Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

JENIS-JENIS INSTRUMEN

(sebagai syarat untuk memenuhi tugas kelompok mata kuliah Penilaian Hasil
Belajar Matematika)

Dosen Pengampu: Yeni Rahmawati ES,M. Pd

Disusun Oleh:

Kelompok 1
Rido Wilsen 18310015
Annisa Nur Rahmawati 19310001
Indah Permata Sari 19310035
Sirli Nurul Hidayah 19310007

PENDIDIKAN MATEMATIKA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU
PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH METRO
TAHUN 2020/2021

i
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah yang telah melimpahkan rahmat dan hidayahnya, sehingga
makalah mata kuliah Penilaian Hasil Belajar Matematika, dengan judul “Jenis-Jenis
Instrumen” dapat penulis selesaikan sebagai salah satu tugas yang diberikan dosen mata
kuliah.

Penulis ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada dosen pengampu yaitu
ibu Yeni Rahmawati ES, M.Pd. yang telah memberi kesempatan kapada kami untuk
mengumpulkan tugas makalah ini. Semoga makalah ini dapat
bermanfaat dan menambah pengetahuan mahasiswa atau pembacanya. Dan penulis
berharap, mahasiswa dan pembaca dapat memanfaatkan makalah ini dengan sebaik-baiknya.

Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna, baik dari materi
maupun teknik penyajiannya, mengingat kurangnya pengetahuan dan pengalaman penulis.
Oleh karena itu, bimbingan dari dosen pengampu serta kritik dan saran yang membangun
sangat penulis harapkan demi tercapainya kesempurnaan dari makalah ini.

Metro, Maret 2021

Penulis

ii
DAFTAR ISI

COVER............................................................................................................................ i

KATA PENGANTAR ..................................................................................................... ii

DAFTAR ISI ................................................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN ................................................................................................ 1

A. Latar Belakang ...................................................................................................... 1


B. Rumusan Masalah ................................................................................................. 1
C. Tujuan ................................................................................................................... 1

BAB II PEMBAHASAN ................................................................................................. 2

A. Pengertian ............................................................................................................. 2
B. Jenis-jenis Instrumen ............................................................................................. 2

BAB III PENUTUP ......................................................................................................... 11

A. Kesimpulan ........................................................................................................... 11
B. Saran ..................................................................................................................... 11

DAFTAR PUSTAKA

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Sekolah merupakan suatu lembaga yang memberikan pendidikan dalam kegiatan


belajar mengajar. Untuk menentukan keberhasilan peserta didik dalam kegiatan
pembelajaran maka diperlukan suatu alat ukur keberhasilan yang dimaksud dengan
evaluasi pembelajaran.
Evaluasi pembelajaran merupakan kemampuan dasar yang mutlak harus dimiliki
seorang guru atau calon guru. Karena seorang guru atau calon guru harus memiliki 4
kompetensi dasar yang meliputi kompetensi pedagogik, kompetensi profesional,
kompetensi sosial dan kompetensi kepribadian. Kompetensi profesional seorang guru
salah satunya yaitu mengevaluasi hasil belajar peserta didik. Evaluasi pembelajaran pada
dasarnya dilakukan untuk menilai hasil belajar peserta didik, sehingga dalam evaluasi
dilakukan penilaian atau pengukuran terhadap kemampuan peserta didik.
Dalam mengevaluasi ada banyak teknik yang dapat dipilih dan dilakukan oleh guru.
Teknik evaluasi ada dua macam, yaitu teknik tes dan teknik non-tes. Teknik tes dapat
dilakukan secara tertulis maupun tidak tertulis. Sedangkan teknik non-tes biasanya
dilakukan untuk menilai sikap, tingkah laku dan kepribadian peserta didik selama
kegiatan belajar mengajar dikelas.
Jenis-jenis instrumen dalam evaluasi pembelajaran ada 2 macam yaitu tes objektif dan
tes non–objektif. Tes objektif dibagi menjadi 4 yang meliputi: soal pilihan ganda, pilihan
benar salah, menjodohkan dan isian singkat. Sedangkan tes non– objektif berbentuk
uraian panjang. Dalam penulisan artikel ini bertujuan untuk membahas bagimana cara
penggunaan instrumen evaluasi pembelajaran baik objektif dan non-objektif`

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan jenis-jenis instrumen penilaian hasil pembelajaran?
2. Apa saja jenis- jenis instrumen penilaian hasil pembelajaran?
C. Tujuan
1. Mengetahui apa yang dimaksud dengan jenis-jenis instrumen penilaian hasil
pembelajaran.
2. Mengetahui apa saja jenis- jenis instrumen penilaian hasil pembelajaran.

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian
Instrumen diartikan sebagai alat yang digunakan dalam suatu pengukuran secara
efektif dan efisien untuk mencapai tujuan tertentu. Demikian halnya dengan instrumen
penilaian dalam pendidikan terutama mengukur hasil belajar harus menggunakan
instrumen alat ukur yang tepat, efektif, dan efisien. Dengan demikian, dapat dinyatakan
bahwa instrumen adalah alat yang digunakan secara efektif dan efisien untuk mencapai
tujuan tertentu.
Secara umum yang di maksud dengan instrumen adalah suatu alat yang memenuhi
persyaratan akademis, sehingga dapat dipergunakan sebagai alat untuk mengukur suatu
obyek ukur untuk mengumpulkan data mengenai suatu variabel.
Dalam bidang penelitian, instrumen diartikan sebagai alat untuk mengumpulkan data
mengenai variabel-variabel penelitian untuk kebutuhan penelitian. Sedangkan dalam
bidang pendidikan, instrumen digunakan untuk mengukur prestasi belajar siswa, faktor-
faktor yang diduga mempunyai hubungan atau berpengaruh terhadap hasil belajar,
perkembangan hasil belajar siswa, keberhasilan proses belajar mengajar guru, dan
keberhasilan pencapaian suatu program tertentu.
Pada dasarnya instrumen dibagi dua yaitu tes dan non-tes. Yang termasuk kelompok
tes adalah tes prestasi belajar, tes intelegensi, tes bakat, dan tes kemampuan akademik.
Sedangkan yang termasuk dalam kelompok non-tes adalah skala sikap, skala penilaian,
pedoman observasi, pedoman wawancara, angket, pemeriksaan dokumen, dan
sebagainya. Instrumen yang berbentuk tes bersifat performansi maksimum sedang
instrumen non-tes bersifat performansi tipikal.

B. Jenis-jenis Instrumen
1. Tes
a. Pengertian
Secara umum tes diartikan sebagai alat yang digunakan untuk mengukur
pengetahuan atau penguasaan obyek ukur terhadap seperangkat konten dan materi
tertentu. Menurut Sudijono (1996), tes adalah alat atau prosedur yang
dipergunakan dalam rangka pengukuran dan penilaian. Tes dapat juga diartikan
sebagai alat pengukur yang mempunyai standar objektif, sehingga dapat
digunakan secara meluas, serta dapat betul-betul dapat digunakan untuk mengukur
dan membandingkan keadaan psikis atau tingkah laku individu (Anastasi dan
Turabian, 1997).
Tes terdiri dari sejumlah pertanyaan yang memiliki jawaban benar atau salah,
atau semua benar atau sebagian benar. Tujuan melakukan tes adalah untuk
mengetahui pencapaian belajar atau kompetensi yang telah dicapai peserta didik
untuk bidang tertentu, sesuai standar kompetensi dan kompetensi dasar yang ingin
dicapai. Hasil tes merupakan informasi tentang karakteristik seseorang atau
sekelompok orang. Karakteristik ini bisa merupakan kemampuan kognitif atau
keterampilan seseorang. Dengan demikian dapat dinyatakan bahwa tes merupakan

2
salah satu alat yang digunakan untuk mengukur suatu objek tertentu, jika objeknya
hasil belajar maka untuk mengukur hasil belajar dan keterampilan-keterampilan
dari peserta didik digunakan tes, sehingga diperoleh informasi tentang
pengetahuan berupa kemampuan-kemampuan yang telah dimiliki dan
keterampilan-keterampilannya.
b. Fungsi tes
Secara umum ada beberapa fungsi tes dalam dunia pendidikan. Pertama, tes dapat
berfungsi sebagai alat untuk mengukur prestasi belajar siswa. Kedua, tes dapat
benfungsi sebagai motivator dalam pembelajaran. Ketiga, tes dapat berfungsi
sebagai upaya perbaikan pembelajaran. Keempat, tes yang dimaksudkan untuk
menentukan berhasil atau tidaknya siswa sebagai syarat untuk melanjutkan
pendidikan pada jenjang yang lebih tinggi.
c. Pengolongan tes
Sebagai alat ukur, tes dapat dibedakan menjadi beberapa jenis tergantung dari
segi mana atau dengan alasan apa penggolongan tes tersebut dilakukan.
a) Penggolongan tes berdasarkan fungsinya sebagai alat pengukur perkembangan
kemajuan belajar siswa, maka tes terdiri atas:
 Tes seleksi (ujian saringan)
 Tes awal (pre-test)
 Tes akhir (post-test)
 Tes diagnostik
 Tes formatif
 Tes sumatif
b) Penggolongan tes berdasarkan aspek psikis yang ingin diungkap, antara lain:
 Tes intelegensi (Intelegency Test)
 Tes kemampuan (Aptitude Test)
 Tes sikap (Attitude Test)
 Tes kepribadian (Personality Test)
 Tes hasil belajar atau tes pencapaian (Achievement Test)
c) Penggolongan lainnya, antara lain:
 Dilihat dari segi banyaknya peserta tes yaitu tes individual dan tes
kelompok.
 Dilihat dari segi waktu pelaksanaan yang disediakan untuk menyelesaikan
tes, antara lain power test dan speed test.
 Dilihat dari bentuk responnya, tes dibagi menjadi dua golongan yaitu
verbal tes dan nonverbal tes.
 Dilihat dari cara mengajukan pertanyaan dan cara memberikan
jawabannya,tes dibagi menjadi dua golongan yaitu tes tertulis dan tes lisan.

d. Bentuk-bentuk tes
Berdasarkan pelaksanaannya secara garis besar alat penilaian dengan teknik tes
dapat dikelompokkan sebagai berikut :
a) Tes Tertulis

3
Tes tertulis adalah suatu teknik penilaian yang menuntut jawaban secara
tertulis, baik berupa pilihan maupun isian.
1) Bentuk tes objektif
Tes objektif merupakan bentuk tes yang dilihat dari cara mengskor tes
tersebut. Semua orang dapat memeriksa lembar jawaban tes objektif yang
hasilnya akan sama. Terdapat beberapa jenis dari tes objektif,
diantarannya: tes pilihan ganda, tes benar-salah, dan tes menjodohkan.
 Soal pilihan ganda
Soal pilihan ganda merupakan suatu pertanyaan yang disediakan
beberapa pilihan jawaban (option). Pilihan jawaban tersebut hanya satu
jawaban yang bernilai benar. Soal yang dibuat harus jelas dan jawaban
yang disediakan dari setiap pilihan jawaban tidak memberikan makna
ganda.
Sebelum menyusun tes pilihan ganda terdapat hal-hal yang harus
diperhatikan dalam menyusun tes pilihan ganda yaitu: 1) Ada
kesesuaian antara soal dan jawaban, 2) Penyusunan kalimat tiap soal
harus jelas, 3) Bahasa yang digunakan mudah dipahami, 4) Setiap soal
harus mengandung satu masalah.
Contoh : hasil penjumlahan dari -8 + 3 = …
a.-5 c. 5
b.-11 d. 11

Adapun kelebihan dan kelemahan soal pillihan ganda sebagai berikut:

Kelebihan Kekurangan
Mudah diperiksa Memungkinkan menjawab
dengan spekulasi, yang penting
terjawab
Hanya terdapat satu pilihan Menyusun soal memerlukan
jawaban benar waktu yang lama
Pemeriksaannya dapat dilakukan Siswa dapat melakukan kerja
orang lain sama dalam menjawab
Skor jawaban benar 1 dan salah Dalam hal pemecahan masalah
0 tidak tampak kemampuan
peserta didik
Dapat diukur butir yang mudah Butir yang sukar
sampai butir yang sukar memungkinkan tidak dapat
Petunjuknya jelas sehingga dijawab karena waktu terbatas
mudah dipahami
Struktur materinya diruntut dari
pertemuan pertama sampai akhir
secara berurutan

4
 Soal menjodohkan
Soal bentuk menjodohkan merupakan salah satu bentuk soal yang
memiliki jawaban yang ada pada kelompok atau bagian yang lain.
Biasanya butir pertanyaan berada pada kolom pertama, atau kelompok
pertama dan pilihan jawaban berada pada kolom kedua atau kelompok
kedua. Banyaknya pilihan jawaban tidak mesti sama dengan banyak
butir soal, kelompok jawaban bisa lebih dari pertanyaannya. Peserta tes
diminta memilih jawaban yang cocok dengan yang disediakan dalam
kolom jawaban, yaitu dengan menjodohkan pertanyaan dengan
jawaban yang tepat benar.
Untuk menyusun soal tes menjodohkan harus memperhatikan teknik
berikut: 1) menyesuaikan kompetensi dasar dengan indikator, 2)
kumpulan soal diletakkan dikolom sebelah kiri dan kumpulan jawaban
diletakkan di sebelah kanan, 3) menggunakan kalimat singkat dan
terarah pada pokok permasalahan.

Kelebihan Kekurangan
Mudah diperiksa Sulit dalam menyediakan respons
atau kelompok jawaban
Hanya terdapat satu atau lebih Soal hanya terbatas pada kategori
pilihan jawaban yang cocok mengingat, tidak banyak
mengukur kemampuan penalaran
Butirnya tidak terlalu panjang Dalam hal pemecahan masalah
sehingga mudah untuk dibuat tidak nampak kemampuan peserta
didik
Petunjuknya jelas sehingga mudah Butir yang sukar memungkinkan
untuk dipahami tidak dapat dijawab karena waktu
Kecil kemungkinan untuk terbatas
menjawab secara asal-asalan
Tingkat akurasinya sangat tinggi
sehingga objektif dan dapat
dipercaya

 Soal benar salah


Soal bentuk benar salah merupakan soal yang memuat butir
pernyataan dan butir pernyataan itu peserta tes diminta untuk
menanggapi dengan dengan memberikan jawaban apakah
pernyataan tersebut benar atau salah.
Sebelum menyusun soal benar salah ada hal-hal yang harus
diperhatikan, yaitu: membuat petunjuk dengan jelas agar peserta
didik tidak bingung, setiap soal hendaknya mengandung satu
pengertian saja, jangan membuat soal yang masih dipertanyakan

5
benar salahnya, hindari menggunakan kata yang dapat memberi
petunjuk tentang jawaban yang dikehendaki.
Contoh soal Benar-Salah:
Surat Al – Fatihah diturunkan di kota Makkah (B – S)

Kelebihan Kekurangan
Mudah diperiksa Sulit membuat soal dalam ranah
pengetahuan yang tinggi
Dapat dijawab dengan cepat Soal hanya terbatas pada
kategori mengingat, tidak
banyak mengukur kemampuan
penalaran
Butirnya berupa pernyataan Dalam hal pemecahan masalah
tidak nampak kemampuan
peserta didik
Petunjuknya jelas dan hanya Bagi siswa yang tidak
memiliki dua alternatif jawaban memahami akan memilih
Tingkat akurasinya sangat tinggi jawaban asal-asalan
sehingga objektif dan dapat
dipercaya
 Isian singkat
Tes Isian Singkat adalah tes yang ditandai dengan adanya jawaban
pada tempat kosong yang disediakan oleh guru untuk menulis
jawabannya dengan singkat sesuai dengan petunjuk. Cara menyusun
tes isian singkat yaitu: 1) soal yang disusun sebaiknya tidak
menggunakan soal yang terbuka sehingga siswa dapat menjawab
dengan terurai, 2) Pernyataan sebaiknya hanya mengandung satu
alternatif jawaban, 3) Titik-titik kosong sebagai tempat jawaban
hendaknya diletakkan pada akhir atau tengah kalimat, 4) Dapat
menggunakan gambar-gambar sehingga soal dapat dipersingkat dan
jelas.

2) Bentuk tes subjektif


Soal subjekif (essay) dapat menggambarkan pengetahuan dalam berbagai
level kognitif, pengetahuan, pemahaman, penerapan (aplikasi), analisis,
evaluasi, dan pengembangan. Peserta tes dapat dengan bebas
mendekskripsikan jawaban dengan kemampuan pengetahuan yang
dimilikinya. Bentuk soal ini dapat mengukur kompetensi kemampuan dari
peserta tes. Berdasarkan pengalaman memeriksa soal subjektif, misalnya
ada yang tulisannya tidak jelas dibaca, sistematika yang tidak tersusun
hierarkis meskipun dari jawaban tersebut benar, ada pula yanng banyak
dekskripsinya namun poin pokoknya hanya sedikit. Hal ini juga

6
mempengaruhi subjektivitas pemeriksa, sehingga menjadikan ini sebagai
suatu kelemahan soal bentuk subjektif.
Tes non-objektif atau disebut tes uraian yaitu tes yang
pertanyannya membutuhkan jawaban peserta didik untuk menguraikan,
mengorganisasikan dan menyatakan jawaban dengan kata-katanya sendiri
dalam bentuk, teknik, dan gaya yang berbeda satu dengan yang lainnya.
Bentuk uraian sering juga disebut bentuk subjektif, karena dalam
pelaksanaannya sering dipengaruhi oleh faktor subjektifitas guru. Tes ini
cocok digunakan untuk bidang studi ilmu-ilmu sosial. Bentuk tes uraian
terbagi menjadi 2 macam, yaitu:
 Uraian terbatas
Peserta didik diberi kebebasan untuk menjawab soal yang ditanyakan
namun arah jawabannya dibatasi sehingga kebebasan tersebut menjadi
bebas yang terarah.
Contoh: 1) Sebutkan lima komponen dalam komputer!
2) Sebutkan lima rukun Islam!
 Uraian Bebas
Peserta didik bebas untuk menjawab soal dengan cara sistematika
sendiri. Bebas mengungkapakan pendapat sesuai dengan
kemampuannya. Namun guru tetap harus mempunyai acuan atau
patokan dalam mengoreksi jawaban peserta didik.
Contoh : 1) Bagaimana peranan komputer dalam pendidikan?
2) Jelaskan perkembangan islam di Indonesia!

Tes non-objektif in memiliki kelebihan dan kekuranagan. Kelebihan


dari tes ini yaitu: 1) Tes dapat dibuat dengan cepat dan mudah, 2)
mendorong siswa untuk berani mengemukakan pendapat dengan gaya
bahasa sendiri dan menyusun kalimat dalam bentuk yang bagus, dan 3)
untuk mengukur tingkat pemahaman siswa.

Sedangkan kelemahan dari tes ini yaitu: 1) kurang bisa mencakup isi
materi kesekuruhan, 2) Kadar validitas dan reliabilitas rendah karena
pengetahuan siswa yang betul-betul dipahami sulit diketahui, 3) Cara
memeriksanya banyak dipengaruhi unsur-unsur subyektif dan
membutuhkan waktu yang lama untuk mengoreksi.

Cara penyusunan tes non-objektif yaitu:

1) Butir-butir soal tes uraian dapat mencakup materi yang telah diajarkan
dan sesuai dengan indikator,
2) Penyusunan kalimat soal sebaiknya berlainan dengan kalimat yang ada
di buku namun mengandung arti yang sama,
3) Kalimat soal disusun secara ringkas, padat, dan jelas sehingga mudah
dipahami peserta didik,

7
4) Menyusun jawaban yang dikehendaki pembuat soal (guru) untuk
pedoman jawaban yang betul dan untuk mengurangi faktor
subyektifitas, dan
5) Membuat pedoman dalam menjawab tes.

b) Tes Lisan
Tes lisan adalah teknik penilaian hasil belajar yang pertanyaan dan jawabannya atau
pernyataannya atau tanggapannya disampaikan dalam bentuk lisan dan spontan. Tes
jenis ini memerlukan daftar pertanyaan dan pedoman pensekoran. Bentuk tes lisan
selain dapat digunakan untuk mengukur kompetensi kognitif dan afektif juga dapat
digunakan untuk mengukur kompetensi psikomotorik. Bentuk tes ini umumnya
disajikan dalam bentuk wawancara dan kuis.
Penilaian terhadap penguasaan kompetensi berbicara dilakukan dengan meminta
warga belajar memperkenalkan diri menggunakan Bahasa Indonesia yang meliputi
menyampaikan nama, alamat, pekerjaan, serta memperkenalkan keluarga, tetangga,
dan sebagainya. Selain itu, warga belajar juga dapat diminta untuk menceritakan
aktivitas sehari-harinya mulai bangun di pagi hari sampai dengan menjelang tidur di
malam hari. Sebagaimana di dalam penilaian penguasaan kompetensi mendengarkan,
di dalam penilaian penguasaan kompetensi berbicara penilai dibantu dengan format
penilaian.
c) Tes Praktik/Perbuatan
Tes praktik/perbuatan adalah teknik penilaian hasil belajar yang menuntut peserta
didik mendemontrasikan kemahirannya atau menampilkan hasil belajarnya dalam
bentuk unjuk kerja. Bentuk tes unjuk kerja umumnya digunakan untuk mengukur
kompetensi afektif dan psikomotorik yang meminta kepada peserta didik untuk
mendemontrasikan dan mengaplikasikan pengetahuan dan ketrampilannya ke dalam
berbagai macam kontek yang sesuai kriteria yang ditetapkan.

2. Non-Tes
Instrument non-tes adalah instrument selain tes prestasi belajar. Alat penilaian
yang dapat digunakan adalah: lembaran pengamatan/observasi (seperti catatan
harian, portofolio, life skill) dan instrument tes sikap, minat dan lain sebagainya.
Meliputi :
a. Tes skala sikap
Tes skala sikap adalah tes yang dilakukan secara sengaja ataupun tidak
sengaja. Penilaian ini dilakukan guru terhadaap peserta didik bukan dilakukan
ke dalam kegiatan belajar mengajar, akan tetapi juga dilakukan diluar belajar
mengajar.
b. Tes minat belajar
Tes minat belajar adalah tes yang dilakukan oleh guru kepada peserta didik
untuk meningkatkan minat peserta didik dalam mata pelajaran, karena dengan
adanya tes minat belajar peserta didik akan sangat bersungguh-sungguh dalam
belajar dan membantu guru untuk bisa membuat peserta didik mampu
memahami pelajaran.

8
c. Tes motivasi berprestasi
Tes motivasi berprestasi adalah tes yang dilakukan oleh guru kepada peserta
didik untuk mendorong motivasi peserta didik dalam belajar sehingga dapat
memperoleh prestasi lebih baik dari sebelumnya.
d. Tes kreativitas
Tes kreativitas adalah tes yang dilakukan oleh guru kepada peserta didik untuk
mengukur kreativitas peserta didik dalam belajar, sehingga akan terlihat
kemampuan saat melakukan tugas yang dilakukan oleh guru maupun saat
bertingkah laku didalam kelas.
e. Tes lisan
Tes lisan adalah tes yang dilakukan dengan cara mengadakan tanya jawab
secara langsung terhadap peserta dididk baik satu persatu, berpasangan, dalam
kelompok ataupun klasikal. Aspek yang dapat dinilai dari tes ini yaitu: 1)
Proses berfikir peserta didik dalam memecahkan suatu masalah, 2)
Penguasaan bahasa dan penguasaan materi pelajaran.
Penilaian nontes adalah proses penilaian yang dilakukan tidak dengan
melakukan tes atau ujian. Ada beberapa cara yang dapat ditempuh untuk melakukan
penilaian hasil pembelajaran tanpa melakukan tes, antara lain:
a. Pengamatan Partisipatif
Pengamatan partisipatif adalah pengamatan yang dilakukan oleh orang yang ikut
berpartisipasi di dalam kegiatan yang diamati. Pengamatan partisipatif dapat
dilakukan oleh pendidik atau tutor sambil melakukan kegiatan pembelajaran.
Pengamatan dapat dilakukan terhadap perkembangan kemampuan warga belajar
atau peserta didik.
1). Kelemahan:
 Pelaksanaannya sering terganggu keadaan cuaca atau kesan yang kurang
baik dari observer maupun observi.
 Masalah yang sifatnya pribadi sulit diamati.
 Apabila memakan waktu lama, akan menimbulkan kejenuhan.
2). Kelebihan:
 Pengamatani cocok dilakukan untuk berbagai macam fenomena.
 Pengamatan cocok untuk mengamati perilaku.
 Banyak aspek yang tidak dapat diukur dengan tes tetapi bisa diukur
dengan pengamatan.

b. Wawancara Informal
Secara umum yang dimaksud dengan wawancara adalah cara menghimpun bahan-
bahan keterangan yang dilaksanakan dengan melakukan tanya jawab lisan secara
sepihak, berhadapan muka, dan dengan arah serta tujuan yang telah ditentukan.
Wawancara atau interview merupakan salah satu alat penilaian nontes yang
dipergunakan untuk mendapatkan informasi tertentu tentang keadaan responden
dengan jalan tanya-jawab sepihak.

9
Sedangkan kelemahan dan kelebihan jenis instrument wawancara adalah sebagai
berikut:
1). Kelemahan:
 Jika subjek yang ingin diteliti banyak maka akan memakan waktu yang
banyak pula.
 Terkadang wawancara berlangsung berlarut-larut tanpa arah.
 Adanya sikap yang kurang baik dari responden maupun penanya.
2). Kelebihan:
 Dapat memperoleh informasi secara langsung sehingga objectivitas dapat
diketahui.
 Dapat memperbaiki proses dan hasil belajar.
 Pelaksanaannya lebih fleksibel, dinamis dan personal.
c. Catatan Anekdot
Catatan anekdot merupakan alat perekam observasi secara berkala terhadap suatu
peristiwa atau kejadian penting yang melukiskan perilaku peserta didik yang
terjadinya tidak umum atau kejadian khusus, yang diuraikan dalam bentuk
pernyataan singkat dan objektif.
d. Penugasan
Penilaian dengan penugasan adalah suatu teknik penilaian yang menuntut peserta
didik melakukan kegiatan tertentu di luar kegiatan pembelajaran di kelas.
Penilaian dengan penugasan dapat diberikan dalam bentuk individual atau
kelompok. Penilaian dengan penugasan dapat berupa tugas atau proyek. Tugas
atau penugasan adalah kegiatan yang dilakukan oleh siswa secara terstruktur di
luar kegiatan kelas, misalnya tugas membuat ringkasan cerita, menulis puisi,
menulis cerita, mengamati suatu obyek, dan lain-lain.
e. Portofolio
Portofolio merupakan kumpulan karya peserta didik yang tersusun secara
sistematis dan terorganisasi yang diambil selama proses pembelajaran. Portofolio
digunakan oleh pendidik dan peserta didik untuk memantau perkembangan
pengetahuan, keterampilan dan sikap siswa dalam mata pelajaran tertentu.
Portofolio menggambarkan perkembangan prestasi, kelebihan dan kekurangan
kinerja peserta didik, seperti kreasi kerja dan karya peserta didik lainnya.

10
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Jenis-jenis instrumen dalam penilaian hasil pembelajaran dibagi menjadi 2, yaitu tes
dan non-tes.
Tes dibagi menjadi 3, yaitu tes tertulis, lisan dan praktek. Tes tertulis yang dibagi 2,
yaitu bentuk tes (objektif) dan non-tes (non-objektif). Macam-macam dari tes bentuk
objektif dibagi menjadi 4, yaitu: 1) Pilihan ganda, 2) bentuk pilihan benar salah, 3)
menjodohkan, dan 4) isian singkat. Sedangkan macam-macam tes non-objektif ada satu
yaitu tes uraian (esay). Tes uraian dibagi menjadi 2, yaitu: uraian terbatas dan uraian
bebas.
Non-tes dibagi menjadi 5, yaitu (1) pengamatan partisipatif, (2) wawancara informal,
(3) catatan anekdot, (4) catatan harian, (5) portofolio.

B. Saran
Penulis menyadari bahwa makalah di atas banyak sekali kesalahan dan jauh dari kata
sempurna , penulis akan memperbaiki makalah tersebut dengan pedoman pada banyak sumber
yang dapat dipertanggung jawabkan maka dari itu penulis mengharapkan kritik dan saran
mengenai makalah ini.

11
DAFTAR PUSTAKA

Djaali dan Puji Muljono.2020.Pengukuran dalam Bidang Pendidikan.


Grasindo.https://www.google.co.id/books/edition/Pengukuran_Dlm_Bid_Pend
idikan/3SuBDp8bo7gC?hl=en&gbpv=1&dq=jenis+jenis+instrumen+penilaian
+hasil+belajar&pg=PA6&printsec=frontcover.(Diakses pada 22 Maret 2021
pukul 18:00 WIB).

Hairun,Yahya.2020.Evaluasi dan Penilaian dalam Pembelajaran.Deepublish.


https://www.google.co.id/books/edition/Evaluasi_Dan_Penilaian_Dalam_Pem
belajara/GLTqDwAAQBAJ?hl=en&gbpv=1&dq=jenis+jenis+instrumen+peni
laian+hasil+belajar&pg=PA63&printsec=frontcover.(Diakses pada 22 Maret
2021 pukul 18:00 WIB).

Matondang,Dzulkifli.dkk.2019.Evaluasi Hasil Belajar.Yayasan Kita Menulis.


https://www.google.co.id/books/edition/Evaluasi_Hasil_Belajar/thDGDwAA
QBAJ?hl=en&gbpv=1&dq=jenis+jenis+instrumen+penilaian+hasil+belajar&p
rintsec=frontcover. (Diakses pada 22 Maret 2021 pukul 18:00 WIB).

Pusdiklat Pegawai Kemendikbud.2016. Modul Penilaian Hasil Belajar. Pusdiklat


PegawaiKemendikbud.http://webcache.googleusercontent.com/search?q=ca
che:KEG9xJJPYIIJ:repositori.kemdikbud.go.id/17902/1/03.15%2520Modul%
2520Pelatihan%2520TFM%2520bagi%2520Pamong%2520Belajar%252005.
%2520Penilaian%2520Hasil%2520Belajar.pdf+&cd=8&hl=en&ct=clnk&gl=i
d. (Diakses pada 22 Maret 2021 pukul 18:00 WIB).

Wulan, H.Z.Adea. dan Risa Aristia.2018.Jenis - Jenis Instrumen dalam Evaluasi


Pembelajaran.eprintsumsida.ac.id.http://webcache.googleusercontent.com/sea
rch?q=cache:W6kjMxa_vl0J:eprints.umsida.ac.id/4050/1/Evaluasi%2520pem
belajaran%2520Adea_Risa-1.pdf+&cd=4&hl=en&ct=clnk&gl=id. (Diakses
pada 22 Maret 2021 pukul 18:00 WIB)

12

Anda mungkin juga menyukai