Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

INSTRUMEN PENILAIAN

DOSEN PENGAMPU : WAWAN AKBAR, S.Pd


MATA KULIAH : PEMBELAJARAN PKN SD
KELAS : I EKSTENSI PGSD 2019

DISUSUN OLEH:
KELOMPOK 2

ANNISA ADINDA PUTRI HARAHAP (1193311094)


ANNISA LISTIA NAZLI (1193311089)
LAMHOT PARULIAN HUTAURUK (1193311090)
SETIA JUWITA PANJAITAN (1193311091)
VERYAMAN SINAGA (1193311085)
VIONALITA LUMBAN TOBING (1193311079)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN-UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
NOVEMBER 2021
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas berkat rahmat dan
karunia-Nya penulis dapat menyusun makalah yang berjudul “Instrumen Penilaian” dengan baik
dan lancar sehingga dapat dikumpul dengan tepat waktu.
Dalam penyusunan makalah ini penulis banyak mendapat tantangan dan hambatan, akan
tetapi dengan bantuan dari berbagai pihak masalah itu bisa teratasi. Maka dalam kesempatan ini
penulis tidak lupa mengucapkan banyak terimah kasih kepada:
1. Bapak Wawan Akbar, S.Pd selaku Dosen Pengampu Mata Kuliah Pembelajaran PKN SD
yang memberikan kepercayaan kepada kelompok penulis untuk menyelesaikan makalah
ini.
2. Penulis juga berterima kasih kepada semua pihak yang telah membantu menyusun hingga
terselesaikannya makalah ini dengan tepat waktu.
Penulis menyadari bahwa tugas makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena
itu penulis memohon kritik dan saran yang sifatnya membangun guna menciptakan perbaikan
pada pembuatan tugas makalah selanjutnya. Penulis juga berharap semoga tugas makalah ini
dapat diterima oleh Bapak Dosen dan teman-teman semua.
Akhir kata, penulis ucapkan terima kasih semoga dapat bermanfaat dan bisa menambah
pengetahuan bagi pembaca.

Medan, 05 November 2021


Penulis,

Kelompok 2

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...................................................................................................i
DAFTAR ISI..................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN..............................................................................................1
A. Latar Belakang....................................................................................................1
B. Rumusan Masalah...............................................................................................2
C. Tujuan.................................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN...............................................................................................3
A. Pengertian Instrumen Penilaian dalam Pendidikan.............................................3
B. Macam-Macam Instrumen Penilaian dalam Pendidikan....................................4
C. Syarat-Syarat Alat Ukur Yang Baik...................................................................5
D. Pengertian Tes Sebagai Insrtumen......................................................................5
E. Macam-Macam Tes Sebagai Instrumen..............................................................6
BAB III PENUTUP.......................................................................................................7
A. Kesimpulan.........................................................................................................7
B. Saran...................................................................................................................7
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................8
LAMPIRAN...................................................................................................................9

ii
A. Latar belakang BAB I
PENDAHULUAN

Dalam menjawab soal peserta didik tidak selalu merespon dalam bentuk menulis jawaban
tetapi dapat juga dalam bentuk yang lain seperti memberi tanda, mewarnai, menggambar dan
lain sebagainya. Ada dua bentuk soal tes tertulis, yaitu: Soal dengan memilih jawaban pilihan
ganda dua pilihan (benar-salah, ya-tidak) menjodohkan Soal dengan mensuplai-jawaban. isian
atau melengkapi jawaban singkat atau pendek soal uraian Dari berbagai alat penilaian
instrumen penilaian tertulis perlu dipertimbangkan hal-hal berikut. materi, misalnya kesesuian
soal dengan indikator pada kurikulum; konstruksi, misalnya rumusan soal atau pertanyaan
harus jelas dan tegas. bahasa, misalnya rumusan soal tidak menggunakan kata/ kalimat yang
menimbulkan penafsiran ganda.
Penilaian Diri Penilaian diri (Self Assessment) adalah suatu teknik penilaian, di mana
subjek yang ingin dinilai diminta untuk menilai dirinya sendiri berkaitan dengan, status,
proses pembelajaran di kelas, berkaitan dengan kompetensi kognitif, misalnya: peserta didik
dapat diminta untuk menilai penguasaan pengetahuan dan keterampilan berpikir sebagai hasil
belajar dalam mata pelajaran tertentu, berdasarkan kriteria atau acuan yang telah disiapkan.
Berkaitan dengan kompetensi afektif, misalnya, peserta didik dapat diminta untuk membuat
tulisan yang memuat curahan perasaannya terhadap suatu objek sikap tertentu. Selanjutnya,
peserta didik diminta untuk melakukan penilaian ber Penilaian TertulisPenilaian secara
tertulis dilakukan dengan tes tertulis. Tes Tertulis merupakan tes dimana soal dan jawaban
yang diberikan kepada peserta didik dalam bentuk tulisan.
Tes pilihan ganda dapat digunakan untuk menilai kemampuan mengingat dan memahami.
Pilihan ganda mempunyai kelemahan, yaitu peserta didik tidak mengembangkan sendiri
jawabannya tetapi cenderung hanya memilih jawaban yang benar dan jika peserta didik tidak
mengetahui jawaban yang benar, maka peserta didik akan menerka. Hal ini menimbulkan
kecenderungan peserta didik tidak belajar untuk memahami pelajaran tetapi menghafalkan
soal dan jawabannya. Alat penilaian ini kurang dianjurkan pemakaiannya dalam penilaian
kelas karena tidak menggambarkan kemampuan peserta didik yang sesungguhnya.Tes tertulis
bentuk uraian adalah alat penilaian yang menuntut peserta didik untuk mengingat,

1
memahami, dan

2
mengorganisasikan gagasannya atau hal-hal yang sudah dipelajari, dengan cara mengemukakan
atau mengekspresikan gagasan tersebut.
B. Rumusan Masalah
1. Apa Pengertian Instrumen Penilaian dalam Pendidikan?
2. Apa Sajakah Macam-Macam Instrumen Penilaian dalam Pendidikan Itu?
3. Bagaimana Syarat-Syarat Alat Ukur yang Baik Itu?
4. Apa Pengertian dari Tes Sebagai Insrtumen?
5. Apa Sajakah Macam-Macam Tes Sebagai Instrumen?
C. Tujuan
1. Untuk Mengetahui dan memahami Pengertian Instrumen Penilaian dalam Pendidikan.
2. Untuk Mengetahui dan memahami Macam-Macam Instrumen Penilaian dalam
Pendidikan.
3. Untuk Mengetahui dan memahami Syarat-Syarat Alat Ukur Yang Baik.
4. Untuk Mengetahui dan memahami Tes Sebagai Insrtumen.
5. Untuk Mengetahui dan memahami Macam-Macam Tes Sebagai Instrumen.

3
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Instrumen Penilaian dalam Pendidikan
Instrumen adalah alat ukur yang digunakan untuk mengukur dalam rangka pengumpulan
data. Misalnya timbangan adalah instrumen alat ukur yang digunakan untuk mengumpulkan
data berat dengan cara melakukan penimbangan.
Dalam pendidikan Instrumen alat ukur yang digunakan untuk mengumpulkan data dapat
berupa tes atau nontes. Tes atau penilaian merupakan alat ukur pengumpulan data yang
mendorong peserta memberikan penampilan maksimal.sedangkan Instruman nonotes
merupakan alat ukur yang mendorong peserta untuk memberikan penampilan tipikal, yaitu
melaporkan keadaan dirinya dengan memberikan respons secara jujur sesuai dengan pikiran
dan perasaannya.
Sebagai sebuah penilaian, Tes Hasil Belajar (THB) merupakan salah satu alat ukur yang
mengukur penampilan maksimal. Dalam pengukuran siswa peserta tes di dorong
mengeluarakan segenap kemampuan yang dimilkinya untuk menyelesaikan soal yang
diberika dalam THB. Hasil belajar siswa dapat diketahui dengan mencatat skor atas jawaban
yang telah diberikan masing-masing siswa.
THb mengukur penguasaan siswa terhadap materi yang di ajarakan oleh guru dan di
pelajari oleh siswa. Penguasaan hasil belajar mencerminkan perubahan perilaku yang di capai
siswa setelah mengikuti proses belajar mengajar. Mengajar adalah usaha siswa yang
menimbulkan aktivitas belajar siswa sedangkan Belajar adalah usaha siswa yang
menimbulkan perubahan perilaku dalam dirinya.
Pengukuran dalam Pendidikan melibatkan objek-objek yang terdapat dalam proses
pendidikan. Objek-objek dalam pengukuran pendidikan secara teknis dikenal sebagai
responden. Data dikumpulkan dalam keadaan tertentu yang di kenal sebagai variabel.
Responden dalam pengukuran pendidikan dapat berupa manusia pelaku pendidikan atau hasil
karya manusia pelaku pendidikan. Manusia pelaku pendidikan dapat brupa siswa, guru, kepala
sekolah, karyawan, pengurus karyawan, pengawas, komite sekolah, pengguna lulusan dan
sebagainya. Dari siswa misalnya dapat diukur dalam variabel: usia, jenis kelamin, jumlah
saudara, minat belajar, prestasi belajar, kecerdasan, kreativitas, konsep diri, dan sebagainya.
Hasil karya manusia pelaku pendidikan dapat berupa; kurikulum, buku tes, sistem evaluasi,

4
buku harian, laporan administrasi, persiapan pengajaran, anggaran pendapatan belanja
sekolah, laporan kerja kepala sekolah, laporan keuangan, tugas ngarang, media pembelajaran,
metode mengajar dan sebagainya. Misalnya dari objek berupa buku tes dapat di ukur variabel:
jumlah lembar, penampilan, kualitas bahan, penataan, kesesuaian dengan kurikulum,
kesesuaian dengan kebudayaan siswa, kejelasan pembahasan dan sebagainya.
Fungsi penilaian dalam proese belajar mengajar
1. Untuk mengetahui tercapai tidaknya tujuan pengajaran.
2. Untuk mengetahui keefektifan proses belajar mengajar yang telah dilakukan guru.
Dengan fungsi ini guru dapat mengetahui behasil tidaknya ia mengajar. Rendahnya hasil
belajar yang dicapai siswa tidak semata-mata disebabkan kemampuan siswa tetapi juga bisa
disebabkan kurang berhasilnya guru mengajar. Melalui penilaian, berarti menilai kemampuan
guru itu sendiri dan hasilnya dapat di jadikan bahan dalam memperbaiki usahanya yakni
tindakan mengajar berikutnya. Dengan demikian fungsi penilaian dalam proses belajar
mengajar bermanfaat ganda, yakin bagi siswa dan guru.
B. Macam-macam Instrumen penilaian dalam Pendidikan
Instrumen alat ukur dalam pendidikan sangat berhubungan dengan variabel yang hendak
di ukur. Berdasarkan perlu tidaknya alat ukur dapat dibakukan, variabel dapat di bagi menjadi
dua yaitu variabel faktual dan variabel konseptual.
Variabel faktual adalah variabel yang terdapat faktanya. Oleh karena bersifat faktual, bila
terdapat kesalahan dalam data maka kesalahan bukan terletak pada instrumen alat ukurnya,
tetapi responden memberikan jawaban yang tidak jujur. Alat ukur untuk mengukur variabel
faktual tidak perlu di bakukan. Termasuk variabel faktual adalah jenis kelamin, agama,
pendidikan, usia, asal sekolah, pekerjaan, status perkawinan, asal tempat tinggal dan
sebagainya.
Sedangkan Variabel Konseptual adalah variabel yang tidak terlihat dalam fakta tetapi
tersembunyi dalam konsep, maka kesalahan data dapat disebabkan oleh kesalahan konsep pad
alat ukur yang digunakan. Untuk memastikan alat ukur tidak salah konsep maka sebelum
digunakan untuk mengukur variabel konsep, alat ukur dibakukan terlebih dulu. Termasuk
dalam variabel konsep adalah motovasi belajar, bakat minat menjadi guru, prestasi belajar,
kecerdasan, bakat musik, konsep diri dan sebagainya. Kesalahan data variabel “kecerdasan”

5
misalnya kemungkinan di sebabkan oleh alat ukur pengumpulan data kecerdasan yang salah
konsep.
C. Syarat-syarat Alat Ukur Yang Baik
Pengukuran adalah membandingkan objek yang di ukur dengan alat ukurnya, kemudian
mencatat angka kepada objek yang di ukur menurut aturan tertentu. Alat ukur yang digunakan
dalam ilmu alam merupakan contoh yang baik bagi Instrumen pengkuran dalam ilmu sosial.
Berbagai variabel dalam ilmu alam seperti berat, jarak, waktu, suhu, kecepatan, dan
sebagainya dikumpulkan datanya dengan cara melakukan pengukuran. Alat ukur apapun yang
akan digunakan untuk mengukur data harus memenuhi syarat sebagai alat ukur yang baik.
Sebelum alat ukur digunakan untuk mengukur dan mengumpulkan data, alat ukur terlebih
dahulu dibakukan dalam sebuah proses uji coba sehingga alat ukur mempunyai ciri tertentu
untuk menghasilkan data yang akurat dan handal.
Instrumen juga harus memenuhi syarat reliabilitas. Reliabilitas berhubungan dengan
dapat dipercayanya instrumen. Instrumen dapat dipercaya apabila memberikan hasil
pengukuran yang relatif stabil dan konsisten. Semakin tinggi akurasi dan presisi hasil
pengukuran, maka semakin rendah tingkat kekeliruan dalam melakukan pengukuran. Dan
semakin rendah kekeliruan maka akan menghasilkan pengukuran dengan hasil yang
konsisten.
D. Tes Sebagai Instrumen
Tes merupakan instrumen alat ukur untuk pengumpulan data dimana dalam memberikan
respona atas pernyataan dalam instrumen, peserta didorong untuk menunjukkan penampilan
maksimalnya. Peserta tes di minta untuk mengeluarkan segenap kemampuan yang dimilikinya
dalam memberikan respona atas pernytaan dalam tes. Penampilan maksimum yang di
tunjukan memberikan kesimpulan mengenai kemampuan atau penguasaan yang dimiliki.
Tes sebagai instrumen dapat dibedakan dari instrumen jenis nontes. Kalau tes mengukur
penampilan maksimum maka nontes mengukur penampilan tipikal. Dalam pengukuran
penampilan tipikal,peserta tidak di dorong untuk menunjukkan penampilan maksimal yang
mencerminkan kemapuannya, akan tetapi di dorong untuk memberikan respons secara jujur
sesuai dengan keadaan, pikiran dan perasaaannya. Dari respons dapat diketahui keadaan,
pikiran dan perasaan responden yang di ukur.

6
Beberapa pendapat mengenai definisi tes. Menurut Webster’s Collegiate, tes adalah
serangkaian pertanyaan atau latihan atau alat lain yang digunakan untuk mengukur
ketrampilan, pengetahuan, intelegensia, kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh individu
atau kelompok.
E. Macam-macam Tes Sebagai Instrumen
Dari berbagai jenis tes , secara garis besar dapat dikelompokkan menjadi dua yaitu tes
penguasaan dan tes kemampuan. Tes penguasaan (mastering tes) adalah yang di ujikan
setelah peserta memperoleh sejumlah materi. Pada tes penguasaan, peserta didorong untuk
memberikan penampilan maksimal dan dari penampilannya dapat diketahui penguasaan siswa
terhadap materi.
Sedangkan tes kemampuan (competence test) adalah tes yang diujikan untuk mengetahui
kepemilikan kemampuan peserta tes. Penguasaan berbeda dengan kemampuan, karena
penguasaan merupakan sesuatu yang diperoleh setelah proses belajar mengajar dan
kemampuan merupakan sesuatu yang dimiliki dan telah melekat dalam diri responden.
Termasuk dalam tes kemampuan adalah tes bakat, tes kecerdasan, tes kemampuan numerik,
tes potensi akademik, tes penalaran, tes kemampuan berfikir kritis dan sebagainya.

7
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan

Tes merupakan salah satu jenis Instrumen, di samping nontes. Tes sebagai instrumen
berhubungan dengan fungsinya untuk mengukur penampilan maksimal. Dalam kegiatan
pengukurannya, tes dapat dibagi menjadi dua yaitu tes yang menguku penguasaan dan tes
yang mengukur kemampuan.tes penguasaan mengukur apa yang telah dikuasai oleh siswa dari
materi yang telah di pelajari. Dengan kata lain, tes penguasaan mengukur apa yang diperoleh,
sedangakan tes kemampuan mengukur apa yang dimiliki.
B. Saran
Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari kesempurnaan dan mungkin banyak
kekurangan untuk itu penulis memohon kritik dan saran dari pembaca. Kritik pembaca yang
diberikan untuk penulis sangat berguna bagi penulis.

8
DAFTAR PUSTAKA
Ummah, D. C. (n.d.). BENTUK-BENTUK INSTRUMEN PENILAIAN. Academia.Edu.
https://www.academia.edu/33173124/MAKALAH_BENTUK_BENTUK_INSTRUMEN
_PENILAIAN_

9
LAMPIRAN
Lampiran Instrumen Penilaian:
Pedoman Penilaian Sikap
Petunjuk:
Lembaran ini diisi oleh guru untuk menilai sikap spiritual peserta didik. Berilah
tanda ceklis pada kolom skor sesuai sikap spiritual yang ditampilkan oleh peserta didik,
dengan kriteria sebagai berikut:
4 = selalu, apabila selalu melakukan sesuai pernyataan
3 = sering, apabila sering melakukan sesuai pernyataan dan kadang-kadang tidak
melakukan
2 = kadang-kadang, apabila kadang-kadang melakukan dan sering tidak melakukan
1 = tidak pernah, apabila tidak pernah melakukan
Nama Peserta Didik : ………………….
Kelas : ………………….
Materi Pokok : ………………….
Sikap spiritual
Skor
No Aspek Pengamatan

1 Berdoa sebelum dan sesudah melakukan sesuatu


2 Mengucapkan rasa syukur atas karunia Tuhan
3 Memberi salam sebelum dan sesudah menyampaikan
pendapat/presentasi
4 Mengungkapakan kekaguman secara lisan maupun tulisan
terhadap Tuhan saat melihat kebesaran Tuhan
5 Merasakan keberadaan dan kebesaran Tuhan saat
mempelajari
pendidikan kewarganegaraan
Jumlah Skor

1
Petunjuk Penskoran:
Skor akhir menggunakan skala 1 sampai 4 Perhitungan skor akhir menggunakan rumus:

Contoh:
Skor diperoleh 14, skor maksimal 4 x 5 pernyataan = 20, maka skor akhir:

Sesuai Permendikbud No 81A Tahun 2013 peserta didik memperoleh nilai adalah:
Sangat Baik : apabila memperoleh skor : 3,33 < skor ≤ 4,00
Baik : apabila memperoleh skor : 2,33 < skor ≤ 3,33
Cukup : apabila memperoleh skor : 1,33 < skor ≤ 2,33
Kurang : apabila memperoleh skor : skor ≤ 1,33
TABEL . KONVERSI DARI SKOR (1 – 100) KE (1 –
4)

INTERVAL HASIL KONVERSI PREDIKAT KRITERIA


SKOR
96 – 100 4.00 A SB
91 – 95 3.66 A-
86 – 90 3.33 B+ B
81 – 85 3.00 B
75 – 80 2.66 B-
70 – 74 2.33 C+ C
65 – 69 2.00 C
60 – 64 1.66 C-
55 – 59 1.33 D+ K
< 54 1.00 D

1
Rubrik Penilaian Bentuk Uraian
Bobot
Soal Kunci
Skor
Jawaban
Dari gambar yang kalian Petani 5
warnai apakah pekerjaan
Pak
Toni
Keluarga terbentuk Pernikahan 5
dari peristiwa

Catur warga adalah Keluarga yang beranggotakan 4 orang 5

Tujuan pembentukan catur Keluarga kecil bahagia dan sejahtera 5


warga adalah
Keluarga inti terdiri dari Ayah, ibu, anak 5

Skor Total 25

Skor yang diperoleh peserta didik untuk suatu perangkat tes uraian dihitung dengan
rumus:

Anda mungkin juga menyukai