Oleh:
20200510021
UNIVERSITAS KUNINGAN
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Allah SWT atas rahmat dan karunia-Nya sehingga dapat
menyelesaikan Proposal Penelitian yang berjudul “Persepsi Karyawan terhadap penerapan
Assessment dalam Pengembangan Karir di PT. Dirgantara Indonesia” dengan baik.
Proposal penelitian ini disusun untuk memenuhi salah satu Tugas Akhir Ujian Semester
Mata Kuliah Metodologi Penelitian dengan dosen pengampu Lili Karmela Fitriani, SE., M.Si.
semoga bisa bermanfaat untuk para pembaca dan untuk penulisnya itu sendiri. Serta Proposal
Penelitian ini disusun berdasarkan bebebrapa jurnal sebagai referensi.
Untuk itu saya tidak lupa menyampaikan terimakasih kepada seluruh referensi yang
telah membantu saya dalam pembuatan Proposal penelitian ini. Dengan kerendahan hati, kami
memohon maaf apabila ada ketidaksesuaian kalimat dan kesalahan. Meskipun demikian, kami
terbuka pada kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan Proposal
Penelitian yang telah dibuat.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
BAB I
Latar Belakang
Rumusan Masalah
Tujuan Penelitian
BAB II
Kajian Teori
Kerangka teori
Hipotesis
BAB III
Jenis Penelitian
Subjek Penelitian
PENDAHULUAN
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS
2.1 TINJAUAN PUSTAKA
2.1.1 Assessment
2.1.1.1 Pengertian Assessment
Secara umum Istilah assessment digunakan untuk menyebut sebuah proses, prosedur, atau
metode pendekatan untuk menilai dan mengukur kompetensi orang. Metode assessment itu sendiri
adalah metode yang digunakan untuk menilai kemampuan/potensi seseorang untuk dapat mengatasi
pekerjaan di masa depan dan dapat diukur melalui kemampuan karyawan dibandingkan dengan
kriteria manajemen yang efektif pada jabatan tersebut.
Assessment merupakan suatu metode atau proses dalam menilai (evaluasi) kemampuan
individu yang dimana didasarkan pada kebijakan sumber daya manusia, yang dilakukan secara
bertahap dan menggunakan beragam simulasi dan instrument perilaku. Dengan tingkat kesulitan
yang semakin tinggi tampaknya metode-metode seperti teknik interview, psikotes belum mencukupi
kebutuhan perusahaan dalam hal kualitas sumber daya manusianya. Oleh karena itu dibutuhkan
sebuah metode yang dapat memenuhi kabutuhan perusahaan tersebut. Salah satunya dengan
digunakannya metode assessment.
Gary Dessler (Khawarita Siregar, 2004:4) menyatakan bahwa Assessment adalah kegiatan
dua sampai tiga hari dimana sekitar dua belas calon pimpinan melaksanakan tugas – tugas
manajemen realitas (seperti melakukan penyajian) di bawah pengamatan penilai ahli. Tiap calon
yang berpotensi sebagai pimpinan dinilai. Pusat itu sendiri mungkin hanya berupa sebuah ruang
pertemuan, tetapi sering diadakan dalam ruang khusus yang dibatasi kaca satu arah untuk
memudahkan penilaian, melakukan pengamatan, tanpa terlihat oleh peserta.
Mejia (2001:302) Menyatakan bahwa Assessment adalah suatu serangkaian latihan-latihan
situasional – seperti wawancara, latihan in-basket, dan permainan bisnis – yang semuanya itu sering
digunakan untuk menyeleksi kemampuan manajerial.
Prihadi (2004:4) Menyatakan pendapat yang lebih luas lagi bahwa assessment adalah suatu
proses penilaian (evaluation) atau rating yang canggih dan didesain secara khusus untuk
meminimalkan kemungkinan timbulnya penyimpangan (bias) sehingga para peserta dalam proses
ini memperoleh kesempatan setara yang seluas-luasnya untuk mengungkapkan potensi maupun
kompetensinya dalam seperangkat metode assessment atau evaluasi yang terstandarisasi. Metode ini
memungkinkan evaluasi terhadap perilaku dengan menggunakan multimethod, multiple
observer/assessor, multiple criteria, multiple input atau sumber, multiple instrument, dan multiple
peserta. Penilaian kompetensi sebagian besar dilakukan berdasarkan kinerja para peserta dalam
simulasi-simulasi assessment yang didesaian khusus. Para peserta dalam proses assessement center
diuji dengan tes-tes kinerja yang merepresentasikan konteks jabatan dan bahkan mencerminkan
content jabatan.
Tujuan dilakukannya Assessment yaitu untuk memberikan kontribusi tak ternilai dalam
membantu para manajer lini dan manajer sumber daya manusia membuat keputusan mengenai
seleksi dan penempatan, perencanaan suksesi, dan training dan development.
A. Kebutuhan karir
Membantu para karyawan dalam menyesuaikan kebutuhankebutuhan karir internal mereka
sendiri.
B. Pelatihan
Meningkatkan kemampuan atau keterampilan karyawan dalam bidang operasional.
C. Perlakuan
yang adil dalam berkarir Memberikan kesempatan yang sama dalam berkarir kepada
karyawannya untuk mengembangkan dirinya.
D. Informasi karir
Memberikan informasi kebutuhan karir yang dibutuhkan untuk mengetahui kemungkinan
jabatan yang dapat dicapai karyawan untuk mengembangkan karirnya.
E. Promosi
Memberikan pengakuan, jabatan, dan imbalan jasa yang semakin besar kepada karyawan
yang berprestasi tinggi.
F. Mutasi
Memindahkan dan menempatkan karyawan dalam jabatannya yang didasarkan pada prestasi
kerja karyawan.
A. Prestasi kerja
Prestasi kerja (Job Performance) merupakan komponen yang paling penting untuk
meningkatkan dan mengembangkan karir seorang karyawan. Dengan mengetahui hasil atas
kinerjanya maka karyawan dapat mengukur kesempatannya terhadap pengembangan karier.
Asumsi terhadap kinerja yang baik akan melandasi seluruh aktivitas pengembangan karir.
Ketika kinerja di bawah standar maka dengan mengabaikan upaya-upaya ke arah
pengembangan karir pun biasanya tujuan karier yang paling sederhana pun tidak dapat dicapai.
Kemajuan karier umumnya terletak pada kinerja dan prestasi.
B. Eksposur
Manajer atau atasan memperoleh pengenalan ini terutama melalui kinerja, dan prestasi
karyawan, laporan tertulis, presentasi lisan, pekerjaan komite dan jam-jam yang dihabiskan.
C. Jaringan kerja
Jaringan kerja berarti perolehan eksposure di luar perusahaan. Mencakup kontak pribadi dan
profesional. Jaringan tersebut akan sangat bermanfaat bagi karyawan terutama dalam
pengembangan karirnya.
D. Kesetiaan terhadap organisasi
Level loyalitas yang rendah merupakan hal yang umum terjadi di kalangan lulusan perguruan
tinggi, terkini yang disebabkan oleh ekspektasi terlalu tinggi pada perusahaan tempatnya
bekerja pertama kali, sehingga sering kali menimbulkan kekecewaan. Hal yang sama juga
terjadi pada kelompok professional dimana loyalitas pertamanya diperuntukkan bagi profesi.
Untuk mengatasi hal ini sekaligus mengurangi tingkat keluarnya karyawan (turn over) biasanya
perusahaan “membeli” loyalitas karyawan dengan gaji, tunjangan yang tinggi, melakukan
praktek-praktek SDM yang efektif seperti perencanaan dan pengembangan karier.
E. Pembimbing dan sponsor
Adanya pembimbing dan sponsor akan membantu karyawan dalam mengembangkan kariernya.
Pembimbing akan memberikan nasehatnasehat atau saran-saran kepada karyawan dalam upaya
pengembangan karirnya, pembimbing berasal dari internal perusahaan. Mentor adalah
seseorang di dalam perusahaan yang menciptakan kesempatan untuk pengembangan karirnya.
1 Maya Pengaruh Persepsi Karyawan Hasil Penelitian ini menunjukan bahwa Melalui uji Penelitian Terdahulu:
Widianingrum Mengenai Metode Assesment korelasi diketahui bahwa ada hubungan antara persepsi Tempat Penelitian di PT
Terhadap Pelaksanaan karyawan mengenai penggunaan metode assessment Telkom,tbk Jakarta Selatan.
Pengembangam Karir Karyawan center terhadap pelaksanaan pengembangan karir Menggunakan model Regresi
PT Telkom,tbk. Jakarta Selatan karyawan dan mempunyai hubungan yang sangat kuat. Sederhana.
Dengan demikian pada penelitian ini dapat diketahui Tidak ada pengaruh yang
bahwa karyawan PT Telkom, Tbk. Jakarta Selatan positif yang dirasakan
mempunyai pengaruh positif yang dirasakan karyawan karyawan tentang
tentang penggunaan metode assessment center terhadap penggunaan metode
pelaksanaan pengembangan karir. assessment center terhadap
pelaksanaan pengembangan
karir karyawan.
Penelitian Sekarang:
Tempat Penelitian di PT
Dirgantara Indonesia (IAe)
Bandung.
Menggunakan Model
Regresi Moderasi.
Ada pengaruh yang positif
yang dirasakan karyawan
tentang penggunaan metode
assessment center terhadap
pelaksanaan pengembangan
karir karyawan.
2 Andi syamsul rijal Persepsi Karyawan Terhadap Hasil Penelitian ini menunjukan bahwa timbulnya Penelitian Terdahulu:
Penerapan Assessment dan permasalahan tidak luput dari pelaksanaan metode Tempat Penelitian PT. Coca-
Implikasinya Terhadap assessment centre ini, yaitu kurangnya pemahaman cola amatil indonesia
Pengembangan Karir di PT. karyawan terhadap metode ini sehingga belum ada southern sulawesi
Coca-cola amatil indonesia operation.
kesamaan persepsi antar pegawai khususnya dalam
southern sulawesi operation Penggunaan Assessment
hal pengembangan karier. Karena pandangan
Center masih berpengaruh
seseorang akan dapat mempengaruhi pelaksanaan
negative dalam
metode ini, baik atau buruk proses yang dilakukan. pengembangan Karir.
Penelitian Sekarang:
Tempat Penelitian PT.
Dirgantara Indonesia (IAe)
Bandung.
Penggunaan Assessment
Center berpengaruh positive
dalam pengembangan karir.
3 Ni Putu Eka Pengaruh metode assesment Hasil penelitian pada PT. Tirta Investama Bali yaitu: Penelitian Terdahulu:
Pebriani terhadap pengembangan karir PT. metode assesment center berpengaruh positif dan Tempat Penelitian PT. Tirta
Tirta investama bali signifikan terhadap pengembangan karir PT. Tirta Investama Bali.
Investama Bali. Menggunakan model Regresi
Sederhana.
Penelitian Sekarang:
Tempat Penelitian PT.
Dirgantara Indonesia (IAe)
Bandung.
Menggunakan model Regresi
Moderasi.
4 Andi Yusniar Pengaruh penerapan assessment Berdasarkan hasil penelitian dapat diambil kesimpulan Peneitian Terdahulu:
Mendo, Melan terhadap prestasi kerja pada bahwa penelitian ini setiap penambahan kegiatan Tempat Penelitian PT. BPR
Anggriani karyawan PT BPR Parodana assessment center akan meningkatkan prestasi kerja Parodana Gorontalo.
Asnawi, Gorontalo karyawan PT. Parodana. Assesment center yang Menggunakan Model analisis
Moh. Rifky P. dijalankan PT. BPR Parodana Gorontalo memiliki regresi sederhana.
Kadullah. pengaruh yang signifikan terhadap Prestasi kerja Penelitian Sekarang:
karyawannya, dan variabel Assesment center memiliki Tempat Penelitian PT.
kontribusi untuk mempengaruhi Prestasi kerja karyawan Dirgantara Indonesia (IAe)
di PT. BPR Parodana Gorontalo. Bandung.
Menggunakan Model
Regresi Moderasi.
5 Bavarian Pengaruh Metode Assessment Hasil penelitian ini menunjukan bahwa dengan cara Penelitian Terdahulu:
Vivaldi, Terhadap Pengembangan Karir menyebarkan kuesioner kepada 62 karyawan yang Tempat Penelitian PT. Bank
Azwar Karyawan PT Bank Tabungan menjabat manager di PT Bank Tabungan Negara Tabungan Negara (Persero)
Negara (Persero) Tbk Kantor (Persero) Kantor Pusat menunjukan bahwa assessment Tbk. Kantor Pusat.
Pusat. center berpengaruh terhadap pengembangan karir Menggunakan Model analisis
karyawan PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk regresi sederhana
Kantor Pusat. Penelitian Sekarang:
Tempat Penelitian PT.
Dirgantara Indonesia (IAe)
Bandung.
Menggunakan Model analisis
Regresi Moderasi.
6 Nimita Faktor-faktor yang Hasil penelitian menunjukkan bahwa e-billing tidak Penelitian terdahulu:
Candraswari, mempengaruhi pelaksanaan Self berpengaruh dan tidak signifikan terhadap pelaksanaan Tempat penelitian Kantor
Indra Pahala, Assessment system wpop jakarta self assessment system. Kesadaran wajib pajak Pelayanan Pajak (KPP) di
Santi Susanti. pada masa pandemi covid-19 berpengaruh dan tidak signifikan terhadap pelaksanaan Jakarta Tahun 2021.
self assessment system. Pemahaman perpajakan tidak Menggunakan model analisis
berpengaruh dan signifikan terhadap pelaksanaan self regresi berganda.
assessment system. Pelayanan fiskus tidak berpengaruh Penelitian Sekarang:
dan signifikan terhadap pelaksanaan self assessment Tempat Penelitian PT.
system pada masa pandemi Covid-19. Dirgantara Indonesia (IAe)
Bandung.
Menggunakan Model analisis
Regresi Moderasi.
7. Zulkarnain, Kecemasan dalam Menghadapi Hasil studi menunjukkan bahwa big lebih rileks dalam Penelitian terdahulu:
Vivi Gusrini R. Assessment Centre di Kalangan menghadapi tes. five personality dan dukungan Metode analisis data yang
Pohan, Endang Pekerja Telekomunikasi organisasi berkaitan dengan kecemasan karyawan Saran digunakan adalah korelasi
Sulistyawati dalam menghadapi assessment centre. Bagi sebagian pearson dan analisis
karyawan mempersepsi assessment center sebagai Berdasarkan uraian di atas
sesuatu yang cenderung kurang disukai bahkan maka regresi berganda.
berusaha dihindari karena dianggap dapat menghambat Penelitian sekarang:
peluang karir seseorang. Menggunakan Model analisis
Regresi Moderasi.
8. Muhammad Arif Pengaruh Performance Manajemen Kinerja (Performance Management) dan Penelitian terdahulu:
Fitriawan Management dan Assessment Pusat Penilaian (Assessment Center) berpengaruh nyata Jenis penelitian yang
Center Terhadap Kinerja secara bersama-sama terhadap Kinerja Karyawan pada digunakan dalam penelitian
Karyawan (Studi Kasus Pada PT. PT Bank Tabungan Negara (Persero) Kantor Cabang ini adalah penelitian
Bank Tabungan Negara (Persero) Malang. penjelasan (explanatory
Kantor Cabang Malang) Hasil penelitian menunjukkan bahwa Assessment Center research).
berpengaruh lebih besar dibandingkan dengan Penelitian sekarang:
Manajemen Kinerja (Performance Management) Penelitian ini menggunakan
terhadap Kinerja Karyawan pada PT Bank Tabungan jenis penelitian korelasional
Negara (Persero) Kantor Cabang Malang menggunakan metode
penelitian survei dengan
pendekatan kuantitatif.
9. Tri Erie Peran Assesment Dalam Promosi Dari Hasil Penelitian bahwa Melalui mekanisme Penelitian Terdahulu:
Wardhania, Jabatan Karyawan Pada penilaian kinerja menggunakan metode Assessment akan Metode penelitian ini
Agus Harjito Perusahaan Pt. Sempana Pratama diketahui seberapa baik karyawan telah melaksanakan merupakan studi literatur
tugas-tugas yang diberikan kepadanya. Penilaian kinerja dengan membandingkan
juga dapat digunakan perusahaan untuk mengetahui beberapa teori yang ada,
kekurangan dan potensi seorang karyawan. Dari hasil penelitian sebelumnya.
tersebut perusahaan dapat mengembangkan suatu Untuk memperoleh informasi
perencanaan sumber daya manusia secara menyeluruh dan data yang diperlukan
dalam menghadapi masa depan perusahaan. Perencanaan dalam penulisan ini maka
sumber daya manusia secara menyeluruh tersebut berupa digunakan tehnik
jalurjalur karir atau promosi-promosi jabatan para pengumpulan data sebagai
karyawannya. Promosi jabatan merupakan sarana yang berikut dokumen.
dapat mendorong pegawai untuk lebih baik atau lebih Penelitian Sekarang:
bersemangat dalam melakukan suatu pekerjaan dalam Penelitian ini menggunakan
lingkungan organisasi. jenis penelitian korelasional
menggunakan metode
penelitian survei dengan
pendekatan kuantitatif.
10. Khawarita Siregar Assessment Centre Berdasarkan jurnal Penelitian Assessment center Penelitian terdahulu:
merupakan suatu proses dimana pesertanya Jenis penelitian yang
berpartisipasi dalam latihan keahlian dan digunakan dalam penelitian
mempergunakan keahlian mereka untuk melaksanakan ini adalah penelitian
aktvitas tertentu yang dinilai. Perlu ditekankan bahwa penjelasan (explanatory
istilah 'assessment center' menunjukkan pengertian research).
proses, bukan tempat. Istilah pusat hanya menunjukkan Penelitian sekarang:
bahwa proses penilaian ini dapat kadang-kadang Penelitian ini menggunakan
dilaksanakan pada lokasi terisolasi atau tempat yang jenis penelitian korelasional
terpisah dari lingkungan kerja normal. Proses menggunakan metode
assessment mencakup penggunaan berbagai jenis penelitian survei dengan
perangkat seleksi dan evaluasi peserta assessment pendekatan kuantitatif.
center (assessee) oleh banyak penilai (assessor).
Biasanya, prosedur ini memakan waktu satu setengah
sampai tiga setengah hari.
2.3 Kerangka Pemikiran
2.3.1 Hubungan antara Persepsi Karyawan Dengan Assessment
Hasil Penelitian yang dilakukan oleh seorang pakar manajemen Rensis Likert
(Yudiwinanto,2008:32) pernah meneliti persepsi pihak atasan dan pihak bawahan. Adanya
perbedaan-perbedaan yang cukup besar dalam persepsi kedua kelompok (para manajer dan para
karyawan). Kelompok atasan dan bawahan menganggap bahwa tipe penghargaan yang diberikan
berada pada tingkatan yang berbeda. Pihak bawahan dalam kebanyakan kasus melaporkan bahwa
para supervisor mereka kurang memberikan perhatian kepada mereka dan bahwa imbalan-
imbalan yang diberikan agak langka. Di lain pihak para supervisor beranggapan bahwa mereka
sudah memberikan varietas luas imbalan-imbalan untuk kerja yang dinilai baik. Studi yang
dilakukan menunjukan bahwa terdapat adanya perbedaan yang cukup besar antara persepsi para
atasan dengan persepsi para bawahan.
Dari konsep persepsi dan kosep pengembangan karier dapat disimpulkan bahwa persepsi
terhadap pengembangan karier adalah suatu proses kognitif dan afektif karyawan untuk
melakukan pemilihan, pengaturan, dan pemahaman serta penginterpretasian terhadap rangsang-
rangsang inderawi mengenai gambaran pengembangan karir karyawan secara utuh dalam
organisasi.
Hal tersebut sesuai dengan peneliti menurut pendapat Syaiful F. Prihadi (2004:56)
bahwa dampak assessment center untuk promosi adalah efek samping yang kurang
dikehendaki dalam hal menjadikan proses yang ditakuti dan demotivasi terhadap mereka
yang gagal melampauinya. Maka dari itu, penerapan assessment center harus dilakukan
secara sempurna dan terbuka dengan karyawan yang akan di assessment, agar karyawan
bisa memperbaiki potensinya dan performanya untuk penerapan assessment center
selanjutnya. Dalam Penelitian ini, maka peneliti menggambarkan paradigma penelitian
Gambar 2.1
Pengembangan
Karir (Z)
2.4 Hipotesis Penelitian
a. Terdapat hubungan positif antara Persepsi Karyawan dengan Assessment.
b. Terdapat pengaruh positif antara Persepsi Karyawan dengan Pengembangan Karir.
c. Hubungan antara Pengembangan Karir dengan Assessment bepengaruh positif.
d. Terdapat pengaruh negative antara persepsi karyawan dengan assessment.
e. Semakin Tinggi pengaruh negative persepsi karyawan terhadap assessment maka semakin
rendah juga pengembangan karir karyawan.
f. Semakin tinggi pengaruh positif persepsi karyawan terhadap assessment maka pengembangan
karir karyawan akan meningkat.
g. Jika pengaruh negative persepsi karyawan tinggi maka pelaksanaan assessment akan
menurun.
BAB III
METODELOGI PENELITIAN
3.1 Metodologi Penelitian Yang Digunakan
Penelitian ini menggunakan jenis penelitian korelasional menggunakan metode
penelitian survei dengan pendekatan kuantitatif. Sebagaimana dikemukakan oleh (Arikunto,
2010:4) Penelitian korelasi adalah penelitian yang digunakan oleh peneliti untuk mengetahui
tingkat hubungan antara dua variable atau lebih, tanpa melakukan perubahan, tambahan atau
manipulasi terhadap data yang memang sudah ada.
3.2 Populasi dan Sampel
3.2.1 Populasi
Populasi adalah semua anggota kelompok manusia, binatang, peristiwa, atau benda
yang tinggal bersama dalam satu tempat dan secara terencana menjadi target kesimpulan dari
hasil akhir suatu penelitian menurut Sukardi (2010:53). Menurut Sugiyono (2019:126)
mendefinisikan populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: objek / subjek yang
mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari
dan kemudian ditarik kesimpulannya. Menurut Arikunto Suharsimi (1998: 117), Populasi
adalah keseluruhan objek penelitian. Apabila seseorang ingin meneliti sebuah elemen yang
ada dalam wilayah penelitian tersebut, maka penelitiannya merupakan penelitian populasi.
Dalam penelitian ini populasinya adalah seluruh karyawan PT. Dirgantara Indonesia (IAe)
Bandung berjumlah 3.618 orang.
3.2.2 Sampel
Menurut Sugiyono, (2017:81) sampel ialah bagian dari populasi yang menjadi sumber
data dalam penelitian, dimana populasi merupakan bagian dari jumlah karakteristik yang
dimiliki oleh populasi. Arikunto (2006: 131), Sampel adalah sebagian atau sebagai wakil
populasi yang kana diteliti. Apabila penelitian yang di lakukan sebagian dari populasi maka
bisa di bilang penelitian tersebut penelitian Sampel. Sampel menurut Notoatmodjo (2010)
sampel adalah objek yang diteliti dan dianggap mewakili seluruh populasi. Dalam penelitian
ini digunakan sampel dari seluruh populasi dengan jumlah 3.618 responden.
3.618
N=1+ 2
1+3.618(0,05)
3.618
¿
10,04
= 360,35
= 360 responden