan akan berpengaruh pada proses penciptaan kenyamanan, ketertiban
proses pelayanan, terutama pada disiplin dan kinerja pegawai. Dalam mengelola
organisasi dalam Rumah Sakit, seorang Kepala Bagian Rawat Jalan menampilkan
suatu gaya atau norma perilaku dalam memimpin dan mempengaruhi perilaku
orang lain, sehingga seorang Kepala Bagian Rawat Jalan dapat memakai beberapa
gaya kepemimpinan yang sesuai dengan lingkungan, karakteristik atau budaya
organisasi itu sendiri. Gaya kepemimpinan oleh Kepala Bagian Rawat Jalan dapat
mempengaruhi terciptanya dan tercapainya tujuan yang hendak dicapai.
Motivasi merupakan kondisi agar seseorang terdorong untuk mencapai
tujuan organisasi maupun pegawai itu sendiri. Motivasi memiliki hubungan
dengan lingkungan kerja sehingga untuk meningkatkan hasil kerja maka motivasi

2
memiliki pengaruh penting terhadap kinerja pegawai karena berhasil atau tidaknya
suatu organisasi dalam mencapai tujuan ditentukan juga oleh motivasi dari
pimpinan karena dengan adanya dorongan dari atasan kepada bawahan maka akan
membuat pegawai menjadi lebih tersemangati dalam penyelesaian kinerja yang
lebih baik.
Peningkatan kinerja pegawai bukan hal yang timbul begitu saja dari
pegawai, tetapi di pengaruhi oleh berbagai faktor, seperti motivasi kerja pegawai
merupakan faktor yang tidak dapat diabaikan. Tanpa motivasi kerja yang tinggi,
pegawai tidak akan mendapat dorongan dan hanya menunggu perintah dan kurang
inisiatif dan kurang tanggung jawab.

B. Landasan Teoritis/Empiris

Menurut Rivai (2013:3) : “Kepemimpinan adalah suatu perilaku dengan


tujuan tertentu untuk memperngaruhi aktivitas para anggota kelompok untuk
mencapai tujuan bersama yang dirancang untuk memberikan manfaat individu dan
organisasi, sehingga dalam suatu organisasi kepemimpinan merupakan faktor
yang sangat penting dalam suatu organisasi kepemimpinan merupakan faktor
sangat penting dalam menetukan pencapaian tujuan yang telah ditetapkan oleh
organisasi.” Beberapa individu kepemimpinan yang dikemukakan oleh para ahli
yang dikutip Rivai (2013:3) membagi kepemimpinan dalam beberapa indikator
yaitu : “1. Watak
2. Visi
3. Kemampuan
4. Memberikan Motivasi
5. Memberikan Arahan
6. Melakukan Evaluasi”.
Selanjutnya Moenir (2006:136) mengemukakan pengertian motivasi,
sebagai berikut : ”Motivasi adalah dorongan dari luar dalam bentuk benda atau
bukan benda yang dapat menumbuhkan dorongan pada orang untuk memiliki,
menikmati, menguasai atau mencapai benda/bukan benda tersebut”.
Motivasi merupakan suatu usaha untuk mempengaruhi seseorang agar mau
3
bergerak atas kehendaknya sendiri untuk ikut serta dalam mewujudkan suatu
tujuan. Seseorang yang termotivasi, yaitu orang melakukan upaya yang maksimal
guna menunjang tujuan-tujuan kesatuan kerja dan organisasi di mana ia bekerja.
Agar tujuan tersebut terwujud, maka seorang pemimpin sebagai penggerak,
pengarah dan sebagai penanggung jawab organisasi, harus mampu memotivasi
bawahannya.
Dengan kata lain, motivasi merupakan sebuah determinan penting bagi
kinerja suatu organisasi. Jelas kiranya bahwa ia bukan satu-satunya determinan,
karena masih ada variabel-variabel lain, yang turut mempengaruhi seperti
misalnya :
“a. Upaya (kerja) yang dikerahkan
b. Kemampuan orang yang bersangkutan
c. Pengalaman (Kerja)
Sebelumnya Sebagai bahan perbandingan yang akan dijadikan landasan
teori sebagai determinan dalam mencapai kinerja pegawai di Rumah Sakit Umum
Daerah Soreang Kabupaten Bandung, peneliti menggunakan teori Lazer dan
Wikstrom dalam Rivai (2013:324) yaitu : kemampuan teknis, kemampuan
konseptual, dan kemampuan hubungan interpersonal, yaitu antara lain
kemampuan untuk bekerja sama dengan orang lain, memotivasi pegawai,
melakukan negosiasi dan lainnya”.

Sasaran akhir pimpinan dalam menghadapi pegawai yaitu mengupayakan


supaya kinerjanya meningkat sesuai dengan yang diharapkan dapat tercapai tujuan
yang telah diterapkannya, dengan jalan melakukan motivasi pada bawahan.
Pengertian tersebut menggambarkan bahwa kinerja pegawai merupakan hasil
pekerjaan dalam memberikan pelayanan kepada pasien.

C. Metode Penelitian
1. Objek Penelitian
Objek penelitian yaitu mengenai Pengaruh Gaya Kepemimpinan Demokratis
Dan Motivasi Oleh Kepala Bagian Rawat Jalan Sebagai Determinan Dalam
Mencapai Kinerja Pegawai Di Bagian Rawat Jalan Rumah Sakit Umum Daerah

4
(RSUD) Soreang Kabupaten Bandung.

2. Metode Penelitian
Metode penelitian adalah cara atau jalan yang ditempuh sehubungan dengan
penelitian yang dilakukan, serta memiliki langkah-langkah yang sistematis.
3. Populasi Penelitian
Tabel berikut merupakan jumlah populasi di RSUD Soreang Kabupaten
Bandung
TABEL III.06
KEADAAN PEGAWAI DI BAGIAN RAWAT JALAN RUMAH SAKIT
UMUM DAERAH (RSUD) SOREANG KABUPATEN BANDUNG
No. Jabatan Jumlah
1 Kepala Bagian Rawat Jalan 1 Orang
2 Pendaftaran Pasien Rawat Jalan 5 Orang
3 TPPRI 4 Orang
4 Pengantar Orang Sakit (POS) 4 Orang
5 Keuangan (Kasir Rawat Jalan) 4 Orang
6 Pelaksanaan Pelaporan Rawat Jalan 3 Orang
7 Coding Rawat Jalan 5 Orang
8 Assembling 1 Orang
9 Indexing 1 Orang
10 Filling dan Analizing Rekam Medis 2 Orang
11 Keamanan (Security) 2 Orang
Jumlah 32 Orang
Sumber : Bagian rawat jalan RSUD Soreang Kabupaten Bandung, April 2019.

4. Teknik Penarikan Sampel


Dalam penelitian ini seluruh populasi dalam penelitian ini dijadikan
responden atau teknik sampling jenuh (sensus), hal ini sejalan dengan pendapat
dari Sugiyono (2013:62) Sebagai berikut : “Teknik sampling jenuh atau sensus
adalah teknik penentuan sampel bila semua anggota populasi digunakan untuk
sampel.” Responden untuk menjawab angket variabel bebas (Kepemimpinan
Demokratis) dan (Pemberian Motivasi) sebanyak 32 orang adalah pegawai di
Bagian Rawat Jalan RSUD Soreang Kabupaten Bandung, sedangkan untuk
Kepala Bagian Rawat Jalan tidak diberi angket melainkan dilakukan
wawancara secara langsung dengan peneliti. Sedangkan responden untuk

5
menjawab variabel terikat (Kinerja Pegawai), peneliti mengambil sampel dari
masyarakat yang di anggap peneliti dapat mewakili dengan menggunakan
desain sampel nonprobabilitas, yang menggunakan metode sampling
aksidental. Menurut Sugiyono (2013:77) sampling aksidental adalah: “Teknik
penentuan sampel berdasarkan kebetualan, Oleh karena itu, tidak mungkin di
ambil suatu kesimpulan yang bersifat generalisasi. Namun, metode ini sangat
mudah, murah, dan cepat dilakukan. Maka dalam hal ini peneliti menargetkan
jumlah responden sebanyak 32 orang dari pasien di bagian rawat jalan Rumah
Sakit Umum Daerah (RSUD) Soreang Kabupaten Bandung.

5. Teknik Pengumpulan Data


Untuk memperoleh data mengenai pengaruh gaya kepemimpinan
demokratis danpemberian motivasi terhadap kinerja pegawai di di bagian rawat
jalan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Soreang Kabupaten Bandung.,
digunakan alat ukur penelitian sebagai berikut : a
a. Studi kepustakaan, yaitu dengan cara mempelajari buku-buku, dokumen dan
bahan-bahan lainnya yang berhubungan dengan masalah yang sedang
diteliti;
b. Studi lapangan, yaitu penelitian di lapangan yang akan dilakukan dengan
cara :
1) Observasi, yaitu pengumpulan data dengan cara mengamati secara
langsung dan pencatatan peristiwa, kejadian serta kegiatan yang
berkaitan dengan gaya kepemimpinan demokratis dan motivasi oleh
Kepala Bagian Rawat Jalan dan kinerja pegawai di di bagian rawat
jalan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Soreang Kabupaten
Bandung.
2) Wawancara, yaitu berupa tanya jawab dengan Kepala Bagian Rawat
Jalan di bagian rawat jalan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD)
Soreang Kabupaten Bandung.
3) Angket, yaitu mengumpulkan data dengan memberikan daftar
pertanyaan yang telah disediakan untuk memperoleh jawaban
mengenai gaya kepemimpinan demokratis dan pemberian motivasi
6
oleh Kepala Bagian Rawat Jalan dan kinerja pegawai di di bagian
rawat jalan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Soreang
Kabupaten Bandung.
6. Analisis Data
Analisis data dalam penelitian ini adalah teknik analisis kuantitatif
dengan menggunakan analisis regresi sederhana, karena dalam penelitian ini
hanya terdiri dari satu variabel bebas dan satu variabel terikat serta untuk
mengetahui besaran pengaruh variabel bebas, yaitu Kepemimpinan demokratis,
dan Pemberian Motivasi terhadap variabel terikat, yaitu Kinerja Pegawai,
Persamaan umum regresi sederhana,

D. Pembahasan
1. Pembahasan
Kepemimpinan dapat di artikan sebagai kemampuan serta tingkah laku
seorang pimpinan dalam mempengaruhi bawahannya agar bawahan dapat
bekerja sama untuk mencapai tujuan yang efektif dan efisien. Keberhasilan
suatu organisasi sangat tergantung pada kualitas kepemimpinan yang terdapat
pada organisasi tersebut.
Mutu pekerjaan yang dilakukak dapat dilihat dari cara pimpinan dapat
memotivasi bawahannya. Motivasi merupakan fungsi manajemen yang
digunakan oleh pimpinan dalam menggerakan atau memberikan dorongan
pada bawahan agar mau bekerja dengan ikhlas, sehingga tujuan organisasi
bisa tercapai dengan baik. Motivasi yang dilakukan oleh pimpinan tidak lepas
dengan menggerakan bawahan dengan cara, Pertama yaitu motivasi berupa
materi yang dilakukan pimpinan terhadap bawahan dengan menggunakan
financial, bawahan melakukan pekerjaan dengan imbalan financial, sehingga
mereka tergerak dalam bekerja secara optimal untuk keberhasilan organisasi.
motivasi yang dilakukan pimpinan berupa non-materi, yaitu memperlakukan
pegawai dengan penuh kasih sayang artinya menghargai setiap jerih pagawai
dengan pujian, penghargaan, dan teguran yang halus, sehingga pegawai
merasa dihargai. Dengan adanya motivasi diharapkan pegawai bisa lebih baik
prestasi kerjanya untuk pengabdian pada organisasi.
7
2. Hasil Penelitian
Berdasarkan hasil penelitian mengenai Pengaruh Gaya Kepemimpinan
Demokratis dan Pemberian Motivasi oleh Kepala Bagian Unit Rawat Jalan
Terhadap Kinerja Pegawai di Bagian Unit Rawat Jalan Rumah Sakit Umum
Daerah (RSUD) Soreang Kabupaten Bandung terdapat beberapa temuan hasil
penelitian sebagai berikut :
a. Kesempatan untuk memberikan masukan-masukan berupa saran atau
pendapat kepada pegawai belum dilaksanakan dengan optimal. Hal ini
terlihat dari Kepala Bagian Unit Rawat Jalan Rumah Sakit Umum daerah
(RSUD) Soreang Kabupaten Bandung hanya memberi kesempatan untuk
menyampaikan saran atau pendapat dalam proses pengambilan keputusan
kepada sebagian pegawai saja.
b. Kepala Bagian Rawat Jalan dalam melaksanakan pekerjaannya jarang
memeriksa hasil laporan yang dilakukan oleh pegawai. Hal ini terlihat dari
Kepala Bagian Unit Rawat Jalan Rumah Sakit Umum daerah (RSUD)
Soreang Kabupaten Bandung hanya meminta laporan hasil kegiatan tanpa
melakukan pengawasan secara langsung.
c. Pengakuan terhadap hasil pekerjaan pegawai belum dilaksanakan secara
periodik. Hal ini terlihat dari Kepala Bagian Unit Rawat Jalan Rumah
Sakit Umum daerah (RSUD) Soreang Kabupaten Bandung jarang
memberikan reward atau pujian kepada pegawai yang berprestasi. D
d. Masih di temukan pegawai yang telat masuk kerja, seharusnya sebagai
pegawai hendaknya mereka mempunyai tanggung jawab yang besar
terhadap waktu.
e. Ketelitian pegawai terhadap tugas pekerjaan yang diberikan pimpinan
masih belum optimal. Hal ini terlihat dari masih adanya pegawai yang
melakukan kesalahan dalam pemeriksaan data pasien untuk pembuatan
surat rawat jalan.
f. Berdasarkan hasil uji hipotesis secara simultan, selain variabel gaya
kepemimpinan demokratis dan motivasi, terdapat variabel lain yang tidak
diteliti yang dapat mempengaruhi kinerja pegawai di Bagian Unit Rawat

8
Jalan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Bandung. Variabel-
variabel tersebut diantaranya adalah : Pengawasan, Budaya Koordinasi dan
lain sebagainya.
E. Kesimpulan dan Saran
1. Kesimpulan
Berdasarkan analisis data yang peneliti lakukan, maka dapat diambil
kesimpulan sebagai berikut :
a. Terdapat hubungan cukup kuat antara variabel gaya kepemimpinan
demokratis dan variabel motivasi terhadap variabel kinerja pegawai di
Bagian Unit Rawat Jalan Rumah Sakit Umum daerah (RSUD) Soreang
Kabupaten Bandung.
b. Gaya kepemimpinan demokratis dan motivasi berpengaruh positif dan
signifikan terhadap kinerja pegawai di Bagian Unit Rawat Jalan Rumah
Sakit Umum daerah (RSUD) Soreang Kabupaten Bandung. Selain variabel
gaya kepemimpinan demokratis dan motivasi, diketahui ada variabel lain
yang mempengaruhi variabel kinerja pegawai di Bagian Unit Rawat Jalan
Rumah Sakit Umum daerah (RSUD) Soreang Kabupaten Bandung,
seperti : Pengawasan, koordinasi dan lain sebagainya.
c. Ditemukan beberapa permasalahan yang berhubungan dengan gaya
kepemimpinan demokratis dan motivasi yang dilakukan oleh Kepala
Bagian Unit Rawat Jalan Rumah Sakit Umum daerah (RSUD) Soreang
Kabupaten Bandung dalam mencapai kinerja pegawai di Bagian Unit
Rawat Jalan Rumah Sakit Umum daerah (RSUD) Soreang Kabupaten
Bandung, diantaranya :
1) Kepala Bagian Rawat Jalan dalam mengevalusasi setiap hasil kerja
yang dilakukan pegawai belum optimal.
2) Dalam melaksanakan tugas Kepala Bagian Rawat Jalan kurang
memberikan penghargaan kepada para pegawai. Pemberian
penghargaan baik materi maupun non materi sehingga tidak ada
kesan pegawai yang malas dan pegawai yang rajin penilainya sama
dan ini menjadi kebiasaan pegawai untuk melanggar disiplin.

9
3) Pegawai dalam menyelesaikan masalah dalam organisasi masih
belum optimal dan perlu ditingkatkan, agar tidak terdapat complain
dari masyarakat mengenai pelayanan

2. Saran
Berdasarkan pada kesimpulan tersebut, untuk meningkatkan kinerja
pegawai di Bagian Unit Rawat Jalan Rumah Sakit Umum daerah (RSUD)
Soreang Kabupaten Bandung, maka peneliti memberikan saran sebagai
berikut :
a. Hendaknya Kepala Bagian Unit Rawat Jalan Rumah Sakit Umum daerah
(RSUD) Soreang Kabupaten Bandung mengevaluasi hasil pekerjaan.
Misalnya : Mengadakan rapat secara berkala dan melakukan pembagian
tugas dari kegiatan tersebut sesuai tugas dan fungsinya masing-masing.
b. Hendaknya Kepala Bagian Unit Rawat Jalan Rumah Sakit Umum daerah
(RSUD) Soreang Kabupaten Bandung melakukan penilaian serta
penghargaan terhadap pelaksanaan kerja pegawai secara periodik.
Misalnya : Mengadakan rapat koordinasi untuk melakukan penilaian
terhadap pelaksanaan kerja yang dilakukan para pegawai 1 kali dalam
sebulan dan memberikan selanjutnya memberikan reward serta
punishment terhadap kinerja pegawai.
c. Hendaknya ketelitian pegawai di Bagian Unit Rawat Jalan Rumah Sakit
Umum daerah (RSUD) Soreang Kabupaten Bandung dalam melaksanakan
pekerjaan lebih ditingkatkan. Misalnya : Dalam melaksanakan pekerjaan
disesuaikan dengan pedoman kerja yang telah dibuat. Hendaknya pegawai
lebih taat lagi pada peraturan kerja yang berlaku. Misalnya : Memberikan
pengarahan dan bimbingan kepada para pegawai melalui kegiatan briefing
staff dengan memberikan petunjuk dan nasihat yang dilakukan seminggu
sekali.

Daftar Pustaka
Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 951/Menkes/SK/VI/2000.

10
Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah pada Bab I
pasal 11 ayat (2).·
Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 75 tahun 2014 tentang ”Pusat Kesehatan
Masyarakat”.
Universitas Nurtanio, Fakultas Ilmu Sosial dan Politik, Pedoman Penulisan
Skripsi. ·
Transparansi, Vol. 11 No.2 Edisi Juli, 2016 Jurnal Ilmiah Adm. Negara FISIP
UNNUR, Bandung. ·
Effendy U. Onong, 2002 Dinamika Komunikasi, CV Alfabeta, Bandung
Mangkunegara, Anwar Prabu, 2004 Manajemen Sumber Daya Perusahaan,
Remaja Rosda Karya, Bandung. ·
Moenir, 2006 Manajemen Pelayanan Umum di Indonesia, PT Bumi Aksara
Bandung. ·
Rivai, V. Mulyadi, 2013 Kepemimpinan dan Perilaku Organisasi, Rajawali Pers,
Jakarta.
Sugiyonno, 2014 Metede Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D, CV
Alfabeta, Bandung.

11

Anda mungkin juga menyukai