Anda di halaman 1dari 14

PENYUSUNAN LAPORAN EVALUASI PAUD

Dosen Pengampu :

Dra. Hasmalena,M.Pd

Dara Zulaiha, M.Pd

Nama Kelompok :

Luthfiyyah Anjeli (06141382025057)

Annisya Dwi Safitri (06141382025074)

Nia Paramita (06141382025055)

Sari Mufidah (06141382025069)

Kelompok : 1

Kelas : Palembang

PROGRAM STUDI PG-PAUD

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SRIWIJAYA

2022/2023
KATA PENGANTAR

Segala puji syukur kita haturkan kepada Allah SWT sebab karena
limpahan rahmat serta anugerah darinya kami mampu untuk menyelesaikan
makalah “Penyusunan Laporan Evaluasi PAUD”.

Shalawat serta salam tidak lupa selalu kita haturkan untuk junjungan nabi
agung kita, yaitu Nabi Muhammad SAW yang telah menyampaikan petunjukan
Allah SWT untuk kita semua, yang merupakan sebuah pentunjuk yang paling
benar yakni Syariah agama Islam yang sempurna dan merupakan satu-satunya
karunia paling besar bagi seluruh alam semesta.

Selanjutnya dengan rendah hati kami meminta kritik dan saran dari
pembaca untuk makalah ini supaya selanjutnya dapat kami revisi kembali. Karena
kami sangat menyadari, bahwa makalah yang telah kami buat ini masih memiliki
banyak kekurangan.

Demikianlah yang dapat kami haturkan, kami berharap supaya makalah


yang telah kami buat ini mampu memberikan manfaat kepada setiap pembacanya.

Palembang, 2 April 2023

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................ii

DAFTAR ISI..........................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang..........................................................................................1

1.2 Rumusan Masalah.....................................................................................1

1.3 Tujuan Masalah.........................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Evaluasi........................................................................................3

2.1 Jenis Laporan Evaluasi PAUD.......................................................................4

2.3 Hal-Hal Yang Harus Diperhatikan Dalam Menyusun Laporan Evaluasi


PAUD...................................................................................................................5

2.4 Cara Menyusun Laporan Evaluasi PAUD.....................................................7

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan...................................................................................................10

3.2 Saran.............................................................................................................11

DAFTAR ISI..........................................................................................................11

iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
PAUD merupakan jenjang pendidikan yang diselenggarakan untuk
mengembangkan keterampilan yang merupakan pendidikan dasar serta
mengembangkan diri secara utuh sesuai dengan asas pendidikan sedini
mungkin dan sepanjang hayat. Aspek yang dikembangkan dalam PAUD
adalah aspek pengembangan pembiasaan meliputi sosial, emosi, kemandirian,
moral, dan nilai-nilai agama, serta pengembangan kemampuan dasar yang
meliputi pengembangan bahasa, kognitif, dan fisik motorik. Anak usia dini
merupakan dasar awal yang menentukan kehidupan suatu bangsa di masa
yang akan datang, sehingga diperlukan persiapan generasi penerus bangsa
dengan mempersiapkan anak untuk tumbuh dan berkembang secara optimal
baik dalam perkembangan moral, fisik/motorik, kognitif, bahasa, maupun
sosial emosional.

Peningkatan jumlah lembaga pendidikan anak usia dini (PAUD) di tiap


daerah mengalami peningkatan jumlah dari tahun ke tahun. Peningkatan
lembaga PAUD ini harus memperhatikan kualitas sehingga tumbuh kembang
anak bisa lebih ditingkatkan. Selain itu, kualitas pendidik PAUD juga harus
diperhatikan sehingga metode pembelajaran berfokus pada keaktifan anak
dalam proses pembelajaran. Keterbatasan sarana dan prasarana PAUD serta
ketersediaan dan penggunaan bahan ajar dan media pembelajaran kadang
masih menjadi masalah.

Selama ini tolak ukur evaluasi pelaksanaan program di lembaga PAUD


adalah akreditasi, tetapi belum semua lembaga PAUD sudah terakreditasi.
Selain itu, instrumen akreditasi PAUD yang dibuat oleh badan akreditasi
nasional (BAN) PAUD dan PNF masih memiliki beberapa kelemahan, seperti
butir instrumen dan indikator yang masih terbatas. Kondisi yang dipaparkan
tersebut tidak diharapkan berlangsung dalam waktu yang lama. Pihak
lembaga PAUD dan pemerintah yang diwakili oleh Dinas Pendidikan

1
setempat perlu mengatasi kondisi yang ada guna perbaikan mutu dan
peningkatan kualitas sekolah dan peserta didik (Putra, 2023).

1.2 Rumusan Masalah


Pada makalah ini mememuat pertanyaan, sebagai berikut :
1. Apa pengertian dari evaluasi?
2. Apa saja jenis laporan evaluasi PAUD?
3. Apa saja yang hal-hal harus diperhatikan dalam menyusun laporan evaluasi
PAUD?
4. Bagaimana cara menyusun laporan evaluasi PAUD ?

1.3 Tujuan Masalah


Tujuan makalah ini yaitu :

1. Untuk mengetahui pengertian dari evaluasi.


2. Untuk mengetahui jenis laporan evaluasi PAUD.
3. Untuk mengetahui hal-hal yang harus diperhatikan dalam menyusun
laporan evaluasi PAUD.
4. Untuk mengetahui cara menyusun laporan evaluasi PAUD.

1.4

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Evaluasi


Menurut Brinkerhoff dikutip oleh Putra dkk, (2023) menjelaskan bahwa
evaluasi program adalah sebuah proses menentukan sejauh mana tujuan dan
sasaran program telah terealisasi, Memberikan informasi untuk pengambilan
keputusan, Perbandingan kinerja dengan patokan-patokan tertentu untuk
menentukan apakah terdapat kesenjangan, Penilaian tentang harga dan
kualitas, ukuran, pilih yang dikembangkan, dengan itu masing-masing tujuan
ditentukan, dan investigasi sistematis mengenai nilai atau kualitas suatu
objek.

Menurut Musa dikutip oleh Putra dkk, (2023) menjelaskan bahwa


evaluasi program adalah suatu kegiatan untuk memperoleh gambaran tentang
keadaan suatu objek yang dilakukan secara terencana, sistematik dengan arah
dan tujuan yang jelas.

Menurut Nanang yang dikutip oleh Putra dkk (2023) memberikan


deskripsi evaluasi program adalah pembuatan pertimbangan menurut suatu
perangkat kriteria yang disepakati dan dapat dipertanggungjawabkan.

Menurut Trianto (2007:87) dikutip oleh (Kudriashov et al., 2020)


Evaluasi merupakan serangkaian kegiatan untuk memperoleh, menganalisis
dan menafsirkan data tentang proses dan hasil belajar peserta didik yang
dilakukan secara sistematis dan berkesinambungan, sehingga menjadi
informasi yang bermakna dalam pengambilan keputusan.

Dari beberapa pendapat dan pengertian evaluasi program di atas, dapat


disimpulkan bahwa evaluasi program adalah suatu upaya untuk mengumpulkan,
menyusun, mengolah dan menganalisa fakta, data dan informasi untuk
menyimpulkan manfaat mengenai suatu program, untuk dibuat kesimpulan
sebagai landasan pengambilan keputusan.

3
2.2 Jenis Laporan Evaluasi PAUD
Secara garis besar, instrumen dalam evaluasi pembelajaran anak usia dini
dapat dikategorikan dalam dua jenis yaitu instrumen bentuk tes dan instrumen
bentuk non tes. Instrumen evaluasi bentuk tes maupun bentuk non tes
mempunyai fungsi yang berbeda sesuai dengan jenis yang digunakan. Akan
tetapi, keduanya saling membantu dalam menyediakan informasi untuk
mengungkapkan, dan menjelaskan tentang perkembangan anak dari berbagai
aspek.

Menurut Yus (2007) dikutip oleh (Nurlaili, 2022) penggunaan dan


pelaksanaan tes pada pendidikan anak usia dini tidak sama dengan
pelaksanaan tes pada anak SD atau tingkatan lainnya. Pada pendidikan anak
usia dini dapat kita gunakan tes untuk mengukur kemampuan anak yang
disebut tes informal. Tes informal ini merupakan tes yang dapat dibuat oleh
guru. Tes informal ini dapat digunakan untuk mengukur kemampuan anak
tentang konsep bilangan, kecocokan benda dengan fungsinya, dan lainnya.
Diantara tes informal yang dapat dilakukan adalah tes benar-salah (true-
false), tes menjodohkan (matching) dan tes melengkapi (completion test).

Pada pendidikan anak usia dini ada beberapa jenis instrumen non tes yang
dapat digunakan yaitu observasi, percakapan, catatan anekdot, unjuk kerja,
hasil karya, penilaian diri sendiri dan portofolio.

1. Pengamatan atau observasi merupakan teknik penilaian yang


dilakukan selama kegiatan pembelajaran baik secara langsung maupun
tidak langsung dengan menggunakan lembar observasi, catatan
menyeluruh atau jurnal, dan rubrik.
2. Wawancara yang dalam pendidikan anak usia dini lebih sering
digunakan istilah percakapan, merupakan penilaian yang dilakukan
melalui cerita antara anak dan guru. Percakapan dalam rangka
penilaian dapat dilakukan guru dengan sengaja dan topik yang
dibicarakan juga sesuai dengan tema kegiatan pembelajaran yang
sedang dilaksanakan. Dalam penilaian pembelajaran anak usia dini,
percakapan dibagi menjadi dua kelompok yaitu: Percakapan

4
terstruktur, Percakapan ini dilakukan dengan sengaja oleh guru
dengan mempersiapkan pedoman percakapan. Melalui percakapan ini
guru dapat mengukur perkembangan kemampuan anak pada aspek
tertentu. Kedua, percakapan tidak terstruktur. Percakapan tidak
terstruktur merupakan percakapan yang dilakukan antara guru dan
anak tanpa persiapan, dapat dilakukan di mana saja, kapan saja, dan
meskipun anak sedang melakukan kegiatan lain. Percakapan model ini
biasanya dapat dilakukan guru saat jam istirahat atau saat sedang
mengawasi anak mengerjakan tugasnya. Percakapan tidak terstruktur
ini dilakukan apabila guru ingin melihat kemampuan anak bercakap-
cakap secara bebas dan luas.
3. Catatan anekdot merupakan salah satu bentuk pencatatan yang
mencatat tentang perilaku anak yang berkaitan dengan perilaku dan
sikap anak yang khusus baik itu positif maupun negatif. Format
catatan anekdot dapat dijadikan sebagai alat bantu untuk mencatat
perilaku anak. Yus (2007:77) dikutip oleh (Nurlaili, 2022)
mengemukakan bahwa catatan anekdot dapat berisi kegiatan yang
selama ini be;um pernah berhasil dilakukan anak dengan baik, anak
membantu teman dalam mengerjakan pekerjaan tertentu, anak
membantu teman yang butuh pertolongan, anak bertengkar, anak
mengalami kecelakaan, misalnya terjatuh, terluka. Berdasarkan
peristiwa-peristiwa yang dapat dicatat pada catatan anekdot mak guru
juga dapat terbantu untuk menceritakan kembali kronologis kejadian
yang dialami anak kepada orang tua anak.
4. Penugasan merupakan teknik penilaian berupa pemberian tugas yang
akan dikerjakan anak dalam waktu tertentu baik secara individu
maupun kelompok baik secara mandiri maupun didampingi.
Pemberian tugas adalah salah satu cara penilaian yang dilakukan
dengan memberikan tugas-tugas tertentu sesuai dengan kemampuan
yang akan diungkap. Penilaian dengan cara ini dapat digunakan
dengan cara melihat hasil kerja anak dan cara anak mengerjakan tugas
tersebut. Bila guru hanya melihat hasil, guru harus yakin benar bahwa

5
tugas itu memang dikerjakan sendiri oleh anak. bila guru menilai
dengan cara melihat aktivitas anak menyelesaikan tugas, guru dapat
menggunakan langkah-langkah penyelesaian tugas sebagai rambu-
rambu penilaian. Unjuk kerja merupakan penilaian yang melibatkan
anak dalam bentuk pelaksanaan suatu aktivitas yang dapat diamati.
5. Unjuk kerja adalah penilaian yang menuntut anak didik untuk
melakukan tugas dalam perbuatan yang dapat diamati, misalnya
praktik menyanyi, memperagakan sesuatu. Untuk menilai unjuk kerja
anak maka guru terlebih dahulu menyiapkan format penilaian unjuk
kerja yang dilakukan anak dan merumuskan kriteria penilaiannya.
6. Hasil karya adalah buah pikir anak yang dituangkan dalam bentuk
karya nyata dapat berupa pekerjaan tangan, karya seni atau
keterampilan anak. misalnya, gambar, lukisan, lipatan, hasil kolase,
hasil guntingan, tulisan/coret-coretan, hasil roncean, bangunan balok
dan hasil prakarya. Tuliskan nama dan tanggal hasil karya tersebut
dibuat. Data ini diperlukan untuk melihat perkembangan hasil karya
yang dibuat anak di waktu sebelumnya. Saat anak telah
menyelesaikan karyanya, guru dapat menanyakan tentang hasil karya
tersebut. Tuliskan semua yang dikatakan oleh anak untuk
mengonfirmasi hasil karya yang dibuatnya agar tidak salah saat guru
membuat interpretasi karya tersebut.
7. Menurut Gardner dikutip oleh (Nurlaili, 2022) penilaian diri sendiri
adalah penilaian yang dilakukan dengan menetapkan sejauh mana
kemampuan yang telah dimiliki seorang anak dari suatu kegiatan
pembelajaran atau kegiatan dalam rentang waktu tertentu. Berarti
penilaian dapat dilakukan seseorang untuk menilai dirinya sendiri.
Soemiarti juga menegaskan bahwa anak usia dini sudah dapat
melakukan penilaian terhadap dirinya sendiri. Mereka telah mampu
mengutarakan secara lisan apa yang mereka sukai, apa yang mereka
tidak suka, apa yang dipelajari selama mereka di sekolah. Ini
menunjukkan penilaian diri sendiri dapat dikembangkan sebagai alat
evaluasi belajar pada anak usia dini.

6
8. Portofolio adalah kumpulan berbagai hasil kerja, hasil karya anak
yang diorganisasi secara sistematis atau catatan pendidik tentang
berbagai aspek pertumbuhan dan perkembangan anak sebagai salah
satu bahan untuk menilai ketercapaian perkembangan anak dari aspek
nilai agama dan moral, fisik-motorik, kognitif, bahasa, sosial-
emosional dan seni.

2.3 Hal-Hal Yang Harus Diperhatikan Dalam Menyusun Laporan Evaluasi


PAUD

2.4 Cara Menyusun Laporan Evaluasi PAUD


Menurut (Hanum Dosen Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Ar-Raniry
Banda Aceh, n.d.) Penilaian pendidikan anak suai sini dapat dilakukan dengan
prosedur sebagai berikut ini.
1. Merumuskan Kegiatan Kegiatan yang akan dilakukan guru harus
tergambar pada program yang dibuatnya. Dalam program kegiatan belajar
dalam bentuk satuan kegiatan harian (SKH) maupun satuan kegiatan
mingguan (SKM) akan tergambar kemampuan apa yang akan dimiliki
anak dari program dan kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan guru.
Program yang disusun dan apa yang harus dicapai oleh peserta didik
terdapat dalam kompetensi, hasil belajar serta indikator pembelajaran yang
dirumuskan oleh guru. Guru memilih kemampuan mana yang harus
dimiliki anak dari kegiatan yang akan dilakukannya yang dituangkan
dalam bentuk SKH. Dari SKH tersebut dapat ditetapkan alat penilaian
yang akan digunakan setelah proses pembelajaran berlangsung untuk
mengukur kegiatan dan kemampuan yang telah ditetapkan dalam SKH.
2. Menyiapkan Alat Penilaian Alat penilaian yang diunakan guru dapat
dibuat sendiri atau menggunakan yang sudah ada yang dibuat oleh orang
lain. Pemakaian alat penilaian disesuaikan dengan indikator hasil belajar
yang telah ditetapkan dalam SKH. Penggunaan alat penilaian pada suatu
ketika dapat juga dimanfaatkan sebagai alat penilaian sekaligus media
pembelajaran. Misalnya, alat penilaian yang akan digunakan check list
kemampuan yang dinilai terdiri dari :
a. Anak dapat berdoa (pengembangan moral dan nilai-nilai agama)
b. Anak dapat berkomunikasi secara lisan (pengembangan bahasa)
c. Berkembangnya kemampuan motorik kasar , koordinasi
d. Berkesinambungan untuk melakukan berbagai gerak (pengembangan
fisik).
Setiap kemampuan tersebut sebelumnya ditetapkan indikatornya,
misalnya:

7
a. Anak dapat berdoa;
b. Membaca doa belajar, membaca doa makan;
c. Anak dapat berkomunikasi;
d. Memberi keterangan tentang suatu hal ; menyebutkan
nama, tempat tinggal, kebiasaannya di rumah, pekerjaan
ayah atau yang lainnya sesuai tema.
Berkembangnya kemampuan motorik kasar dapat langsung bangun
tanpa berpegangan, meloncat dari ketiggian 10 - 40 cm sambil melihat ke
arah tertentu : kiri, kanan, atas dan bawah; meloncat dari ketinggian 10 –
20 cm sambil melihat kearah tertentu: kiri, kanan, atas dan bawah;
meloncat dari ketinggian 10 – 30 cm sambil melihat kearah tertentu: kiri,
kanan, atas dan bawah; meloncat dari ketinggian 30 – 40 cm sambil
melihat ke arah tertentu: kiri, kanan, atas dan bawah.

3. Menetapkan Kriteria Penilaian


Setelah alat penilaian selesai, selanjutnya guru menetapkan kriteria
penilaian. Kriteria penilaian adalah patokan ukuran keberhasilan anak.
Patokan digunakan untuk menetapkan nilai anak. Penetapan kriteria harus
memperhatikan anak dan waktu yang disediakan untuk memiliki
kemampuan tersebut. Kriteria ini ditetapkan saat guru selesai membuat
alat penilaian dan sebelum digunakan.
Kriteria penilaian juga dapat dibuat dalam bentuk sekala penilaian,
misalnya untuk kegatan menyusunpuzzle untuk perorangan atau
kelompok. Contoh kriteria untuk penilaian peorangan :

a. Mengumpulkan Data
Alat yang sudah dibuat guru digunakan untuk
mengambil data yang berkaitan dengan kemampuan yang
ingin dinilai dari anak. Bila menggunakan daftar cek (V)
atau tanda lainnya pada kolom baris yang dapat dilakukan
anak. Penggunaan daftar cek di atas berarti mengumpulkan
data beberapa anak sekaligus atau secara perorangan.
b. Menentukan Nilai
Data yang diperoleh dibandingkan dengan kriteria
yang telah ditetapkan. Misalnya kriteria daftar cek untuk

8
membaca doa di atas sudah ditentukan doa yang harus
dibacakan. Guru menghitung berapa tanda untuk setiap
kemampuan; jumlah tanda cek dibandingkan dengan
kriteria, kalau hasilnya lebih atau sama berarti berhasil.
Pada anak usia dini biasanya nilai diberikan dalam bentuk
deskripsi; dengan demikian guru harus mendeskripsikan
sesuai dengan data yang diperoleh dari daftar cek di atas.

9
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan

3.2 Saran
Demikian makalah yang kami buat, semoga dapat bermanfaat bagi
pembaca. Apabila ada saran dan kritik yang ingin di sampaikan, silahkan
sampaikan kepada kami. Tentunya kami akan terus memperbaiki makalah ini
dengan mengacu pada sumber yang dapat di pertanggungjawabkan nantinya.
Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan kritik dan sarannya tentang
pembahasan makalah ini. 

10
DAFTAR PUSTAKA

Hanum Dosen Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Ar-Raniry Banda Aceh, R.
(n.d.). EVALUASI PENDIDIKAN ANAK USIA DINI.

Kudriashov, A., Buratowski, T., Giergiel, M., & Małka, P. (2020). Evaluation.
Mechanisms and Machine Science, 87(1), 95–126.
https://doi.org/10.1007/978-3-030-48981-6_5

Nurlaili, N. (2022). Pengembangan Buku Pedoman Penyusunan Instrumen


Evaluasi Pembelajaran Anak Usia Dini. Jurnal Raudhah, 10(2), 12–22.
https://doi.org/10.30829/raudhah.v10i2.1970

Putra, A. T. A. (2023). Evaluasi program planing PLP II ( pengenalan lapangan


persekolahan ) : menggunakan model CSE-UCLA di PAUD. Murhum :
Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini, 4(1), 11–20.
https://doi.org/10.37985/murhum.v4i1.158

11

Anda mungkin juga menyukai