Anda di halaman 1dari 13

TUGAS KELOMPOK DOSEN PENGAMPU

EVALUASI PEMBELAJARAN PE RISTILIANA, S.Pd., M.Pd.E.

INSTRUMEN EVALUASI HASIL BELAJAR (JENIS NON-TES)

Disusun Oleh:

Kelompok 2

Azzahra (12110620328)

Lenur Haliza (12110622382)

Lista Ramadeli (12110621680)

Siti Nurzanah (12110623202)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN SYARIF KASIM RIAU

PEKANBARU

2024
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh,

Alhamdulillah, segala puji dan syukur penulis ucapakan kepada Allah


Subhannahu Wata’ala yang telah memberikan rahmat, nikmat, kesempatan dan
kesehatan sehingga penulis bisa menyelesaikan Makalah ini. Shalawat dan salam
kita hadiahkan kepada junjungan alam Nabi Besar Muhammad Shalallahu Alaihi
Wassalam karena berkat perjuangan beliaulah kita umat manusia dapat dibawa dari
alam kegelapan ditunjukkan kealam yang penuh dengan pengetahuan.

Ucapan terimakasih juga kami ucapan kan kepada ibu Ristiliana, S.Pd., M.Pd.E.
sebagai dosen pengampu dimata kuliah Evaluasi Pembelajaran Pendidikan
Ekonomi, yang telah membimbing kami untuk menyelesaikan makalah ini demi
memenuhi tugas dan sebagai pedoman, acuan, dan sumber belajar.

Akhir kata, kami menyadari bahwa masih terdapat kesalahan baik dari segi
bahasa, tulisan maupun kalimat yang kurang tepat dalam pembuatan makalah ini.
Oleh karena itu, kritikan dan saran yang membangun sangat penulis harapkan
sehingga Makalah ini dapat membawa manfaat bagi kita semua, Amin.

Wassalamu’alakum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Pekanbaru, 9 Maret 2024

Tim Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .................................................................................... ii

DAFTAR ISI .................................................................................................. iii

BAB I PENDAHULUAN .............................................................................. 1

A. Latar Belakang .................................................................................. 1


B. Rumusan Masalah ............................................................................. 2
C. Tujuan Penulisan ............................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN ............................................................................... 3

A. Pengertian .......................................................................................... 3
B. Jenis-Jenis Instrumen Evaluasi Non Tes ......................................... 4

BAB III PENUTUP ....................................................................................... 9

A. Kesmpulan ........................................................................................ 9
B. Saran .................................................................................................. 9

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 10

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pengajaran merupakan upaya guru secara konkret dilakukan untuk


menyampaikan bahan kurikulum agar dapat diserap oleh murid. Pengajaran sebagai
suatu sistem terdiri dari berbagai komponen berupa tujuan, bahan, metode, dan alat
serta penilaian. Dalam hubungan itu, tujuan menempati posisi kunci. Bahan adalah
isi pengajaran yang apabila dipelajari siswa diharapkan tujuan akan tercapai.
Metode dan alat berperan sebagai alat pembantu untuk memudahkan guru dalam
mengajar dan murid dalam belajar. Sedangkan penilain dimaksudkan untuk
mengetahui sejauh mana murid telah mengalami proses pembelajaran yang
ditujukan oleh perubahan perilakunya.

Hasil belajar dari proses belajar tidak hanya dinilai oleh test, tetapi juga
harus dinilai oleh alat-alat non test atau bukan test. Tehnik ini berguna untuk
mengukur keberhasilan siswa dalam proses belajar-mengajar yang tidak dapat
diukur dengan alat tes. Penggunaan tehnik ini dalam evaluasi pembelajaran
terutama karena banyak aspek kemampuan siswa yang sulit diukur secara
kuantitatif dan mencakup objektifitas. Sasaran teknik ini adalah perbuatan, ucapan,
kegiatan, pengalaman,tingkah laku, riwayat hidup, dan lain-lain. Menurut Hasyim
(1997;9) ”penilaian non test adalah penilaian yang mengukur kemampuan siswa-
siswa secara langsung dengan tugas-tugas yang riil”.Adapun menurut Sudjana
(1986;67), kelebihan non test dari test adalah sifatnya lebih komprehensif, artinya
dapat digun akan untuk menilai berbagai aspek dari individu sehingga tidak hanya
untuk menilai aspek kognitif, tetapi juga aspek efektif dan psikomotorik, yang
dinilai saat proses pelajaran berlangsung. Saat ini penggunaan nontes untuk menilai
hasil dan proses belajar masih sangat terbatas jika dibandingkan dengan
penggunaan alat melalui tes dalam menilai hasil dan proses belajar.

Padahal ada aspek-aspek yang tidak bisa terukur secara “realtime” dengan
hanya menggunakan test, seperti pada mata pelajaran matematika. Pada tes siswa
dapat menjawab dengan tepat saat diberi pertanyaan tentang langkah-langkah

1
melukis sudut menggunakan jangka tanpa busur, tetapi waktu diminta melukis
secara langsung di kertas atau papan tulis ternyata cara menggunakan jangka saja
mereka tidak bisa. Jadi dengan menggunakan nontes guru bisa menilai siswa secara
komprehensif, bukan hanya dari aspek kognitif saja, tapi juga afektif dan
psikomotornya. Berdasarkan permasalahan-permasalahan yang telah disebutkan
diatas, maka diperlukan suatu langkah-langkah untuk penyusunan dan
pengembangan instrument nontes. Hal ini juga dapat digunakan untuk memperoleh
tes yang valid, sehingga hasil ukurnya dapat mencerminkan secara tepat hasil
belajar atau prestasi belajar yang dicapai oleh masing-masing individu peserta tes
setelah selesai mengikuti kegiatan pembelajaran.

Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, adapun rumusan masalah dalam makalah


ini adalah sebagai berikut:

1. Apa Pengertian Instrumen Evaluasi Hasil Belajar (Jenis Non-Tes)?


2. Apa Jenis-Jenis Instrumen Evaluasi Non Tes?
A. Tujuan Penulisan

Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah diatas, adapun tujuan dari
penulisan makalah ini adalah sebagai berikut:

1. Untuk Mengetahui Pengertian Instrumen Evaluasi Hasil Belajar (Jenis


Non-Tes)
2. Untuk Mengetahui Jenis-Jenis Instrumen Evaluasi Non Tes

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian
1. Pengertian Evaluasi

Evaluasi pembelajaran merupakan proses pengumpulan data dan


informasi dalam pengambilan keputusan tentang kegiatan pembelajaran,
termasuk program, kurikulum, metode pembelajaran dan kegiatan sekolah lainnya
(Nengsih, 2022). Pengertian lain diungkapkan oleh Slameto dalam Hutapea
(2022), bahwa evaluasi merupakan kegiatan yang direncanakan secara cermat
dan merupakan bagian terpenting dalam sistem pembelajaran untuk mengetahui
efektivitas dan efisiensi sistem pembelajaran serta mengetahui tingkat pengetahuan,
keterampilan, sikap dan nilai-nilai peserta didik, kemampuan mengajar guru, dan
menyempurnakan program pengajaran. Permasalahan nyata yang terjadi di
lapangan adalah rendahnya pemahaman guru terkait keterampilan abad 21 dan
kurang terampil dalam menyusun instrumen evaluasi terkait dengan keterampilan
abad 21. Hal ini tentunya mengakibatkan pembelajaran peserta didik yang
bertentangan dengan desain kurikulum yang digunakan.Secara umum ada dua jenis
teknik penilaian, yaitu teknis tes dan non-tes , teknik tes dibagi menjadi: subjektif
(tes esay/uraian) dan tes objektif (pilihan berganda, tes menjodohkan, benar salah
dan jawaban singkat) yang diterapkan untuk penilian pengetahuan atau kognitif
sebagai hasil belajar peserta didik, sedangkan teknik non tes terdiri dari observasi,
angket, wawancara dalam mengukur ranah afektif dan psikomotorik yang
diselenggarakan oleh guru untuk menilai prosespembelajaran peserta didik(Hafiz,
2020). Menilai hasilbelajar dan kegiatan belajar adalah tugas seorang guru. Namun
dalam praktiknya, guru fokus melakukan penilaian hasil belajar, tetapi
penilaian pembelajaran seringkali diabaikan atau kurang diperhatikan. Menurut
Magdalena (2020), kemajuan seorang peserta didik tidak hanya tercermin tidak
hanya tercermin dari hasil belajarnya, tetapi juga dari cara proses belajarnya karena
belajar yang sebaik-baiknya adalah dengan mengalami.

2. Evaluasi non-tes

3
Merupakan jenis asesmen dengan tidak menggunakan tes. Pramono (2014)
menjelaskan bahwa evaluasi non-tes adalah teknik penilaian tanpa menguji peserta
didik, melainkan dilakukan dengan menggunakan pengamatan secara sistematis
dalam bentuk observasi langsung, wawancara, angket, dan meneliti dokumen-
dokumen. Kegunaan instrumen evaluasi non-tes adalah untuk menilai ranah afektif
dan psikomotorik. alat ukur non-tes digunakan terutama pada evaluasi hasil
pembelajaran yang era kaitannya dengan kualitas pribadi dan skillpeserta didik
(Hafiz, 2020). Hal ini dipertegas oleh Sudjana dalam Hutapea (2019) tentang
kelebihan non-tes dari pada tes, bahwasanya kelebihan non-tes ialah sifatnya yang
komprehensif, artinya non-tes dapat digunakan untuk menilai berbagai aspek dari
peserta didik sehingga tidak hanya untuk menilai aspek kognitif, tetapi juga aspek
afektif dan psikomotorik. Hal ini tentunya memberikan pandangan bahwa
instrumen evaluasi non-tes memiliki peran penting bagi seorang guru IPA dalam
melaksanakan pengukuran penilaian ranah afektif dan psikomotorik.

Teknik penilaian non tes jika dilihat dari kata yang menyusunnya,
maka non tes dapat kita artikan sebagai teknik penilaian yang dilakukan tanpa
menggunakan tes. Sehingga teknik ini dilakukan lewat pengamatan secara teliti
dan tanpa menguji peserta didik. Non tes biasanya dilakukan untuk mengukur
hasil belajar yang berkenaan dengan soft skill, terutama yang berhubungan
dengan apa yang dapat dibuat atau dikerjakan oleh peserta didik dari apa yang
diketahui atau dipahaminya. Dengan kata lain, instrument ini berhubungan dengan
penampilan yang dapat diamati dari pada pengetahuan dan proses mental lainnya
yang tidak dapat diamati dengan Panca indera (Widiyoko, 2009)

B. Jenis-Jenis Instrumen Evaluasi Non Tes


Menurut Arikunto (2010: 26), instrumen yang tergolong non tes adalah
skala bertingkat (rating scale), kuesioner (quetioner), daftar cocok (check list),
wawancara (interview), pengamatan (observation), dan riwayat hidup. Berikut ini
penjelasan jenis-jenis instrumen non tes dalam penelitian pendidkan:
1. Skala bertingkat (rating scale)
Menurut Arikunto (2010: 27), skala menggambarkan suatu nilai yang
berbentuk angka terhadap sesuatu hasil pertimbangan. Biasanya angka-angka yang
digunakan diterapkan pada skala dengan jarak yang sama, secara bertingkat dari

4
yang rendah ke tinggi. Oleh karena itu, skala demikian disebut skala bertingkat.
Skala ini dapat digunakan untuk melakukan pencatatan secara objektif menilai
penampilan atau penggambaran kepribadian seseorang.
Yusuf (2015: 111–112) menjelaskan bahwa skala bertingkat ini
menggambarkan suatu nilai tentang suatu objek penelitian berdasarkan
pertimbangan (judement). Skala ini dapat berupa skala angka atau grafik. Skala
angka digunakan apabila skor yang diberikan seseorang tentang keadaan objek
penelitian dapat dilambangkan dengan angka, seperti Kehadiran peserta didik di
sekolah.
2. Kuesioner (quetioner)
Menurut Yusuf (2015: 103), kuesioner berasal dari bahasa Latin, yaitu
Questionaire yang berarti suatu rangkaian pertanyaan yang berhubungan dengan
objek yang dinilai, dengan maksud untuk mendapatkan informasi/data. Melalui
kuesioner ini dapat diperoleh suatu informasi yang relevan dengan tujuan penelitan
dan informasi yang valid serta reliabel. Sehubungan dengan itu, instrumen yang
disusun hendaklah fokus pada tujuan penelitian. Setiap instrumen yang disusun
merupakan sampel dari sub-sub variable yang diinginkan.
Arikunto (2010: 27–28) menjelaskan bahwa kuesioner juga sering disebut
sebagai angket. Kuesioner adalah daftar pertanyaan yang harus diisi oleh orang
yang akan diukur (responden). Pada kuesioner ini, data diri/keadaan, pengalaman,
pengetahuan sikap atau pendapat, dan hal lainnya dapat diketahui. Kuesioner atau
angket adalah alat pengumpul data dalam bentuk daftar pertanyaan yang harus diisi
atau oleh responden.
3. Daftar cocok (check list)
Menurut Arikunto (2010: 29), daftar cocok (check list) adalah deretan
pernyataan (biasanya berupa kalimat singkat), di mana responden yang dievaluasi
tinggal membubuhkan tanda cocok karena dalam skala bertingkat. Selain itu,
responden juga diminta untuk memberikan tanda cocok pada pilihan yang tepat.
Hal tersebut sejalan dengan Yusuf (2015: 114) bahwa check list dan skala bertingkat
mempunyai tipe yang sama.
4. Wawancara (interview)

5
Menurut Yusuf (2015: 108), wawancara adalah proses interaksi antara
pewawancara dan yang diwawancarai secara langsung atau bisa juga dikatakan
sebagai proses percakapan tatap muka antara pewawancara dengan yang
diwawancarai. Di mana pewawancara bertanya tentang suatu aspek yang dinilai dan
telah dirancang sebelumnya. Arikunto (2010: 30) menjelaskan bahwa wawancara
merupakan metode untuk mendapatkan jawaban responden dengan tanya jawab
sepihak. Dikatakan sepihak karena responden tidak diberikan kesempatan sama
sekali untuk mengajukan pertanyaan.
Ada dua jenis wawancara yang dapat dipergunakan sebagai alat dalam
evaluasi, yaitu:
a. Wawancara terpimpin (guided interview)
Yaitu biasanya juga dikenal dengan istilah wawancara berstruktur
(structured interview)atau wawancara sistematis (systematic interview),
dimana wawancara ini selalu dilakukan oleh evaluator dengan cara
mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang telah disusun terlebih dahulu
dalam bentuk panduan wawancara (interview guide). Jadi, dalam hal ini
responden pada waktu menjawab pertanyaan tinggal memilih jawaban
yang sudah disediakan.
b. Wawancara tidak terpimpin (un-guided interview).
Biasanya juga dikenal dengan istilah wawancara sederhana (simple
interview)atau wawancara tidak sistematis (nonsystematic interview)atau
wawancara bebas, diamana responden mempunyai kebebasan untuk
mengutarakan pendapatnya, tanpa dibatasi oleh patokan-patokan yang telah
dibuat oleh evaluator. Dalam wawancara bebas, pewancara selaku evaluator
mengajukan pertanyaan-pertanyaan kepada peserta didik atau orang
tuanya tanpa dikendalikan oleh pedoman tertentu, mereka dengan
bebas mengemukakan
5. Pengamatan (observation)
Arikunto (2010: 30) menjelaskan bahwa pengamatan atau observasi adalah
suatu teknik yang dilakukan dengan cara mengadakan pengamatan. Pengamatan itu
dilakukan secara teliti serta pencatatan secara sistematis. Sehubungan dengan itu,
Yusuf (2015: 102) menyatakan bahwa melalui observasi ini, seorang peneliti

6
lainnya dapat mengetahui tingkah laku nonverbal responden atau kegiatan program
pendidikan lainnya.
Menurut Sudijono (2009) observasi adalah cara menghimpun bahan-
bahan keterangan (data) yang dilakukan dengan mengadakan pengamatan dan
pencatatan secara sistematis terhadap fenomena-fenomena yang sedang dijadikan
sasaran pengamatan. Tujuan utama observasi antara lain :Mengumpulkan data dan
inforamsi mengenai suatu fenomena, baik yang berupa peristiwa maupun
tindakan, baik dalam situasi yang sesungguhnya maupun dalam situasi
buatan.Mengukur perilaku kelas (baik perilaku guru maupun peserta didik),
interaksi antara peserta didik dan guru, dan faktor-faktor yang dapat
diamati lainnya, terutama kecakapan sosial (social skill)Menilai tingkah laku
individu atau proses yang tejadi dalam situasi sebenarnya maupun situasi yang
sengaja dibuat. Dalam evaluasi pembelajaran, observasi dapat digunakan untuk
menilai proses dan hasil belajar peserta didik pada waktu belajar belajar,
berdiskusi, mengerjakan tugas, dan lain-lain. Selain itu, observasi juga dapat
digunakan untuk menilai penampilan guru dalam mengajar, suasana kelas,
hubungan sosial sesama, hubungan sosial sesama peserta didik, hubungan guru
dengan peserta didik, dan perilaku sosial lainnya
6. Riwayat hidup
Riwayat hidup adalah gambaran tentang keadaan seseorang selama dalam
masa kehidupannya. Dengan mempelajari riwayat hidup, maka subjek peneliti
dapat menarik suatu kesimpulan. Kesimpulan tersebut tentang kepribadian,
kebiasaan, dan sikap dari responden yang dinilai. (Arikunto, 2010: 31).
Ini adalah salah satu tehnik non tes dengan menggunakan data pribadi
seseorang sebagaibahan informasi penelitian. Dengan mempelajari riwayat
hidup maka subjek evaluasi akan dapat menarik suatu kesimpulan tentang
kepribadian, kebiasaan dan sikap dari objek yang dinilai.Evaluasi cara ini
mengenai kemajuan, perkembangan atau keberhasilan belajar peserta didik tanpa
menguji (teknik non-tes) juga dapat dilengkapi atau diperkaya dengan cara
melakukan pemeriksaan terhadap dokumen-dokumen, misalnya: dokumen
yang menganut informasi mengenai riwayat hidup (auto biografi), seperti kapan
kapan dan dimana peserta didik dilahirkan, agama yang dianut, kedudukan anak

7
didalam keluarga dan sebagainya. Selain itu juga dokumen yang memuat
informasi tentang orang tua peserta didik, dokumen yang memuat tentang
orang tua peserta didik, dokumen yang memuat tentang lingkungan non-sosial,
seperti kondisi bangunan rumah, ruang belajar, lampu penerangan dan sebagainya
(Sudijono : 2009).Beberapa informasi, baik mengenai peserta didik, orang tua
dan lingkungannya itu bukan tidak mungkin pada saat-saat tertentu sangat
diperlukan sebagai bahan pelengkap bagi pendidik dalam melakukan evaluasi hasil
belajar terhadap peserta

8
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari uraian diatas dapatlah kita simpulkan bahwa dalam melaksanakan


evaluasi dalam dunia pendidikan kita tidak hanya semata dapat menggunakan
instrument tes. Namun, kita bisa menggunakan instrument tes dalam kegiatan
pengukuran dan penilaian. Teknik-teknik non-tes juga menempati kedudukan yang
penting dalam rangka evaluasi hasil belajar, lebihlebih evaluasi yang berhubungan
dengan kondisi kejiwaan peserta didik, seperti presepsinya terhadap mata pelajaran
tertentu, prsepsi terhadap guru, bakat dan minat, dan sebagainya. Yang semua itu
tidak mungkin dievaluasi dengan menggunakan tes sebagai alat
pengikutnya.Bentuk-bentuk instrumren evaluasi non-tes seperti wawancara
(interview), pengamatan (observation), angket (questionere), studi kasus, dan
pemeriksaan dokumen (documentary

B. Saran

Diharapkan para pendidik dan calon pendidik memahami bahwa evaluasi


non tes juga sangat penting disamping evaluasi tes. Karena dapat dinilai sikap,
afektif dan psikomotorik dari mahasiswa sehingga dapat dijadikan panduan untuk
meningkatkan kualitas kependidikan.

9
DAFTAR PUSTAKA

Alfania. 2018. “Instrumen Penilaian, Analisis Instrumen, dan Hasil Pekerjaan


Siswa (Tes dan Nontes)”. Portofolio. FKIP Prodi Pendidikan
Matematika, Universitas Pekalongan, Pekalongan.

CAHAYU, Sri Anika, et al. Instrument Evaluasi Non-Tes Ranah Afektif dan
Psikomotorik Pembelajaran IPA Sinkronisasi Berbasis Keterampilan
Abad 21 Di SMP Negeri 6 Sungai Penuh. EDU-BIO: Jurnal Pendidikan
Biologi, 2023, 6.2: 1-13.

SHOBARIYAH, Eti. Teknik evaluasi non tes. Adz-Zikr: Jurnal Pendidikan Agama
Islam, 2018, 3.2: 1-13.

10

Anda mungkin juga menyukai