Anda di halaman 1dari 11

EVALUASI PROGRAM BIMBINGAN KONSELING

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah


Bimbingan Konseling
Dosen Pengampu: Selamet. S.Pd.I., M.Pd.I

Disusun oleh:

Intan Kurniasih

Syifa Syarifah

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


FAKULTAS TARBIYAH
INSTITUT AGAMA ISLAM DARUSSALAM CIAMIS
TAHUN 2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami kepada Allah SWT karena atas izin dan kehendak-Nya
makalah sederhana ini dapat kami selesaikan tepat pada waktunya. Penulisan dan
pembuatan makalah ini bertujuan untuk memenuhi tugas mata kuliah Manajemen
Pendidikan Islam. Adapun yang kami bahas dalam makalah sederhana ini mengenai
“Evaluasi program Bimbingan Konseling”.

Dalam penulisan makalah ini kami menemui berbagai hambatan yang


dikarenakan terbatasnya Ilmu Pengetahuan kami mengenai hal yang berkenan
dengan penulisan makalah ini. Oleh karena itu sudah sepantasnya kami berterima
kasih kepada dosen pembimbing kami yakni bapak Selamet. S.Pd.I., M.Pd.I yang
telah memberikan limpahan ilmu berguna kepada kami.

Kami menyadari akan kemampuan kami yang masih terbatas. Dalam


makalah ini kami sudah berusaha semaksimal mungkin, tapi kami yakin makalah
ini masih banyak kekurangan. Oleh karena itu kami mengharapkan saran dan juga
kritik membangun agar lebih maju di masa yang akan datang. Kami berharap,
makalah ini dapat menjadi track record dan menjadi referensi bagi kami. Kami juga
berharap agar makalah ini dapat berguna bagi orang lain yang membacanya.

Ciamis, 03 November 2023

Penyusun

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ..........................................................................................i

DAFTAR ISI .........................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN .....................................................................................4

A. Latar Belakang ..........................................................................................4


B. Rumusan Masalah .....................................................................................4
C. Tujuan Makalah ........................................................................................4

BAB II PEMBAHASAN ......................................................................................5

A. Metode survey ...........................................................................................5


B. Metode observasi ......................................................................................6
C. Metode eksperimental ...............................................................................6
D. Mengusahakan adanya perubahan dalam program bimbingan .................7
E. Analisis hasilevaluasi program dan tindak lanjut......................................8

BAB III PENUTUP...............................................................................................10

KESIMPULAN .....................................................................................................10

DAFTAR PUSTAKA ...........................................................................................11

3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Dalam Permendikbud 111 Tahun 2014 tentang bimbingan dan konseling pada
pendidikan dasar dan menengah, bahwa konselor mengevaluasi program bimbingan
dan konseling untuk mengetahui keberhasilan layanan dan pengembangan program
lebih lanjut. Penerapan program layanan bimbingan dan konseling di Indonesia saat
ini menggunakan pola bimbingan dan konseling komprehensif. Komponen
program bimbingan dan konseling komprehensif adalah layanan dasar, perencanaan
individual, layanan responsif, dan dukungan sistem (Gysbers, 2012). Evaluasi
bimbingan dan konseling sangat dibutuhkan untuk membenahi programprogram
yang kurang berhasil. Untuk menghasilkan evaluasi bimbingan dan konseling yang
tepat kita harus mengetahui tujuan yang akan dicapai serta dari mana evaluasi akan
dimulai. Evaluasi bimbingan dan konseling merupakan upaya untuk menentukan
derajat kualitas pelaksanaan program kegiatan bimbingan dan konseling. Maka
penelitian ini bertujuan untuk mengelaborasi landasan teori dan pelaksanaan
evaluasi program bimbingan dan konseling di sekolah.

B. Rumusan masalah
1. Apa yang dimaksud metode survey?
2. Apa yang dimaksud metode observasi?
3. Apa yang dimaksud metode eskperimental?
4. Bagaimana mengusahakan adanya perubahan dalam program bimbingan?
5. Bagaimana analisis evaluasi program dan tindak lanjut?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui metode survey
2. Untuk mengetahui metode observasi
3. Untuk mengetahui metode eksperimental
4. Untuk mengetahui mengusahakan adanya perubahan dalam program
bimbingan
5. Untuk mengetahui analisis hasil evaluasi program dan tindak lanjut

4
BAB II
PEMBAHASAN

A. Metode survey
Menurut KBBI survey adalah sebuah teknik riset dengan cara memberi
batas jelas dari data. Survey memiliki arti penyelidikan, pengukuran, dan
peninjauan. Nantinya, survey akan mengumpulkan informasi mengenai
sekelompok orang dan mengajukan pertanyaan. Survey dapat dilakukan dengan
cara wawancara cepat, nantinya surveyor akan mengajukan sejumlah pertanyaan.
Survey sendiri digunakan untuk mengumpulkan data dalam berbagai macam
bidang. Bahkan, survey menjadi salah satu pilihan terbaik ketika ingin mencari
preferensi, karakteristik, hingga pendapat sekelompok orang.
Metode survei dapat diterapkan untuk mendapatkan data tentang
lingkungan yang didalamnya program bimbingan harus beroperasi tentang
pengelolaan program bimbingan; tentang sikap dan pandangan staf pendidik di
sekolah yang bukan tenaga bimbingan terhadap program bimbingan; dan tentang
sikap dan pandangan alumni terhadap pelayanan bimbingan yang mereka terima
ketika masih terdaftar sebagai siswa di institute pendidikan yang bersangkutan.
(Sunanta, 2016: 80)
Menurut Sugiyo (2011: 112) metode survei digunakan untuk
mengumpulkan dan menganalisis pendapat, sikap, informasi, atau data lain yang
berkenaan dengan pengaruh prosedur bimbinngan dan konseling terhadap perilaku
dan penyesuaian diri peserta didik. Dengan kata lain, metode survei ini secara
menyeluruh sebagaimana adanya. Hal tersebut sangat berguna untuk menentukan
kegiatan sekolah selanjutnya dalam rangka memperbaiki hal-hal yang tidak sesuai
dengan kebutuhan siswa, melengkapi kebutuhan siswa, melengkapi kebutuhan
yang belum terpenuhi dari program sebelumnya, dan memperbaiki hubungan antar
unsur-unsur yang mendukung keberlangsungan sekolah tersebut.
Metode penelitian survey digunakan untuk mendapatkan data dari tempat
tertentu yang alamiah (bukan buatan), tetapi peneliti melakukan perlakuan dalam
pengumpulan data, misalnya dengan mengedarkan kuesioner, test, wawancara
terstruktur dan sebagainya pada populasi besar maupun kecil. (Darna, 2018: 288)

5
B. Metode Observasi
Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) menjelaskan arti observasi adalah
peninjauan secara cermat. Para ahli mengartikan observasi adalah proses
melakukan pengamatan dan pencatatan. Arti observasi adalah teknik pengumpulan
data yang sifatnya lebih spesifik dibanding teknik lainnya. Tujuan dilakukan
observasi adalah menemukan solusi atau jawaban, mengumpulkan data yang
digunakan untuk menjawab berbagai permasalahan yang muncul.
Evaluasi informal dalam evaluasi pendidikan sebagian besar dilakukan
dengan metode observasi. Menurut Sutoyo (2012: 84) Observasi berarti
pengamantan secara langsung terhadap gejala yang diteliti. Hal ini berarti bahwa
dalam melaksanakan evalusi dapat digunakan pengamatan evaluator terhadap apa
yang akan dievaluasi. Dalam melaksanakan evaluasi dengan metode ini, tidak
diwajibkan untuk menyusun pedoman yang mengacu pada rencana atau desain
penelitian ilmiah sehingga data yang dihasilkan kurang akurat. Sedangkan dalam
evaluasi produk dibutuhkan rencana terperinci yang mencakup berbagai perilaku
siswa yang akan diamati, kapan akan dilaksanakan, oleh siapa, akan direkam
dengan cara apa, dan masih banyak perencanaan yang harus dibuat. (Sunanta,
2016:80).
C. Metode Eksperimental
Metode eksperimental dapat diartikan sebagai metode evaluasi yang
digunakan untuk mencari pengaruh perlakuan tertentu terhadap yang lain dengan
kondisi terkendali. Menurut Edwar. G (1964) yang dikutip oleh Sugiyo (2011: 113),
menyatakan bahwa metode eksperimen digunakan untuk mencoba mempelajari
satu atau lebih kelompok individu untuk satu atau lebih variabel baik pelaksanaan
konseling maupun informasi tentang pekerjaan. Penggunaan metode eksperimental
untuk mempelajari satu atau lebih kelompok dalam satu atau beberapa variabel
yang menuntut langkah kerja dalam urutan tertentu, yaitu penetapan tujuan yang
akan dicapai dan menentukan saluran untuk mencapai tujuan itu, penentuan saluran
yang akan digunakan untuk mengetahui apakah tujuan telah dicapai, pemilihan
kelompok eksperimental yang akan diperlakukan secara khusus dan kelompok
kontrol, pelaksanaan proses mengimplementasikan cara yang direncanakan untuk

6
mencapai tujuan yang ditetapkan dan mengumpulkan data mengenai produk yang
dihasilak oleh kelompok eksperimental.
Kegunaan dari kelompok kontrol yaitu untuk mengetahui apakah perbedaan
yang mungkin tampak antara kelompok eksperimental dan kelompok kontrol dalam
hal variabel yang diselidiki karena perbedaan perlakuan antara keduanya, dengan
kata lain dicari hubungan sebab akibat, sehingga dapat dipastikan bahwa pelayanan
bimbingan dengan bentuk dan isi tertentu menghasilkan produk yang diharapkan.
Metode eksperimental disini untuk mempelajari sekelompok yang apakah
tujuan layanan diharapkan itu dapat tercapai atau belum, apakah layanan tersebut
efektif dan efesien atau tidak. Studi eksperimental perlu menggunakan metode
ilmiah yang mencakup suatu penetapan yang berupa menentukan tujuan dan
metode pencapaian tujuan, mengembangan cara untuk membandingkan nilai
pencapaian tujuan, menyeleksi satu atau sekelompok kontrol dan eksperimen,
membuat proses langkah-langkah yang diperlukan untuk mencapai tujuan, dan
melihat sejauh mana ketercapaian hasil-hasil eksperimentasi. (Sunanta, 2016: 81).
D. Mengusahakan adanya perubahan dalam program bimbingan

Evaluasi digunakan sebagai metode untuk penelitian dan pengambilan


keputusan. Langkah pertama yang dilakukan adalah menentukan standar kualitas
dan tingkat relativitas dari standar layanan Bimbingan dan Konseling yakni standar
kemandirian peserta didik yang menjadi arus utama seluruh hasil pelayanan
bimbingan dan konseling. Kedua, mengumpulkan informasi yang relevan dengan
pelayanan bimbingan dan konseling. Ketiga, mengaplikasikan standar untuk
menentukan nilai, kualitas, utilitas, dan efektifitasnya.

Perubahan program bimbingan dapat melibatkan beberapa langkah berikut:

1. Evaluasi Program yang Ada


- Lakukan peninjauan mendalam terhadap program bimbingan yang sudah
ada.
- Identifikasi kelemahan, kebutuhan, dan peluang perubahan.
2. Konsultasi dengan Pihak Terkait
- Bekerja sama dengan pengelola program, peserta bimbingan, dan ahli
terkait.

7
- Dapatkan masukan dan saran dari semua pihak yang terlibat.
3. Rencanakan Perubahan
- Buat rencana perubahan yang mencakup tujuan, langkah-langkah,
sumber daya, dan jadwal.
4. Implementasikan Perubahan
- Terapkan perubahan sesuai dengan rencana yang telah dibuat.
- Pastikan komunikasi yang efektif kepada semua pemangku kepentingan.
5. Evaluasi dan Justifikasi
- Monitor hasil perubahan program.
- Lakukan evaluasi berkala untuk memastikan perubahan memberikan
hasil yang diharapkan.
6. Dokumentasikan Perubahan
- Penting untuk mendokumentasikan setiap langkah dan hasil perubahan.
(Gumilang, 2019: 43).
E. Analisis hasil evaluasi program dan tindak lanjut
Analisis hasil evaluasi program dan tindak lanjut adalah langkah penting dalam
menjaga keefektifan dan perbaikan program bimbingan. Berikut adalah panduan
singkat tentang cara melakukannya:
1. Analisis Hasil Evaluasi:
- Identifikasi metrik evaluasi yang digunakan, seperti statistik, feedback
peserta, atau penilaian kualitatif
- Bandingkan hasil evaluasi dengan tujuan awal program
- Identifikasi area yang perlu perbaikan dan area yang telah berhasil
2. Tindak Lanjut
- Identifikasi tindakan yang perlu diambil berdasarkan analisis hasil
evaluasi
- Prioritaskan tindakan berdasarkan urgensi dan dampak
- Buat rencana tindak lanjut yang mencakup langkah-langkah konkret,
tanggung jawab, dan jadwal
3. Komunikasi Hasil dan Tindak Lanjut

8
- Sampaikan hasil evaluasi dan rencana tindak lanjut kepada semua
pemangku kepentingan, termasuk peserta, pengelola program, dan staf
terkait
- Pastikan transparansi dalam komunikasi
4. Implementasikan Tindak Lanjut
- Terapkan tindakan perbaikan sesuai dengan rencana yang telah dibuat
- Pastikan bahwa orang yang bertanggung jawab untuk setiap tindakan
memiliki sumber daya yang dibutuhkan
5. Evaluasi Kembali
- Setelah tindakan lanjut dilaksanakan, lakukan evaluasi kembali untuk
melihat apakah perubahan telah memberikan hasil yang diharapkan
- Jika perbaikan belum mencapai tujuan, pertimbangkan perubahan lebih
lanjut
6. Terus Berkomunikasi dan Pemantauan
- Terus komunikasikan perkembangan program kepada pemangku
kepentingan
- Selalu pantau dan evaluasi program secara berkala untuk memastikan
kesinambungan perbaikan

Selama proses tindak lanjut, penting untuk mengacu pada tujuan dan visi
program bimbingan. Anda juga dapat menggunakan literatur, panduan, dan riset
terbaru dalam bidang bimbingan dan pendidikan sebagai referensi untuk tindak
lanjut yang lebih efektif. (Gumilang, 2019: 52).

9
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Menurut KBBI survey adalah sebuah teknik riset dengan cara memberi
batas jelas dari data. Survey memiliki arti penyelidikan, pengukuran, dan
peninjauan. Nantinya, survey akan mengumpulkan informasi mengenai
sekelompok orang dan mengajukan pertanyaan. Survey dapat dilakukan dengan
cara wawancara cepat, nantinya surveyor akan mengajukan sejumlah pertanyaan.

Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) menjelaskan arti observasi adalah


peninjauan secara cermat. Para ahli mengartikan observasi adalah proses
melakukan pengamatan dan pencatatan. Arti observasi adalah teknik pengumpulan
data yang sifatnya lebih spesifik dibanding teknik lainnya. Tujuan dilakukan
observasi adalah menemukan solusi atau jawaban, mengumpulkan data yang
digunakan untuk menjawab berbagai permasalahan yang muncul.

Metode eksperimental dapat diartikan sebagai metode evaluasi yang


digunakan untuk mencari pengaruh perlakuan tertentu terhadap yang lain dengan
kondisi terkendali. Menurut Edwar. G (1964) yang dikutip oleh Sugiyo (2011: 113),
menyatakan bahwa metode eksperimen digunakan untuk mencoba mempelajari
satu atau lebih kelompok individu untuk satu atau lebih variabel baik pelaksanaan
konseling maupun informasi tentang pekerjaan.

Evaluasi digunakan sebagai metode untuk penelitian dan pengambilan


keputusan. Langkah pertama yang dilakukan adalah menentukan standar kualitas
dan tingkat relativitas dari standar layanan Bimbingan dan Konseling yakni standar
kemandirian peserta didik yang menjadi arus utama seluruh hasil pelayanan
bimbingan dan konseling. Kedua, mengumpulkan informasi yang relevan dengan
pelayanan bimbingan dan konseling. Ketiga, mengaplikasikan standar untuk
menentukan nilai, kualitas, utilitas, dan efektifitasnya.

Analisis hasil evaluasi program dan tindak lanjut adalah langkah penting
dalam menjaga keefektifan dan perbaikan program bimbingan.

10
DAFTAR PUSTAKA

Sunanta, Nana. 2016. “Studi komparatif tingkat pemahaman guru bk tentang


evaluasi program antara lulusan sarjana bk dan non bk di smk negeri se-kota
semarang”.

Darna, Nana. 2018. “Memilih metode penelitian yang tepat: bagi penelitian
bidang ilmu manajemen”. Jurnal ilmu manajemen.

Gumilang, Surya. 2019. Pengembangan dan Evaluasi program layanan


bimbingan dan konseling. Malang: CV. Azizah Publishing, 2019

11

Anda mungkin juga menyukai